OUR SUNRISE
BY : HARUNA MEIKO
WARNING : TYPO , OOC
.
.
"Sakura, selamat pagi," sapa Hinata
"Oh Hinata, selamat pagi, heh? Kau hanya sendiri? Dimana Tenten? Apa kau tak bersamanya?"
"Ya pagi ini aku tidak berangkat bersamanya, saat aku hampiri rumahnya ibunya bilang kalau dia telah pergi kesekolah, kupikir dia sudah disini."
"Begitukah? Kalau begitu ayo cari dia."
Sakura dan Hinata pun berjalan disepanjang koridor sekolah, mencari sahabat mereka Tenten, namun mereka melihat hal yang mengejutkan, Tenten sedang berdiri berhadapan dengan seseorang yang tidak mereka kenal, mereka hanya tahu lelaki itu dari kelas yang berbeda.
"Bukankah itu Tenten?" tanya Sakura pada Hinata. "Ayo sembunyi disini." Sakura menarik Hinata untuk bersembunyi dibalik tembok
"Ya aku pikir juga begitu, siapa laki-laki itu? aku tak terlalu jelas melihatnya dengan posisiku seperti ini, Apa kau mengenalnya Sakura?"
"Tidak, aku tidak mengenalnya, tapi bukankah dia dari kelas yang berbeda dengan kita?"
"Entahlah, kupikir dia laki-laki yang Tenten suka, mungkinkah Tenten menyatakan cintanya pada laki-laki itu?"
Mereka berdua bertanya-tanya, tak berapa lama kemudian, mereka melihat Tenten berlari dengan tersenyum. Hinata dan Sakura saling melempar tatapan.
"MUNGKINKAH?" tanya mereka serentak dengan menatap satu sama lain. "Ayo kita minta penjelasan langsung dari Tenten!" Sakura menarik tangan Hinata dan bergegas menemui Tenten.
"Selamat pagi, Tenten," sapa mereka serentak sembari melempar senyuman yang terlihat usil
"Se-se-selamat pagi, Sakura, Hinata, kenapa kalian menatapku seperti itu?" tanya Tenten dengan alis bertaut
Hinata dan Sakura saling bertatapan dan mereka mulai tertawa kegirangan.
"Heh? Ada apa ini sebenarnya? Jangan buat aku penasaran, ayolah beritahu aku," rengek Tenten
"Jadi bisakah kau jelaskan pada kami siapa laki-laki itu?" tanya Hinata usil
"Yaaa aku tak menyangka kalau kau bisa menyembunyikan hal semacam ini dari kami," ucap Sakura sambil menyeringai
"Hehehe…jadi kalian melihatnya? Baiklah aku akan mengenalkannya pada kalian sepulang sekolah, bagaimana? Sebagai permintaan maaf dariku, karena aku telah menyembunyikannya dari kalian, aku yang akan traktir kalian berdua, Setuju?"
"HEH? APA KAU SERIUS?" tanya Hinata dan Sakura serentak sambil menggenggam tangan Tenten dengan mata mereka yang berbinar, Tenten yakin ia melihat telinga dan ekor kucing muncul dari tubuh kedua sahabatnya itu
"Iya, dia juga akan membawa teman-temannya, tenang saja," ucap Tenten setelah menghela nafas panjang
"Baiklah kami akan pergi, iya kan Hinata?" tanya Sakura dan Hinata pun mengangguk setuju
Bel istirahat pun berbunyi, seisi kelas terlihat kegirangan begitu juga dengan Hinata, Sakura dan Tenten
"Hey ayo makan bekal bersama" ajak Sakura pada Tenten dan Hinata
"Kau membawa bekal? Tidak biasanya, aku dan Tenten akan pergi kekantin untuk membeli beberapa roti, jadi apa kau mau ikut Sakura?" tanya Hinata
"Hm… sepertinya tidak, oh iya apa kau bisa membelikanku jus jeruk Hinata?"
"Iya baiklah."
Hinata dan Tenten berjalan menuju kantin, setelah itu mereka membeli beberapa roti. Sepanjang jalan Hinata melihat Tenten terus memainkan smartphonenya sambil tersenyum beberapa kali, Hinata tidak tahan untuk tidak ikut tersenyum melihat kebahagiaan sahabatnya
"Main hp mulu, pacarmu? Waah… senangnya."
"Hehe…begitulah," ucap Tenten sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Tenang saja sebentar lagi kau juga akan menemukannya," sambungnya sambil tersenyum jahil pada Hinata
"Haha… jangan bercanda, aku tak tertarik untuk saat ini."
"Benarkah? Aku tak menjamin itu," ucap Tenten tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel miliknya. "By the way Hinata, pacarku ingin bertemu denganku, apa kau tak apa jika pergi sendiri?"
"Baiklah." Hinata melempar senyumnya manis pada Tenten
"Terimakasih Hinata." Tenten berlari sambil melambaikan tangannya pada Hinata yang balas melambaikan tangannya
'Hihi… dasar Tenten, memiliki pacar ya? Apa itu penting? Bagaimana rasanya jatuh cinta? Aku juga tak tahu, masih banyak hal yang harus aku lakukan yang tentunya lebih penting dari soal percintaan' Hinata berkata dalam hatinya sambil berjalan melamun menuju mesin jus, saat ingin memasukkan koin, tiba-tiba…
Brrruuuuuukkkkkk
Hinata terjatuh cukup kuat, dan ia meringis kesakitan
"Maaf, apa kau tak apa?" tanya suara asing yang belum pernah ia dengar sebelumnya
"Ya aku tak apa."
"Apa kau terluka?"
"Tidak, aku baik-baik saja." Hinata berdiri dan membersihkan pakainnya, lalu Hinata terdiam sejenak saat melihat wajah seseorang yang telah menabraknya itu, rambut raven yang berdiri melawan hukum gravitasi, kulit putih mulus, rahang tegas, bola mata hitam yang seolah menyedot apapun yang dilihatnya, meskipun pemuda itu masih memakai seragam sekolahnya Hinata bisa melihat dada bidang pemuda itu, tanpa sadar rona merah muncul dikedua pipi gadis bermarga Hyuuga itu
'tampan…'
"Hey! Ayolah mau sampai kapan kau disitu? Kita masih ada urusan Klub tahu!" ucap seseorang. Tatapan Hinata berpaling pada orang itu sebelum menatap lantai. "Jika dia baik-baik saja, maka ayo cepat kita pergi" ucapnya lagi
"Maaf temanku emang begitu, aku pergi dulu ya, by the way kau dari kelas mana?"
"2A" ucap Hinata
"Oh baiklah, sampai berjumpa kembali"
Kedua pemuda itu pun pergi dan berlari meningglkan Hinata. Dan di tempat yang berbeda, Tenten terlihat berjalan memasuki ruangan kelas.
"Aku kembali" Ucap Tenten
"Kalian sangat lama!" tegur Sakura "aku sudah lapar, apa kalian tau? Dan dimana Hinata?"
"Apa dia belum kembali? Aku berpisah dengannya saat ia ingin membeli jus, apa terjadi sesuatu padanya?" tanya Tenten
Tak berapalama kemudian, terdengar suara hinata.
"Aku kembali, maaf sudah menunggu" ucap Hinata
"Kau keman saja? Kau telat" gerutu Tenten.
"Ya, maaf, tadi ada suatu hal yang terjadi, dan ini jus nya, aku juga membelikannya untuk mu, Tenten" Ucap hinata
"Terimakasih Hinata" ucap Sakura dan Tenten
Mereka pun saling berhadap-hadapan, menyatukan meja meraka dan mulai makan bekal dan roti yang mereka beli
"Jadi, bagai mana dengan pertemuan pulang sekolah ini?" tanya Sakura
"Ya, aku sudah membicarakannya pada pacarku, dan dia setuju, dia juga punya 2 teman baik, jadi dia akan mengajak 2 temannya untuk bergabung bersama kita" ucap Tenten
Bel pulangpun sudah berbunyi, Hinata, Sakura dan Tenten berjalan bersama menuju loker sepatu, setelah itu mereka berjalan menuju Café .
Dan mereka telah sampai di café yang dimaksud. Tenten melihat seisi ruangan café untuk mencari seseorang dan ia pun melambaikan tangannya, tanda bahwa ia sudah menemukan seseorang yang ia tuju, Hinata dan Sakura pun mengikuti Tenten. Dan pada saat itu…
"HEH? KAK NEJI? PACARMU KAK NEJI ?" tanya Hinata histeris
"Apa? Kakak?" apa maksudmu Hinata? Tanya Sakura
"Ya, dia kakak sepupuku, aku tak menyangka kau akan berpacaran dengan teman baikku, kak Neji" ucap Hinata
"Ya semuanya bisa saja terjadi, apa kau tau itu? Adikku yang manis? Neji tersenyum geli "Baiklah sepertinya ini akan menjadi menarik, ayo kalian duduklah" ucap Neji.
Mereka pun duduk di kursi café itu.
"Jadi dia kakak sepupumu Hinata? Kupikir saat aku melihat pacarku, aku seperti melihatmu Hinata, terutama pada bagian matanya, dan ternyata kalian memikiki hubungan darah" ucap Tenten
"Ya begitulah, sudah berapa lama kalian saling kenal?" tanya Hinata
"Saat upacara pembukaan sekolah, aku terlambat, dan aku bertemu Neji, yang saat itu sepertinya dia juga terlambat, dan kamipun sama-sama berlari menuju Hall untuk upacara pembukaan, sejak saat itu aku mulai sering berpas-pasan dengannya disekolah, dan semakin lama aku menyadari kalau aku mulai menyukainya" Tenten tersipu malu.
"Dan berapa lama lagi kalian tidak menyadari kehadiran kami?" Cetus seseorang
Pandangan Hinata berpaling keorang tersebut.
"Heh? Kaliankaan?" tanya Hinata bingung
"Ya, jadi kau baru menyadari kami? Maaf tentang tadi" ucap seseorang yang berwajah tampan dengan rambut hitam nya.
"Ya baiklah, jadi bisa kau jelaskan hal ini padaku Hinata?" tanya Sakura
"Haha.. baiklah, jadi aku ditabrak dia saat ingin membeli jus untuk kalian, dan juga, ya dia juga ada disana" Hinata menunjuk seseorang yang berambut kuning dengan sikap yang cuek.
"Oh jadi namamu Hinata? Baiklah aku Uchiha Sasuke, senang berkenalan dengan mu" ucap Sasuke dan Hinata hanya mengangguk.
"Dan kamu yang berambut kuning? Siapa namamu?" tanya Hinata
"Aku? Uzumaki Naruto"
Dan merekapun saling berkenalan satu sama lain, sejak hari itu Hinata, Sakura, Tenten, Neji, Sasuke dan Naruto sering keluar bersama, pergi ke café ataupun makan bekal bersama dikantin, walaupun mereka berbeda kelas.
"Hey, bolehkan aku meminta nomor ponse mu?" tanya Sasuke pada Hinata
"Ya boleh, kaubisa tanya pada kakaku Neji" ucap Hinata datar "Dan kau? Berapa nomor mu? Tanya Hinata pada Naruto
"Aku? Kau bisa tanyakan pada Neji" ucap naruto tanpa memalingkan wajahnya dari buku yang ia baca.
"Hey Sasuke, apa kau tak menginginkan nomorku? Tanya Sakura pada Sasuke
"Tentu, berapa nomor mu? Aku akan menyimpannya" ucap sasuke
Tenten dan Neji hanya bisa terdiam melihat tingkah dari teman-teman mereka.
"Apa kau tau? Sepertinya mereka akan terlibat cinta yang rumit" ucap Neji
"Ya, siapa yang tau? Aku akan mendukung mereka, selagi mereka akan tetap baik-baik saja"
"Ya baiklah, aku juga"
.
.
.
Ok, chapter 1 sudah selesai, to be continued next weekHave a nice day guys!
