Clash Of The Zombies

Chapter 1 : Gone Aground

oOo

Suatu tempat di sebuah pulau terisolasi…

Beberapa orang berpakaian seperti ilmuwan sedang sibuk mengerjakan tugas di monitor mereka masing-masing. Yang paling mencolok adalah seorang pemuda yang tak berbusana yang sepertinya dalam mode tidur disebuah tabung kaca yang diisi oleh cairan hijau stabilo.

Tak jauh dari tabung itu berdirilah seorang lelaki paruh baya dengan jas ilmuwan berwarna hitam. Tampaknya dia adalah ketua penelitian ini.

Lelaki berambut panjang hitam itu menopang dagu. Menatap wajah kelinci percobaannya. Kemudian menyerigai remeh.

'Mirip seperti dia, ya?'

Batinnya sembari terkekeh.

"Sir Madara! The mutation is on crisis level! ( Sir Madara! Level mutasi / jangkitannya berada dilevel krisis!)"

Seorang lelaki ilmuwan berteriak panik dengan logat inggris.

Akibatnya, para ilmuwan yang bekerja menjadi panik dan huru-hara, bahka ada yang menangis ketakutan.

GRRRAAAA!

GRRRHH!

Suara geraman liar terdengar di koridor tak jauh dari laboratorium kecil itu. Dan membuat suasana di lab itu kian memanas.

"Sir! We Must Delay the Angel Project and Evacuate every one! ( Sir! Kita harus batalkan proyek Angel ini dan evakuasi semua orang!) "

Seru yang lain.

"Yes. Prepare the emergency helicopter and evacuate every HUMAN now! ( Ya. Siapkan helikopter darurat dan evakuasi semua MANUSIA sekarang!)"

Perintah Madara selaku ketua penelitian disana.

Para manusia yang tersisa disana mulai bergerak sesuai aba-aba. Memblok jalan masuk lab dan mempersiapkan heli darurat.

"Kenapa… Kenapa saat KAU hampir bisa hidup… KENAPA SEMUA HARUS BERANTAKAN BEGINI!?"

Geram Madara sembari meninju meja didepannya.

"Padahal aku sudah janji pada Hashirama untuk membawamu pulang…"
Gumamnya. Dari mata Onyx-nya berderai tetesan air mata penyesalan sekaligus kemarahan.

"Harus kuselesaikan sekarang juga"

Ucapnya sembari mengetak-ketik keyboard komputer disampingnya.

Brakk!

WUAAAHHH!

GRAAAAA!

Kembali. Suara raungan makhluk liar terdengar lagi. Raungan liar dan haus darah. Dari koridor satu belokan dari lab itu, muncul gerombolan manusia bongkok. Tapi, tunggu… Mereka terlihat aneh. Pupilnya kecil, gigi taring dengan warna merah pada tepi karena darah. Kulit pucat dan kecepatan lari yang luar biasa.

"Sir! They have Passed the 5th Door! You must go to the helicopter immediately! ( Sir! Mereka telah melewati pintu kelima! Anda harus pergi ke helicopter dengan segera!)"

"But He Is My Best Friend's Nephew! Don't You Understand!? (Tapi dia adalah keponakan sahabat terbaikku! Tidakkah engkau mengerti?!)"

Balas Madara geram sembari melanjutkan pekejaannya.

Sang suruhan tertunduk. Kemudian tersenyum pelan.

"Understood sir. But please Hurry. (Mengerti Sir. Tapi tolong cepatlah.)"

Brakk!

Akhirnya pintu terakhir menuju lab terbuka lebar. Sang suruhan kemudian dikerumuni oleh manusia haus darah itu. Di detik kemudian terdengan jeritan memilukan dan suara kesakitan dari suruhan tsb. Madara menengguk air liurnya. Dia mengaktifkan semacam barrier dengan kaca transparan yang melindunginya dari serangan dan terkaman makhluk buas tersebut.

Tapi sepertinya barrier itu tak cukup kuat menangani serangan membabi buta dari orang termutasi itu, sehingga muncul retakan yang kemudian menjadi besar.

"SIR! "

Dari atas terulur tali yang tersambung dengan heli. Madara memegangnya teguh. Kemudian mulai naik keatas ditarik oleh krunya yang selamat.

"Gomenasai… Hashirama… Angel"

Gumam Madara sedih sembari melihat tabung berisi kelinci percobaannya.

Setelah barrier pecah, para manusia itu mulai mengerumuni tabung itu. Seakan-akan ingin memangsanya dengan segera. Namun…

PRAAAKK!

Tabung itu pecah dengan sendirinya. Membuat para zombie terjungkal dan terhempas. Si pemuda yang baru keluar dari tabung itu mengambil sebuah potongan kaca sedang dan mulai menyerang balik.

oOo

Sebuah pesawat jet berwarna putih-biru melintas diangkasa biru. Dari panjang dan bentuknya, tampak sekali kalau jet ini mengangkut sedikit penumpang. Kurang dari dua puluh orang.

Ternyata isinya adalah sebuah tim militer elite yang ditugaskan dari jepang menuju Norwegia untuk menjaga perbatasan.

6 orang dengan 1 anjing (?). Dan 3 kru pesawat.

Pesawat tersebut melintas disebuah pulau kecil. Dan tiba-tiba terjadi guncangan dipesawat itu dan mengagetkan semua orang plus satu anjing disana. Sirene tanda bahaya berbunyi lantang. Dan tiba-tiba mesin jet tersebut mati dan fasilitas dipesawat itu mati dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Para anggota militer memakai tas besar dengan beberapa pin di hangernya. Tanpa Ba Bi Bu lagi, mereka membuka paksa pintu pesawat tsb dan meloncat dari pesawat itu.

oOo

Ombak laut menyapu hamparan pasir disebuah pulau kecil. Tak jauh dari sana terdapat puing atau tepatnya seluruh bagian pesawat terapung-apung disana.

Dibibir pantai tergeletak seorang wanita dengan helaian rambut merah muda panjang yang tidak sadarkan diri.

Sang gadis mulai sadar, kemudian menatap sekelilingnya. Syukurlah dia selamat dari kecelakaan itu. Dan- Oh! Lihat! Itu adalah pesawat mereka! Hebat. Sekarang bagaimana caranya dia dan teman-temannya akan pu-… Dan ya.. Dimana Teman-temannya? Pasti mereka terpisah saat menggunakan parasut untuk menyelamatkan diri. Untung tadi mereka membawa tas parasut. Kalau tidak pasti mereka akan mati dari tadi.

Sang gadis bernama Haruno Sakura mengambil tasnya yang sempat dibawanya. Dia kemudian mengambil sebuah pistol Revolver S&W. Dia harus segera menemukan teman-temannya dan harus segera keluar dari sini.

oOo

Di sisi lain pulau…

"Agh… Karin… Karin… Menyingkirlah sedikit…"

Lenguh seorang lelaki berambut raven bernama lengkap Uchiha Sasuke.

"S-Sasuke! Apa yang kau lakukan !? Kau pasti ingin melakukan hal kotor denganku, ya?!"
Tuduh wanita 'diatas' Sasuke.

"Aku sama sekali tidak berniat melakukannya denganmu."

Balas Sasuke acuh.

"Ehehehe… Tapi kalau aku jatuh disini bersama Sasuke ini pasti takdir, 'kan?"

Ucap Karin GR.

Tapi Sasuke tidak menghiraukannya, dia hanya memegang senapan M-16 miliknya, kemudian mengisinya dengan selongsong peluru dan beranjak meninggalkan Karin yang berceloteh tidak jelas.

"EHHH- Sasuke-kuuuunn! Tunggu aku!"

oOo

Di sisi lain dari pulau…

"Akamaruu! Hinata!"

Seru seorang lelaki dengan tato segitiga terbalik di kedua belah pipinya.

"K-Kiba-kunn.."

Sahut wanita berambut biru indigo.

Kiba membantu Hinata bangkit, kemudian membangunkan anjingnya yang berwarna putih.

"Dimana kita?"

Tanya Hinata.

"Tidak tahu, tapi sepertinya kita terpisah dari yang lain. Kita harus menemukan mereka secepatnya."
Ucap Kiba.

Hinata mengangguk tanda setuju. Kiba kemudian memberikan pistol kecil Colt Compact pada Hinata.

"Untuk jaga-jaga."

Ucap Kiba dengan rona merah.

"Kiba-kun? Wajahmu memerah.."

"Aku tak mau kau mati. Itu bakalan merepotkan. Ayo, cepat!"
Lanjutnya sebelum Hinata mengintrogasinya lebih lanjut.

oOo

"HUWEEEEEE…"

"Jangan menangis Ino! Cih, mendokusai."
Sungut pemuda berambut nanas.

"Tapi, Shika~… Kita terdampar disini dan aku kehilangan majalah fashionku yang langka!"

"Ssstt… Aku mendengar sesuatu."
Ucap Shika memotong rengekan Ino.

"h-hah? Jangan bercanda disaat seperti ini!"

Ucap Ino agak gemetar.

"SSSH! Aku tidak bercanda! Kita terpisah dari teman-teman. Dan sekarang terdampar dipulau yang bahkan kita tidak tahu seluk beluknya"

Lanjut Shika tegas sembari mengambil peralatan rakit senapannya.

"Tetap dibelakangku."
Ucap Shika lagi. Dibalas anggukan Ino.

Sejenak. Tapi suasana terasa hening. Terlalu hening. Sampai-sampai terasa mencekam. Ino Dan Shikamaru mengambil ancang-ancang.

Sraakk!

GRAAAAA!

"GYAAAA! SHIKA!"

DOR!

CLAKK

Darah bertumpahan ketanah. Merubah warna tanah yang cokelat menjadi merah marun.

TBC To Chapter 2

oOo

Akhirnya selesai juga~… Maaf lama update! Karena mouse komputer rusak, jadinya ga bisa apa-apa. Mohon maaf karena lama nunggu.

Tapi akhirnya bisa juga buat fic yang bertema zombie gini. Tapi genrenya Adventure atau Supernatural, ya? Tolong jawab dengan haystack jawaban kalian di review, yaaaa…

Contoh :

Uzumaki Mai:

Bla Bla Bla Bla Bla Bla

Bla Bla Bla Bla Bla Bla

#Supernatural

OKKKKK!

See U In The Next Chapter!