Warning : Little Angst, typo bertebaran dimana-mana, alur kecepatan, dan mungkin feelnya kurang dapat.

HAPPY EADING!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Yang diinginkannya hanyalah sedikit kasih sayang dan perhatian mereka...

Bukan sesuatu yang dapat menyakiti hatinya...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hakyeon, namja ini sedang duduk termenung dibalkon apartemen mereka.

Dia termenung dengan semua pikiran yang tertumpu pada satu-satunya pusat renungannya.

Segitu tidak sukanya kah mereka padanya?

Segitu bencinya kah mereka pada dirinya?.

Apakah mereka benar-benar tidak menyayanginya?

Apakah mereka tidak bisa sedikit saja memberikannya sedikit perhatian mereka?

Itulah yang menjadi pusat renungannya hari ini..

Dia tidak meminta banyak, hanya sedikit saja perhatian dan kasih sayang mereka.

Itu sudah cukup untuknya.

Dia hanya ingin menghilangkan sedikit rasa kekosongan yang dia rasakan saat ini.

Entah apa itu. Yang dia inginkan hanya itu saja. Tidak lebih. Cukup sedikit saja.

Dia sudah capek. Sangat capek.

Ditambah dengan pikirannya yang itu membuat tubuh dan pikiran semakin capek.

"Hhhaaah..."

Helaan nafas baru saja dia keluarkan...

Dia hanya ingin sedikit perhatian mereka bukan diperhatikan oleh orang lain..

Sangat menyakitkan saat ke lima member yang kau pimpin dalam satu grup itu tidak menyayangimu sama sekali..

Hakyeon, menunduk sedih..

Pikirannya sungguh membuatnya kacau hari ini..

Dia butuh sedikit refresing dan sedikit kebebasan sekarang.

Hatinya entah kenapa mengeryit sakit saat harus kembali dipaksa melihat kenyataan.

Kenyataannya... mereka tidak menyayanginya sama sekali.

Perhatian dan kasih sayang yang mereka tunjukkan di muka publik itu hanyalah kamuflase belaka.

Dapatkan suatu hari nanti mereka menyayanginya? seperti halnya dirinya sangat menyayangi mereka yang sudah dianggapnya sebagai keluarga keduanya tersebut.?

Apakah hari itu akan tiba? Kalau ya.. Kapan hari itu akan datang?.

Hakyeon, namja itu... Hatinya sungguh terasa sakit sekali..

Sakitnya sungguh sangat menusuk hatinya.

Dimulai dari sang sahabat.. Jung Taekwoon yang selalu menghindarinya..

Dan kemudian para member yang tidak mendengarkannya, dan selalu mengabaikannya.

Apakah dirinya sungguh tak dianggap didalam grup ini?.

Pertanyaan itu.. Tidak pernah terpikirkan dikepalanya sampai saat ini...

Dia sepertinya membutuhkan istrahat untuk menjernihkan pikirannya hari ini.

Hakyeon membutuhkan sesuatu yang dapat membuat hati dan pikiran kembali jernih selain bermandikan air dingin..

Dia membutuhkan sesuatu yang dapat menjauhkan dirinya dari prasangka buruk seperti beberapa saat yang lalu.

Sesuatu yang dapat membuatnya hati dan pikirannya kembali tenang dan damai lagi.

Sesuatu yang dapat membuatnya melupakan hari ini.

Apakah sesuatu seperti itu ada disuatu tempat?.

Jam baru menunjukkan 19.29

Dan para member belum kembali dari jadwal mereka hari ini...

Sepertinya jalan-jalan sedikit adalah pilihan yang tepat.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kakinya terus melangkah menuntunnya berjalan menuju taman yang agak jauh dari apartemennya...

Pikirannya kosong memandangi setiap kerlap-kerlipnya lampu penghias pohon natal yang berada di setiap pohon tersebut.

Bukankah natal itu melambangkan kasih sayang?

Kenapa kasih sayang itu sangat sulit untuk dia dapatkan?

Kenapa kasih sayang itu seakan menjauh darinya?

Kenapa... Dan kenapa...

Masih banyak sekali pertanyaan-pertanyaan 'kenapa' yang terus berputar didalam kepalanya..

Kasih sayang itu... Entah kenapa dia tidak merasakannya didalam grup ini...

Kasih sayang itu... Seakan-akan tak akan pernah ada untuknnya...

Dia hanya ingin sedikit saja... Tidak lebih. Cukup sedikit saja.. Kasih sayang dan perhatian dari mereka..

Dia tidak pernah berharap sebelumnya.. Namun, kini dia hanya sedikit berharap... Bahwa mereka akan sedikit menyayanginya dan mencintai dirinya..

Haruskah dia menyendiri sekarang... Entah kenapa.. Hatinya terasa sepi dan kosong...

Adakah yang bisa memberikannya jawaban atas semua pertanyaannya itu?.

Sepertinya tidak...

Karena jawaban itu...

Sepertinya harus dia temukan sendiri...

Jawaban yang mungkin tak akan pernah dia dapatkan..

Atau mungkin dia akan mendapatkan jawabannya...

Yang ditakutkannya adalah jawaban itu bisa menyakiti hatinya...

Langkah kakinya berhenti pada sebuah ayunan yang terlihat masih bergerak, padahal tidak ada yang mendudukkinya.

Atau mungkin ayunan itu memintanya untuk duduk disana?.

Tanpa pikir panjang Hakyeon duduk disana.

Namun, perasaan aneh mendatanginya.

Entah kenapa ayunan tersebut terasa hangat saat dia duduki dan menyentuh rantai yang mengantung disana.

Hangat...

Seperti kehangatan yang diinginkannya.

Kehangatan yang sudah lama tak dirasakannya.

Entah kenapa airmata jatuh dari matanya.

"Kau kesepian?"

Sebuah suara anak kecil terdengar, seorang gadis kecil seumuran anak sd kelas 5 berdiri di depannya.

"Kau menginginkan kasih sayang?"

Tanya gadis kecil itu lagi.

Kenapa anak ini bisa bertanya seperti itu?

Kenapa dia bisa mengetahui hatinya?

Kenapa gadis kecil yang baru bertemu dengannya bisa mengetahuinya? Kenapa?

"Aku akan memberikanmu rasa sayang yang tak kau dapatkan disana. Ikutlah denganku oppa.." Ucap gadis kecil tersebut menjulurkan tangannya pada Hakyeon.

Dia tidak ingin mempercayai perkataan gadis kecil itu. Dia tidak ingin mengikuti permintaan gadis kecil itu..

Namun, pikirannya menyuruhnya menerima uluran tangan gadis kecil itu.

Tapi, hatinya melarangnya.

Dia jadi bingung.. Kenapa gadis kecil seperti dirinya bisa mengatakan yang seperti itu?.

"Apa yang kau pikirkan oppa? Kau tidak ingin kasih sayang itu? Kau tidak menginginkannya?" Tanya gadis kecil itu lagi.

Entahlah... Dia bingung.

Namun, tangannya bergerak menerima uluran tangan itu.

Yang ternyata terasa dingin dan hampa.

"Mari kita pergi oppa" ucap gadis kecil itu menarik tangannya.

"Ya" jawab Hakyeon mengikuti langkahnya menjauhi ayunan tersebut.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC or Ending yah? Ngak tahu dah... bingung sendiri...

Bye...

~Key~