Hai All! BocahLanang Comeback with new FF!

YEY!

(Mian yang udah nunggu FF lain, Bocah Lanang merasa sangat bersemangat buat FF ini, hehe)

.

.

.

Bagi yang ingin berteman dengan BocahLanang, silakan add FB:

BocahLanang HunKai (The Real BocahLanang)

Thanks sudah mau berteman dengan BocahLanang! Yey!

Di akun itu biasanya BocahLanang posting summary ato draft FF baru


.

...

So, gak usah tunggu lama lagi,

For All HunKai shipper!

Uke!Kai Shipper!


Pair: HunKai

Slight: ChanKai


Warn:

BoysLove│RateM│Teens│Mesum Tingkat Dewa│Rape│17+│HunKai addict│Yaoi│LoveStory│Ujian Nasional Theme│Typos bertebaran! hehe

.

.

.


so this is..

.

.

.


Berlatih dan Belajar


.

.

.

...

Pagi yang cukup damai.

Ruangan yang di dominasi putih itu terlihat sangat nyaman.

Terlebih ketika pandangan kita menemukan dua sosok namja yang tertidur pulas pada ranjang king size berwarna putih.

Saling berpelukan dalam balutan selembar selimut putih.

Cahaya matahari yang masuk melalui kaca jendela terpantul merata ke tiap sudut ruangan sehingga terlihat bersih dan bercahaya.

"Emh.." sosok yang dipeluk ternyata bangun terlebih dahulu.

Kedua matanya yang masih mengantuk itu akhirnya kembali terpejam dan semakin mendekat kedalam rengkuhan namja yang memeluknya.

Hangat.. dan nyaman.

"Jongin.. sekali saja ne? Ayolah manis.." suara bisikan agak serak dari namja yang memeluk, membuat namja yang dipeluk –Kim JongIn-kembali membuka mata sayunya untuk mendongak dan melihat wajah tampan namja putih, Oh Sehun.

"Mengigau? Kau kenapa huh?" Jongin, atau yang biasa dipanggil Kai, namja manis itu, mengulurkan tangan kanannya untuk menyentuh dahi Sehun.

Kedua mata namja pucat tinggi itu masih terpejam dan tidak menanggapi sentuhan di dahinya.

Setelah dilihat lebih teliti, ternyata Sehun berkeringat cukup banyak, kaos singlet putih yang dikenakannya ikut basah di bagian punggung.

Pantas saja Kai tidur nyaman dan mimpi indah.. Aroma keringat maskulin dari tubuh Sehun bagai aroma terapi baginya.

Sehun masih memejamkan kedua mata tajamnya, nafasnya memburu, keringat di dahinya semakin banyak, rengkuhannya makin erat.

"Hunna, wae..?" Kai jadi panik sendiri! Sebenarnya ada apa dengan bocah pale dihadapannya kini? Apa dia demam?

Atau.. ayan?

"Y-yak, Sehunna, ireona.. Sadarlah.." Kai yang mulai kesesakan karena Sehun yang memeluknya terlalu erat kini menepuk pelan pipi putih tirus itu.

Astaga.. Sehun benar-benar seperti kerasukan, Kai ingin kabur dan bersembunyi sejauh mungkin.

"Baby.. J-Jong-Jongin.. AAAA!" Sehun berteriak keras secara tiba-tiba.

Bukan, Kai tidak memukul kepalanya. Tidak juga dengan menampar wajah tampannya.

Lalu kenapa dia teriak?

"AAAAAAA!" Kai malah teriak lebih keras dan lebih histeris.

BRUGH!

Ditendangnya tubuh tinggi pucat yang kini terkulai lemas.

Bibir tipis Oh Sehun tersenyum lebar. Masih dengan mata tertutup indah.

Oh.. meski terjatuh di lantai keras dan dinginpun, bibir tipisnya masih mengulum senyuman tampan.

"Erh.. ada apa Jong? Kenapa aku bisa dilantai? Sepertinya kau tadi berteriak.. benarkah?" Sehun perlahan membuka kedua mata sipitnya. Mengucek matanya yang masih enggan terbuka.

Beranjak untuk duduk di pinggir ranjang, sambil teraduh ketika merasakan pinggangnya yang sedikit sakit akibat jatuh ke lantai.

Lalu perasaan lain, hm.. singletnya basah di bagian punggung akibat keringat, lalu..

"HUEE.. Sehun pabbo.." Kai mengelap singlet hitamnya yang basah di bagian depan serta pipinya dan dagunya dengan selimut putih mereka.

Sehun masih mengamati gerakan erotis mengelap tubuh basah yang live di depan mata mengantuknya.

Tidak ia sia-siakan sedetikpun. Berusaha tidak terpejam meski matanya sangat-sangat-sangat sipit dan mengantuk.

"Wae? Kenapa bisa basah begi- astaga!" Sehun bagai dialiri ribuan volt , matanya langsung terjaga utuh, ketika mengetahui..

"Kenapa kau harus mimpi basah di pagi hari huh? Kenapa juga harus aku yang kena? Hue.. bau.." Kai menendang selimut putih mereka yang tidak bersalah menjadi lap kotor cairan sperma.

"Mian. Aigo, jangan marah sayang.." Sehun hendak memeluk Kai tapi kedua tangannya ditepis sebelum menyentuh pundak sempit yang selalu nyaman ia rengkuh setiap hari.

"Masukkan adikmu dulu" Kai menunjuk barang kebanggaan Sehun yang sudah lemas, keluar dari boxernya.

"Hehe" Sehun memasukkannya dengan cepat dan segera menerjang tubuh Kai.

BRUGH!

"Hmh.." sleepy eyes itu makin menatap sendu menggoda pada namja yang menidurinya.

"Sayang.. aku tadi bermimpi kau tidak mau menerima spermaku di dalammu" Sehun membalik posisi mereka sehingga Kai yang berada diatas, merebahkan kepalanya di dada bidangnya.

Sehun suka sekali merengkuh tubuh tan ramping sexy bak model dengan kulit ekstra halus itu.

Keduanya merasa hangat dan nyaman memeluk satu sama lain.

"Aku memang tidak pernah mengijinkanmu masuk, Hun" Kai memukul pelan bahu lebar Sehun, sekali.

"Tapi aku terus memaksa masuk, memperkosamu, dan akhirnya aku tidak peduli. Aku tetap menghamilimu, hehe" Sehun tertawa gaje, tapi wajahnya terlihat sangat ceria.

Pemerkosa yang tidak kenal rasa bersalah.

"Untung saja itu hanya mimpimu, tidak nyata" Kai menumpukan dagunya pada dada bidang Sehun. Mengamati wajah tampan namja putih yang kini juga menatapnya.

"Kapan aku boleh masuk? Setelah kita lulus SHS?" Sehun langsung duduk denga masih merengkuh erat tubuh Kai. Menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Kai. Menghirup aroma manis yang menguar di tubuh tan itu.

Oke, ini aroma tubuh seorang lelaki bernama Kim JongIn. Semua tahu jika tubuh tan itu mengeluarkan pheromone lelaki.

Tapi sayang sekali, pheromonenya malah terbaca sebagai rangsangan erotis bagi setiap namja seme yang menghirupnya.

Termasuk menjerat seorang seme bernama Oh Sehun yang tinggal berdua bersamanya di apatermen mewah ini sejak empat tahun yang lalu.

Ya.. kalian benar. Empat tahun selalu berdua. Tidur bersama di kamar yang sama. Dan saling berpelukan hangat.

"Tetap tidak boleh. Berhenti menjadi mesum. Lepaskan aku" Kai meronta dari pangkuan Sehun.

"Wae? Apa aku kurang tampan? Kurang pintar? Kurang kaya?" Sehun malah mengeratkan pelukannya di pinggul Kai yang berlekuk mulus.

Ingin sekali membuang boxer hitam dan menyentuh kulit halus tan itu sepuasnya.

"Oh Sehun sangat tampan, selalu mendapat skor tinggi peringkat pertama di sekolah, dan kaya raya" Kai memainkan poni hitam Sehun yang acak-acakan khas bangun tidur.

Bibir penuhnya yang merah itu bergerak sensual didepan mata Sehun.

Ingin sekali mengulumnya bagai permen kapas yang manis.

"Kalau begitu ayo. Aku buatkan anak di dalam mu. Aku sudah siap sayang" Sehun mengelus perut rata Kai. Berangan saat perut itu membuncit dan Kai yang akan meminta tanggung jawabnya.

Siapa yang akan menolak? Seluruh sekolah sangat ingin menjadikan Kai milik mereka.

Akan sangat bahagia saat Kai menempel padanya dan memintanya menjadi appa. Sehun akan dengan sukarela menikahi Kai.

"Dalam mimpimu! Pervert!" Kai menoyor dahi Sehun hingga terjatuh lagi terlentang di kasur.

"Hei, kau tidak boleh beranjak dari pangkuanku, manis" Sehun memegangi pergelangan kaki kanan Kai.

PUK!

Sia-sia karena Kai berhasil terjatuh tidur di sampingnya.

"Masih pagi Hunna. Aku masih mengantuk" Kai menyamankan tidurnya.

Sejenak Sehun memandangi wajah mungil disampingnya.

Kenapa namja didepannya berbeda sekali dengannya?

Kenapa hidungnya mungil, tidak mancung seperti namja lain?

Kenapa bibirnya sesensual itu, tidak tipis dan tegas seperti namja pada umumnya?

Kenapa matanya lebar dan sendu menggoda bagai puppy, tidak seperti mata tajam seorang namja?

Kenapa dagunya lebih terkesan halus di ujung tidak setajam dagu namja lain?

Kenapa pipinya berisi, tidak tirus seperti namja pada umumnya?

Kenapa jakunnya kecil sekali dan kadang tidak terlihat? Kenapa lehernya jenjang? Tidak sebesar dan sekokoh miliknya. Kenapa bahunya lebih kecil dariku? (sumpah lehernya Sehun lebih gede dari lehernya Kai, bahunya juga lebar banget.. -_-)

Kenapa tubuhnya berlekuk halus dengan pinggang ramping dan memiliki pinggul sedikit lebar, tidak selurus tubuh namja lain.

Kenapa kakinya halus mulus? Padahal kakiku memperlihatkan garis tonjolan pembuluh balik.

Kenapa buttnya bulat sempurna kencang begitu? Dan penisnya.. oke, itu sudah berlebihan.

"Jangan memandangiku. Aku tahu kau berfikiran negatif" suara yang ku suka itu akhirnya keluar juga.

Suaranya mengalun halus. Sungguh, aku tidak pernah mendengarnya bicara serak manly. (di MV MAMA Kai dibantu suara gede seraknya Chanyeol. Coba dengerin Kai pas ngomong di Showtime, pasti halus-halus ngaung-ngaung gimana gitu, gak bisa serak. Kalo Sehun malah cempreng cedal -_- Pernah denger Kai teriak? Dia teriaknya lebih merdu dan lebih tinggi dari cewek kalo lagi malu..).

Memang suaraku lebih samar terdengar daripada suaranya, tapi suaraku sudah pecah serak. Aku sudah puber rupanya.

Dan dia? Hanya suara lebih terdengar jelas, tapi tanpa suara pecah? Apakah dia sudah puber? Oke aku terlalu berlebihan mendeskripsikan keindahannya.

"Aku sedang memujimu, manis" Sehun mengecup dahi Kai yang ditutupi poni dark brownnya. Oh, dia sangat manis dengan senyum tipis yang ingin ia tahan itu.

"Berangkatlah duluan. Aku menyusul" Kai membuka kedua matanya. Mengusap pipi tirus Sehun dengan telapak tangan kanannya.

Dan namja tampan itu mengangguk, meraih tangan kanan di pipinya. Untuk dikecup punggung tangan itu penuh perasaan.

"Aku menunggu senyum manismu di sekolah" Sehun melembarkan jaket hitam miliknya untuk menyelimuti tubuh Kai.

Langkah kaki panjangnya kemudian masuk kedalam kamar mandi.


.

.

.

CKLEKK..

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya Sehun keluar dengan selembar handuk putih melingkari pinggang lurusnya. Menampilkan perut ber absnya, dan bulir-bulir air mengaliri tubuh tegapnya, rambut hitamnya masih basah, kulit putihnya terlihat sangat bersih, mata tajamnya menjerat-

"Aku tahu aku sangat tampan dan gagah hingga membuatmu tidak berkedip melihatku" Sehun menyeringai. Ya, ia telah membuat seorang Kim JongIn terjerat.

"Percaya diri sekali kau! Dasar Tampan!" Kai menutup kepalanya dengan jaket hitam Sehun. Berbalik dari namja tinggi yang kini tanpa sungkan menanggalkan handuknya.

"Kau mau mencicipi susu dipagi hari?" Sehun bertanya mesum dengan terkikik melihat respon Kai yang berguling-guling di kasur mereka sembari menjejak angin kosong.

"Diamlah kau mesum!" Kai mengeratkan jaket hitam Sehun untuk menutupi wajahnya yang memerah bersemu manis.

SREETT..

"Kya!" Kai tidak siap mempertahankan jaket hitam yang ditarik tiba-tiba oleh pemiliknya.

"Aku sudah pakai seragam kok" Sehun melipat jaket hitamnya. Meletakkannya di meja belajarnya.

"Ooh" Kai hanya ber-oh ria. Bangun dan mengucek matanya. Mengamati meja belajarnya yang berwarna biru muda. Berantakan oleh kertas-kertas sobekan tugas rumah dan lembar ulangannya yang mendapat nilai nol merah sangat besar.

Beberapa bungkus snack, botol air putih, mangkuk ramen, dan kabel-kabel charger gadgetnya. Menggeser buku-buku pelajaran yang akhirnya jatuh tergeletak menggelandang di lantai putih kamar mereka.

Pandangannya beralih kesebelah, pada meja belajar berwarna hitam. Milik Sehun. Sangat rapih dan bersih. Buku pelajarannya juga tertata sesuai jadwal.

"Mandilah, akan aku siapkan sarapan di pantry" Sehun meraih tasnya. Mengusak rambut Kai.

"Kau berangkat sekolah duluan. Aku akan telat seperti biasa" Kai menatap lurus.

Itu tanda agar ia segera pergi keluar kamar. Dipandangi dengan tatapan polos seperti itu, Sehun tidak mampu bersabar lama untuk tidak menyentuh. Jadilah ia bergegas keluar kamar mereka.


.

.

.

"Sehun?" Kai keluar dari kamar. Berjalan santai menuju pantry. Memanggil nama namja pucat yang lebih tinggi darinya itu. Ia harus mencari sepatu dengan alas lebih tinggi agar tinggi mereka sama.

"Sudah berangkat ya" Kai mengambil note yang tertempel pada gelas susu strawberrynya.

'Hari ini latihan Ujian Nasional yang terakhir. Kuharap kau tidak membolos. Semoga susu dan sandwich buatanku ini memberimu semangat. Aku berangkat dulu. Aku yakin kau akan sengaja berangkat telat seperti biasa. Jika aku tahu kau tidak ikut latihan ujian hari ini, kucium kau didepan teman-teman. Kalau perlu kuperkosa sekalian' NB: OhSehun.

"HUH?! Kupikir isi tulisannya uke sekali di awal, tapi akhir-akhirnya tetap pervert!" Kai melipat note itu. Meminum susu strawberry buatan Sehun. Meraih sandwich, mengapitnya diantara belahan bibir merahnya.

Berjalan agak cepat menuju rak sepatu. Mengenakannya asal tanpa kaos kaki. Mengacak sedikit rambut brown halusnya. Mengeluarkan kemeja seragamnya, melepas dasinya beserta blazernya dan menyimpannya di tas. Membuka dua kancing kemeja seragamnya, memperlihatkan kaos hitam didalamnya.

Ternyata ia seorang badboy manis, pelanggar, pembolos, pembuat onar, bengal, peringkat ranking tiga puluh, populer dengan kenakalannya, playboy, dan favorit para guru.

Tunggu! Favorit para guru?

Tentusaja, ia yang selalu membangkang dengan senang hati diberi skor oleh guru namja maupun yeoja.

Manis sekali tingkahnya saat memberinya hukuman aegyo.

Keren sekali performancenya saat memberinya hukuman dance.

Imut sekali ekspresinya saat memberinya hukuman membacakan satu bab didepan kelas.

Indah sekali pose tubuh rampingnya saat memberinya hukuman menyapu ditengah-tengah pelajaran.

Dan.. menggoda sekali saat memberinya pukulan di pantat sexynya.

Ia akan memekik di pukulan pertama, dan mendesah di pukulan kedua.

Sepertinya yang terakhir itu adalah favorit para guru.

Agak sedikit tidak rela karena dia sudah kelas tiga SHS, artinya dia akan segera lulus.. jika nilainya memungkinkan.

CKLEK! PIIP!

Pintu apatermen ditutup dari luar dan otomatis terkunci. Kai berlari terbirit menuju lift. Smartphonenya menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Padahal latihan ujian sudah berjalan setengah jam yang lalu.

"Cepatlah lift sialan!" Kai menghentak-hentakkan kakinya imut. Bertentangan dengan kata-kata kasar yang keluar dari bibir sexynya.

"Aku masih ingin perawan.." Kai bergumam sambil memakan sandwich buatan Sehun di tangan kanannya.

Mata besarnya.. menatap lekat note kecil yang ia pegang di tangan kirinya.

...Jika aku tahu kau tidak ikut latihan ujian hari ini, kucium kau didepan teman-teman. Kalau perlu kuperkosa sekalian' NB:OhSehun

Baris terakhir itu sangat terkutuk! Kai meremat note itu hingga sangat kecil.

Mulutnya menggembung imut penuh dengan sandwich yang sibuk ia kunyah.

TINGG~

"Oh Sehun raja hentai! Sialan!" Kai langsung berlari keluar gedung apatermen ketika pintu lift terbuka memperlihatkan bus terakhir yang sejalur dengan rute ke sekolahnya.


-Berlatih dan Belajar-

!TBC!


Hai all! BocahLanang buat FF ini untuk kalian kakak kelas, adek kelas, dan semua pelajar yang mau UN!

Temanya tentang UN, Perjuangan uri manis Jongin yang berlatih dan belajar.

Semangat buat semua yang mau UN ya!

Selalu ingat HunKai!

Kita sebagai anak HunKai harus buat Sehun appa dan Kai umma bangga, hhe

.

.

.

Dan untuk yadongers dan mesumers!

Kalian wajib review ya! Hehe

(hebat loh kalian, berani baca FF yang udah di warn rate M. Gak takut dosa ya? Hehe *padahal BocahLanang lebih dosa.. soalnya BocahLanang yang bikin ff rate M ini -_-)

Review ya!

Salam HunKai Shipper bro!