Erza in Tuesday

Chapter 1

Fairy tail milik mas Hiro Mashima di jepang sana

Tapi jalan cerita ini milik saya

Rated T

Erza Scarlet and Jellal Fernandez

Romance and friendship

Happy Reading

Perkenalkan, namaku Erza. Lengkapnya Erza Scarlet. Aku bersekolah di Fairy Gakuen, kelas 12 atau XI. Aku duduk di bangku tengah, disebelah gadis berambut blondie sebahu. Namanya Lucy, putri dari penguasa kerajaan bisnis Heartfilia Company. Berjejer ke samping ada Natsu Dragneel, pacar Lucy yang sangat konyol. Disampingnya lagi kau bisa menemukan cowok keren berambut biru dengan tato aneh disebelah wajahnya. Namanya Jellal, Jellal Fernandez lengkapnya. Dia adalah cowok yang 'gimanaaaaaa gitu', hingga ketika Jellal lewat di depan para gadis, semuanya langsung berteriak histeris. Sayang dia belum datang.

Beruntungnya aku dengan duniaku yang kini sangat bahagia. Karena si pangeran yang dianugerahi berbagai kelebihan dan fans cewek itu akan bersamaku di masa depan. Dia tunanganku. Meskipun para penggemarnya itu kebanyakan menganut faham 'kanibal', mereka semua takut padaku. Memangnya siapa yang tidak kenal Erza, si cantik kelas 12 Fairy Gakuen yang dijuluki Titania ini. Bahkan pernah ada slogan di mading yang bertuliskan " Siapapun yang berani 'menyentuh' Jellal Fernandez kelas XI Fairy Gakuen, maka dia akan berhadapan langsung dengan sang Titania " saat beredarnya berita aku dan dia bertunangan. Dasar anak-anak konyol, memangnya aku segila itu apa? Biarkan saja dia bebas, toh nantinya juga bakal kembali lagi padaku.

" Erza-san, boleh aku duduk disini? " Pinta Wendi, gadis kecil berambut biru panjang sembari mendudukan dirinya di bangku didepanku. Aku hanya mengangguk sembari tersenyum.

" Nee Erza, sepertinya hari ini kamu sedang bahagia, ada apa? " Tanya Lucy yang baru saja melerai perkelahian Natsu dan Gray. Dia langsung duduk disebelahku.

" Eh, yah hari ini Jellal akan mentraktirku makan cakes strawberry di kantin Mira pas jam istirahat " Kataku dengan nada datar. Tapi senyum bahagia terukir jelas di wajahku. " Ciyeeeee... " Goda mereka berdua yang langsung membuatku blusing.

" Eh iya, kemana Juvia? " Tanyaku berusaha mengalihkan pembicaraan.

" Dia sedang sakit hari ini " Sambung Gajeel yang sedang belajar bersama Levi di pojok belakang begitu mendengar nama adiknya dipanggil.

" KYAAAA... Jellal-sama... " Tiba-tiba terdengar teriakan beberapa anak cewek diluar kelas. Itu artinya sang pangeran sudah tiba dengan mobil mengkilapnya. Aku sudah paham, teriakan histeris setiap pagi itu bagaikan lonceng selamat datang baginya. Huh, dasar. Aku jamin sekarang kepopulerannya mengalahkan Loki-senpai, kakaknya Lucy yang baru saja lulus tahun kemarin.

Benar saja, cowok berambut biru dengan tato aneh di separuh pipinya dan body ideal dilapisi seragam Fairy Gakuen dan jaket berwarna hitam, masuk ke kelas bersama gitar spanyol kesayangannya. Andai dia punya kebiasaan membuka baju dan celananya seperti Gray, yang saat ini sedang melakukannya, sudah pasti seluruh murid Fairy Gakuen langsung mimisan atau pingsan ditempat dan aku akan langsung menendangnya hingga ke bulan. Dia melangkahkan kakinya dengan cool kearahku. Gitarnya dirampas Natsu yang sekarang sedang bernyanyi ria dengan Lucy, Wendi, Alzarc dan Bisca di pojokan sana. Aroma lily langsung menyerang hidungku, seperti kemarin...

CUP~

" Ohayou Erza-chan " Katanya polos sembari tersenyum lembut setelah mencium pipiku tanpa izin.

" O-ohayou... " Jawabku singkat bin pelan, sebelum aku membeku ditempat. Diperlakukan seperti itu oleh orang yang benar-benar kau cintai dan benar-benar mencintaimu secara tiba-tiba, siapa yang tidak keder coba?

~^o^~

Jam berlalu begitu cepat. Tak terasa beberapa menit lagi bel instirahat akan berbunyi. Beberapa orang sudah membereskan pekakas belajarnya bahkan sebelum Makarov-sensei selesai menerangkan materi biologinya. Terlebih Natsu dan Gray sudah memasang kuda-kuda seperti hendak lari maraton menuju pintu keluar.

" A-ano,s-sumimasen... " Tiba-tiba Aries-sensei nongol dibalik pintu. " Makarov-sensei, sensei pindahan dari ULB* Grimore Gakuen sudah tiba "

" Persilahkan dia masuk! " Kata Makarov-sensei sembari membereskan buku-bukunya,padahal penjelasannya belum selesai.

Seorang cewek berbaju pink ngejreng dengan segala pernik pinguin masuk ke kelas. Suara gelang kakinya terdengar seperti genjring ketika dia melangkah. Matanya sipit dengan halis tipis dan hidung mungil serta bibir seksi yang dipolesi lipstik merah semerah rambutku. Entah mengapa ada perasaan aneh dan firasat-firasat buruk yang mengatakan aku harus mewaspadai wanita ini.

" Nah anak-anak, sekarang kalian akan belajar bersama Ms Ultear pada pelajaran pengembangan diri. Kalian jangan nakal ya " Pesan Makarov-sensei pada kami semua seperti memberi amanat pada anak Sekolah Dasar. Sontak anak-anak langsung meneriakinya dengan kata " Huuuu... "

Kakek tujuh mulud itu menghilang dibalik pintu. Meninggalkan guru baru yang 'hot' itu dikelas. Mata para cowok langsung jelalatan padanya, segera kulirik Jellal-ku takut dia ikut-ikutan. Untunglah, tunanganku yang imut itu tertidur di bangkunya.

" Hajjimemashite, nama saya Ultear. Terserah kalian mau panggil saya apa. Saya pernah mengajar di ULB Grimore Gakuen selama dua tahun, kali ini saya mendapat mandat dari Fairy Gakuen untuk menjadi... " Jelas perempuan bernama Ultear itu panjang lebar, dan aku malas mendengarkannya.

" Nah sekarang nee-san minta kalian memperkenalkan diri "

Nah sekarang malah tambah membosankan.

Perkenalan dimulai dari Mirajane Strauss yang duduk paling pojok depan, lalu Lisanna Strauss yang duduk disebelahnya. Aku berdiri memperkenalkan diri setelah Bisca yang duduk disamping kananku. Lucy menyusul dengan wajah yang sangat malas. Aku mengerti, dan sangat mengerti jika mereka yang memperkenalkan diri sesudahku semuanya loyo karena ketika bel berbunyi nyaring, wanita menor itu mencegah mereka keluar.

" Hei itu, laki-laki berambut biru belum memperkenalkan diri " Katanya dengan kikuk sembari menunjuk-nunjuk tunanganku yang sedang pulas. Dia tidak melihat wajahnya karena Jellal tidur dengan mengubur bagian itu diantara kedua tangannya yang kekar.

Natsu membangunkannya dengan mengguncang-guncang Jellal dengan kasar. Tapi kegiatannya yang kepalang usil itu terhenti seketika saat kuberi deathlarge. Jellal terbangun, dengan iler yang langsung di lapnya saat itu juga.

Kulihat kedua mata Ultear-sensei membulat sempurna. Dengan pipi memerah dan bibir yang sedikit terbuka itu apa? Terpesona. Siapapun beritahu dia kalau Jellal adalah TUNANGANKU!.

" Siapa namamu~ " Sekarang nada bicaranya dibuat se kawaii mungkin. Aku saja ingin muntah mendengarnya.

" Jellal, Jellal Fernandez desu "

" Nama yang manis~ "

Sabar Erza...

" ... "

" Rumahmu dimana? Ibu boleh mampir ya~ "

Sabaaar Erza... kali ini Jellal masih diam saja.

" Jellal-kun, apa kamu sudah punya pacar?~ "

" BRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKK... "

Sebuah pukulan keras berhasil mendarat sempurna diatas meja. Semua mata termasuk si ibu ganjen langsung menuju padaku. Lucy dan Wendy sweadrop berat melihat mejaku yang langsung hancur berkeping-keping. Tanya ini lah, itu lah, sampai tanya rumah dan –apalah itu, memangnya wajar? Anak lain pun tidak ditanyai sampai seperti itu. Sudah cukup, sepertinya Ultear sensei yarou ini memang harus kubuat sashimi supaya penyakit genitnya hilang.

TBC

Gimana?bagus tidak? Lanjut jangan? Okeey, rencananya mau buat beberapa chapter lagi. But kalau kalian nggak suka, nanti aku dikira nyampah,..

Review time!