kmldr100 's present

krisho/fanmyun/leadercouple-My girlfriend is Hapkido Atlet

warn exofic/krisho-fanmyun/genderswitch uke/typo's!

©All cast belong to themself, and this fic purely belong to me

for beloved 100's couples shipper!

.

.

Enjoy!

.

.

Kris menaikkan resleting jaketnya, dan berjalan menuju tribun setelah membeli satu cup penuh Espresso macchiatto di cafetaria.

"Matamu bisa-bisa lepas dari tempatnya kalau terus melotot begitu," Kris menepuk pundak temannya –Park Chanyeol dan duduk tepat disebelah lelaki itu. Namun, Chanyeol masih setia memandang salah satu objek di lapangan tanpa menghiraukan ucapan temannya barusan.

Kamis sore adalah hari dimana anak-anak klub Hapkido mengambil alih kuasa lapangan atas klub basket, dan kesempatan sehari dalam seminggu ini rupanya dimanfaatkan Chanyeol dengan sangat baik.

Dia bahkan rela duduk di tribun dari tengah hari sampai pukul setengah lima sore begini, hanya untuk memandangi salah seorang dari anggota Hapkido yang berlatih. Padahal mata kuliahnya sudah habis dari jam setengah sepuluh pagi tadi.

Kris yang perkatannya tidak digubris hanya menggedikkan bahunya acuh, dan mulai menikmati sensasi dari Espresso macchiatto ditangannya. Tidak ada yang lebih indah daripada duduk santai di tribun kampus ditemani segelas kopi favoritnya dan...

Gadis cantik.

Saat kata 'gadis cantik' terbesit dalam benaknya, tiba-tiba sesosok perempuan bertubuh kecil berlari menuju lapangan menggunakan kostum Hapkido. Perempuan itu menghampiri gadis yang disukai Chanyeol –Byun Baekhyun dan mulai berbicara dengannya.

The way she smile dan saat perempuan itu mengikat rambut panjangnya itu membuat Kris lupa bagaimana cara menghirup oksigen.

'Mama... Putera tampanmu ini jatuh cinta..'

.

.

Dua lelaki tiang itu berjalan menuju toilet, walaupun satu diantara mereka harus memaksa temannya untuk mengantar. Lebih tepatnya, Chanyeol memaksa Kris untuk menemaninya ke toilet. Kris sebenarnya tidak heran, karena ia tahu niat dan tujuan temannya ini bukan sepenuhnya ke toilet. Tapi, untuk melihat 'gebetannya' diruang audio visual yang letaknya hanya satu pintu dari toilet.

"Kris itu Baekhyun! Oooh..." Chanyeol terpekik kecil sambil meremas pergelangan tangan Kris, membuat lelaki ini risih sendiri. Ia takut kalau orang-orang menganggap dirinya dan Chanyeol pasangan homo karena bergandengan tangan begini.

Saat mencoba melepas cengkraman Chanyeol, niat itu luntur sudah saat ia melihat gadis cantik yang dia lihat dilapangan kemarin. Time stopped, seperti time control milik Do Minjoon menghentikan waktu dan seluruh dunia berpusat pada gadis itu.

Mereka berdua tetap berdiri ditempat masing-masing, dan memandang 'gebetan' masing-masing. Look like an idiot, karena dua orang lelaki yang terbilang tampan ini saling berpegangan tangan dan menatap lurus kearah lorong yang baru saja dilewati dua perempuan itu, dan dua gadis itu bahkan sudah hampir tidak terlihat.

"Woy Chanyeol! Kris! Kalian maho ya?!" Pekik seseorang dari jarak yang cukup jauh, membuat khayalan indah dua lelaki itu sirna begitu saja. Hasilnya, beberapa pasang mata memandang aneh dan curiga kearah mereka berdua.

Kris menghempaskan tangan milik Chanyeol kasar, dan berlari menuju sosok yang baru saja meneriaki mereka.

"OH SEHUN HABIS KAU!"

.

.

Time flies, sudah tiga minggu sejak love at the first sight-nya Kris dilapangan dan ia masih tetap memandangi gadis cantik itu dari tribun selama tiga minggu terakhir. Chanyeol yang heran akan tingkah laku temannya ini sering bertanya-tanya, dan dia hanya menjawab dengan simplenya,

"Mom bakal curiga kalau aku pulang cepat terus, mending aku nongkrong disini."

Dan Chanyeol tidak pernah ambil pusing akan jawaban itu. Padahal, dimana-mana orangtua pasti meminta anaknya untuk pulang cepat dan tepat waktu, bukan?

Lagipula, Kris tidak tinggal bersama orangtuanya.

Chanyeol kembali pada rutinitasnya, memandangi Byun Baekhyun lekat-lekat. Dan Kris, lama-lama dia merasa kalau dirinya itu tak ada bedanya dengan lelaki bertelinga lebar ini. Lama-lama, ia merasa kalau dirinya seorang maniak yang memandangi satu objek pada hari yang sama, Kamis sore.

"SIAP! TERIMAKASIH!" Teriak semua anak-anak Hapkido, menandakan berakhirnya kelas di sore itu. Dan kedua bola mata milik Kris masih saja menatap sosok mungil itu dari kejauhan.

Sebuah senyum kemenangan tampak diwajah lelaki blasteran ini saat melihat gadis cantik itu membalikkan tubuhnya, membelakanginya. Terdapat tulisan besar dengan bordir merah dipunggung baju gadis ini.

Hapkido Club Seoul National University

Kim Jun Myeon

Senyum itu kembali melebar saat Kim Junmyeon tiba-tiba membalikkan tubuh, dan menatap kearahnya.

'Junmyeon-ah, i got you'

.

.

Kris berkali-kali mengusap kasar wajahnya saat mendengar permintaan konyol dari Chanyeol. Oke, semua permintaan milik lelaki idiot ini –beginilah Kris memanggil sahabatnya memang selalu konyol, tapi yang satu ini benar-benar tidak bisa ditolelir.

"Antar aku menuju ruang ganti Baekkie, Kris!"

Demi tuhan rasanya Kris ingin melempar bocah ini ke Han river kalau saja Chanyeol bukan sahabatnya. Ugh, sayangnya dia masih punya hati nurani.

Tapi, serius. Antar? Ke ruang ganti? Dan lagi, apa katanya tadi? Baekkie? Bocah itu bahkan sudah punya nickname spesial, walaupun tidak pernah berbicara sama sekali.

Apa dia sudah tidak waras?

"Bagaimana kalau dia mengira kau seorang maniak yang ingin mengintip dia berganti baju? Bagaimana kalau dia mengira kau adalah penderita orientasi seksual yang hanya ingin mengetahui warna celana dalam seorang gadis?"

Kris menggeram tidak percaya, Chanyeol tetap berikukuh dengan pendiriannya walau sudah dikatai Kris macam-macam.

Dan disinilah mereka, pintu masuk yang juga merangkap sebagai pintu keluar dari ruang ganti perempuan.

Mereka berdiri disana dengan ekspresi yang berbeda, tentu saja. Chanyeol dengan kedua bola mata besarnya yang bergerak-gerak gelisah sekaligus excited, layaknya seorang fanboy yang akan bertemu dengan oshi kesayangannya.

Dan Kris menyender ditembok, dengan telapak tangan yang menutup separuh wajah tampan miliknya. Bukan karena apa-apa, tapi banyak orang yang mondar-mandir dari tadi dan menggumamkan kalimat seperti,

"Woaah, itu Kris dari anak kedokteran, kan?"

"Wah dia tampan sekali,"

Atau begini

"Itu Kris ya? Tapi, itu siapa?"

"Mungkin anak manajemen, tapi dia kenapa loncat-loncat depan ruang ganti begitu?"

"Hm... Mungkin dia sudah tidak waras."

Dan pernyataan yang terakhir sungguh di-IYA-kan garis keras oleh lelaki Kanada ini. Park Chanyeol memang sudah tidak waras dan tidak tahu malu, padahal semua orang menatap aneh kearahnya.

Cklek

Pintu dibuka, dan Chanyeol yang sedang berjalan maju-mundur tak jelas berhenti begitu saja. Di depannya, Byun Baekhyun menggunakan jeans biru tua dan kaos abu-abu tipis.

Perempuan itu menatap Chanyeol dengan pandangan yang sulit diartikan. Seperti apa-dia-tidak-waras atau apa-yang-dia-lakukan atau kenapa-memandangku-begitu?

Kris yang merasakan pergerakan Chanyeol yang berhenti langsung menoleh kearah pandangan temannya ini, dan menemukan Byun Baekhyun yang bengong didepan pintu masuk.

"Hey! Kamu Byun Baekhyun, kan?" Kris membuka suara, membuat Baekhyun menolehkan kepalanya kearah Kris. Gadis ber-eye liner itu hanya mengangguk.

"Ya. Apa kamu mencariku, Kris?" Balas perempuan itu, menghadirkan kerutan di dahi milik Kris. Sedangkan Chanyeol masih diam tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya.

"Oh, kamu kenal padaku?" Kris balas bertanya, tanpa menghiraukan pertanyaan Baekhyun. Dan gadis itu hanya memutar bola matanya.

'Siapa yang tidak kenal Kris wu MVP tahun lalu?'

Walaupun pada akhirnya Baekhyun mengangguk juga.

"Kamu belum jawab pertanyaanku tadi. Apa kamu mencariku?" Baekhyun mengulang pertanyaannya.

"Sebenarnya bukan aku, tapi anak ini." Kris menunjuk Chanyeol yang kini menatapnya panik, dan giliran Byun Baekhyun yang kebingungan.

"Oh? Ada perlu apa?" Tanya perempuan itu, tanpa basa-basi. Namun, Park Chanyeol masih tidak bergeming membuat dua orang itu lama kelamaan frustasi.

"Dia minta nomor ponselmu," Ceplos Kris asal, karena ia sadar kalau Chanyeol tidak akan bersuara. Baekhyun sendiri hanya menggumam pelan, dan Chanyeol.. Lihatlah idiot yang satu ini. Ia memandang Kris dengan ekspresi shock seolah pandangannya berkata..

'Apa kau sudah gila?'

Kris balas memandang temannya, kemudian mencibir.

"Kau yang gila!"

Baekhyun heran melihat Kris dapat berinteraksi dengan lelaki didepannya ini dengan hanya melalui tatapan mata. Berbagai macam spekulasi mulai muncul dalam benaknya. Ck, dasar perempuan penggosip.

'Selain MVP, dia juga pandai bertelepati'

"O-oh, buat apa memang?" Baekhyun seolah tersadar dari lamunannya.

"Dia ingin mengajakmu one night stand, mungkin." Ceplos Kris asal, membuat dua pasang mata itu kembali melebar.

Cklek

"Baekhyun apa ka-"

Perkataan itu terhenti saat melihat temannya sedang berbicara tepat di depan pintu, Junmyeon –sosok itu mengerutkan dahinya saat melihat Baekhyun melebarkan matanya.

"Baekhyun? Kamu kenapa?"

Kali ini giliran Kris yang membeku, saat sosok itu –Kim Junmyeon tepat didepannya. Jantungnya kembali berpacu dengan sangat cepat, nafasnya terasa sesak dan pandangannya mengabur begitu saja ketika aroma Wild cherry terlepas diudara saat gadis cantik itu datang.

Sepertinya dia harus pergi ke dokter setelah ini.

"Mesum! Dia mesum!" Baekhyun berseru, membuat Junmyeon memandang heran sahabatnya heran.

"Mesum?"

"Ya! Dia minta nomor ponselku untuk one night stand. Dia yang bilang!" Baekhyun berujar sambil menunjuk Chanyeol dan Kris bergantian.

Junmyeon menggeram pelan dan menatap Kris juga Chanyeol dengan pandangan yang seolah mencabik-cabik.

"One night stand katamu?!"

Gluk

Dua lelaki itu menelan saliva yang tiba-tiba terasa pahit dengan susah. Sepertinya tanda-tanda bahaya akan-

Buagh!

Bugh!

Muncul.

Chanyeol setelah dipukul tepat di pipi sebelah kirinya langsung dilempar oleh Junmyeon dengan kencang, dan Kris dipukul habis ditempat.

Sepertinya, Kris benar-benar harus pergi ke dokter saat ini juga.

'Mama... Gebetanku seorang atlet Hapkido'

.

.

Chanyeol mengoleskan krim berwarna putih di pipi kanannya, lalu meringis kecil saat benda itu tepat mengenai lebam miliknya. Spot yang sudah tiga hari belakangan ini berubah warna menjadi ungu kehitaman.

"Ini semua karena salahmu!" Pekik Chanyeol asal, dan ia meringis kesakitan setelahnya. Kris hanya memandangnya kesal.

"Salahmu juga yang bengong! Aku kan memang tidak tahu apa tujuanmu ke ruang ganti!" Kris membela diri, sebenarnya dia tidak salah sih.

"Siapa yang suruh bilang kalau aku mau Baekhyun jadi one night stand-ku?!"

"Ck. Jadi aku harus apa? Kau mau mengajaknya tidur? Begitu?" Kesal Kris, dan mengundang pelototan tajam dari temannya.

"Bilang menjadi one night stand saja kita sudah dihabisi begini, apalagi kalau bilang begitu!" Omel Chanyeol.

"Anak itu kuat juga ya... Padahal tubuhnya kecil, tapi bisa melemparku." Gumam Chanyeol sambil menerawang kejadian tiga hari yang lalu. Kris sendiri hanya nyengir mendengar perkataan temannya, walaupun dalam hatinya dirinya mengiyakan hal itu.

"Oh ya, aku balik ke kelas dulu! Lima belas menit lagi ada mata kuliah Dr. Jae. Bye, yeol!" Kris langsung berlalu ke kelasnya. Dan yang ditinggal hanya balas melambai sambil menganggukkan kepala.

"Junmyeon.."

Kris menengadahkan kepalanya, memandang langit cerah sambil tersenyum geli mengingat kejadian tiga hari lalu.

'Jadi begini, jatuh cinta itu'

"Kim Junmyeon.."

"APA!" Tiba-tiba terdengar suara yang membalas gumamannya barusan, membuat dirinya berjengit kaget dan-

Kim Junmyeon berdiri sambil berkacak pinggang dan melotot tepat dihadapannya.

"E-eeh? K-kamu?" Kris terbata-bata, ia jadi menyesal karena menggumamkan nama perempuan ini.

"Apa panggil-panggil namaku, hah?!" Junmyeon menyahut dengan galak, membuat Kris sedikit bergidik ngeri.

Perempuan ini tampangnya saja malaikat, tapi sifatnya... Aduh, sudahlah.

"E-eum, t-tidak. Ehehehe," Kris hanya nyengir gaje, membuat tampang nya terlihat absurd.

"Kamu orang mesum yang bersama orang mesum itu didepan ruang ganti kan?!" Pekik Junmyeon galak, membuat Kris langsung sweatdrop karena tidak terima dikatai mesum.

Masalahnya, ini jalan setapak dekat taman kampus yang menghubungkan fakultas kedokteran dengan fakultas bahasa. Banyak orang yang 'nongkrong' disana, dan hampir semua pasang mata menatap kearah mereka setelah Junmyeon mengatainya mesum begitu.

'Tapi, siapa peduli. Mumpung Junmyeon disini, hehe' Kris nyengir dalam hati.

Melihat lelaki didepannya hanya cengengesan, membuat Junmyeon naik darah sekaligus heran. Biasanya, orang-orang yang dikatai semena-mena olehnya didepan umum akan langsung menggeret dirinya dan balas mencaci maki.

Tapi laki-laki ini beda.

"Kenapa tertawa hah?! Pergi sana! Jangan menghalangi jalanku!" Kesal Junmyeon, lalu menubruk tubuh jangkung lelaki didepannya dengan kasar, berniat untuk pergi.

Dan Kris langsung menahan perempuan itu dengan mencekal pergelangan tangannya.

"Kim Junmyeon, aku minta nomor ponselmu!"

Naasnya, bukan seperti kisah-kisah di drama korea yang akan berakhir dengan sang gadis mengangguk malu-malu dan meminta ponsel si lelaki untuk menuliskan nomornya. Tapi..

Buagh!

Kris wu, laki-laki peraih MVP tiga kali berturut-turut tahun lalu telah dibanting oleh perempuan bertubuh kecil ini.

"JANGAN MIMPI!"

Dan Chanyeol hanya memandang temannya dari kejauhan dengan tatapan nanar.

Tbc!

.

.

Hai semua! Aku datang lagi hehehe^^

Aku mau bikin terobosan beda nih, bosen Junmyeon yang lembut dan pemalu jadinya beralih ke Junmyeon yang galak dan gak ada 'girly'nya sama sekali, hehehe.

Tadinya, bakal aku bikin oneshot. Tapi, berhubung kepanjangan yaudah aku bikin dua chapter atau lebih. Maaf ya, kalau EYD rada menyimpang dan banyak kata-kata non baku. That's my habit, dalam kehidupan nyataku.

Fyi, harus kuakui kalau aku bener-bener bahagia liat Wuyifan ketemu Luhan kemarin. I just think that they're friendship never end~ daaaaaan aku nggak berhenti berharap buat sebuah keajaiban..

Review ya! Enjoy~

Kmldr100