Tap..tap..tap..
"Haah..haah..astaga..aku telat, aku telat, aku telaaaat"
Seorang gadis cantik dengan surai indigonya tengah berlari keluar dari apartemen kecilnya. Sepertinya dia sedang buru-buru. Dia adalah Hinata. Hinata tinggal sendiri disebuah apartemen yang terletak dipinggiran kota Tokyo.
Hinata adalah gadis biasa yang tinggal disebuah apartemen sewa kecil yang terletak dipinggir kota Tokyo. Orang tua Hinata adalah Seorang pedagang kecil-kecilan yang tinggal di desa tidak jauh dari kota Tokyo. Hinata merantau ke kota dengan niat hendak mengubah hidupnya dengan bekerja sebagai karyawan agar tidak menyusahkan kedua orang tuanya.
Sambil melirik arlojinya gadis itu berlari dengan menggunakan high heels yang tidak terlalu tinggi. Sekarang pukul 7:45 menit sedangkan jadwal masuk dikantor baru tempat Hinata bekerja akan dimulai 15 menit lagi. Hinata terus berlari menuju halte bus terdekat. Namun karena waktu yang semakin sempit, Hinata mengurungkan niatnya untuk naik bis, malah melainkan naik taksi.
"TAKSIII" lambaian tangan Hinata memanggil taksi dengan teriakannya.
Taksi yang dipanggil pun langsung berhenti didepan Hinata. Hinata buru-buru masuk dan langsung memberi intruksi ke supir taksi untuk segera menuju kantor barunya.
"Tolong ke Namikaze Group ya pak"
Sedikit lega menyelimuti perasaan Hinata. Akhirnya dia bisa berangkat. Ini hari pertama Hinata bekerja dikantor barunya. Dia diterima sebagai karyawan baru disebuah perusahaan ternama di Tokyo. Namun karena ulahnya yang membaca Novel Percintaan sampai larut membuat dia bangun kesiangan dan jadilah Hinata terlambat.
Namikaze Group
Sebuah mobil van terparkir digedung pencakar langit. Dengan tangkas supir membukakan pintu untuk sang tuan majikan. Sesaat pintu mobil itu terbuka, Menampakkan seorang pria bersurai kuningnya dengan mata biru lautnya dan setelan jas kerja berwarna biru dongker.
Dia adalah Namikaze Naruto. Yah dia adalah atasan sekaligus pemilik gedung yang akan dia masuki sekarang ini. Dengan gaya nya yang angkuh dan dengan kakinya yang panjang, dia melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung itu. Semua karyawan kantor yang berada di gedung itu langsung saja membungkuk hormat dengan kehadiran Naruto yang memasuki area loby gedung.
Namun tidak bagi seorang gadis yang baru saja datang dengan tergesa-gesa dia memasuki ruangan itu. Dia tidak perduli tatapan orang kepadanya yang melihatnya terburu-buru begitu. Pokoknya dia harus segera tiba di meja kerjanya sebelum atasannya tiba. Hinata berlari menuju lift untuk kelantai atas. Saat hendak mau memasuki lift Hinata terbelalak karena pintu lift akan segera tertutup.
Didalam lift yang hendak tertutup itu sudah ada Naruto didalamnya berdiri menunggu lift naik. Tapi pintu lift itu ditahan oleh tangan mulus gadis cantik yang terburu-buru masuk lift bersama dengannya.
"Tungguuuuu jangan ditutup dulu haaah" teriakkan Hinata sambil menjegat pintu lift itu agar tak tertutup.
Naruto yang berada didalam lift hanya bisa termangu melihat tingkah gadis itu. Dia hanya melihat saja tak membantu gadis itu untuk menghalangi pintu lift agar jangan tertutup.
Kini Hinata sudah berada di didalam lift berdua dengan Naruto. Hinata sebenarnya tidak menyadari bahwa dia sekarang sedang bersama atasan sekaligus pemilik perusahaan tempat Hinata bekerja.
Bagaimana Hinata mau tau. Saat dia diinterview dia diwawancarai oleh assisten pribadi Naruto yaitu Shikamaru.
Dengan mengatur nafasnya Hinata bersandar didinding lift itu. Sedangkan Naruto tidak memperhatikan Hinata sama sekali. Naruto hanya fokus kedepan melihat layar lift yang menunjukkan tingkat naik keatas lift.
Hinata melihat keadaannya yang sedikit berantakan. Dia hendak merapikan tampilannya, namun karena banyaknya berkas dan tas yang dibawa nya membuatnya kesusahan untuk merapikan dirinya.
Dengan ketidaktauan Hinata. Dia meminta tolong kepada Naruto untuk memegang sebentar barang bawaannya.
"Permisi tuan"
Naruto menoleh ke arah Hinata. Dia merasa terpanggil dengan ucapan Hinata.
"Maaf tuan bisa tolong pegangkan ini sebentar" ucap Hinata. Dan tanpa persetujuan Hinata langsung memberikan bawaanya ke Naruto.
Naruto terkaget bukan main. Beraninya gadis ini memberinya perintah, tanpa ijin dari nya lagi. Dikedua tangan Naruto sudah penuh dengan bawaan Hinata. Naruto hendak kesal namun dia urungkan karena sebagai atasan dan juga sebagai seorang pria sejati tidak mungkin harus marah dengan seorang gadis hanya karena masalah seperti ini.
Hinata membenahi tampilan yang keliatan berantakan. Setelah yakin dengan tampilannya Hinata langsung mengambil kembali bawaanya dengan Naruto.
"Terima kasih tuan" ucap Hinata kemudian mengambil bawaannya dari tangan Naruto.
Naruto tidak mengubris sama sekali perkataan terima kasih dari Hinata. Naruto tetap dengan gaya cuek dan angkuhnya. Hinata hanya memandang Naruto aneh yang bertingkah seperti itu.
'Dia kenapa, aku kan sudah berterima kasih. Ah sudahlah' batin Hinata memandang Naruto.
Tiiing..
Pintu lift sudah tiba di level 25. Naruto berjalan deluan keluar dari lift tanpa perduli Hinata yang berada dibelakangnya. Hinata yang tidak perduli juga dengan kepergian Naruto hanya bisa memasang muka khawatir karena saat ini dia sudah terlambat dihari pertama dia masuk kerja.
Hinata langsung bergerak menuju meja kerja nya yang sudah ditujukan padanya.
Blaam !!
Tumpukan berkas itu dihentakkan kuat oleh Hinata diatas meja kerjanya. Dan diikuti dengan Hinata yang duduk dikursi kerjanya.
Jangan tanya tumpukkan berkas itu dari mana. Setelah Hinata diterima bekerja, dengan enakknya Shikamaru menyodorkan Hinata semua berkas-berkas kantor yang harus dikerjakannya langsung. Alhasil jadilah Hinata membawa berkas-berkas itu untuk dikerjai dirumah dan dibawa kembali kekantor.
"Haaah..akhirnya aku tiba juga dikantor" ucap Hinata setelah duduk dikursi dengan mengatur nafasnya yang terengah.
Hinata mengatur nafasnya dikursi kerjanya. Sedikit melirik-lirik seisi kantor yang dipenuhi karyawan dikantor itu. Tidak lama datang salah seorang gadis dengan rambut pirang diikat poni tail menghampiri Hinata yang masih celingak-celinguk melihat seisi kantor.
"Hey, kau karyawan baru disini?" tanya gadis itu dengan memukul pelan bahu Hinata.
"Haa, oh i-iya. Kenalkan nama ku Hyuuga Hinata" ucap Hinata dan berdiri lalu memperkenalkan diri ke gadis tersebut.
"Hehe iy salam kenal kembali. Namaku Yamanaka Ino" jawab Ino kembali memperkenalkan diri.
"Mohon dukungan dan kerjasamanya" ucap Hinata menunduk.
Ino hanya mengangguk dan tersenyum melihat Hinata.
"Oh ya kau duduk disini?" ucap Ino sambil menunjuk meja kerja Hinata.
Hinata hanya membalas dengan anggukan dan senyuman yang manis dari wajahnya.
"Wah kebetulan sekali. Aku duduk disebelahmu. Kita bisa berteman baik kalau gitu. Hehe" jawab Ino antusias dengan girang.
Hinata hanya membalas dengan anggukan yang antusias juga menanggapi ucapan dari teman barunya ditempat kerja yang baru. Ternyata tidak lah buruk bekerja disini. Karyawannya ramah walaupun baru satu orang saja yang ditemui Hinata.
Semua karyawan kantor itu mulai bekerja dengan pekerjaan mereka masing-masing tak terkecuali Hinata yang juga sibuk dengan pekerjaan barunya. Hinata meneliti semua satu persatu berkas-berkas yang dibawaknya tadi.
Hinata nampak serius dengan berkas-berkas itu. Namun keseriusan nya terburai karena teman baru nya Ino mengajaknya mengobrol.
"Hey Hinata. Apa kau tau bahwa CEO kita itu sangat tampan?" ucap Ino.
"Aku tidak tau. Apa memang setampan itu? Aku tidak perduli" jawab Hinata cuek dan kembali meneliti berkas-berkas tadi.
"Oh yaampun Hinata. Apa kau tidak tertarik dengan ketampanan CEO kita itu. Dia masih muda loh. Mungkin diatas dua tahun lebih tua dari kita. Banyak gadis yang mengejarnya. Namun karena sifatnya yang dingin dan cuek terhadap semua gadis. Dia menolak semua gadis-gadis yang menyatakan perasaan kepadanya" ucap Ino menjelaskan panjang lebar tentang Naruto.
"Sombong sekali dia. Aku sama sekali tak tertarik dengannya setelah apa yang kudengar seperti itu tentangnya darimu. Lagipula aku juga tidak tau dia yang mana" jawab Hinata.
"Jadi kau tidak tau boss kita Hinata. Lalu yang menerima kau kemarin bekerja disini siapa?" tanya Ino.
"Kalau aku tidak salah yang menerimaku kemarin itu, tuan Shikamaru. Dia bilang dia asissten dari CEO pemilik perusahaan ini" jawab Hinata polos.
"Oh pantas saja kau tidak tau" ucap Ino ber oh ria.
"Aku jadi penasaran seperti apa CEO kita setelah mendengar cerita tadi darimu Ino-san. Apa dia setampan itu ya" ucap Hinata dengan raut muka sulit diartikan.
"Hehe kau akan tau sebentar lagi. Akan kupastikan kau akan jatuh cinta melihat ketampanannya hihi" goda Ino.
"Aku tidak yakin dengan ucapanmu Ino-san" ucap Hinata kemudian melanjutkan kerjanya. Dan diikuti juga Ino mengerjakan kembali kerjaanya.
Mereka kembali berkutat dengan pekerjaan mereka masing-masing. Tidak lama setelah itu datang seorang pria dengan setelan jas menghampiri semua karyawan dan memberikan pengumuman penting.
"Perhatian semuanya. Kita akan mengadakan rapat bulanan. Jadi harap kumpul keruang rapat segera" ucap pria itu yang tak lain adalah Shikamaru.
Semua karyawan hanya mengiiyakan perintah dari asistennya itu dengan anggukan dan bergegas langsung menuju ruang rapat.
"Nah Hinata sebentar lagi kau akan tau boss tampan kita hihi, ayo" ucap Ino dan menarik tangan Hinata.
Hinata tidak bergeming dengan ucapan Ino. Dia hanya mengikut saja tarikan tangan Ino yang menarik tangannya menuju ruang rapat.
Ruang rapat telah penuh dengan semua karyawan. Termasuk juga Hinata yang sudah duduk manis diruangan tersebut. Semua karyawan menunggu kehadiran boss mereka dengan sedikit berbicang-bincang dengan teman sebelah sehingga ruangan tersebut sedikit terdengar bising karena suara-suara mereka.
Tak lama masuk asisten yang bernama Shikamaru. Otomatis membuat semua karyawan terdiam dan berdiri dari kursi. Pertama Hinata tidak mengerti kenapa semuanya berdiri. Namun dia tersadar dan ikut berdiri. Shikamaru mempersilahkan boss yang tak lain adalah CEO perusahaan tersebut untuk masuk. Masuknya boss itu diikuti dengan menunduknya semua karyawan. Lagi-lagi Hinata hanya mengikuti gerakan semua karyawan tanpa melihat bahwa atasannya sekarang ini adalah Naruto.
Naruto berdiri dihadapan semua para karyawannya dan memberi salam dengan raut muka yang datar dan mempersilahkan semuanya duduk. Diikuti juga Naruto yang duduk ditengah-tengah karyawan. Hinata pun duduk karena melihat semuanya duduk. Dia menoleh kearah atasannya sekarang ini.
Betapa terkejutnya dia melihat atasannya sekarang ini. Hinata membulatkan matanya dan mengangnga melihat Naruto yang ternyata adalah atasannya.
'Dia kan..yang tadi di lift. Dan aku sudah menyuruhnya...oh yaampun astaga..mati aku..' batin Hinata.
Naruto melihat satu persatu wajah karyawannya setidaknya sambil mengabsen para karyawannya. Lalu mata nya terhenti melihat salah seorang karyawan yang serasa tidak asing baginya.
Diingatnya terus wajah gadis itu. Seperti pernah melihat tapi dimana ya. Tak lama ingatan Naruto mengingat tentang gadis itu. Oh ternyata dia gadis yang dengan seenaknya memerintahkannya memegang bawaannya selagi dia membenah diri.
Hinata menyadari arah pandangan Naruto mengarah kearahnya. Dengan segera Hinata menutup wajahnya dengan selembar kertas berisi acara rapat.
'Astaga. Apa dia mengingatku..Kami-sama tolong aku..' batin Hinata.
TBC
