A/N: Yahoo, udah lama nih Suzu enggak bikin ff... maaf yah Suzu sibuk sekolah ;v;

Maaf yah kalo enggak jelas, ini cuma ide random /duk

Warning: Character death, Typo(s), OOC, don't like don't read!

Ansatsu Kyoushitsu (c) Yuusei Matsui

- Warna by Suzume Ayano –

Biru

Musim panas itu biru. Seperti laut yang membentang dengan luas. Seperti rambutmu yang berkibar ditiup angin. Seperti manikmu yang menatapku dengan lembut. Semua terasa begitu hangat, semua terlihat begitu indah.

Merah

Musim gugur itu merah. Seperti langit senja ketika sang raja hendak kembali ke peraduannya. Seperti pipiku ketika kata-kata manis terucap dari mulutmu. Seperti bibirmu yang tak henti mengucap kata cinta kepadaku. Semua penuh nostalgia, Semua terasa begitu jauh. Kembalikan aku, tolong kembalikan aku ke tempat itu.

Hijau

Musim semi itu hijau. Seperti hamparan rumput segar yang terlihat begitu indah. Seperti warna rambutku saat pertama kali aku bertemu denganmu. Ah, memori tersebut kembali terputar di dalam benakku. Walaupun semuanya terlihat gelap dan terasa hampa saat ini.

Hitam

Hari ini begitu hitam. Entah apa yang ada yang dipikirkan oleh Tuhan saat ini. Langit tertutup dengan awan kelabu, begitu pula dengan hariku. Rasanya begitu hampa.

Aku hanya bisa menatap lurus ke depan tanpa dapat bergerak sedikitpun. Tubuhnya terbujur kaku, bau anyir memenuhi penciumanku, surai biru itu berubah menjadi kemerahan.

Ah, ini hanya sebuah lelucon kejam yang dibuat oleh Tuhan kan? Aku tak mau percaya kalau itu adalah dirinya seperti dirinya tak percaya bahwa saat itu yang kupikirkan hanyalah membalas dendam kakakku.

Dunia ini kejam, Dunia ini tidak adil! Mengapa sekarang? Mengapa ia harus pergi di saat aku sudah mendapatkannya, saat aku dan dirinya sedikit lagi akan mengucap janji sakral itu?

Pada akhirnya aku tak bisa melawan takdir Tuhan. Entah siapa yang harus aku salahkan saat ini. Aku hanya bisa berdiri dengan pasrah dengan menggunakan gaun hitam seraya melihat eti mati itu diturunkan ke dalam bumi. Dengan begitu kami pun terpisah untuk selama-lamanya.

Hei, Nagisa! Apakah di sana gelap? Apakah di sana dingin? Perlukah aku menemanimu di sana? Aku ingin menyusulmu, dunia ini terasa hampa tanpa hadirmu di sisiku. Semuanya terasa seperti saat dirimu memenuhi ruangan kosong di dalam hatiku.

Aku tak bisa maju dari hari itu. Pada akhirnya seutas tali dapat membuatku dipertemukan kembali dengan dirinya. Walaupun ia kecewa, aku merasa lebih bahagia dengan sebelumnya. Setidaknya dengan begini kita dapat bersatu untuk selamanya.

- owari –

Akhirnya selesai juga... maaf yah kalau kurang jelas hehehe~

Dosa gak sih ngebuat ff beginian?