Hari yang sangat indah dengan awan di langit cakrawala serta desiran angin yang membelai lembut rambut dari setiap orang, membuat orang yang merasakannya seakan tak memiliki beban hidup. Namun, itu tak berlangsung lama ketika sang pemuda yang tak memiliki gairah hidup ini melangkah menuju markasnya, tempat ia dan teman temannya berkumpul dengan yang lunglai. Ia hanya diam sambil kebingungan karena orang tuanya akan pindah keluar negeri sementara harus di temani oleh sang sepupu yang cerewetnya minta ampun. Saat sampai dipintu markas, ia langsung disambut oleh cairan kental berbau amis dengan warna merah yang sangat pekat. Sontak sang pemuda sangat kaget dan membelalakan matanya ketika dalam ponselnya terdapat pesan dengan tulisan game over. Dan saat ini, ia yang akan jadi korban berikutnya dari kebiadaban permainan misterius yang melibatkan nyawa setiap pemain yang menjadi pemainnya. Tak ada yang bisa mencegah kematian. Dan sebentar lagi, dirinya yang menjadi korban dari permainan itu.

BOBOIBOY © MONSTA

TELESCREAM 666 © FUGU CHIBI

WARNING : DEATH CHARA, OOC, OC, TYPO, ALUR NGEBUT, ALL CHARA 18 TAHUN, ALL HUMAN

ENJOY

.

.

.

Hari senin adalah hari yang sangat disukai oleh pemuda bernama Ice. Ia sangat senang karena mata pelajaran favoritnya yaitu Kimia akan dilaksanakan pada jam pertama . Jadi, ketika Ice melangkah sepanjang koridor sambil menebar senyum kepada seluruh siswi yang lewat. Sontak, semua siswi- termasuk fansnya- terlonjak girang sambil menjerit bak orang kekurangan obat. Bahkan ada yang mimisan melihat Ice ketika tersenyum. Ice hanya menanggapinya dengan santai. Setelah itu, ia berjalan menuju kelasnya yaitu kelas XII MIPA 1.

" Hai semua, selamat pagi." Sapa Ice ketika sampai diambang pintu. Taufan dan Blaze yang sedang menyapu lantai –karena kebetulan sedang piket- menengok sebentar lalu kembali pada pekerjaan mereka. Sontak, Ice langsung cemberut melihat kedua temannya mengacuhkan dirinya.

" Kalian dengar aku apa tidak sih?" rajuk Ice. Taufan hanya menghela nafas.

" Bukannya kami mau mengacuhkanmu, tapi kami sedang piket. Yaya bisa membunuhku jika kelas belum bersih." Ujar Blaze menimpali. Ice hanya memutar matanya. Tak lama, ia menyeringai. Ia akan membayangkan bagaimana reaksi teman temannya mengenai hal yang sedang ia rencanakan. Dan disaat bersamaan, ponsel Blaze dan Taufan berbunyi menandakan pesan yang masuk. Taufan dan Blaze membuka ponselnya lalu menatap datar Ice. Ice hanya bersiul ketika kedua temannya memperhatikannya. Bagaimana tidak? Karena isi pesannya…..

From : 089999016667

Hai semua!

Aku adalah Ice yang gantengnya tak ketulungan, bahkan dunia pun sujud padaku saking aku ganteng. Ini nomorku yang baru, save ya! Oh ya, nomornya pakai nama "Ice kece badai"

Ok see you again, nanti pulsaku habis lagi :p.

Dadah…

" Aku akan menamai nomormu dengan Ice Dungu." Ujar Taufan sambil menatap datar pesan yang Ice berikan lalu menamainya kontaknya dengan "Ice Dungu".

" Kenapa kau ganti nomor lagi?" Tanya Blaze.

Ketika Ice hendak menjawab, tiba tiba Solar dan kawan kawan datang sambil memberikan deathglare pada Ice. Ice hanya mengalihkan pandangannya kearah lain.

" Kenapa ganti nomor lagi, Beruang hibernasi?!" ujar Halilintar sambil mengepalkan tangannya. Ice hanya tersenyum.

" Kenapa memangnya? Renata juga tak protes ketika aku mengganti nomor. Kan Renata?" ujar Ice sambil mengedipkan mata. Renata hanya memutar mata. Tak lama, Ice dan kawan kawan mendapat sms dari nomor operator.

From ;666

Selamat datang di permainan Telescream! Permainan yang paling menegangkan dengan melibatkan teka teki. Ini berhadiah milyaran rupiah! Ayo daftarkan dirimu dengan cara

Ketik : reg spasi nama kamu spasi Telesccream dan kirim ke 666. Ayo, 13 orang pertama tidak di pungut pulsa sepersen pun!

" Sepertinya menarik." Gumam Gempa terlihat antusias. Tak lama, Kaizo datang dengan raut muka yang sangat sulit untuk di artikan.

" Kalian jangan ikut permainan ini. Ini angka setan! Banyak orang yang terbunuh ketika terlibat angka ini." Ujar Kaizo. Sontak, Thorn langsung tertawa terbahak bahak.

" Hahaha… angka setan? Hari gini masih percaya gituan? Hello … kita ini di zaman modern, tak baik percaya takhayul." Ujar Thorn sambil mengelap air matanya yang bercucuran.

" Tapi aku bicara serius. Banyak orang yang meninggal dengan angka ini. Misalnya di Italia bahwa…"

" Huuh dasar maniak sejarah. Kakak juga mendaftarkan diri kan melalui permainan ini?" Tanya Fang memutar mata dengan nada bicara yang sedikit kesal. Kaizo hanya menghela nafas.

" Aku memang mengikutinya karena aku penasaran jika….."

" Ya udah jika kakak juga ikutan. Ikuti permainan dan hentikan semua omong kosong ini." Ujar Fang dengan nada setengah membentak. Kaizo terlonjak kaget ketika medengar sang adik yang membentak dirinya.

" Iya iya kakak minta maaf. Puas?" ujar Kaizo sambil mengangkat tangannya. Fang menghela nafas. Hingga tak lama, bel masuk berbunyi menandakan masuknya jam pelajaran. Semua siswa buru buru masuk ke kelas masing masing guna mengikuti pelajaran dan agar tak terlambat sehingga mereka harus dihukum seharian. Ice langsung duduk dibangkunya dan siap menghadapi pelajaran degan hati yang berbunga.

.

.

.

" Ice, ini rumusya apa?" Tanya Blaze sambil menunjuk soal. Ice hanya menghela nafas lalu mengajari Blaze cara dari soal tersebut. Tak lama, ponselnya bergetar menandakan pesan masuk. Ketika sang guru keluar kelas, Ice langsung membuka ponselnya dan melihat siapa orang yang berani meng smsnya di jam pelajaran.

From : 666

Kegelapan malam bukan pertanda mengabaikannya karena anugerah atau bencana datang dari sana. Tidak ada kata bahagia dalam perpisahan. Karena itu adalah hal yang menyakitkan dalam hidup.

Ice hanya memandang bingung sms yang baru saja di terimanya. Ketika melihat Taufan dan Blaze, mereka juga sama seperti dirinya. Hingga tak lama, sang guru kembali dan Ice segera memasukan kembali ponselnya.

ICE POV

Ketika pelajaran telah usai dan menandakan waktu istirahat, aku hanya memandang bingung sms yang tadi aku terima dari operator sms yang baru tadi pagi aku ikuti. Aku terus melamun dan tak menyadari bahwa semua teman temanku sedang menungguku di depan kelas.

" Mau sampai kapan kau terus melamun, Ice?" Tanya Halilintar. Sontak, aku langsung terbangun dari lamunanku dan langsung menghampiri mereka.

" Ah maaf maaf. Habis aku kepikiran sih sama teka teki tadi. Kalian juga menerimanya?" Tanya Ice. Yang lain langsung mengangguk.

" Kira kira apa ya jawabannya?" Tanya sang gadis berhijab pink, Yaya atau lebih dikenal dengan Pinky –itu khusus Halilintar-.

" Entahlah, aku juga baru pertama kali bermain teka teki seperti ini." Sahut sang pemuda bertubuh Gempal sekaligus partner Taufan dan Blaze, Gopal.

" Biasanya kau selalu membaca buku atau menonton film tentang teka teki. Kenapa yang ini tak bisa kau selesaikan?" Tanya sang gadis oriental sekaligus sahabat sohib Yaya dan pacar Taufan yaitu Fang.

" Dey, aku juga baru tahu jika teka tekinya sesulit ini!" ujar Gopal tak terima.

" Sudahlah kalian berdua. Jangan menarik perhatian orang orang." Ujar gadis berhijab biru yang merupakan ketua osis sekaligus pacar dan cinta pertamaku, Renata. Mereka berdua langsung membuang muka. Tak lama, kami duduk disalah satu meja yang kosong dan memesan makanan yang diwakilkan oleh Solar dan Fang.

"Selagi menunggu makanan, kita berunding yuk tentang teka tekinya."Usul Gempa. Kami semua langsung mengangguk kecuali Renata.

" Kau kenapa, Sweety?" tanyaku melihat wajah Renata yang murung. Renata langsung mengangkat wajahnya dan menatapku dengan pandangan sedih.

" Ice, aku harus kembali lagi ke Jepang. Orang tuaku akan menyekolahkanku di academy agar mudah mereka untuk lakukan pengawasan." Ujarnya sambil berkaca kaca. Aku langsung memeluk gadis yang dulu aku kejar kejar cintanya.

" Tapi mereka masih memperbolehkanku berhubungan denganmu, kan?" Tanyaku sambil memeluk erat dirinya. Sang gadis langsung tersenyum dan mengangguk. Tak lama, makanan pun datang dan kami langsung menyantap nasi goreng dan lemon tea yang tadi kami pesan.

1 JUNI 2016

19.30. PM

Semua orang menunggu kedatangan Yaya karena tadi mereka berencana untuk makan malam bersama. Namun, selama 5 menit menunggu, Yaya tak kunjung menunjukan batang hidungnya. Gopal langsung menggeram kesal.

" Grrr, dimana si singa garang itu?!" geram Gopal.

" Baru saja 5 menit kita menunggu. Kau sabarlah sedikit Gopal. Sebentar lagi dia datang. Tadi dia bilang mau menemani adiknya untuk membeli buku terlebih dahulu. Gempa yang pacarnya saja tak sewot seperti dirimu." Ujar Taufan sinis. Gopal hanya memutar matanya. Tak lama, telepon Gempa berdering menandakan telepon masuk. Gempa buru buru mengangkat telponnya ketika di ponsel itu tertera nama Yaya.

" Halo, Yaya? Kamu dimana sayang?" Tanya Gempa khawatir.

" Hiks…. Kak Gempa. Ini Totoitoy. Kak Yaya…."

" ada apa dengan Yaya?" Tanya Gempa ketika ia mendapat firasat buruk.

" Kak Yaya…. Dia meninggal karena tertimpa papan reklame. Kak Gempa langsung datang kesini." Ujar Totoitoy sambil memutus sambungan telpon.

Gempa langsung jatuh terduduk mendengar kabar tersebut, air mata langsung mengucur deras membasahi pipi putih tan milik Gempa. Yang lain langsung menunduk karena mendengar kabar tersebut. Pasalnya, Gempa tadi men load speaker kan telponnya hingga mereka bisa dengar.

" Yaya… kenapa kau meninggalkanku?" racau Gempa. Tak lama, telepon kembali bordering menandakan pesan yang masuk. Solar langsung membuka ponselnya dan terkejut sekaligus heran dengan isi pesannya.

From : 666

1 pemain, game over!

'apa maksudnya?' batin Solar.

Tbc…..

Hai readers….ada yang kangen Fugu?

Solar : woy, kenapa bikin ff lagi? Yang lain pada gimana nasibnya?

Me : ah ini karna ada ide. Mumpung mau ngetik. Daripada mubazir.

Taufan : ini genre baru ya?

Me : ya gitu….. dapat inspirasi juga dari bacaan yang author pernah baca juga.

Yaya : kenapa aku yang mati duluan?! *natap tajam*

Me :*keringat dingin* s-sudah takdirnya…..

Yaya : APA?! IH KEMARI KAU FUGU!

ME : HUWAAAA TOLONG.* lari alias kabur dari tumbukan Yaya*

Blaze : karena si Authornya ngilang, aku aja yang tutup ffnya

Gempa : akhir kata….

Blaze and Gempa : RnR?