Summary: Siwon menolong Kyuhyun saat dia masih kecil, membuat Kyuhyun sangat menghormati pemuda itu. Seiring waktu berlalu, dengan masuknya Sungmin ke kehidupan mereka berdua, dimulailah jalinan cinta segitiga yang rumit. Jalinan cinta segitiga berhias merah darah…

Pairing: Main WonKyuMin (masih belum bisa memutuskan sebaiknya aku menulis pairing apa, WonKyu (yang ini karena ada teman saya yang suka ama pair ini) or Kyumin (yang ini karena aku suka sama pair ini). Para readers bantu saya memutuskan pairing buat fic ini~ -mukamelas-), and other pairings in Super Junior.

Warning: Cerita ini diadaptasi dari manga Vampire Knight karya Matsuri Hino, jadi jangan heran kalau ada beberapa alur dan ide cerita yang sama persis dengan manganya. Tapi sekali lagi aku katakan, ini adaptasi, bukan jiplakan. Aku hanya mengambil beberapa adegan dan ide, tidak semuanya. (Aku tidak mau nanti ada yang ngeflame aku dengan mengatakan kalau aku memplagiat manga orang atau semacamnya). Lalu cerita ini mengandung Sho-ai atau boyxboy love, jadi bagi yang keberatan harap jangan membaca fic ini daripada kalian memflame saya. Dipastikan ada keOOCan pada beberapa karakter, dan (maybe) ada typos dan kesalahan kalimat dan tanda baca yang bertebaran. Mohon memaklumi semua kesalahan yang saya perbuat, karena ini adalah fic pertama aku. (Saya akan senang sekali kalau para readers rela memberikan saya saran dan kritik untuk meperbaiki fic ini nantinya).

Disclaimer: Semua tokoh di fic ini bukan milik aku, mereka semua berada di bawah kontrak dengan SM Entertainment dan milik orang tua, keluarga, fans mereka masing-masing, dan Tuhan YME, meskipun sih saya berharap kalau Kyuhyun oppa itu milik saya –digamparSparkyu-


Seorang anak kecil, sekitar lima tahun, berjalan di tengah salju. Matanya kosong dan gelap, wajahnya memar dan ada luka di sekujur tubuhnya. Dia berjalan dengan tertatih-tatih. Dia mempererat jaket putih yang dia pakai, seperti mengusir rasa dingin musim dingin, tapi sejujurnya dia ketakutan…dia harus melarikan diri.

Tapi kenapa dia harus merasa ketakutan? Apa yang dia takutkan? Kenapa…dia harus…melarikan diri?

Anak kecil itu berhenti, rambut hitamnya diterbangkan angin. Dia menutupi salah satu matanya dengan tangannya. Dia mencoba mengingat, mencoba mengingat siapa dia. Tapi sia-sia, dia tidak bisa mengingat apapun.

"Hey, bocah, apa kau tersesat?" dia mendengar suara di belakangnya.

Dia menegok, matanya menunjukkan sorot mata ketakutan. Dibelakangnya berdiri seorang laki-laki, sekitar tiga puluh tahun. Dia berambut hitam, dan memakai jubah hitam, kemeja hitam dan jeans hitam. Anak kecil itu gemetar, dia merasa ketakutan dengan lelaki ini, tidak tahu kenapa…

Lelaki itu menyeringai, dan kemudian semuanya terjadi begitu cepat. Sebelum anak kecil itu bisa bereaksi, lelaki itu menahannya di salju. Anak kecil itu baru menyadari apa yang terjadi saat dia merasakan rasa dingin salju di punggungnya. Tapi dia tidak peduli…

Lelaki di atasnya menyeringai semakin lebar, dari mulutnya anak itu bisa melihat sepasang tair yang bersinar. Anak kecil itu membeku saat dia melihatnya…

"Hey, bocah, kau tahu…aku sedikit lapar. Boleh aku menghisap darahmu?" lelaki itu berkata sambil membungkuk, menggerakkan taringnya ke leher anak kecil itu. Anak kecil itu mulai gemetar sekali lagi.

"Jangan…" gumam anak kecil itu ketakutan. Dia benar-benar ketakutan. Dia ingin seseorang menolongnya…dia tidak ingin ini terjadi…

Dan kemudian semuanya kembali terjadi begitu cepat…

Tiba-tiba, vampire itu berlumuran darah. Tenggorokannya tercabik, darah berceceran ke mana-mana. Anak kecil itu hanya terbaring di sana, dia samar-samar bisa merasakan darah yang menciprat ke wajahnya, membuat wajahnya yang pucat bernoda merah.

Di belakang mereka, dia melihat seorang anak lelaki, berambut hitam pendek, matanya merah, wajahnya dan tangannya berlumuran darah, darah dari vampire yang terbaring tak bernyawa di depannya. Anak lelaki itu memakai kaos hitam, jaket putih, dan jeans cokelat. Dia merasa dia tahu anak lelaki itu…kenapa dia merasa seperti itu?

"Berani sekali kau menyentuhnya? Benar-benar menjijikkan" kata anak lelaki itu.

Kemudian dia berjalan ke arah anak kecil yang masih terbaring di atas salju itu. Dia membungkuk dan dengan lembut menyentuh tangan anak kecil itu dengan tangannya yang tidak berlumur darah dan menarik anak kecil itu sehingga dia duduk di atas salju.

"Apa kau baik-baik saja?" kata anak lelaki itu, matanya berubah menjadi berwarna cokelat. Anak kecil itu hanya menganggukkan kepalanya pelan, masih sedikit shock dengan apa yang baru saja terjadi padanya.

Anak lelaki itu mengamatinya sesaat. "Apa kau tahu kau ada di mana? Atau siapa kau? Apapun?" anak lelaki itu bertanya lagi. Anak kecil itu hanya menggelengkan kepalanya, matanya masih terlihat kosong.

Anak lelaki itu memandangnya dengan pandangan pengertian. Dia menarik anak kecil itu hingga dia berdiri. "Lebih baik jika kau ikut denganku dulu. Kau pasti kedinginan, kan? Ayo pergi" anak lelaki itu menarik anak kecil dan menuntunnya berjalan melewati padang salju.

Setelah berjalan selama beberapa saat, anak lelaki itu menengok ke arah anak kecil itu. "Namaku Siwon. Choi Siwon," katanya. Anak kecil itu hanya memandangnya, dan saat itulah Siwon meraskan kalau tangan yang dia pegang sedikit gemetar. Siwon membungkuk lagi, mengalungkan lengannya di sekitar tubuh anak kecil itu dan memeluknya. Anak kecil itu, saat dia merasakan kehangatan dari tubuh Siwon, mulai menangis terisak-isak.

"Tidak apa-apa, kau pasti takut kan? Sekarang tidak apa-apa, kau selamat" bisik Siwon di telinga anak kecil itu.

Dan itu adalah awal dari ingatan dan hidupku…


Sepuluh tahun kemudian…

"Kyu, ayo bangun," gumam seorang pemuda berwajah imut berambut hitam pendek sambil mengguncang bahu pemuda yang masih tertidur di bawahnya. Pemuda yang bersangkutan sendiri hanya menggumam pelan sebagai reaksi sebelum kembali menarik selimut dan kembali tertidur.

"Aisshhh, Kyunnie~cepat bangun, kita ada kelas sebentar lagi~" gumam pemuda bermata kelinci itu kesal pada pemuda yang dipanggilnya 'Kyu' itu.

"Berisik Sungmin-hyung, aku masih mengantuk…" gumam pemuda bernama Cho Kyuhyun itu pelan. Pemuda yang dipanggil 'Sungmin-hyung' itu hanya menghela napas sebelum akhirnya memutuskan untuk menyerah dan segera bangkit dari tepi ranjang yang tadi didudukinya. tapi, belum sempat melangkahkan kaki, sepasang tangan menarik tangannya dan membuatnya jatuh ke atas tempat tidur dengan sosok seorang pemuda berambut cokelat tua seleher sedang menyeringai setan di atasnya.

"Tapi aku bohong~" kata pemuda berambut cokelat tua itu dengan riang sebelum mendekatkan wajahnya ke wajah pemuda bermata kelinci di bawahnya itu, sukses membuat wajah Sungmin bersemu merah seketika.

'Aigo~apa yang mau dia lakukan padaku? Jangan bilang…jangan bilang dia mau menciumku~' seru Sungmin panik di dalam hatinya saat dia melihat wajah Kyuhyun yang semakin dekat dengan wajahnya. Dia langsung menutup matanya saat dia merasakan bibir Kyu yang hampir saja menyentuh bibirnya, tapi sebelum bibir mereka bersentuhan, Kyuhyun segera menjauhkan bibir mereka dan bangkit untuk berdiri dari ranjang.

"Apa yang kau pikir akan kulakukan padamu, hyung? Jangan-jangan kau berpikir aku akan menciummu ya? Ternyata Minnie-hyung mesum juga ya~" kata Kyuhyun dengan nada menggoda pada Sungmin yang masih berbaring di atas ranjangnya sebelum menyambar handuknya dan berjalan ke arah kamar mandi, meninggalkan Sungmin yang sepertinya masih belum connect dengan perkataan Kyuhyun barusan.

Beberapa menit kemudian…

"APA KAU BILANG CHO KYUHYUN? YANG MESUM ITU KAU TAHU, BUKAN AKU!" seru Sungmin keras saat otaknya sudah mengerti maksud perkataan Kyuhyun padanya.


Super Junior high school, sebuah sekolah yang diperuntukkan untuk kaum elit dan bangsawan. Kyuhyun dan Sungmin sendiri bisa bersekolah di sana karena kebetulan mereka diadopsi oleh Leeteuk bersama namjachingunya, Kangin, yang merupakan kepala sekolah di SMU itu. Sekolah itu memiliki dua kelas, day class dan night class. Kedua kelas itu memiliki dua asrama yang berbeda, karena memang kesannya night class itu adalah kumpulan anak-anak istimewa, karena mereka semua memiliki wajah tampan dan cantik yang sangat sulit dicari bandingannya. Murid-murid night class itu terlihat begitu sempurna, tidak ada cacat cela yang bisa ditemukan di diri mereka.

Tapi di balik kesempurnaan itu, terdapat kenyataan gelap yang mereka sembunyikan. Yang hanya Kyuhyun, Sungmin, Leeteuk, Kangin dan para murid night class itu sendiri yang tahu…

Tidak lama kemudian, terdengar suara gerbang asrama para murid night class yang terbuka, Kyuhyun dan Sungmin yang saat itu sedang berjalan kembali ke asrama mereka refleks mendongak saat mendengar teriakan para gadis-gadis (bahkan para lelaki) dari day class yang mengidolakan para murid night class itu.

"Kyaaa~Hae oppa~" seru beberapa gadis pada sosok seorang pemuda berambut hitam seleher yang tersenyum manis pada mereka. Pemuda bernama Lee Donghae itu memang seseorang yang terkenal baik dan bersahabat, membuat banyak gadis yang suka padanya. Ya, meski jelas cinta mereka tidak akan terbalas sih…

"Halo, kalian semua~kalian masih tetap cantik, ya?" katanya asal, dan tidak lama setelah dia mengatakan itu, sebuah tas ransel mampir ke belakang kepalanya, membuatnya langsung mengaduh kesakitan. Pelaku pelemparan ransel itu sendiri, seorang pemuda berambut cokelat tua pendek yang tadi berjalan di samping Donghae, hanya mendengus kesal sambil memunggut kembali tas ranselnya yang dia lempar.

"Jadi begitu ya, Hae sudah tidak sayang lagi sama aku?" seru pemuda berambut cokelat tua pendek itu sambil merengut kesal. "Aku ngambek sama Hae!"

Donghae hanya tersenyum dan segera berbalik untuk memeluk pemuda berambut cokelat tua pendek itu. "Hyukkie~kau tahu kan kalau aku itu sayang~sekali padamu. Jangan ngambek dong, nanti wajah manismu itu jadi terlihat jelek, kan?" kata Donghae sambil mencubit pipi pemuda yang dipeluknya itu. "Sampai kapan pun, yang paling kusayangi di dunia ini hanya Lee Hyukjaeku seorang, yang saat ini sedang berada di pelukanku ini~"

Lee Hyukjae, atau yang lebih dikenal dengan nama Eunhyuk, teman sekelas sekaligus namjachingu Donghae hanya memandang namjachingunya itu dengan pandangan ragu. "Jinjja?" tanyanya pelan.

"Tentu saja, aku kan cinta mati dengan Hyukkie~" seru Donghae sambil mengelus helai rambut Eunhyuk dengan penuh rasa sayang. "Aku mencintaimu, Hyukkie, selamanya~"

"Aku juga cinta dengan Hae fishyku ini~" gumam Eunhyuk manja sambil balas memeluk Donghae (yang sukses membuat mereka berdua mendapat jeritan heboh dari para gadis fujoshi di sana).

"Aisshh~dasar dua murid menyebalkan, kalau mau bermesraan jangan di sini, dong! Mengganggu jalan saja!" bentak seorang pemuda 'cantik' berambut hitam bernama Kim Heechul yang berjalan di belakang mereka berdua. Memang kontras dengan wajahnya yang 'cantik' itu, sikap Heechul benar-benar sangar dan galak, kalaupun ada orang yang bisa membuatnya bersikap (sedikit) lembut dan tenang, dipastikan orang itu hanya ada satu, yaitu…

"Sudah, Heenim, bagaimanapun mereka kan saling mencintai, hargai mereka dong," kata seorang pemuda Cina berambut hitam pendek yang berdiri di sampingnya sambil mengelus rambut Heechul. Heechul hanya mendelik kepada pemuda Cina itu sebelum memalingkan muka dan bergumam 'Aku tidak meminta pendapatmu, cina oleng," dengan pelan, membuat pemuda Cina yang bernama Tan Hangeng, atau lebih dikenal teman-temannya dengan nama Hankyung itu, tertawa pelan mendengar perkataan namjachingunya itu. Ya, sifat Hankyung yang kalem dan tenang itu memang (sedikit) bisa menyeimbangkan sikap sangar Heechul, membuat mereka berdua menjadi pasangan yang cocok satu sama lain.

Sementara para murid-murid night class berjalan, tentu dengan diiringi jeritan dan teriakan para fans mereka, Kyuhyun dan Sungmin berdiri di samping jalan memandangi rombongan kelas night class itu dengan waspada.

"Seperti biasa mereka terkenal sekali ya. Yah~dengan wajah setampan itu, aku sama sekali tidak heran, sih…" kata Kyuhyun sambil mengusap rambutnya.

"Padahal kalau mereka tahu yang sebenarnya…" gumam Sungmin pelan sebelum menggelengkan kepalanya dan menyandarkan kepalanya di bahu Kyuhyun dengan sedikit manja, membuat Kyuhyun tersenyum dan menepuk kepala pemuda di sebelahnya itu dengan sayang.

Ya, para siswa itu tidak boleh tahu yang sebenarnya. Mereka tidak boleh tahu kenyataan di balik semua kesempurnaan para murid night class itu.

Kenyataan kalau tidak ada satu pun murid night class itu yang merupakan manusia. Semuanya adalah makhluk malam penghisap darah yang selama ini hanya dianggap dongeng belaka.

Semua murid night class adalah vampire.

Tiba-tiba lamunan kedua pemuda itu terhenti saat mereka menyadari kalau ada seseorang yang berdiri di hadapan mereka. Mereka berdua segera mendongak dan melihat seorang pemuda tersenyum manis pada mereka berdua. Kyuhyun balas tersenyum pada pemuda itu sementara Sungmin hanya menganggukkan kepalanya pelan untuk memberi salam kepada pemuda di hadapan mereka itu.

"Selamat sore, Siwon-hyung," kata Kyuhyun sambil tetap tersenyum manis kepada 'senior'nya itu. Sejak Siwon menyelamatkannya dari serangan vampire sepuluh tahun lalu, Kyuhyun sangat menghormati Siwon. Baginya Siwon adalah penyelamat nyawanya, yang sangat berarti untuknya.

Tidak peduli kalau Siwon juga seorang vampire.

"Selamat sore, Kyuhyun," kata Siwon sambil mengangkat tangannya untuk mengelus rambut hitam Kyuhyun. "Rasanya sudah lama sekali kita tidak berbincang-bincang seperti ini. Kesannya kau seperti menghindariku."

"Bu…bukan begitu Siwon-hyung, aku hanya…"

"Ayo pergi, Kyunnie. Sebentar lagi jam malam asrama," kata Sungmin memotong percakapan dua pemuda di dekatnya itu. Kyuhyun segera melirik jam tangannya begitu mendengar perkataan Sungmin.

"Ah, benar juga, baiklah Siwon-hyung, kami pergi dulu, semoga sukses dengan kelasnya," kata Kyuhyun pada Siwon sebelum menggenggam tangan Sungmin dan pergi bersama pemuda bermata kelinci itu menuju asrama mereka sambil bergandengan tangan. Sepanjang jalan tidak menyadari pandangan cemburu dan marah yang dilontarkan Sungmin dan Siwon pada satu sama lain.

Tanpa mereka sadari, gerbang kegelapan hidup mereka mulai terbuka…

Gerbang berhias merah darah yang akan mengikat mereka semua dan orang-orang yang dekat dengan mereka dalam tragedi kejam yang indah…


Author note:

HOREE~Akhirnya sukses bikin fic pertama di fandom ini ~ -narinari- iya, saya tahu fic pertama saya ini masih jauh dari kata 'sempurna' dan 'keren', tapi saya senang banget, akhirnya bisa publish fic di sini juga. Dan masalah guidelines, guidelines tuh apa sih? –ditendang-. Iya, saya tahu kalau ada guidelines yang melarang RP fic, tapi karena belakangan ini fandom Screenplays ini jadi rame lagi, aku mutusin buat ngikut deh~ saya ini kan Cuma ngikut aliran aja~saat rame ngikut, saat sepi ya berhenti~jadi selama fandom Screenplays ini masih penuh dengan author, tidak ada alasan buat saya untuk tidak ikutan publish fic di sini! -alasanaja-

Ah, buat penampilan mereka semua, bayangin aja penampilan mereka di cover album A-cha (sumpah, di sana Sungmin cakep banget~), tapi khusus Eunhyuk ama Kyuhyun silakan bayangin penampilan mereka di Mv Perfection Suju M. Kenapa? Tentu karena saya ngerasa Kyuhyun ama Eunhyuk terlihat cakep~ banget di Mv itu, meski sebenarnya mereka berdua itu cakep setiap saat sih… –PLAK-

Terakhir, bisakah saya minta review dari para readers sekalian? Mau saran, kritik, apa pun, akan saya terima dengan senang hati selama itu adalah untuk menuju perbaikan yang lebih baik. Sekalian saya tanya sama para readers, sebaiknya saya jadikan pairing apa fic ini, WonKyu, Kyumin, Sibum, Kyubum, or other pairings? Give me idea, readers, please~ -puppyeyes-Jadi read and review please? I'll be waiting for it!

Sekian.