Boboiboy © Animonsta

Rated: T

Warning: Typo(s)! , gaje, OOC, DLL

Happy reading~

.

Gempa terduduk diam di taman belakang rumahnya sambil menatap sedih foto dirinya dan empat orang yang wajahnya mirip dengannya. Rasanya Gempa ingin menangis melihat foto itu.

"Kalian di mana sekarang aku kangen."kata Gempa sambil menangis dan memeluk foto itu.

"Gempa kamu di si-Gempa kamu kenapa."kata seseorang yang baru keluar dari rumah dan terkejut melihat Gempa yang menangis.

Gempa yang ketahuan menangis pun mengelap air mata dan tersenyum.

"Ah,tante Gempa gakpapa kok cuma kelilipan."kata Gempa.

Orang yang tadi di panggil tante oleh Gempa tersenyum lembut sambil memeluk Gempa. Ia tau bahwa Gempa kangen dengan sauda-kembarannya.

"Kamu jangan bohong, tante tau kamu pasti kangen dengan kakak dan adikmu." kata tante Gempa.

Gempa yang mendengar itu hanya menangis di pelukan tantenya.

'Hiks...hiks...Gempa...hiks...kangen sama mereka...hiks...kenapa aku harus pisah sama mereka...hiks."kata Gempa sambil menangis.

"Nanti kamu pasti tau alasannya."kata Tantenya.

"Hiks...tapi itu kapan tante."kata Gempa yang sudah tidak berpelukan dengan tantenya.

"Huh nanti tante akan memberi tau kamu. Sudah ayo masuk sudah malam."kata tante itu.

My Brother~

"Kak Taufan ayo kejar aku."kata seorang anak kecil berusia sekitar 7 tahun yang memakai topi dan jaket merah yang sedang bermain sepeda kepada kakaknya.

"Tunggu kamu Apilidah.a anak berwajah sama dengan Api tetapi memakai topi dan jaket biru putih yang di panggil Taufan kepada adiknya-Api-sambil mengayun sepedanya.

"Kak Taufan Api jangan ngebut naik sepedanya nanti jatuh."kata anak kecil yang mirip dangan Api dan Taufan tetapi memakai topi dan jaket hitam coklat.

"Sudalah Gempa, biarkan mereka."kata anak yang mirip dengan mereka tetapi memakai topi dan jaket merah hitam.

"Tapi kak Hali gimana kalau mereka jatuh."Kata Gempa dengan wajah khawatir.

"Biarkan saja mereka yang mau."kata Halilintar cuek.

"Hoam...Kak Hali Kak Gempa jangan ribut terus Air gak bisa tidur nih."kata Air-saudara kembar mereka yang memakai topi dan jaket biru muda.

"Huh kamu tidur saja Air."kata gempa.

"Biarin."kata Air sambil menjulurkan lidah dan tidur lagi.

Melihat hal itu Gempa hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum tipis dan mengusap kepala adiknya yang memakai topi. Sedangkan Halilintar hanya memutar bola matanya malas.

BHUK

"HWUAAAA."

Gempa,Halilintar,dan Air-yang langsung bangun-terkejut langsung lari ke asal suara. Setelah sampai mereka di kejutkan dengan Taufan yang memegang kakinya yang berdarah dan Api yang menangis di sebelah Taufan.

"Ini kenapa."tanya Halilintar dengan tatapan khawatir.

"Aku jatuh kak tapi malah Api yang nangis. Sudah Api jangan nangis kan aku yang jatuh. Lagipula ini sudah enggak sakit kok."kata Taufan sambil menenangkan adiknya.

"Tapi...hiks...ini sa...lahku...hiks...Kak Tau...fan jadi luka."Kata Api.

"Sudah ayo kita pulang aku sudah gakpapa kok."kata Taufan.

Pada akhirnya mereka pulang dengan Gempa dan Halilintar yang memampah Taufan sedangkan Api dan Air yang menuntun sepeda Taufan dan Api.

My Brother~

Kringgggg...

"Hah"Gempa mengeluh di dalam selimut dan bangun mematikan alaram.

"Huh kenapa harus mimpi itu lagu sih."kata Gempa.

Gempa mandi dan turun ke bawah. Di bawah Gempa melihat tantenya sedang meniapkan makanan untuk mereka berdua.

"Pagi tante."

"Eh Gempa ayo makan."

Mereka makan dalam keheningan. Setelah selesai makan Gempa pamit untuk pergi ke sekolah.

Di perjalanan Gempa berjalan sambil sesekali menyapa tetangga yang lewat. Sesampainya di taman Gempa tanpa sengaja menabrak seseorang.

"Kalau jalan hati-hati dong."kata orang yang di tabrak gempa.

"Eh maaf."kata Gempa.

"Kamu...

Tbc