Fic OS pertama waktu SasuSaku Fanday ^-^
.
.
.
#TomatCeri
.
.
.
Tittle : "Hanya Kamu"
Author : Saita Hyuuga Sabaku
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pairing : Sasuke.U , Sakura.H
Genre : Hurt/Comfort, Drama (mungkin)
Warning : AU, OOC, Typo, Gaje, Abal, Ancur, maksa dan sekitarnya
.
.
.
Don't Like, Don't Read
.
.
.
Summary : Hubungan tak selamanya berjalan mulus seperti yang kau harapkan. Asam dan manisnya cinta menjadi rasa yang mengiringi kisahmu. Asam manis yang membuat perjalanan cinta menjadi lebih berwarna. Dan dengan itu kau akan belajar arti sebuah kepercayaan, kesetiaan, dan pengorbanan. Setelah itu semua kau lalui, akan kau temui dan dapatkan cinta sejati yang kau nanti.
.
.
.
***Happy Reading***
Sasuke dan Sakura sudah cukup lama menjalin hubungan. Secara kasat mata, jika melihat hubungan di antara keduanya mungkin kita tidak akan percaya mereka dapat bersatu. Sasuke mempunyai sifat dingin dan cuek. Dan Sakura seorang gadis play girl yang entah sudah berapa kali memutuskan hubungan dengan seorang pemuda, dan mempunyai sifat kekanak-kanakkan. Entah kebetulan seperti apa yang akhirnya menyatukan mereka.
.
.
.
Berawal dari rekan kerja dan seringnya kebersamaan di antara mereka, membuat mereka memahami satu sama lain. Sakura memang melihat Sasuke sebagai sosok yang cuek, tapi saat bersamanya, Sasuke merupakan sosok yang hangat dan mampu melindunginya.
Dan Sasuke yang mengetahui latar belakang perjalanan cinta Sakura, entah mengapa bisa tertarik padanya. Dia tahu Sakura menjalin hubungan atas dasar haus kasih sayang. Dia hanya ingin mendapat perhatian dan kasih sayang dari seseorang. Karena ia tak mendapatkan hal itu dari keluarganya.
Menurutnya, Sakura adalah gadis polos yang belum siap menghadapi kekejaman cinta. Dia tak ingin Sakura dihancurkan oleh para penjaja cinta yang tak bertanggung jawab. Karena alasan cinta yang Sakura cari hanya perhatian dan kasih sayang.
Semakin lama mereka mengenal satu sama lain, benih-benih cinta mulai menaburi hati keduanya. Di awal-awal hubungan mereka, Sakura yang pada dasarnya memang selalu tak serius dengan hubungan yang dia jalani, selalu saja membuat masalah. Beberapa kali dia pernah berselingkuh, saat Sasuke harus berada jauh dengannya karena urusan pekerjaan. Sakura bukan orang yang bisa menjalin hubungan jarak jauh. Setiap waktu dia ingin diperhatikan dan ingin disayangi.
Dan pada suatu hari, untuk pertama kalinya Sasuke benar-benar memergoki Sakura yang sedang selingkuh dengan partner kerjanya. Dia melihat Sakura tengah berjalan dengan seseorang sambil berangkulan mesra. Betapa sakit hatinya melihat Sakura berjalan dengan pria itu.
'Jadi kau masih belum bisa merubah sifatmu Sakura,' lirih Sasuke dalam hati.
Tangannya mengepal kuat menahan amarah di hatinya. Dengan langkah cepat ia hampiri kedua insan yang ada di depan matanya itu.
Dan kini Sasuke telah berada di depan Sakura dan selingkuhannya. Sakura tergeragap kaget ketika melihat Sasuke sudah berada di depannya. Dengan cepat Sasuke meraih pergelangan tangan Sakura, dan menariknya agar mengikutinya. Tetapi, tangan pemuda yang bersama dengan Sakura dengan sigap menahannya.
"Lepaskan dia!" perintah Sasuke.
"Tidak akan. Siapa kau beraninya membawa dia dariku?" bantah pemuda itu.
"Aku kekasihnya," ucap Sasuke dengan nada penuh penekanan dan onyx tajam yang berkilat marah. Ia langsung menarik Sakura agar mengikuti langkahnya.
Pemuda itu hanya diam tak bergeming, karena sebelumnya ia memang sudah mengetahui bahwa Sakura sudah memiliki kekasih.
Sasuke membawa Sakura ke taman tempat mereka biasa menghabiskan waktu bersama.
"Sakura, kenapa kau masih seperti dulu?" tanya Sasuke ketika mereka sudah berada di taman.
"Lebih baik kita putus Sasuke," ucap Sakura. Bukannya menjawab pertanyaan Sasuke, Sakura justru mengucapkan kata terlarang itu. Kata-kata itu selalu mudah meluncur dari bibir mungil gadis berhelai soft pink itu.
"Tidak, aku tidak akan pernah mau putus denganmu," ucap Sasuke tegas.
"Kenapa? Setelah semua yang kulakukan padamu, kenapa kau masih mempertahankanku?" ucap Sakura lirih.
Sesungguhnya dia merasa bersalah pada Sasuke yang terlalu baik hati. Dia pria yang terlalu baik untuk disakiti terus seperti ini. Rasa bersalah itu membuat Sakura tak ingin bertahan dengan Sasuke. Bukan ia tak mencintainya. Dia memang masih belajar mencintai, tetapi untuk menyakitinya terus seperti ini, bukanlah maunya. Salahkan hatinya yang masih labil, salahkan sifat egoisnya yang selalu mencari kesenangan. Ia takut suatu saat nanti akan mengulangi kesalahan fatalnya. Kesalahan yang hanya akan menggoreskan luka bagi pria baik seperti Sasuke.
"Aku sudah bilang berkali-kali Sakura. Sudah kukatakan berkali-kali padamu. Kalau aku sudah menyayangi seseorang, tidak mudah bagiku melepaskannya," ucap Sasuke lirih.
"Tapi, suatu hari kau hanya akan tersakiti lagi olehku Sasuke," ucap Sakura setengah berteriak. Sakura merasa tidak pantas untuk Sasuke. Dia masih mempertahankan keinginannya untuk putus, sementara Sasuke sama sekali tak ingin menyudahi hubungannya dengan Sakura.
"Aku ini, bukan orang yang mudah mencintai Sasuke. Bagiku, cinta itu tak ada. Aku hanya petualang cinta yang mencari kasih sayang. Aku hanya gadis yang haus akan kasih sayang. Dan saat kau jauh denganku lagi, bukan tidak mungkin aku kembali mengkhianatimu," lanjut Sakura panjang lebar.
"Maka dari itu, belajarlah mencintaiku Sakura, meski hanya sedikit. Belajarlah untuk menerimaku," ucap Sasuke dengan suara yang tertahan.
Sakura menundukkan kepalanya, tak berani menatap Sasuke.
"Sudahlah Sasuke, ini sudah berakhir. Aku tak mungkin bisa bersamamu. Aku terlalu hina untukmu. Aku tidak akan pernah bisa setia padamu," ucap Sakura dengan suara yang sudah mulai terisak. Baginya rasa bersalah karena menyakiti seseorang yang tulus menyayanginya lebih menyakitkan daripada kata-kata putus yang ditujukan untuknya.
Sakura mulai berbalik membelakangi Sasuke. Namun saat ia akan melangkahkan kakinya, tangan kekar Sasuke menahannya. Sasuke memaksa tubuh Sakura untuk kembali berhadapan dengannya. Dan saat itu, Sakura dapat melihat semuanya. Ketulusan Sasuke dan kesetiaannya sudah tak dapat diragukan lagi. Dengan mata kepalanya sendiri, Sakura melihat Sasuke menangis. Bukan tangisan biasa seperti yang ditunjukkan kaum hawa. Tapi tangis tertahan seperti itu, membuat Sakura merasa semakin terluka karena telah menyakiti Sasuke. Bulir air mata itu mengalir di pipi Sasuke. Nada bicara Sasuke memang tidak bergetar, tapi terdengar sangat lirih. Ia tau Sasuke sudah berusaha menahannya. Menahan air mata yang keluar itu. Tapi hatinya itu tak bisa dibohongi kalau ia memang tak ingin gadisnya pergi dari sisinya. Harga diri seorang pria bisa benar-benar runtuh hanya di hadapan seorang gadis yang amat dicintainya.
Dengan refleks Sakura memeluk Sasuke, dan menangis dipelukannya. Dengan suara lirih dan terisak ia berucap, "Maafkan aku Sasuke, maafkan aku. Aku janji, aku janji akan merubah sifatku, hiks... hiks...hiks." Dan Sasuke pun membalas pelukan Sakura. Ia dekap gadisnya itu makin erat dalam pelukan hangatnya.
.
.
.
Sakura yang hatinya masih polos, yang jiwanya masih bertualang mencari cinta sejati, terkadang melukai dan menyakiti hati Sasuke. Tapi Sasuke tak pernah menyerah akan Sakura. Karena sifatnya yang kekanak-kanakan dan polos itu, Sasuke takut kalau pria-pria yang mendekati Sakura hanya akan menghancurkannya. Atas dasar kepercayaan, mereka selalu mampu bertahan. Atas dasar saling pengertian mereka mampu memahami satu sama lain.
Sejak saat itu, Sakura mulai merubah sifatnya. Ia hapus semua kontak yang berhubungan dengan masa lalunya. Sebisa mungkin ia berusaha menjaga jarak dengan pria-pria yang pernah menjadi bagian dari dirinya di masa lalu. Tidak hanya untuk menjaga perasaan Sasuke, tapi juga untuk menjaga hatinya agar tak terjerat lagi dengan cinta masa lalu. Karena ia tahu pasti hatinya yang mudah goyah oleh pria, merupakan benda tajam yang akan melukai hubungannya dengan Sasuke.
.
.
.
Tidak terasa sudah lima tahun mereka menjalin hubungan. Meski hubungan itu selalu diwarnai dengan puluhan kata putus, tetap saja mereka tidak benar-benar mengakhiri hubungannya. Walau berapa kali pun kata putus selalu di ucapkan oleh Sakura sebanyak kata itupun Sasuke yang tersakiti mampu mempertahankannya. Mempertahankan hubungan cintanya dengan Sakura.
Suatu hari, keadaan seolah berbalik. Di saat Sakura sudah menetapkan hatinya hanya untuk Sasuke. Dia saat keyakinannya sudah penuh menggenggam cinta Sasuke, entah mengapa kini Sasuke berubah. Meski Sakura tidak yakin, ia benar-benar merasakan perubahan Sasuke sejak ia keluar dari perusahaan tempatnya bekerja dengan Sasuke.
Flash Back On
Selama satu tahun lebih, Sakura dan Sasuke bekerja di perusahaan yang sama. Tapi manajemen yang tidak benar dalam sistem perusahaan membuat Sakura jengah. Ia dan beberapa teman yang lainnya memilih angkat kaki dari perusahaan.
Tapi Sasuke, dia tidak bisa begitu saja keluar dari perusahaan tersebut. Selain dia belum mendapatkan pekerjaan yang baru, kondisinya sebagai anak kost-kostan membuat dia terpaksa bertahan di perusahaan yang sudah bagaikan neraka dunia tersebut. Ia tidak bisa seenaknya mengambil keputusan untuk keluar dari perusahaan seperti hal-nya Sakura. Ia putuskan tetap bertahan di perusahaan itu, sampai ia benar-benar mendapatkan pekerjaan baru.
Beberapa bulan ini Sasuke semakin sibuk dengan urusan di perusahaan. Sakura pun sibuk dengan pekerjaan barunya. Mereka sangat jarang bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Tidak seperti dulu yang hampir setiap hari selalu bisa bersama. Komunikasi di antara mereka pun kian merenggang. Tapi Sakura selalu berinisiatif terlebih dahulu menghubungi Sasuke. Walau hanya sekedar untuk bertanya apakah dia sudah makan atau belum.
Suatu hari Sakura mendapat berita tidak menyenangkan tentang Sasuke. Berita itu ia dapatkan dari temannya yang memang masih bertahan di perusahaan yang sama seperti halnya Sasuke. Dia bilang, Sasuke sedang dekat dengan karyawan baru di kantor. Mereka sering makan bersama, dan pergi keluar bersama ketika ada urusan kantor. Dan semua hal yang kurang menyenangkan untuk di dengar di beritahukan oleh temannya itu.
Walaupun begitu ia tak menelan mentah-mentah berita yang di dapatkannya itu. Selain Sasuke telah menceritakan kejadian di kantor dengan Sakura, ia juga tahu bahwa temannya itu tak sebaik dulu. Bahkan temannya itu, dan kekasih barunya berniat menjatuhkan Sasuke. Sasuke sudah menceritakan padanya berbagai tekanan yang ia alami akhir-akhir ini. Bagaimana cara mereka mencari-cari kesalahan Sasuke, hanya untuk bisa mengeluarkan Sasuke. Bagi mereka, Sasuke merupakan penghalang terberat mereka untuk menguasai perusahaan. Karena Sasuke merupakan karyawan lama disana, dan merupakan salah satu kepercayaan bosnya.
Atas dasar kepercayaannya pada Sasuke, Sakura menyampaikan apa yang di dengarnya dari rekan kantornya dulu. Betapa geramnya Sasuke mendengar itu.
"Tidak kusangka mereka akan sejauh ini bertindak," geram Sasuke.
"Mereka tidak bisa menyingkirkanku dari perusahaan, dan kini mereka mengusik kehidupan pribadiku. Benar-benar keterlaluan," lanjutnya.
"Sudahlah Sasuke, biarkan saja mereka. Apapun yang akan mereka katakan tentangmu aku tidak akan mempercayainya. Aku lebih lama mengenalmu daripada mereka. Aku tau pasti bagaimana sifatmu. Aku pasti mempercayaimu," ucap Sakura panjang lebar berusaha menenangkan Sasuke.
"Apa sebaiknya aku keluar dari perusahaan itu," tanya Sasuke pada Sakura.
"Akan kulabrak mereka besok, yang telah berani meracuni hubungan kita," lanjutnya.
"Kalau ingin keluar, seharusnya dari dulu kau keluar," jawab Sakura.
"Bukankah kau belum mendapat pekerjaan baru, bagaimana jadinya hidupmu nanti? Bersikaplah biasa, seolah aku tak mengatakan apa-apa padamu. Biarkan mereka berpikir kalau aku memang mempercayai mereka. Biarkan mereka merasa menang karena telah meracuni kepercayaanku padamu. Jika kau melabrak mereka, yang ada mereka hanya akan semakin menekan dan membebanimu di perusahaan," nasihat Sakura panjang lebar.
'Setidaknya sampai aku benar-benar mempunyai bukti untuk tidak mempercayaimu Sasuke,' lirih Sakura dalam hati.
Flash Back Off
Akhirnya hari ini pun tiba. Hari dimana Sasuke didepak dari perusahaan. Hanya karena hal sepele, mereka dengan mudah mengeluarkan Sasuke yang sudah mengabdi lama pada perusahaan. Sungguh perlakuan tak bermoral dengan orang-orang di dalamnya yang sama tak bermoralnya dengan perusahaan. Kesana kemari Sasuke berusaha mencari pekerjaan, meskipun belum membuahkan hasil. Hubungannya dengan Sakura kian merenggang. Hal itu diperparah lagi dengan sikap Sakura yang menurut Sasuke cuek terhadapnya.
Dan akhirnya kesempatan itu terbuka. Terbuka bagi Karin, si orang ketiga yang akan menghancurkan hubungan yang lama sudah mereka bina.
Karin dengan mudah dapat memperdaya Sasuke. Dan Sasuke yang notabene sedang putus asa karena sedang menganggur, dapat dengan mudah di pengaruhi oleh pikiran-pikiran picik yang dilontarkan mulut berbisa Karin.
"Kau masih belum mengerti juga ya Sasuke. Sakura hanya memanfaatkanmu. Dia hanya menjadikanmu sebagai tukang antar jemputmu," ucap Karin yang berusaha mempengaruhi Sasuke.
Yah, Karin tau semuanya. Bahwa hubungan Sakura dan Sasuke sedang buruk. Dia juga tau Sasuke yang sering mengantar jemput Sakura ke tempat kuliahnya, saat Sasuke mulai menganggur.
"Kekasih seperti apa kalian? Yang bahkan untuk sekedar berjalan-jalan berdua saja tidak pernah. Tidakkah kau merasa Sakura terus menghindarimu?" ucapnya berusaha meracuni Sasuke yang sedang rapuh.
Dan Sasuke yang kalut itu, dengan mudahnya diperdaya oleh ucapan Karin. Selama ini memang begitulah keadaannya. Sasuke sering mengajak Sakura jalan, tetapi dengan cepat gadis bermanik emerald itu menolaknya. Saat otaknya sedang stres dipenuhi tekanan dari perusahaan, Sakura pun jarang berada di sisinya. Hanya Karin. Karin yang selalu mendengar curahan hatinya akhir-akhir ini. Karin yang selalu menemaninya saat ia butuh seseorang untuk tempat bersandar, dan di saat seperti itu justru Sakura tak bisa memberikan apa yang dibutuhkan Sasuke.
Bukannya Sakura tak memberi alasan, tapi justru alasan-alasan yang diberikan Sakura hanya di anggap sebagai sebuah cara untuk menghindarinya.
Akhirnya untuk pertama kalinya hati Sasuke mendua. Sakura yang terlalu sibuk dengan pekerjaan dan kuliahnya, sehingga membuat dia hampir tak memiliki waktu untuk Sasuke. Dan Karin yang mampu menemaninya di saat ia sedang rapuh seperti ini, membutakan akal sehatnya.
.
.
.
Sakura mulai curiga dengan sikap Sasuke yang mulai menjauh darinya. Begitu ada kesempatan dia memeriksa percakapan di handphone milik kekasihnya yang berhelai raven itu. Dan betapa sakit hatinya ketika mengetahui Sasuke mendua di belakangnya. Terlebih ketika ia melihat album foto milik kekasihnya. Dan disana tersimpan banyak foto-foto Karin. Perasaannya kini sulit dijelaskan.
'Seperti ini kah rasanya dikhianati?' lirihnya dalam hati. Tangannya meremas dadanya yang terasa sangat menyesakkan itu.
"Jadi ini alasanmu bersikap aneh akhir-akhir ini Sasuke," ucapnya lirih dengan suara yang tertahan. Ucapannya bahkan seperti sebuah bisikan. Rasa sakit yang mendera hatinya, membuatnya tak mampu berucap.
"Sakura aku bisa jelaskan, ini tidak seperti yang kau bayangkan, sungguh. Percayalah padaku!" ucap Sasuke merajuk.
"Semuanya sudah jelas Sasuke. Kau... ternyata apa yang mereka katakan selama ini tentangmu benar," ucap Sakura tertahan.
Sakura dengan cepat berbalik dan akan meninggalkan Sasuke. Dan lagi-lagi tangan Sasuke menahannya.
"Kumohon Sakura. Dengarkan aku. Dengarkan penjelasanku dulu," ucap Sasuke tegas.
"Penjelasan seperti apa yang harus kudengarkan Sasuke?" ucapnya dengan nada setengah berteriak.
"Semuanya sudah cukup jelas. Bukti-bukti ini menjelaskan semua sikapmu padaku," lanjutnya kemudian.
"Jangan bersikap egois Sakura, dengarkan aku dulu. Akan kujelaskan semuanya padamu. Memangnya sudah berapa lama kau mengenalku? Kau sudah tau kan bagaimana sifatku," ucap Sasuke panjang lebar seolah tak memberikan Sakura jeda untuk menggubrisnya.
Sakura hanya tertunduk menunggu penjelasan apa yang akan Sasuke berikan. Sasuke menceritakan bagaimana rapuhnya dia saat-saat ini, karena strest akibat belum mendapatkan pekerjaan. Dan sikap Sakura yang seolah menghindarinya, membuat dia mudah dipengaruhi oleh Karin.
Setelah mendengar penuturan Sasuke, Sakura tersentak.
"Pikiran picik macam apa itu Sasuke? Kenapa baru sekarang kau ceritakan semuanya? Saat aku bertanya, kau bilang tidak ada apa-apa. Saat aku menuduhmu, kau selalu meyakinkanku kalau itu tak akan pernah terjadi. Ku pertahankan keyakinanku padamu. Aku selalu berusaha mempercayaimu. Dan aku percaya mereka hanya memfitnah kita," ucap Sakura panjang lebar. Nada bicaranya yang terkadang terdengar sendu, terkadang tinggi, memperlihatkan betapa labilnya emosinya saat ini.
"Sakura, saat itu aku memang jujur. Saat mereka berusaha menghancurkan kita, aku memang belum ada apa-apa dengannya. Hanya selama aku dikeluarkan dari pekerjaan, aku menjadi dekat dengannya. Aku akui, aku termakan ucapannya. Karena kau yang selalu sibuk tak menyisakan waktu luang untukku. Aku menjadi terbawa suasana," ucap Sasuke panjang lebar berusaha meyakinkan.
"Lima tahun! Apa itu tak berarti apa-apa untukmu Sasuke?" ucap Sakura lirih.
"Haruskah ku salahkan dia yang menyusup dalam hubungan kita? Haruskah kusalahkan dirimu yang mungkin sudah bosan menghadapiku? Atau, haruskah kusalahkan diriku yang SUDAH BODOH MEMPERCAYAIMU?" teriak Sakura frustasi. Dia tak pernah tau kalau akan sesakit ini rasanya dikhianati.
"Sakura, kumohon, maafkan aku. Beri aku kesempatan memperbaiki semuanya. Aku tidak pernah melakukan apapun dengannya. Hanya sebatas dekat dengannya. Aku memang sempat bimbang akan perasaanku, tapi... ku rasa aku salah. Aku telah salah membiarkan hatiku dikotori oleh pikiran picik macam itu. Tapi kali ini berani kupastikan, hatiku hanya milikmu seutuhnya. Maafkan kebodohanku Sakura," ucap Sasuke memohon.
"Jika kau memang mencintainya, pergilah Sasuke. Pergilah ke sisinya. Aku tak akan menahanmu. Aku sadar selama ini aku bukan gadis yang baik untukmu. Aku terlalu egois dan sudah terlalu sering menyakitimu. Jika bersamanya bisa membuatmu bahagia, aku rela harus sakit hati," isaknya kemudian. Hatinya yang terluka membuatnya meracau tak karuan.
Sasuke yang mendengar ucapan itu langsung merengkuh Sakura dalam pelukannya. Berharap pelukannya dapat menenangkan hati yang sedang gundah gulana itu.
Dalam pelukannya ia bisikkan, "Aku selamanya hanya milikmu Sakura. Dan kau selamanya hanya milikku. Maafkan aku. Aku sungguh menyesal," ucapnya seraya memper-erat pelukannya.
"Apa kau bersungguh-sungguh Sasuke?" tanya Sakura di sela isak tangisnya.
"Aku bersungguh-sungguh Sakura. Aku janji. Aku janji padamu, tak akan mengulangi kesalahan bodoh seperti ini lagi," ucapnya meyakinkan Sakura.
"Arigatou Sasuke-kun. Arigatou," ucap Sakura pelan sambil menenggelamkan kepalanya pada dada bidang Sasuke.
"Aishiteru Sakura-chan," ucap Sasuke sambil mengelus helai merah muda gadisnya.
"Aishiteru mo Sasuke-kun," balas Sakura.
Akhirnya mereka berhasil mempertahankan hubungan yang telah lama mereka bina. Pengorbanan Sasuke yang sangat besar mampu membuat seorang gadis play girl seperti Sakura menjadi sadar dan menambatkan hatinya hanya pada Sasuke seorang.
.
.
.
FIN
Fic OS pertama nih minna, waktu menyambut SasuSaku fanday...
Minta kritik dan sarannya ya... jangan lupa tinggalkan di kolom review...
Arigatou minna
With Love,
Saita
