Teacher in that school

Pairing : All!18 , entar kejauhan bakal muncul pairing lain mungkin :'''v

Fandom : Katekyo Hitman Reborn

Disclaimer : Katekyo Hitman Reborn - Amano Akira

Teacher in that school - Arisa / Yoru

Genre : Romance , Mystery secuil sambel(?)

Rate : T dong...Riri gak bisa buat yang lebih tinggi :''v /halah

Warning : Eror , Typo berterbangan bagaikan burung(?) ,OOC pastinya , ganyambung , absurd , author gila , pairing crack ada , yang mustahil pun ada ,ancur , aneh , terinspirasi dari beberapa game yang Riri maenin , tapi gak ngejiplak kok , pas maen ceritanya ngerti juga kagak ( * Curcol ceritanya , #dilempar tonfa* ) , AU

Summary : Hibari , seorang murid pindahan di Namimori Highschool yang mempunyai sifat ingin menguasai dari lahir(?) , berpikir juga bisa menguasai sekolah barunya , tapi ternyata niatnya tidak bisa dilaksanakan oleh guru-guru abnormal disana...

"…" (Bicara biasa)

"…" (Bicara dalam hati)


Suara langkah kaki dan ketukan sepatu memenuhi lorong sekolah berasrama itu . Langkah kaki seorang laki-laki berumur 16 tahun itu berjalan dengan penuh kebanggaan dan terlihat angkuh . Dan ternyata dia sedang menuju ruang guru di sekolah itu . Ah , nama sekolah itu adalah Namimori Highschool . Sekolah yang lumayan terpandang di daerah itu . Laki-laki..ah supaya lebih mudah kita panggils aja namanya , nama dia adalah Hibari Kyoya .

" Tok..Tok..Tok..." Hibari mengetuk pintu dengan tidak niat , mood dia sedang baik hari ini . Jadi dia tidak menendang pintu dan masuk dengan paksa .

" Silakan masuk . "

Kyoya melihat ruangan yang baru dia masuki itu . Terlihat hanya ada beberapa guru disitu . Ya maklum lah , Kyoya datangnya ( sengaja ) telat , saat anak-anak sudah pulang ke asrama dia baru datang . Terlihat hanya lima guru di ruangan itu , dan kebetulan semua nya terlihat tampan . Melihat Kyoya datang , salah satu dari mereka langsung tersenyum .

" Ah , konbanwa...apakah kau murid baru yang harusnya datang tadi pagi itu ? ." Ucap seorang guru blonde yang tersenyum melihat kedatangan Kyoya .

" Dino-sensei benar murid baru , kau sangat telat . Sampai tidak mengikuti pelajaran hari ini . " Kata seorang guru berambut hitam , muka nya sama dengan guru berambut blonde tadi .

Hibari melirik dua guru yang sepertinya—memang—kembar itu . Dia lalu mendengus nafas seakan tidak perduli .

" Terserah , aku kesini hanya mau mengambil kunci asrama ku saja . Cepat berikan.." Hibari menatap tajam kedua guru itu . Dino tersenyum ditatap murid baru itu , dia sedikit kesal sebenarnya .

"Baiklah , aku akan memberikan kunci asrama mu . Karena kebetulan aku penanggung jawab asrama . Tapi kau perkenalkan namamu dulu ya ? ." Dino tetap tersenyum melihat kelakuan kurang ajar murid baru nya itu . Berbanding terbalik dengan kembarannya yang mendecih kesal .

" Apa urus-"

" Jika kau tidak memberikan namamu , aku tidak akan memberikan kuncinya ." Potong Dino .

" Ck...namaku Kyoya Hibari . Cepat . Berikan . Kunci . Itu ." Hibari mulai kehilangan kesabaran dan mulai mengeluarkan kedua tonfa nya . Semua guru yang berada di ruangan itu terkejut dengan alat yang Hibari bawa . Masalahnya disini itu tidak boleh membawa barang berbahaya , apalagi jika langsung dilihat oleh semua guru seperti ini .

" Tapi disini tidak boleh membawa barang bahaya seperti ini , Hibari-kun~ ." Tiba-tiba ada yang mengambil paksa tonfa darinya . Hibari segera membalikan tubuhnya ke arah orang yang berani-berani nya mengambil tonfa nya .

" Kau...kembalikan..." Hibari mendeathglare guru berambut putih bermodel landak itu , guru dengan mata berwarna ungu dan berkacamata itu hanya tersenyum kepada Hibari .

" Byakuran-sensei benar Hibari . Disekolah dilarang membawa benda tajam ." Ucap salah satu guru disitu , yang terus melihatnya dari tadi .

" Kembalikan...atau aku akan menghancurkan ruangan-" Belum juga kata-kata Hibari terselesaikan , tiba-tiba ada guru yang memojokannya ke dinding . Ia langsung mendorong guru tadi , tapi kekuatannya seakan-akan hanya kekuatan nyamuk untuk guru berambut kembaran Dino apalah nama sensei tadi .

" Ck...aku sudah muak melihat kelakuan mu tahu ! Kau ini murid baru sudah berani seperti hah ? ." Guru berambut hitam itu menatap tajam Hibari , yang tentu saja dilawan oleh Hibari dengan tatapan tajam juga , mau guru kek , dokter kek , kalau ada yang berani menantang dia ya dia lawan .

" Terus urusannya denganku apa ? Aku hanya mau mengambil kunci asrama , herbivore..." Hibari sudah bersiap dengan tonfa ditangannya . Tapi dia tidak merasakan benda kesayangannya disana , dia lupa bahwa tonfa miliknya masih disita guru berambut putih landak disana .

" Tidak menurut juga rupanya...seperti nya kau haru tahu bahwa disekolah ini guru-"

" ALFONSO CUKUP !. " Belum juga guru bernama Alfonso itu menyelesaikan kalimatnya , tiba-tiba guru yang berambut cepak dengan luka dibawah dagunya berteriak padanya .

" Ck...mattaku , kalian ini . Alfonso-sensei , kau guru kan ? Guru tidak seharusnya memperlakukan muridnya seperti itu . Dan juga murid baru , kau harus hormat pada guru kan ? Kami akan mengembalikan tonfa mu jika kau sopan dan hormat pada kami . Sekarang perkenalkan lah guru-guru di Namimori Higshcool ." Kata guru berambut cepak itu sambil tersenyum—nyegir—lebar . Walaupun tampak ramah , entah kenapa Hibari tidak bisa melawan atau sekedar menyela perkataan nya .

" Bagus Yamamoto-sensei , kau memang bisa mencairkan suasana ya . " Dino tersenyum pada Yamamoto dan hanya dibalas anggukan serta cengiran darinya .

" Namaku Dino Cavallone , aku guru yang mengajar sejarah disini . Salam kenal ya Hibari-kun ." Dino tersenyum kearah Hibari yang hanya dibalas lirikan tidak niat darinya .

" Ck...namaku Alfonso Cavallone , aku kakak kembar Dino . Aku mengajar matematika , saat kau ada dipelajaranku jangan harap kau bisa tidur atau ngobrol dengan tenang ." Alfonso melirik sinis pada Hibari yang hanya dibalas tatapan malas . Alfonso sangat ingin menghajar muridnya jika saja dia tidak merasakan aura hitam aneh dari Dino .

" Ya~ aku Byakuran-sensei~ aku mengajar disini...senang berkenalan denganmu , sejujurnya aku tertarik denganmu Hibari-kun~ ." Kata guru berambut landak itu tersenyum , apa tadi ? Tertarik ? Tertarik bertarung dengannya begitu ? Ah Hibari tidak terlalu peduli pandangan guru padanya sejujurnya . Dan itu kan guru yang mengambil tonfa nya tadi , awas saja kalau ketemu lagi akan dia gigit sampai mati guru ubanan itu .

" Yamamoto Takeshi . Aku mengajar sejarah juga , sama dengan Dino-sensei . Tapi aku sejarah jepang , kuharap kau masuk terus ke pelajaranku ya ? ." Yamamoto tersenyum pada Hibari . Masuk tiap hari ? Dalam mimpi mu , Hibari saat disekolah lamanya hanya tidur diatap . Mana mungkin dia kana sering menghadiri pelajaran kan ?

" Shishishi~ Shishishi~ ." Guru yang daritadi hanya diam mulai tertawa aneh , dia memiliki rambut kuning ikal yang menutupi matanya . Dan dia memakai jas lab yang kebesaran .
" Sudah jelaskan aku ini guru apa ? Aku guru kimia~ Belphegor desu~ ." Hibari sama sekali tidak memperdulikan Belphegor , dia hanya menatap bosan orang aneh itu . Hibari sudah punya firasat pasti dia itu ilmuwan aneh yang hobi mencampur-campurkan segala bahan kimia dan membuat mutan yang kuat...ah abaikan saja yang terakhir , itu kata hati author .

" Aku sudah mendengarkan kalian kan ? Jadi cepat berikan kunci dan tonfa ku..atau tidak aku akan menghancurkan tempat ini dnegan tanganku sendiri ." Hibari sudah nafsu sekarang , oh ayolah . Dia sudah capek , dia hanya ingin istirahat di asramanya . Dia sebenarnya bisa tidur di atap , tapi dia sedang malas keatap sekarang .

" Iya , akan kuberikan sekarang ." Dino memberikan tonfa Hibari dan kunci asrama yang bernomor 180 , sembari memberikan kunci dan tonfa itu . Dino berbisik pada Hibari .

" Ne...ada satu guru lagi sebenarnya , tapi dia agak aneh . Kau mungkin bertemu dengannya , kau harus bersikap baik ya ? ." Ucap Dino tersenyum dan hanya dibalas tatapan oleh Hibari . Menurut Hibari semua guru disini aneh kok .


Hibari berjalan dengan tidak niat menuju dorm nya . Dorm laki-laki jauh juga , pikirnya ( Dorm perempuan terletak di belakang sekolah sedangkan Dorm laki-laki terletak dibelakang dorm perempuan ) . Kalau tahu jauh begini , dia akan memilih tidur di atap serius .

" Ck...seberapa jauh lagi kah ? ." Ujar Hibari kesal sembari menendang tong sampah disana .

Saat Hibari melewati kamar demi kamar , dia menemukan dua lorong , lorong kanan sepertinya menuju ke dorm lagi , sedangkan lorong kiri menuju pintu keluar .

" A-ah...yamette sensei..." Tiba-tiba terdengar aneh ditelinga Hibari . Secara reflek dia melirik ke ujung lorong sana , terlihat murid perempuan yang sedang...apa itu , dicium dilehernya oleh seorang guru berambut biru panjang . Apakah itu yang di katakan guru berambut kuning sebagai guru aneh ? Hibari akan melabrak mereka , tapi dia malas untung bertengkar dengan orang-orang itu . Hibari tidak memperdulikan mereka lalu dia segera pergi menuju dorm nya .

Tapi mata Hibari kurang jeli , dia tidak melihat bahwa murid perempuan itu bukan dicium lehernya , tapi dia digigit lehernya dan perlahan-lahan darah pun mengalir dari leher murid itu . Disertai dengan seringaian guru itu yang terus menghisap darah murid itu .


Hari berganti pagi , Hibari berkeliling di sekolah Namimori yang menurutnya sekolah yang bagus dan luas . Tapi walaupun begitu ada saja yang melanggar aturan seperti memakai rok terlalu pendek dan lebih parah merokok dibelakang sekolah . Tentu saja yang kena razia langsung mencaci Hibari karena dari dulu juga mereka bebas melakukan apa saja yang penting tidak terlalu parah pelanggarannya . Tapi mereka langsung menurut setalah Hibari memberi death-glare dan mengancam akan menggigit mereka sampai mati .

" Kuso ! Kau baru saja masuk sudah berani seperti itu ! ." Ujar seorang murid laki-laki yang tidak mau pisau kesayangannya dirazia begitu saja oleh siswa yang baru masuk . Pada saat Hibari akan menyerang murid itu langsung berlari dan menghunuskan pedangnya ke lengan Hibari .

" Kau...pertama , kau melanggar aturan...kedua , kau melukai ku...berani juga , he ? ." Hiabri langsung menyeringai dan menyerang murid itu . Sekali pukulan rahangnya pemuda itu langsung tak sadarkan diri , Hibari melirik datar pada pemuda itu dan mengambil pisaunya .

" Barang ini akan kusita selamanya...ck mengganggu saja luka ini..." Hibari melirik lengannya yang terkena pisau tadi , lukanya cukup lebar ternyata . Tapi Hibari tidak peduli , yang penting dia sudah menghabisi herbivore-herbivore itu .

Hibari berjalan-jalan di lorong sekolah itu , dan dia tiba-tiba bertemu dengan guru yang kemarin dia lihat sedang mencium leher seorang murid perempuan . Hibari sudah mengambil ancang-ancang akan mengkamikorosu guru itu karena melakukan adegan senonoh didepannya kemarin .

" Kufufu...Hei...kau murid kemarin kan ? Kau melihatku kemarin kan ? He...itu tidak baik mengintip seperti itu tahu ." Guru berambut biru panjang itu dengan segera mendekati Hibari , tapi Hibari bukannya maju dan menghajar orang itu , Hibari malah mundur ke dinding karena entah kenapa dia merasakan aura aneh disekitar guru itu . Apalagi sekilas dia melihat mata guru itu...memerah ? .

" Ck...bukan mau ku . Kau yang melakukannya didepanku orang aneh ." Hibari mulai mendapatkan kesadarannya lagi dan dia mulai bersiaga dengan tonfa nya . Tapi tiba-tiba guru itu memegang lengan Hibari yang terluka .

" He...ternyata ini yang membuatku lapar hm ? Murid baru...seharusnya kau mengobati luka ini kan ? ." Guru itu terus menatap luka dan darah Hibari seperti hewan kelaparan . Hibari reflek menarik lengannya dari guru itu .

" Bukan urusan mu...sekarang biarkan aku menggigitmu sampai mati ! ." Hibari menatap tajam guru itu .

" Ah...namaku Mukuro Rokudo , aku adalah guru kesenian disini...mengigitku sampai mati ? Boleh saja...tapi biarkan aku menggigitmu sebentar ya ? ." Tanpa Hibari sadari lengannya sudah dipegang oleh Mukuro , tentu saja Hibari segara menarik nya tapi Mukuro segera mengeluarkan...taringnya dan menancapkannya pada lengan Hibari dan mulai menghisap darah yang keluar dari sana .

" Lepaskan guru sialan ! Ukh.." Hibari berusaha menarik tangannya sekuat tenaga , tapi tidak bisa . Genggaman dan gigitan Mukuro sangat kuat . Ditambah dia juga menghisap darahnya , perlahan kekuatan Hibari pun menghilang .

" Uh...darahmu beda dari orang-orang yang lain...rasa haus dan lapar ku hilang dengan cepat...ah menarik ! ." Mukuro terus saja menghisap darah Hibari sampai remaja itu mulai tidak kuat berdiri dan terduduk lemas .

" Ehem...Mukuro-sensei...bukankah aku bilang jangan melakukan ini disekolah...dan jangan menyakiti murid lagi ? ." Dino muncul dibelakang mereka dengan aura yang berbeda...biasanya guru berambut kuning ini aura nya ceria . Tapi ini aura nya sangat suram dan matanya pun ikut memerah seperti Mukuro .

" Oh ayolah Dino-sensei...aku baru kali ini kok melakukan ini...dan darah anak ini sedap sekali...kau harus coba sekali-kali~ ." Kata Mukuro sembari menunjuk ke Hibari yang telah lemas .

" Eh...apa tadi , mencoba sekali-kali ? jadi arti nya Dino pun vampir ? Aku tidak peduli lagi...aku hanya ingin tertidur lagi..." Hibari melihat Dino dengan pandangan lemas , dan dia pun tak sadarkan diri .

" Are...dia pingsan..." Mukuro berpura-pura kaget melihat Hibari , dia sadar dia telah menghisap darah anak itu berlebihan tapi apa daya , darah anak itu sangat enak katanya .

" Lihatlah apa yang kau lakukan Mukuro ! Kita harus menjaga rahasia kalau sekolah ini bukan sekolah biasa , dan jangan mendekati dia lagi ! ." Dino segera mengendong Hibari ke uks , entah kenapa melihat anak ini tidak berdaya seperti ini Dino ingin sekali mengubur Mukuro hidup-hidup yang berani-berani nya menggigit anak ini .

" Jangan dekati ? Seperti nya aku tidak bisa Dino-sensei...darah anak itu langsung membuatku kecanduan...ehm~ ." Mukuro menyeringai dan menjilat bibirnya .

TBC or Owari ?


Bagaimana nasib Hibari yang ternyata kalau guru disekolahnya itu bukan manusia ? Akankah dia menguasai Namimori jika ternyata sekolahnya bukan sekolah biasa ? Lihatlah nanti kelanjutannya~ Kalau dilanjutin~ /dilindes


Halo halo Riri disini~ membawa cerita yang abnormal dan ancur lagi~ maaf yang nunggu ff Riri yak , kelamaan gak nulis jadi lupa plot nya , amburadul pula _( :''

Terus maafkan saia si Hibari disiksa terus yak...tapi saia emangs eneng liat Hibari kesakitan huahhaha~ /ditonfa

Sebenernya mau ngelanjutin ff eh laptop Riri nya rusak berat gak bisa dibenerin pemirsa _( :''

Ah pokoknya RnR ya minna-san~