"U-Ultraman Orb?" Tanya Saito keheranan. "Oh, aku ingat! Ultraman Orb adalah salah satu acara televisi di tempat asalku dulu. Acara itu tentang raksasa cahaya yang berjuang melindungi dunia ini dari serangan monster-monster raksasa. Memangnya ada apa dengan Ultraman Orb? Lagi pula, bagaimana bisa kau tahu tentang tokoh fiksi itu?".
"Ini" Agnes mengeluarkan secarik kertas foto yang ia simpan dibalik pakaian yang ia kenakan. Setelah itu, ia perlihatkan gambar yang tercetak di kertas itu pada Saito. Foto sesosok raksasa cahaya yang ia sebut Ultraman Orb itu, bertarung melawan seekor naga api raksasa ditengah hutan. "Gambar ini diambil menggunakan salah satu barang yang berasal dari duniamu yang kau sebut dengan 'kamera' sekitar 2 tahun yang lalu. Nah, Bagaimana menurutmu?".
Saito terperangah. Ia masih tidak percaya kalau tokoh yang hanyalah sekedar karakter fiksi itu kini hidup dan berada didunia yang sama dengan dirinya saat ini. "I-ini tidak mungkin..."Pikirnya. "MUSTAHIL!".
.
...
Familiar Zero
Ultraman Orb x Ultraman Ginga x Ultraman X
00oo00
ULTRAMAN CHRONICLE
...
.
"Jadi kau pengawal baru ku?" Tanya putri Henrietta pada sesosok pemuda berambut Raven yang kini berdiri dihadapannya. "Kalau aku boleh tahu, Namamu siapa?"
"Aku hanyalah pengawal sementara. Namaku Ryuga" Jawabnya datar. Seakan tak peduli dengan siapa ia tengah bicara. "Aku dibayar untuk menjamin keselamatanmu selama seminggu penuh. Karna itu, aku tak bisa menginggalkanmu seorang diri dalam situasi apapun".
"Tapi aku mau mandi..."
"Aku tak peduli! Sudahlah, mandi saja. Biar aku ikut mandi sekalian dengan mu".
"Ayolah, aku mohon. Aku mandinya cuman sebentar kok. Tak akan ada hal buruk yang terjadi, percayalah!"
"Ugh...baiklah. Tapi jika dalam waktu 15 menit kau belum juga usai, aku tak akan pernah berfikir panjang untuk melihat keadaanmu dikamar mandi!"
"Aku mengerti. Terima kasih ya.."
Akhirnya Putri Henrietta berhasil lepas dari pengawalnya yang sangat ketat itu. "Walaupun sebenarnya ia peduli. Tapi bukankah sikapnya barusan itu terlalu berlebihan?" Gumam tuan putri sambil melepas pakaiannya. Putri Henrietta pun dapat mandi dengan tenang, sementara si pemuda tadi menunggu didekat pintu masuk kekamar mandi sang putri. Ia mengenakan jacket merah berseling putih dan celana panjang berwarna hitam. Di punggung tangan kirinya tercetak lambang yang sama dengan milik Saito, Simbol dari seorang Gandalf ,sedangkan tangan kanannya dibaluti oleh sarung tangan anti sihir yang terbuat dari besi. Dipinggangnya terlilit sabuk dengan 3 buah benda aneh tergantung disana. Orb ring, Ginga Spark dan X devizer. Ia adalah orang yang sama seperti Saito, datang dari dunia lain dan terbawa kedunia ini melalui sebuah kejadian yang aneh. Ia masih ingat saat itu, saat sebelum ia terbawa kedunia ini. Saat itu ia sedang dalam perjalanan pulang sehabis berbelanja di sebuah toko mainan untuk membeli mainan ultraman, mainan yang sama seperti yang kini ia gantung dipinggangnya sebagai hadiah di hari ulang tahun sahabatnya yang maniak Ultraman. Namun diperjalanan, ia tiba-tiba saja terhisap kedalam sebuah lubang dimensi yang muncul dihadapannya. Seketika ia kehilangan kesadarannya. Tapi saat sadar, ia pun kaget bukan main mendapati dirinya yang kini berada ditempat yang antah berantah. Disaat itu, ia melihat seekor naga raksasa yang terbang dilangit sambil terus menyemburkan api ketanah. Tepatnya ketempat ia berada. Lantas ia pun bangkit dan langsung lari menjauh dari sana. Menjauh dari naga itu sebisa mungkin. Sayangnya ia telah terlebih dahulu dilabeli sebagai santapan oleh naga itu. naga itu pun tak mau melepaskan dirinya. Ryuga begitu putus asa dikala itu. Sampai kemudian 3 mainan Ultraman yang dibelinya tadi tiba-tiba bersinar dan melayang kearahnya. Seakan sadar dengan apa yang terjadi, dirangkulnya tiga mainan itu lalu dimasukkannya 2 mainan kedalam saku celananya sementara yang satu lagi ia pertahankan ditangannya. Sebuah mainan yang lebih terlihat seperti cincin dengan ukuran yang cukup besar. Berbekal pengalaman menonton beberapa series Ultraman ditelevisi, ia pun maju kearah naga itu dengan sepasang kartu ditangannya. Naga itu menyaksikan dirinya dan langsung terbang kearahnya. Keduanya saling mendekat. Hingga akhirnya...
.
Ultraman
Ultraman Tiga
...
Fusion Up!
...
Ultraman Orb Spacium Zeperion
.
Sosok Ryuga berganti menjadi Raksasa cahaya yang luar biasa. Dengan kekuatan yang luar biasa dihadangnya naga api itu hingga terpental. Sang naga pun langsung ketakutan dibuatnya dan berusaha melarikan diri. Tapi sebelum itu terjadi, raksasa tadi telah terlebih dahulu berada dihadapannya. Alhasil, serangan bertubi-tubi dari raksasa itupun menghantam tubuh si naga sampai-sampai membuat naga itu oleng dan kembali jatuh mencium tanah.
Raksasa itu, Ultraman orb pun ikut turun dan berdiri dihadapan si reptil raksasa bersayap itu. Diposisikannya kedua tangannya membentuk huruf L dengan tangan kanan tegak vertikal sementara tangan kiri horizontal. "Sperion Ray!". Dari tangannya itu menembak pancaran sinar yang dahsyat, mengenai sang naga. Dalam sekejap ledakan besar terjadi, menelan seisi hutan. Membumi hanguskan sekelilingnya. Menyisakan Ultraman Orb Yang berdiri seorang diri disana.
Sejak saat itu, iapun hidup bertualang. Berlatih teknik pedang pada seorang mantan pasukan kerajaan dan menjadi seorang pengawal bayaran hingga saat ini. Tak jarang juga ia terpaksa harus menggunakan kekuatan Ultraman yang ia miliki untuk bertarung melawan musuh-musuh yang diluar nalar seperti Hydra, Titan, Golem raksasa dan sebagainya. Hampir setiap orang yang pernah menggunakan jasanya sebagai pengawal mengetahui rahasia besarnya ini. Tapi beruntung mereka tak pernah mau buka mulut pada yang lain.
"Anu... Ryuga. Kau bilang kau datang dari negeri yang jauh kan?" Tanya Henrietta memulai kembali pembicaraan yang sempat terputus. "kurasa aku punya seorang teman yang mungkin bisa sedikit membantu masalah mu itu"
"Be-benarkah!? Siapa!?"
"Hiraga Saito..."
To be Continued...
