A/N: Weeeewww… Fanfict gw yang kedua…. Tetep MinaKushi (ooowww Yeah!) para saudara, berbahagialah! Demi buat ni fanfict gw mpe gusur bokap gw keluar komputer! Yeeeeeyyy!!! Author durhaka

Pink-violin: Hi. Sankyu ne bwat reviewnya… Sesuai request daku bikin fanfict (again).

hoshi.na-chan: Tengkyuuu buat repiunya ya... Btw, Kakashi gak budeg kok.. Cuman rada numpuk aja debu di telinga..Hehehe..

Sora no Aoi: Namikaze Naruto dirubah sama Sandaime jadi Uzumaki Naruto demi menjaga keselamatan Naruto sendiri. Aku dah kasih message tentang ini kan? (Bagi yang ingin tahu lebih jelas harap hubungi Sora no Aoi).

A/N: Anyway nunggu busway, thanks buat smua review yang berhasil membuat Author berhaha-hihi ria disekolah dengan cengiran layaknya Maito Gai sambil bernyanyi, "Senangnya hatiku.. Turun panas komporku… Kini aku memasak dengan ceria…" (lho?? Ngaco mbak… hehehe..)

Summary: Cerita ini Minatosentris, jadi berpusat ama Minato. Trus disini Minato bukan ayahnya Naruto, tapi kakaknya yang umurnya beda jauh (Minato: SMA dan Naruto: TK).

Yup, inilah crita tentang MinaxKushi yang gw g tau gimana nantinya… Hehehehe…

Disclaimer: Masashi Kishimoto sensei

Warning: Banyak bahasa Gaul. Lokasi Jak-pus meski author jarang ke Jak-Pus(Jakarta Pusat).

Minato School Story

Chapt. I

"Minto, eh Minatooooo… cepetan berangkatt.. Udah jam segini nih..!!!" Nyokapnya Minato monyong kearah jam dinding. Duh, gimana seh ni anak!! Ketua OSIS malah modol!!! Batin nyokapnya Minato.

"Iya iya… Nyabar napa? Lagi turun nih…" jawab Minato acuh-tak-acuh sambil turun dari tangga lantai 2.

"Jangan lupa.. Sekalian anterin adekmu sana!" sabda sang nyokap.

Minato ngelempar pandangan nyusahin-aja-seh-loe ke Naruto yang gak berdosa dan lagi kumisan putih gara-gara abis minum susu. Naruto yang polos nan lugu (namanya juga anak TK!) natap kakaknya lalu bersorak, "Yeeeeeyyy…!!!! Dianterin Minato Niisan!!! Dianterin Minato Niisan!!"

Minato menghela napas lalu menatap Naruto pasrah. Seberat apapun tugas yang dikasih nyokapnya ke dia, asal Naruto seneng Minato gak bisa marah lama-lama ataupun serius ke Naruto. Minato pun langsung melangkah keluar rumah diikuti adiknya yang masih kumisan.

"Naik sono," Minato mengedikkan kepala kearah jok motornya kepada Naruto. Nyokapnya geleng-geleng.

"Minatoo.. bantuin adekmu dong…"

"Naru mau di depan!!" pinta Naruto setengah maksa. Minato cuman ngangkat alis terus bantuin Naruto buat duduk di depan. Naruto kegirangan. Minato senyum pasrah liat tingkah laku adeknya yang lucu.

"Dadaah Mina kun.. Naru kun.. Jangan lupa klo nyebrang liat kanan-kiri, cuci tangan abis dari toilet, baca doa sebelum makan, blablablablablabla…" ucap nyokapnya Minato panjang lebar tanpa nyadar Minato dan Naruto udah nyampe lampu merah.

Di depan kompleks perguruan Konohagakure yang lengkap (ada TK-SD-SMP-SMA, cuman kurang Universitas, SLB, SLI,SLJJ, de el el, de es beh) Minato dikasih kartu tanda parkir sama satpam. Trus markirin motornya di parkiran (ya iyalah! Masa markir motor di comberan??).

"Turun," perintah Minato sambil mengangkat Naruto dan menurunkannya. Naruto diem diturunin kakaknya trus megangin celana kakaknya. Minato liatin Naruto selama sepersekian detik.

"Anterin," pinta Naruto.

Minato angkat bahu. Tarik napas. Ngencengin celana (Author dijitak Minato. "Bego lu!"). trus gandengan ma Naruto sampai depan TK. Di depan TK, Bu Guru Shizune menyambut dengan ramah. "Hee… Naruto kun, Ohayou…(Selamat pagi. sapa Bu Shizune ramah.

"Ohayou Shizune sensei," sapa Naruto riang.

Shizune melihat pada Minato. "Bu, titip dia ya," pinta Minato sambil tersenyum ramah.

"Iya.. Ngomong-ngomong Minato kun baik ya.. Rajin mengantar adiknya setiap pagi…" puji Shizune.

"Ah.. Biasa aja.." jawab Minato salah tingkah. Biasa, ni anak udah terkenal jaimnya di skul. Ketua OSIS yang dihormati dan diluluri, eh salah, diluhuri. Tanpa ada seorangpun yang tahu gimana dia pas SMP.

Seusai Minato mengantar Naruto, dia pergi ke kompleks SMA, dimana dengan suksesnya berhasil bikin anak-anak cewe fangirlsnya jejeritan kayak kuntilanak kesurupan pagi-pagi.

"Kyaaaaaaa… Minato kun!!!!"

"Minato senpai(senior)!! Ohayou!!!" sapa salah seorang adek kelasnya dengan penuh semangat.

"Ohayou," balas Minato sambil memancarkan senyum mautnya. Yang mengakibatkan 17 anak cewe sakit ayan mendadak, 25 orang pingsan, 123 orang mimisan, serta semua anak cowo yang ada dilokasi muntah-muntah.

Syuuungggg! Mendadak sebuah tas terbang ke arah(kepala)nya.

BRETAK!!!!BUAK!!!!DUAK!!!!DUAK!!!!DJEGER!!!!!DAMDUNGKROMPYANG!!!!

Kepala Minato berubah jadi pitak dan berdarah dengan suksesnya hanya dengan waktu sekejap.

"Sorry,"ucap seorang anak cewe berambut merah dengan sinis.

Minato masih tersenyum, meski bingung."Ng.. Nggak apa-apa," balasnya.

Cewe itu dengan santainya melangkah diatas badan Minato dan menggesekkan kakinya diatas punggung Minato. Seakan-akan Minato itu keset. Minato dalam hati ngerasa dongkol banget tapi masih kepingin jaim.

"Aaaaa…Minato Sama!!!!!" teriak para fangirls Minato berang melihat ke anak cewe itu. Cewe itu cuek-cuek aja dan melangkah ke koridor kelas. Mendadak, cewe gak jelas itu, yang udah di koridor kelas balik lagi ke tempat Minato tepar(tewas terkapar) dan dengan santainya ngudek-ngudek tasnya Minato.

"Nyari apa?" Tanya Minato sambil senyum. Mencoba menggoda itu cewe dengan pheromonnya.

"Makanan. Gw laper,"jawabnya nyantai. Terus setelah beberapa saat, dia nemuin BengBengnya Minato dan pergi begitu aja sambil makan tu BengBeng. Minato cengo liatin tu cewe sambil tengkurap.

Sesampainya di kelas, Fugaku melihat sahabat karibnya, Minato, lagi mojok di ujung kelas sambil ngudek-ngudek debu. Fugaku sweatdrop.

"Ngapain lu?" Tanya Fugaku dari belakang Minato.

Minato ngeliatin Fugaku dengan tampang anjing kehujanan. "Fugaku.. gw nggak laku ya…?" Tanya Minato melas.

Fugaku makin sweatdrop aja liatin temennya yang satu ini. "Ya ampun… klo lu kagak laku, trus para korban yang tadi ayan-ayan, mimisan, dll liatin lu senyum doang tu apa??? Patung??" Tanya Fugaku sewot.

"Iya sih… Tapi.." Minato sesungukan. Fugaku geleng-geleng kepala liat kelakuan Minato. Ni anak masih trauma ya sama kejadian SMP? Batin Fugaku.

Kayak apa sih masa SMP Minato? Yuk kita tengok.

Seorang anak lelaki berambut pirang kumal tertatih-tatih memasuki sekolah. Sampai akhirnya dia dicegat oleh seorang satpam.

"Dek, PENGEMIS GAK BOLEH MASUK!!!" teriak satpam sok galak.

"GW INI MURID!!!!!!MO APA LU?!?!?!?" balas Minato lebih toa sambil nunjukin Kartu Pelajarnya. Si satpam yang langsung ciut jadi seukuran semut ngijinin Minato masuk.

Sesampainya di kelas, yang ada cuma cemoohan dan bisik-bisik tetangga tentang Minato. Minato abis tawuran lagi lah, abis nyolong jemuran orang lah, abis ngehamilin kucing tetangga lah, sampe si Minato sendiri bosen (Author juga bosen). Minato sendiri tidak terlalu peduli. Salah sendiri nantangin dia, preman no 1 di Hi City. Tu kucing juga salah. Ngapain pake goda-godain dia segala. Minato juga sebenernya males datang ke sekolah. Ngapain? Cuma dengerin bisik-bisik tetangga. Kayak gak ada kerjaan yang lebih penting aja! Tapi dia tetep ke sekolah. Kenapa? (Tanya kenapa??)

Selain karena nyokapnya yang bawel, juga karena…

Cewe itu.

Minato selalu terpekur menatapnya. Selalu. Selalu. Wajah cewe itu selalu datang di mimpinya. Hampir tiap malam. Minato nyolong jemuran juga gara-gara dia. Demi nyium bau cewek itu makanya Minato nyolong bajunya.

Satu lagi, meski Minato doyan bolos, tawuran, dsb, dia tetep aja dapet peringkat 1 di kelasnya gara-gara IQnya 270(Huweeeeeeeehhh… Dasar jenius…) sehingga ia dapat lulus sekolah.

Minato menyatakan cintanya saat mereka lulus sekolah. Inilah dialog mereka:

Cewe: "Sorry ya Min, gw gak demen ma preman. Tipe cowo yg gw suka tuh alim, cakep, baik, ramah, imut, sering senyum dan terutama banget KETUA OSIS! Jadi sorry yah, gw gak bisa jadi cewe lu." –kabur-

Minato: -cengo-

Dan inilah saudara-saudara, cerita mengharukan yang membuat Minato bela-belain operasi plastik sampai bokapnya mencak-mencak, berlatih senyum depan kaca yang pada awalnya membuat kaca hancur jadi debu, dan menjadi seorang Ketua OSIS.

BTS

"Anak-anak, duduk di bangku kalian," ujar si guru bahasa mesum, Jiraiya sensei. Anak-anak duduk dengan patuh dibangkunya. Takut jadi korban kebokepan Jiraiya klo gak nurut.

"Hari ini bapak kenalkan teman baru kalian yang ehm…" Jiraiya menoleh dengan mesumnya kearah pintu, "Masuk."

Dan muncullah dari ambang pintu. Seorang cewe yang sangat familiar di mata Minato. Cewe yang udah nginjek dia di depan sekolah tadi.

"AAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!" teriak Minato histeris kayak liat gorila ciuman sama macan sambil nunjuk anak baru itu.

"Hah? Elu lagi.. elu lagi.." keluh itu anak baru itu cuek.

"Kalian sudah saling kenal?" Tanya Jiraiya sambil menaikkan alis.

Anak baru itu melihat Jiraiya. "Nggak pak. Kayaknya dia ketuker deh. Pas liat saya, saya dikira Agnes Monica, terus dia histeris,"jawab anak baru itu dengan tampang innocent bocent. Bokis bangeettt…

"Ya sudah, kenalkan dirimu. Seperti memberitahukan nama, apa yang disuka dan tidak dan cita-cita," perintah Jiraiya sambil senyam-senyum.

Cewe itu menaikkan alis. Seakan sirene tubuhnya memberitahunya kalau guru yang satu ini berbahaya bagi kaum Hawa."Namaku Uzumaki Kushina. Nah cukupkan? Kayaknya lu pada gak perlu tau deh apa yang kusuka dan enggak. Gw juga gak minat kasih tahu. Cita-cita gw juga nggak ada hubungannya sama kalian,"kata cewe itu judes, melirik Minato. "Oh ya, sekedar informasi, gw gak suka cowo norak yang kerjanya cuma senyam-senyum biar cewe-cewe suka sama mereka," tambahnya.

"Nah Kushina, duduklah di bangku manapun yang kamu mau," tawar Jiraiya ramah. Wah kayaknya ni cewe susah dihadapin, batin Jiraiya.

Kushina menatap ke sekeliling kelas. Satu-satunya tempat yang kosong hanya di pojokan kelas. Nggak seorangpun berani duduk disitu karena tepat didepan bangku ada Fugaku, si ketua kelas dan di sebelahnya ada Minato. Sekeliling sisanya adalah anggota Minato gank. Semua orang takut duduk disana karena takut dihajar anak-anak cewe karena duduk bersebelahan dengan Minato yang fansnya hampir satu SMA.

"Ada tempat lain?" Tanya Kushina pada Jiraiya.

"Memangnya kenapa? Disana kamu bisa dekat-dekat Minato lho.. dia itu ketua OSIS.. siapa tahu bisa PD.." Jiraya berhenti di tengah kalimat karena merasakan ada hawa dingin dari Kushina dan hawa membunuh dari anak-anak cewe.

"Err.. Pokoknya pada intinya kamu duduk di bangku yang ada aja ya?" pinta Jiraiya.

Kushina mendengus lalu berjalan melewati Minato gank dan duduk di pojokan. Semua orang dikelas melihat Kushina. Ganknya Minato masang wajah was-was karena ketua mereka sudah dipermalukan pagi-pagi, sedangkan para anak cewe menatap Kushina dengan tampang Assassin psycho haus darah. Kushina berlagak seakan itu semua cuma angin.

Jiraiya yang udah merasa suasana kelas mencekam kayak liat Harry Potter gulat sama hiunya Kisame langsung memecah suasana, "Ehmm.. Baiklah, kita mulai pelajaran hari ini, buka halaman 12.."

A/N: Sorry baru segini doing. Abis ga tahan mo kirim lagiiiii.. seneng liat banyak review… hehehe…

Minato: Ampun makk.. abis dibikin ngebet kawin, gwa dibikin mantan preman ancur kayak gini?!!? Ngehamilin kucing tetangga pula!!! Ckckck.. –bosen ngejar-ngejar Author. Cape-

Naruto: Wah! Akhirnya aku muncul juga! Meski cuman dikit.. –sight-

Kushina: Kita sekeluarga ada semua ya? Syukurlah

Fugaku: Apa ntar gw dibikin berantem lagi sama Kushina? –dingin-

A/N: Pokoknya tunggu aja dheeeee…… doain ya dapet ilham (bukan nama cowo!! BUKAN!!!) buat lanjutin cerita…

Chapter I END