Yosh, minna, ini fanfic Hetalia pertamaku! Buat para senior, mohon kritik & sarannya *bows*

Disclaimer: I do NOT own Hetalia. (plus lagu gakjelasnya, cuman ubah liriknya)


Di sebuah SMA di bumi...(ya iyalah)

Beberapa orang siswa dan guru, terlihat sedang sibuk mempersiapkan penyambutan tamu yang bakal berkunjung. Dan gak tanggung-tanggung, tamu yang akan datang ini jumlahnya lebih dari 20 orang yang masing-masing berasal dari negara yang berbeda! Itulah kenapa, penyambutan kali ini harus berjalan dengan lancar, toh sebetulnya mustahil karena tamu yang akan datang ini sebetulnya personifikasi dari negara-negara di dunia. Tapi tak satupun murid yang tahu apapun tentang tamu-tamu ini. Termasuk kejutan besar yang menanti mereka selama 7 hari ke depan...

Sementara itu, para nation sedang rapat.

"Mulai sekarang, kita harus menggunakan nama asli kita, bukan nama negara! Jangan sampai identitas asli kita terbongkar! Mengerti?" , Germany memberi pengarahan pada teman-temannya kayak guru yang lagi ngatur murid sebelum darmawisata.

"Ve~aku 'kan gak tahu nama-nama kalian...Germany, bagaimana ini?" North Italy mulai mewek lagi, tapi sebelum nangis betulan, sudah dibekep (!) sama nation disekitarnya.

"Adik bodoh, malu-maluin aja sih! #% #^&#^ #%!" South Italy mulai nyumpah-nyumpah

seperti biasa, dengan bahasa yang biasa dipake para mafia disana.

"Tenang aja, kalo ada HERO sepertiku pasti semuanya bakal lancar! Hahahahaha!" America mulai kambuh lagi Hero Complex-nya.

"Jangan teriak, git! Kau bisa menulikanku, bodoh!" England juga ikut-ikutan menyumpah seperti biasa.

"Dengan adanya aku yang AWESOME, pasti tak akan ada masalah!" Prussia mulai kambuh lagi, kalo ditambah Denmark, lengkaplah trio narsis nan berisik. Tapi, Denmark tidak ikut berisik, karena Norway yang sudah muak mengancamnya entah bagaimana.

North Italy nyanyi-nyanyi tentang pasta, South Italy menyumpah-nyumpah dan berusaha menyingkirkan Spain yang mulai menganggunya. Prussia kucing-kucingan dengan Hungary yang mengincar vital region milik Prussia dengan frying pan sucinya. South Korea sok mengklaim lagi, France berusaha mengapa-apakan England, England mulai menggunakan pirate languange, Denmark bergabung dengan America dan Prussia mengagung-agungkan diri.

"Aiyaaa, kenapa aku harus melewati kondisi seperti ini tiap hari, aru?"

"Tenanglah, China, aku yakin sebentar lagi pasti orang-orang tidak berguna ini akan diam, da~" Russia berusaha menenangkan (?) China sambil menepuk-nepuk bahunya, lalu mengeluarkan senjata pamungkasnya, yaitu keran air legendarisnya, plus bercak darah yang sudah bertambah banyak sampai mirip cat. Dengan penuh penjiwaan, beserta aura yandere khasnya, Russia berjalan dengan tenang ke tempat yang semula dipakai Germany saat memberikan instruksi, mengetuk-ngetukkan keran air kesayangannya lalu mengacungkannya didepan para nation yang sekarang seakan tersihir menatap Russia.

"Kolkolkolkolkol..."

Kurang dari sedetik, semua berhenti dari aktivitasnya. Setelah Germany menenangkan North Italy yang mewek lagi, dia mengambil alih kepemimpinan.

"Ah, terima kasih, Russia. Sekarang, kita sudah molor dari waktu yang seharusnya. Jadi, kita tidak boleh membuang-buang waktu lagi! Sekarang masuk ke bis!"

Tanpa banyak protes, para nation masuk ke dalam bus AC yang sudah disiapkan, dan duduk sesuai keinginannya sendiri.

Di dalam bis, Germany menjelaskan mengenai kunjungan mereka.

"...di sana, kita berjalan dalam kelompok yang maksimal beranggotakan 5 orang. Agar lebih mudah, pembagian kelompok berdasarkan kedekatan hubungan. Jaga sikap, dan rahasia kita! Sekali lagi, kita harus memanggil dengan nama asli! Paham?"

"Paham! (Ve~ Da-ze! Aru! Da~ Desu yo!)"

Aneh, sepertinya aku barusan mendengar suara yang sangat familiar, batin England.

"Yo, wa*munch munch*zup, Iggy?" tanya America sambil mengunyah hamburgernya.

"Ah, bukan apa-apa, dan HABISKAN MAKANAN YANG ADA DI MULUTMU SEBELUM BICARA, GIT!" England mulai marah-marah pada America.

Dan di sekolah yang (sialnya) akan dikunjungi, seorang siswi sedang berjalan ke depan untuk melihat apa bis para tamu sudah datang atau belum, lalu duduk. Untuk mengusir rasa bosan, dia mulai menyanyi...diam-diam.

Dari jauh t'lah tampak, bis tamu~

Menderu di sepanjang jalan raya~

Disinilah kita berdiri, menunggu dengan sabar

Menunggu bis cepat sampai disini...

2x

Disini...disini...disini...sekarang!

(Abaikan lagu geje itu.)

Setelah bis tiba di sekolah yang akan dikunjungi, semua mengelompok sesuai kelompok yang sudah ditentukan. The Nordics mengelompok paling cepat, keluarga bahagia, ckck. Disusul blok Axis ditambah South Italy dan Prussia, lalu Allied Force ditambah Canada. Loh, bukannya maksimal 5 ya? Oh, karena Canada invisible, maka kehadirannya sendiri bahkan tak terdeteksi radar (?).

Karena The Nordics sudah siap sebelum yang lain, maka mereka boleh memulai tur keliling sekolah duluan...

"...setelah melewati semua tahap penyaringan, maka air disini akan di tes dengan memasukkan ikan. Kalau ikannya bisa hidup, berarti proses penyaringan limbah sudah sempurna."

5 personifikasi negara itu mendengarkan dengan antusias penjelasan dari guide tentang unit pengolahan limbah laboraterium kimia, termasuk Denmark sekalipun. Apa karena guide-nya cantik? Oh bukan, guide-nya aja laki-laki. Tumben sekali dia tidak menyela perkataan orang. Mungkin Norway tahu apa yang terjadi sebetulnya.

Sweden mencatat semua informasi dari 2 orang guide yang mengawal mereka, Finland sibuk memotret, dan sesekali bertanya.

"Jadi, untuk mengetes hasil pengolahan limbahnya kalian menggunakan ikan ya? Kasihan sekali...ikan-ikan itu..." Finland menanggapi penjelasan tentang unit IPAL.

"Soal itu, awalnya kita pake' tanaman eceng gondok, tapi ternyata eceng gondok tetap bisa hidup di perairan yang tercemar, bahkan bisa menguraikan logam berat dalam air. Itulah kenapa ikan yang dipakai."

Finland hanya ber-oh saja, sedangkan Sweden mencatat informasi tambahan ini.

"Lagipula, ikan-ikan itu berkorban demi manusia 'kan? Pasti mereka juga bangga" , Denmark menambahkan dengan kalimatnya sendiri. Oh, my, demi apa Denmark gak mengatakan sesuatu yang irasional? Ini pasti ada apa-apanya!

Setelah menunggu rombongan pertama biar gak tabrakan, giliran blok Axis; Germany, Prussia, Japan, dan Italy bersaudara yang pergi, karena yang lain-terutama Allied Force, masih ribut (Kecuali Canada, China, dan Russia)

"Ve~Apa itu tanaman obat keluarga, fratello, Ge*Germany berdehem* Ludwig?" Italy tampak kebingungan dengan istilah yang menurutnya baru itu.

"Mana kutahu, bastard!"

"Feliciano, maksud dari tanaman obat keluarga itu..." Germany menggantung kalimatnya lalu menyenggol Japan dengan siku-nya.

"A-ano, Feliciano-kun, sesuai dengan penjelasan tadi, maksudnya tanaman obat keluarga itu tanaman yang bisa ditanam sendiri di rumah, dan bisa digunakan sebagai obat tradisional. Jadi, dengan menanam tanaman obat sendiri, kita bisa tidak perlu membeli obat untuk mengobati penyakit ringan seperti luka ringan atau radang tenggorokan," Japan menjelaskan dengan runtut, karena dia paham betul soal ramuan tradisional dibanding rekan-rekannya yang berasal dari Eropa.

Sementara itu, grup Allied Force berangkat pada giliran terakhir, karena mereka belum bisa tenang. Tapi akhirnya mereka berangkat juga, walau akhirnya pun tetap ribut...

Sekarang, grup Allied Force sedang berada di pos pembuatan kompos. Di sana, mereka-terutama China dan England, berusaha menangkap penjelasan penjaga pos.

Di saat teman-temannya memperhatikan penjelasan, America penasaran dengan botol berisi larutan kuning tua di dekatnya. Dia mengangkatnya, lalu mengocok botol itu...

"...setelah daun dihancurkan, dengan mesin ini, kemudian-ah! Maaf, botol itu jangan dikocok!" penjaga pos itu langsung menghampiri America dan mengambil botol berisi larutan kuning tadi.

"I-ini adalah larutan bioaktivator, yang dipakai untuk mempercepat pembusukkan daun-daun tadi."

"Cepat sekali dia bicara, aku jadi susah mencatatnya nih!" England tampak kerepotan karena penjaga pos yang berbicara agak cepat.

"Tapi untung saja dia agak tersendat bicaranya, aru." China juga berkomentar.

"Suaranya pelan, da~" Russia menambahi.

Mendengar kata 'suara pelan', America jadi teringat seseorang, entah siapa.

"Oh, ngomong-ngomong, kalau bioaktivator tadi isinya terguncang, bisa-bisa meledak."

Mendengar kata 'meledak', para nation itu kaget. Yaiyalah, kan mereka punya pengalaman perang di masa lalunya. Di pikiran mereka terlintas bayangan botol itu meledak dan menghancurkan seluruh sekolah.

Menjelang sore, semua nation sudah selesai berkeliling sekolah. Di halaman sekolah, beberapa sudah berkenalan dengan para siswa-siswi dan guru yang bertugas saat kunjungan. Tampak seorang siswi yang terlihat agak gugup menghampiri Canada yang pundung di pojokan karena dilupakan selama tur oleh teman-temannya, setelah berbincang-bincang sedikit, Canada terlihat senang, karena ternyata ada yang senasib juga.

Di hotel...

"Semuanya, besok Senin kita akan menggantikan para guru di sekolah tadi mengajar para murid. Aku sudah menentukan mata pelajaran yang akan kalian ampu. Karena tadi kita sudah tur, jangan sampai ada yang tersesat besok. Sistem sekolah itu moving class, aku sudah menuliskan seluruh detail dan teknisnya di jadwal yang kalian pegang!" Germany memberi sedikit pengarahan sebelum semua pergi ke kamar masing-masing.

"Dan ingat, jangan gunakan nama negara!"


Gimana? Garing ya? Haha -" aku kan, emang kaku.

Oh iya, buat jadwalnya, mungkin kalian mau kasih saran?

Olah Raga*, Matematika*, Akuntansi*, Ekonomi, Biologi, *, Musik*, Kimia, Sejarah*, Fisika, Dasar Penelitian, *, Sosiologi, Geografi, TIK*.

Btw, MTK, sama Fisika di tempatku ada 2 guru yg beda, ngajar 2 bab yg beda juga.

RnR, will ya?

*Sudah kepikir siapa yang ngajar.

Di sebuah SMA di bumi...(ya iyalah)

Beberapa orang siswa dan guru, terlihat sedang sibuk mempersiapkan penyambutan tamu yang bakal berkunjung.