Summary : "Akulah sempurna, tidak ada seorangpun yang sanggup menyaingi kesempurnaaku!" ucap Ichigo bangga. Benarkah? Coba lihatlah kesana, seseorang merenggut semuanya darimu, karena…dia memang lebih sempurna darimu. Meski pepatah bilang, Nothing perfect…XD

Hohoho…jumpa lagi di fict gaje gue, kali ini Byakunii-sama gw pasangin sama si rambut jeruk meski nanti mungkin ada lagi pair yang muncul. Kebanyakan bikin fict one shot tapi kepanjangan, jadi gue coba-coba buat fict bersambung. Hope you enjoy this fict…

Warning : Yaoi mix Stright, gaje abis (beneran dah), AU, nista de-el-el dah…

Desclaimer : Bleach punya Tite Kubo, tapi Byakuya punya gue! *dihajar Byakuya's FG*

Genre : Romance, Humor dikit -garing pula-

Pair : ByakuIchi dan beberapa slight yang akan muncul

Chapter 1 : New Student

.

.

.

Ichigo Kurosaki, cowok paling populer se-kota Karakura. Udah ganteng, kaya, tinggi pula. Pokoknya perfect di depan mata kebanyakan cewek dah…Hari ini seperti biasa, Ichigo si rambut jeruk yang masih duduk di bangku SMU kelas 2 ini, berangkat ke sekolah mengendarai mobil BMW silver-nya. Dan tak perlu ditanyakan lagi kenapa sejak dari gerbang sekolah sampai area parkir, mobilnya terus diikuti dan dikerubuti cewek-cewek sambil tereak-terak saking tersepona…eh, terpesona sama ni anak.

"Hn…Ohaiyo Gozaimas…"sapa Ichigo begitu keluar mobil dengan kerlingan mautnya, ngebuat sapa aja yang liat langsung klepek-klepek termasuk tukang siomay yang kebetulan lewat. Ichigo berjalan santai melewati kerumunan anak-anak yang pada berjejer di kanan kiri jalan. Tengah asyik menikmati kepopulerannya, tiba-tiba beberapa siswi menengok ke arah gerbang yang akhirnya diikuti oleh tatapan semuanya.

Disana, sebuah mobil sport hitam memasuki gerbang dan melaju mulus menuju area parkir. Mereka semua bertanya-tanya kira-kira siapa yang mengendarai mobil sport super mewah keluaran terbaru itu, termasuk Ichigo yang juga sama penasarannya. Setelah mobil sport itu menempatkan diri di tempat parkir, pintunya terbuka dan muncullah sosok yang sedari tadi membuat semua orang penasaran.

Seorang cowok bertubuh jangkung dengan rambut hitam sebahu, kulit putih dan sehalus porselen, serta wajah tampan dengan mata abu-abu yang menatap tajam, sungguh menghipnotis semua orang yang menatapnya. Suasana menjadi hening saat semua orang menatap kagum pada sosok yang baru muncul itu. Dan gilanya lagi, mereka masih tetap saja diam saking terpesonanya saat si cowok berjalan melewati Ichigo tanpa menghiraukannya.

"Hei ! " panggil Ichigo kesal. Biasanya tidak ada orang yang berani seenak jidat lewat di depannya apalagi tanpa permisi. "Kau…"

Cowok itu menoleh dan menghadiahkan sebuah deathglare pada Ichigo karena merasa perjalanannya terganggu.

"Kau pikir kau sedang berhadapan dengan siapa?" Ichigo melipat tangan di depan dada, seolah mengatakan kalau dia penguasanya.

"Cih!" Cowok itu hanya mencibir lalu melanjutkan melangkah.

"Hei!" panggil Ichigo lagi tapi kali ini tak dihiraukan. Cowok itu terus melangkah hingga hilang di ujung koridor. "HuuH! Awas kau ya!" geram Ichigo.

"Sudahlah Kurosaki-kun, kami tetap mengidolakanmu kok." Ucap seorang cewek diikuti ucapan setuju dari yang lainnya, membuat Ichigo melambung lagi dan langsung tebar pesona dengan lebay tingkat dewa.

~] !~

Suasana kelas yang tadinya ramai, kini berubah menjadi sunyi senyap.

"What the Hell!" seru Ichigo karena seorang guru memasuki kelas bersama cowok cakep yang tadi di parkiran.

"Kurosaki-san, bisakah kau tenang." Ucap Aizen, wali kelas Ichigo. Dengan terpaksa Ichigo duduk. "Ehm…hari ini kalian dapat teman baru." Lanjut Aizen. "Silahkan memperkenalkan diri."

"Namaku Kuchiki Byakuya." Ucap cowok cakep itu disambut sorakan dari murid-murid. Faktanya, keluarga Kuchiki adalah pemilik perusahaan besar yang yang sangat berpengaruh di Negara Soul Society ini, bahkan pengaruhnya sampai ke luar negeri.

Karena murid-murid tak kunjung diam, akhirnya Aizen mempersilahkan Byakuya duduk. Dan kebetulan banget, satu-satunya bangku kosong adalah di samping Ichigo.

"Heh! Apa-apaan kau! Aku tidak mengizinkanmu duduk disitu!" omel Ichigo tapi Byakuya sama sekali tak menggubris dan tetap duduk di bangku itu.

"Kurosaki!" bentak Aizen. "Kalo kau masih mau ribut, sebaiknya keluar!"

"Cih!" Ichigo terpaksa menurut. Dua jam pelajaran Kenegaraan terasa dua tahun bagi Ichigo. Setelah akhirnya bel pergantian pelajaran berbunyi, Ichigo benar-benar bersuka cita. Apalagi pelajaran berikutnya adalah olahraga basket. Ichigo sudah punya sejuta pikiran licik untuk mengerjai Byakuya.

Lapangan basket benar-benar ramai setiap kelas Ichigo olahraga, entah bagaimana murid-murid bisa seenak jidat melanggar jadwal pelajaran hanya untuk melihat Ichigo si bintang basket beraksi. Apalagi kali ini tambah satu cowok cakep lagi yaitu Byakuya.

"Heh, bagus, penontonnya ramai. Akan kubuat kau malu dihadapan umum, Kuchiki Byakuya." Batin Ichigo lalu meminta Ikkaku, sang guru olahraga supaya timnya melawan tim Byakuya, dan tanpa ba-bi-bu Ikkaku langsung setuju.

"Priiiit….." peluit panjang tanda dimulainya pertandingan dibunyikan. Ichigo yang berposisi sebagai center, langsung membawa bola ke daerah pertahanan lawan. Melewati musuh dengan sigap, hingga ia berhadapan satu lawan satu dengan Byakuya yang ada di line back. Ichigo menyeringai, menerjang Byakuya. Byakuya hanya berusaha merebut namun gagal, expresinya tetap datar. Kini giliran Ichigo yang heran, Byakuya tampak sama sekali tidak ber-obsesi untuk merebut bola darinya. Pertandingan dilanjutkan kembali, dan Ichigo masih saja tercengang dengan respon Byakuya. Responnya tidak jelek, tapi juga bukan respon seperti pemain professional. Seperti…murid biasa yang bermain basket secara standar untuk sekedar tidak mendapatkan nilai C di penilaian.

"Priiiiit…." Peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiup juga. Skor akhir adalah 51-36 untuk tim Ichigo. Ichigo lalu menuju tepi lapangan.

"Aku tidak mengerti dengan permainannya." Ucap Ichigo pada Ishida, seorang murid berambut hitam dengan kacamata yang membingkai manic matanya. "Dia bermain standar sekali, tak ada yang menonjol Bahkan dia hanya mencetak 6 angka."

"Siapa?" tanya Ishida yang tidak mengerti siapa yang Ichigo bicarakan.

"Tch!" dengus Ichigo karena Ishida tidak tanggap. Ia lalu menoleh kesal pada Byakuya.

"Oh…soal Kuchiki Byakuya." Ucap Ishida. "Dari data yang kuperoleh dia memang lemah dalam olahraga kok."

"Eh?" Ichigo terkejut.

"Ya, kemampuan akademisnya memang bagus, nyaris semua nilainya sempurna kecuali olahraga yang mendapat nilai standar dengan murid-murid lainnya. Kebalikan darimu yang jago olahraga tapi standar di semua pelajaran." Cibir Ishida.

"HeeeHHH!" dengus kesal Ichigo. "Tapi ngomong-ngomong dari mana kau dapat info itu? Dia kan baru masuk hari ini?"

"I-itu…ehm, aku kan ketua OSIS. Wajar kan kalau aku tahu info tentang murid baru." Ishida memalingkan mukanya.

"Heee…kau kenapa. Jangan bilang kau menyukainya ya?" goda Ichigo.

"Tidak! Apa maksudmu sih!" omel Ishida tapi dengan wajah blushing.

"Tuh kan, kau blushing wkwkwkwkwk Dasar Gay."

"Tidak! Aku Cuma mengagumi…Hmph." Ishida membekap mulutnya. "Yang jelas dia tampak jauh lebih baik darimu!" ucap Ishida sebelum Ichigo menggodanya lagi.

"Cih! Apanya yang lebih baik! Akulah yang terbaik!" omel Ichigo tak rela.

Setelah jam Olahraga selesai, Ichigo bersama teman laki-laki sekelasnya pergi ke ruang ganti. Tapi seperti biasa, Ichigo menunggu ruang ganti kosong sebelum ganti baju. Ia tak pernah ganti bersama orang lain. Setelah mengira ruang ganti kosong, Ichigo pun mulai melepas pakaiannya. Hingga saat Ichigo melepas celananya, seketika tubuhnya membatu melihat Byakuya keluar dari ruang penyimpanan alat kebersihan di ruang ganti itu.

Ichigo hanya bisa terbelalak sambil mulutnya megap-megap kayak ikan koi tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya.

"Heh, pantas saja." Cibir Byakuya dengan tampang mengejek. "Punyamu seperti milik anak kecil, makanya kau malu kalau ganti bersama teman-temanmu." Byakuya lalu keluar dari ruang ganti.

"WHAT THE HELL!" Seru Ichigo dengan tampang membunuh.

~] !~

Ichigo masih kesal bahkan sampai pulang ke rumah, ia langsung masuk ke kamar dan mengunci pintu. Dia kesal mengingat perkataan Byakuya saat di ruang ganti. Dengan perlahan, Ichigo membuka resletting celananya dan memandang sesuatu di dalamnya, sesuatu yang hanya dimiliki oleh laki-laki.

"Tidak kecil kok! Matanya saja yang tidak beres!" omel Ichigo. "Memang miliknya sebesar apa sih sampai menganggap milikku kecil!"

Tok…tok…"Tuan muda, Anda dipanggil Tuan Besar di ruangannya."

"Cih! Apalagi sih!" Ichigo segera menemui ayahnya. "Ada apa?" tanya Ichigo to the point.

"Ichigo, apa kau bisa menggantikan ayah untuk bertemu rekan bisnis ayah Sabtu depan?" ucap Ishhin Kurosaki, ayah Ichigo.

"Kenapa tidak ayah saja?"

"Ayah punya janji dengan client lain. Tolong ya Ichi…"

"Iya deh iya! Dimana?"

"Di Onshen (pemandian air panas) Kimigaiko."

"Eh? Onshen?"

"Iya, acaranya adalah pembukaan Onshen baru. Ayah dan rekan ayah merupakan salah satu invest…"

"Oke! Aku setuju!" Serobot Ichigo membayangkan gadis-gadis sexy yang berendam di onshen.

"He? Tiba-tiba setuju. Oh ya, perlu ayah beritahu, rekan kerja yang akan datang ke acara itu bersamamu berasal dari Kuchiki Corp."

"HAAAHHH…..!" histeris Ichigo.

"Ha? Kenapa? Memangnya kaukenal dengan Kuchiki Soujun? Directur Kuchiki Corp?"

"Eh? Soujun?" mungkin ayahnya si bodoh itu, pikir Ichigo. "Oke deh, aku setuju." Ucap Ichigo lagi. "Sabtu depan kan?"

"Iya, kau kan libur akhir pekan. Kau bisa menginap sampai Minggu kalau kau suka."

"Hn…" Ichigo lalu melangkah keluar dari ruangan ayahnya. Berfikir ulang, tapi akhirnya tetap menyetujui. Toh Soujun Kuchiki pasti tak mengetahui kalo ia adalah teman sekelas anaknya, pikir Ichigo. Yang ia pentingkan hanyalah gadis-gadis cantik yang berendam di Onshen.

~To be Continue~

Huehehe…gue udah berusaha bikin fict yang menarik lho…tapi hasilnya kayak gini. Gomennasai…then, adakah yang mau review fict jelekku ini? *biar nggak pundung-pundung amat gitu*

Click Review and leave some comment please…