Sungmin POV

DUAKKKH! Aku mendengar suara seseorang yang dipukuli oleh hyungku, Heechul. Astaga, Heechul hyung sangat menakutkan! Aku sampai tidak bisa bergerak melihat dia bertarung. Heechul hyung menoleh padaku,

"apa yang kau lihat pabbo! Jaga adikmu!" teriaknya menyadarkan aku dari keterpesonaanku. Aku cepat-cepat mengalihkan pandanganku kearah adik-adikku. Benar saja, kulihat Ryeowook, adik paling kecil keduaku, sedang berusaha melepaskan diri dari cengkeraman seorang namja tinggi berotot. Cepat-cepat aku berlari kearah mereka. Dan BUGH! Aku langsung menendang namja itu dari pinggir. Namja itu pun melepaskan cengkeramannya dari Ryeowook.

"Kau tak apa-apa, Wookie?" tanyaku, Ryeowook mengangguk sambil mengelus tangan kanannya yang tadi dicengkeram namja itu.

"Ne, hyung" katanya.

"Bantu Heechul hyung sana!" teriakku, dia mengangguk lagi. Lalu dia berlari kelantai dua, membantu saudaraku yang lain yang bertarung di lantai 2.

Aku menatap namja dihadapanku. Cih! Rasanya aku ingin menendangnya lagi saat melihat dia bangkit sambil tersenyum sok gentlemen. Dia mengusap-usap pinggangnya yang tadi aku tendang.

"Wah wah, kalian semakin kuat saja. Semakin membuatku bersemangat." Katanya kalem. Aku hanya menatap tajam kearahnya. Aku harus selalu waspada. Bagaimana pun ini sedang dalam situasi peperangan.

"Choi Siwon," desisku tajam, "lebih baik kau dan kronimu menyerah karena kami tidak akan pernah mau menuruti kalian!" lanjutku ketus.

"Kalau aku tidak mau, bagaimana?" tanyanya memuakkan. "lagipula aku dan teman-temanku belum mendapatkan apa yang kami mau." Lanjutnya kalem, beda sekali dengan aku yang emosi.

TRAKK! BRUGH!. Suara itu membuat kami berdua menoleh. Kulihat Henry terbatuk-batuk sambil memegangi lehernya. Sepertinya dia baru saja dicekik dan didorong dari lantai dua. Tapi siapa yang mendorongnya?. Aku mengarahkan pandanganku ke lantai dua. Kulihat salah seorang teman penjahat ini sedang menatap Henry sambil tersenyum. Lee Dongae.

'dasar penjahat-penjahat sialan!' makiku dalam hati. aku kembali memfokuskan konsentrasiku pada musuh dihadapanku ini. aku percaya magnae itu bisa menghadapi Donghae sendiri. Henry kan kuat.

"Sepertinya kalian mulai kalah." Kata Siwon sambil tersenyum. Aku menatapnya semakin tajam. Cih, enak sekali dia berkata seperti itu!. Awas saja dia.

Aku mulai menyerangnya, dia pun mulai melawan dengan keras. Duakk, aku berhasil menendang dadanya hingga dia jatuh terjengkang. Aku menyeringai, namun seringaiku hilang dengan cepat saat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh leherku.

"Merasa menang, Lee Sungmin?" ucap seseorang ditelingaku. Aku hapal suara ini. ini suara Zhoumi, si pelempar pisau. Aku tidak bisa berkutik.

'apa aku akan dibawa?' tanyaku dalam hati. siwon yang berada disebelahku tersenyum. Aku meronta, namun pisau itu menggores leherku sehingga aku kembali diam. Zhoumi memukul tengkukku. Dan hal terakhir yang ku ingat adalah gelap. Aku kehilangan kesadaran.

End Sungmin POV

Author POV

Zhoumi memukul tengkuk Sungmin, membuatnya pingsan. Zhoumi menyerahkannya pada Siwon yang langsung membopong Sungmin di pundaknya. Zhoumi dan Siwon berhighfive ria.

"Satu dapat." Kata Zhoumi sambil tersenyum riang, namun senyumnya langsung hilang saat Henry menyerangnya dengan tongkatnya (tongkat baseball yang dari logam). Otomatis Zhoumi berusaha untuk menghindar dari serangan membabi buta Henry.

"Kau tidak akan bisa membawa Minie ge!" teriak Henry dan BUAKK! Henry berhasil memukul kepala Zhoumi tepat dipelipis. Tidak sampai pingsan sih, tapi sekarang darah segar mengalir dari pelipis Zhoumi.

"Yah bocah! Awas kau!" teriak Zhoumi geram, Henry hanya menjulurkan lidahnya. Zhoumi menoleh pada Siwon,

"Jangan sampai lepas!" teriaknya, namun terlambat, Siwon sudah melepaskan Sungmin yang kini sudah tergeletak sembarang di lantai. Siwon sendiri sibuk menangkis serangan-serangan dari Leeteuk. Zhoumi menggeram kesal. Baru juga dia akan membalas si bocah mochi yang menjadi lawannya, Donghae sudah berlari sambil berteriak,

"Kita pulang sekarang!" teriaknya. Dengan terpaksa Siwon dan Zhoumi berlari mengikuti Donghae. Tadinya Zhoumi mau menyambar Sungmin, tapi keburu dijaga oleh Leeteuk. Akhirnya ketiga namja itu pergi. Henry terus mengawasi mereka hingga tak terlihat lagi, sementara leeteuk langsung memeriksa Sungmin.

.

.

.

.

Suasana dirumah itu benar-benar berantakkan. Kacau. Terlihat sisa-sisa pertarungan dimana-mana. Kaca-kaca jendela yang pecah, pagar pembatas lantau dua yang entah sudah kemana, juga perabot-perabot yang rusak.

Terlihat tiga namja imut berperawakan kecil sedang berusaha membereskan rumah itu. Sepertinya usaha mereka sia-sia karena rumah itu kacaunya sudah tak tertolong. Sementara ketiga namja itu membereskan rumah, hyung-hyungnya yang lain sedang mengobati saudara-saudaranya yang terluka.

"Nah, sudah selesai." Kata Leeteuk sambil menepuk kepala Sungmin pelan. Tadi dia mengobati luka dileher Sungmin setelah sungmin sadar dari pingsannya.

"Gomawo hyung!" ucap Sungmin sambil tersenyum. Leeteuk membalas tersenyum, lalu dia mengalihkan pandangannya pada magnae yang sedang tiduran disebelah Sungmin.

"Bagaiman keadaanmu, Henry ah?" tanya Leeteuk. Mukannya kentara sekali khawatir.

"Aku baik-baik saja, hyung," jawab Henry "dasar Donghae sialan , akan kubalas kau nanti!" lanjutnya sambil mengerucutkan bibirnya, membuatnya terlihat imut sampai Sungmin tak tahan ingin mencubit pipi chubby itu.

"Auw! Sakit hyung!" jerit Henry saat Sungmin mencubit pipinya, semenara sang pelaku hanya nyengir tak bersalah.

"Kalian sudah baikan?" tanya seorang namja cantik dari pintu. Namja itu bersandar ke pintu. Leeteuk tersenyum melihat dongsaeng tertuanya itu.

"Hai Chullie hyung!" sapa Henry kelewat bersemangat. Sungmin mengerutkan dahi,

"Hyung, kalau hyung ada disini, siapa yang beres-beres?" tanyanya, heechul mengerling ke pintu,

"ada Hyukkie, Wookie, dan Bummie yang mengerjakannya, mereka saja cukup." Jawab Heechul simpel,

'bilang saja malas.' Batin Leeteuk, Sungmin, dan Henry berjamaah.

Heechul menatap Sungmin,

"Kau tahu, kau hampir saja dibawa oleh mereka tahu! Harusnya kau lebih hati-hati." kata Heechul. Sungmin mengerucutkan bibirnya lucu, membuat Henry ingin gantian mencubit pipi hyung aegyonya yang satu ini.

"aku dikeroyok hyung!" seru Sungmin tidak terima, "lagian, bukannya si Zhoumi itu bagianmu, kenapa dia malah ikut bertarung denganku?" lanjutnya,

"Aku kan sibuk menghabisi anak buah mereka." Kilah Heechul.

"sudah, sudah, yang penting tidak ada yang dibawa." Kata Leeteuk menengahi.

.

.

.

.

Ditempat lain.

Tiga orang namja berjalan cepat menuju aula dilantai tiga. Salah seorang dari namja itu –yang paling tinggi– terlihat sangat kesal.

"Kenapa kau ?" tanya namja disebelah kanannya. Namja tinggi itu tidak menjawab.

"Siwon, kenapa dia?" tanya namja itu pada temannya yang satu lagi. Siwon tersenyum,

"Dia kesal, tadi hampir saja kita dapat si aegyo." Jawab Siwon. Donghae melirik Zhoumi, 'pantas.' Batinnya.

"awas kau bocah mochi!" seru Zhoumi sebal, Siwon dan Donghae sweatdrop.

Akhirnya mereka sampai diaula. Terlihat teman-teman mereka sudah berkumpul. Mereka semua langsung menoleh saat merasakan aura suram milik Zhoumi.

"Kenapa dia?" tanya Hankyung.

"Gagal." Jawab Donghae singkat. Hankyung mengangguk mengerti. Lalu dia berjalan mendekati Zhoumi.

"Sudahlah, memang susah kalau membawa mereka. Belum pernah ada yang berhasil membawa salah satu dari mereka lebih dari dua meter dari rumah mereka." Hibur Hankyung.

"Siapa yang berhasil membawa mereka sejauh itu ?" tanya Zhoumi kaget. Dia baru tahu ada yang pernah berhasil membawa buruan-?- mereka sejauh itu.

"Tuh, si evil magnae!" kata hankyung sambil menunjuk Kyuhyun yang sedang ngobrol dengan Yesung.

"Memang siapa yang hampir kau ambil?" kangin nimbrung.

"Si aegyo itu," kata Zhoumi, "siapa sih namanya?"

"Sungmin. Lee Sungmin." Bukan Kangin atau Hankyung yang menjawab, tapi Kyuhyun. 'dasar telinga neraka.' Batin Zhoumi sweatdrop.

"kau hapal dia sepertinya." Ujar Kangin. Kyuhyun tersenyum evil.

"jelas saja dia hapal. Kan Sungmin memang incarannya." Kata Hankyung. Kyuhyun terkekeh.

.

.

"baiklah, baiklah, rapat dimulai!" seru Hankyung. Semua orang yang ada disana langsung duduk. Hankyung menatap mereka satu persatu. Disebelah kanannya, duduk Kangin sambil memainkan gelas ditangannya. Disebelah kanan Kangin ada Yesung yang sibuk dengan kura-kura besar yang diletakkan dimeja. Disebelah kana Yesung ada Siwon yang menatap Hankyung serius. Disebelah Kirinya sendiri ada Kyuhyun yan menatap teman-temannya dengan tatapa bosan. Disebelah iri Kyuhyun, duduk Zhoumi yan nampaknya masih kesal karena kegagalan misi yang tadi. Semetara tepat didepannya, Donghae duduk dengan cengiran lebarnya.

"baiklah, dimulai dengan laporan misi hari ini." kata Hankyung. Dia lalu menoleh pada Siwon. Siwon sebagai penanggung jawab misi, memulai laporan,

"Misi gagal. Kerusakan dipihak kita 0%, kerusakan di pihak musuh 65%. Informasi yang didapat," Siwon menarik nafas sebentar, " informasi lengkap anggota musuh." Semua menegang. Informasi lengkap anggota musuh memang belum mereka dapat selama ini. yang mereka tahu baru Lee Sungmin, Kim Heechul, dan Park Leeteuk. Yang lainnya, mereka sama sekali tidak tahu apa-apa.

"pertama, Park Leeteuk. Spesialis pengobatan dan tangan kosong. Kedua, Kim heechul, spesialis petarung tangan kosong dan tongkat. Ketiga, Lee Sungmin, spesialis petarung tangan kosong dan tongkat. Keempat, Lee Hyukjae, spesialis pedang dan tongkat. kelima Kim Ryeowook, Spesialis pedang dan panah. Keenam, Kim Kibum, spesialis taktik strategi dan pedang. Ketujuh Henry Lau, spesialis ketapel dan tongkat." Lanjut Siwon. Dia memperlihatkan foto masing-masing namja yang tadi disebutkannya. Semua teman-temannya memperhatikan foto yang diperlihatkan Siwon.

"Whoa, kapan kau mengambil fotonya?" tanya Donghae kagum. Siwon tersenyum,

"aku menyuruh anak buahku memotonya saat mereka bertarung." Kata Siwon. Donghae meanggut-manggut. Hankyung terlihat berpikir keras. Lalu dia menatap teman-temannya serius.

"Aku sudah berpikir lama tentang ini." semua oran menatap Hankyung "bagaiman kalauy kita menetapkan sasaran kita masing-masing. Jadi kita akan lebih fokus untuk mendapatkan sasaran itu, tidak acak seperti sekarang." Hankyung menatap teman-temannya meminta persetujuan.

"Aku setuju, hyung. Selama ini yang punya sasaran sendiri kan baru si Kyu, kalau kita punya sasaran sendiri, kita jadi lebih mudah untuk fokus." Ujar Kangin mengelurakan pendapatnya. Yang lain pun kelihatannya setuju.

"Baiklah, ayo kita tentukan sasaran kita. Lee Sungmin sudah pasti menjadi incaran Kyu. Kita tinggal menentukan incaran kita." Gumam Hankyung. Kyuhyun menyeringai.

"Bocah mochi itu milikku," Kata Zhoumi tiba-tiba, "Aku punya urusan dengannya." Sepertinya Zhoumi masih dendam pada Henry -.-'

"Henry lau maksudmu?" tanya Donghae, Zhoumi mengangguk.

"Aku yang ini saja." Kata Hankyung sambil menunjuk foto namja berwajah cantik, "sepertinya Kim Heechul ini kuat." Katanya sambil menyeringai. Yang lain bergidik ngeri melihat Hankyung yang biasanya tenang, menyeringai setan seperti Kyuhyun.

"Aku yang paling lincah. Lee Hyukjae." Kali ini Donghae yang angkat bicara.

"Aku yang badannya paling kecil." Kata Yesung, "Kim Ryeowook." Katanya sambil tersenyum ganjil.

"Si ahli taktik sepertinya menarik." Siwon angkat bicara. "Kim Kibum yah."

"Berarti aku Park Jungsoo alias Leeteuk?" tanya Kangin, "Bagus juga." Gumamnya.

Semuanya memandangi foto incaran masing-masing sambil menyeringai setan.

.

.

.

Ditempat lain,

Henry memegang belakang lehernya. Rasanya tadi entah kenapa dia merinding. padahal udaranya tidak dingin sama sekali.

"Kau kenapa ?" tanya Enhyuk melihat Henry yang menggosok-gosok belakang lehernya sendiri.

"Tidak tahu, gege, rasanya aku merinding." jawab Henry.

"Firasat buruk tuh." Celetuk Sungmin asal yan langsung digetok Heechul. Tapi Henry sepertinya setuju dengan Sungmin.

'akan ada apa yah?' batin Henry bingung.

.

.

.

.

"Tapi kita harus memikirkan strategi baru." Ujar Kangin, "Kita tidak mungkin berhasil dengan strategi yang itu-itu saja." Lanjutnya.

Semua nampak berpikir. Sepertinya yang dikatakan Kangin benar, mengingat mereka selalu saja gagal dan pulang dengan tangan hampa.

"Sepertinya aku punya rencana." Kata Kyuhyun tiba-tiba. Semua memandang Kyuhyun serius. Tatapan mereka berubah ngeri saat melihat senyum, lebih tepatnya menyeringai super evil.

"KEKEKE!"#senyum ala Hiruma Eye***eld.