FF HanChul - Eternal Love [Part 1]

~oOo~

Cast :

Kim Heechul

Hankyung

Choi Siwon

Zhang Li Yin

Zhou Mi

~oOo~

Other Cast :

Lee Hae In ( nama ue buat sendiri )

Mei Lin ( nama ue buat sendiri )

~oOo~

Author :: - Miss Twinsball - ( ok nama gue emang frontal -_- )

~oOo~

- Happy Reading –

~oOo~

RnR please ~^^

##########################################################################

"AKU BOSAN !" seruku

Aku benar benar bosan berada di sini, setiap hari yang kukerjakan hanya istirahat, dan memakan makanan rumah sakit. Menyebalkan, ini semua karena kaki ku, seandainya saja aku tidak mengalami kecelakaan dan tidak patah tulang, aku mungkin sudah jalan jalan dengan temanku.

Kalau mau pergi, aku pasti harus pakai tongkat. Walau sudah 2 minggu aku disini tetap saja, kakiku masih terasa sakit. Aku tak tahan, aku mau jalan jalan keluar.

Aku lalu turun dari tempat tidurku, mengambil tongkat yang ada disebelahku. Dan mulai berjalan membuka pintu dan keluar.

.

.

.

.

.

.

.

Aku berkeliling taman. Dan berhenti tepat di depan sebuah pohon besar. Aku melihat keatasnya. Dan kulihat seekor kucing lucu ada disana.

"Wah…lucunya, kucing kau jangan kemana mana yah, aku akan kesana, !" seruku

Aku pun berusaha naik ke pohon, tapi baru saja aku mengangkat kaki kiriku…

Akh !

Sakit !

Ukh menyebalkan kaki ini, aku kan ingin menolong kucing itu, nanti kalau dia jatuh bagaimana?...omelku pada kakiku sendiri

Aku berusaha lagi, kali ini lebih sakit, aku tak perduli aku tetap memanjat ke atas. Dan dengan susah payah aku berhasil berada di salah satu dahan pohon yang besar.

"Kucing, tunggu yah, aku akan kesana." Ucapku

Perlahan lahan aku mendekati kucing itu, dan aku berhasil meraihnya.

"Kucing, kau tidak apa apa kan? Lihat nich kaki ku sampai sakit begini gara gara kau, kau jangan bandel yah, nanti kalau kau sampai jatuh bagaimana?" ucapku sambil menggendong dan mengelus elus kucing itu

Tiba tiba aku merasakan ngilu di kaki ku, dan keseimbanganku goyah,

Aaakkkkkhhhhhh !

Tidak, aku tak jatuh kebawah, ada yang menahan tubuhku…..batinku

Aku membuka mataku perlahan, dan aku melihat seorang pangeran tampan di depan mataku.

"Kau baik baik saja?" tanyanya lembut

Aku hanya mengangguk, aku tak bisa berkata apapun. Rasa ngilu di kaki ku tiba tiba lenyap.

Meow…

Aku menoleh ke kucing yang masih ku peluk.

"Kelihatannya kau terluka, mari ku obati…" ucapnya sambil melihat pipiku yang tergores ranting pohon tadi

Aku hanya bisa mengangguk sambil menatapnya.

.

.

.

.

.

.

.

"Bagaimana? Sudah lebih baik kah?' Tanyanya setelah selesai memeriksa kaki ku dan menempelkan plester di wajahku yang tergores tadi.

"Iya," jawabku singkat

"Lain kali hati hati yah, sudah tahu kaki mu luka, masih saja manjat pohon, itu tidak baik buat kakimu, harusnya 1 minggu lagi kau sudah bisa pulang, tapi karena kau nakal, jadi nambah 2 minggu lagi, kau lihat kan, kaki mu kembali membiru, lain kali jangan yah, paham?" jelasnya

Sekali lagi aku hanya mengangguk, aku benar benar terpesona oleh kelembutan bicaranya.

"Namamu siapa?" tanyanya

"Ne?"

"Namamu, aku tanya siapa namamu?"

"Heechul, Kim Heechul, " jawabku

"Hangeng, tapi kau bisa memanggilku Hankyung, " jelasnya

Pelafalan bahasa koreanya aneh, "Kau bukan orang Korea?" tanyaku

"Ye, aku berasal dari Beijing, "

"Waw, pantas, bahasa korea mu aneh," ucapku polos

"Kalau begitu, mau kau ajarkan bahasa korea untukku?" tanyanya

Aku tak percaya dengan yang dikatakannya…tanpa sadar aku mengangguk. Dia tersenyum, senyumnya sangat indah, terlihat bahwa dia orang yang sangat sabar dan penyayang.

Aku menyukainya, ya aku menyukainya.

"Yah sudah, sekarang kita berteman, bagaimana?" tanyanya sambil mengacungkan jari kelingkingnya ke hadapanku

"Ye, berteman…" jawabku sembari mengaitkan jari kelingkingku

"Dan maaf, di rumah sakit tidak boleh membawa kucing masuk kedalam kamar," ucapnya

Akh iya, kucing lucu tadi…aku hampir lupa.

"Boleh aku minta tolong?" tanyaku

"Apa?"

"Bagaimana, kalau kau yang merawat kucing itu, dia kucing yang lucu, kasihan jika tak ada yang merawatnya," bujukku

"Baiklah,"

"Oh ya, aku belum memberinya nama, namanya Heebum, bagaimana?"

"Nama yang bagus, aku suka,"

.

.

.

.

.

.

.

Sudah hampir berjalan 2 minggu aku berteman dengannya, kami bercanda bersama, menghabiskan waktu bersama, dia menceritakan semua kehidupannya di Korea, dia juga bercerita bahwa ayahnya sempat melarangnya bekerja menjadi dokter di Korea, karena menurut ayahnya rumah sakit di Beijing juga bagus, jadi tak perlu jauh jauh ke Korea. Tapi Han menolak, dia mengatakan ada sesuatu di Korea yang membuatnya betah dan nyaman di Korea.

Dan selama 2 minggu itu, aku menyukainya, aku ingin sesuatu yang lebih darinya. Bukan sekedar berteman. Aku tahu mungkin aku salah, tapi apa rasa di hatiku bisa di ubah? Tak bisa. Aku tak bisa merubahnya. Dia berbeda dengan yang lainnya. Dia dokter yang sangat ramah, dia menyapa semua pasien disini dan mengajaknya bercanda bersama. Pantas saja jika dia menjadi dokter terbaik di rumah sakit ini.

Ya ! aku mencintainya. Bodoh mungkin, walau begitu, aku tak ingin dia tahu, aku tak mau dia tahu bahwa aku mencintainya, aku takut dia akan membenciku, aku tak mau itu terjadi.

"Hyung, kau melamun ," ucap seseorang mengagetkanku

"Aish, kau ini, kau mengagetkanku tahu," seruku pada seorang temanku yang sedang menjengukku

"Habis, hyung dari tadi melamun, hyung mengacuhkanku," ucapnya

"Mianhae Siwon, " ucapku pada orang itu yang bernama Siwon

Ya Choi Siwon, dia adalah temanku, umurnya memang lebih muda dariku. Tapi dia lah satu satunya teman yang bisa mengerti keadaanku, mengerti seperti apa aku, dia memahami bahwa aku tak pernah bisa mencintai seorang yeoja, aku juga tak tahu kenapa, tapi aku tak menyesal dilahirkan seperti ini. dan Siwon lah yang selalu men support ku, dia tak membenciku, dia juga tak merasa aneh padaku yang hanya menyukai seorang namja yang notabene berjenis kelamin sama denganku.

Aku masih ingat kata katanya yang selalu membuatku menjadi percaya diri jika ada yang menyindir bahwa aku ini gay,

"Cinta itu bisa datang dimana saja, cinta tak memperdulikan umur, tak memperdulikan warna kulit, tak memperdulikan beda bahasa, tak memperdulikan harta, dan juga tak membedakan jenis kelamin, kita bisa mencintai siapapun, bahkan dengan orang yang berjenis kelamin sama dengan kita, "

Kata kata Siwon selalu membuatku percaya, bahwa aku manusia, aku bisa merasakan cinta. Walau pandangan orang tak normal. Aku tak perduli. Aku tetap mempertahankannya.

"Memangnya hyung sedang memikirkan siapa?" Tanya Siwon

"Ani, mau tahu saja kau, "ucapku

"Hya ! hyung sekarang sekarang sudah main rahasia-rahasia an denganku?" omelnya

"Ahhh, aku tahu, jangan jangan hyung suka dengan dokter itu yah?" seru Siwon tiba tiba

"Ne? hahahah, mana mungkin!" elakku

"Tapi kenapa muka hyung merah?" tanyanya

"Itu, oh itu…karena…"

"Hyung, bisakah tak berbohong padaku?" tanyanya

Aku memang belum pernah berbohong pada Siwon. Jadi dia tahu kalau aku berbohong atau tidak.

"Iya, aku menyukainya," jawabku

"Tapi aku tak ingin dia tahu, dia tak boleh tahu kalau aku mencintainya, " lanjutku

"Hyung, kenapa berubah jadi pesimis begini? Semangatlah hyung ! aku akan membantumu," ucap Siwon

Aku hanya diam. Aku tak yakin, kalau Han juga suka padaku.

.

.

.

.

.

.

.

#keesokannya

Aku mencoba menggerakkan kaki kiriku, lumayan lah sudah tidak sesakit dulu. Aku pun mencoba berjalan keluar dan kulihat Han sedang mengobrol dengan seorang suster.

Aku mencoba menguping pembicaraan mereka. Dan sepertinya suster itu menyukai Han.

"Dokter Hankyung apakah menjadi dokter adalah impianmu?" Tanya suster itu

"Iya, itu cita citaku," jawab Han

"Oh ya, boleh aku bertanya sesuatu?"

"Apa?"

"Kau sudah punya kekasih?"

"Ne? belum?"

"Tipe mu seperti apa?"

"Aku suka yeoja yang baik hati, selain menyayangiku, dia juga menyayangi keluargaku,"

DEGH !

Yeoja?

Entah kenapa hatiku sangat sakit mendengar itu, Heechul…sadarlah dia menyukai yeoja, dia normal Heechul…dia tidak menyukai namja sepertimu, dia bukan gay, dia bukan sepertimu, dia itu normal….batinku

Perlahan air mataku menetes, aku lalu pergi meninggalkan mereka.

Di kamar aku menangis, aku salah besar, aku menyukai seorang namja yang jelas jelas dia menyukai yeoja. Dia berbeda denganku, dia bukan gay, dia normal…

Aku bodoh …gumamku

"Hyung, aku datang…."sapa Siwon

Aku menoleh, Siwon kaget melihatku yang menangis. Dia langsung memelukku.

"Hyung, wae? Kenapa menangis? Adakah yang menyakiti hatimu?" tanyanya

Aku masih terus menangis. Dadaku sesak, hatiku benar benar sakit saat ini.

"Hyung, jawablah, jangan buat aku bingung," ucap Siwon memegang pipiku

"Han….Han tidak menyukai ku, dia normal, dia tak menyukai namja, dia menyukai yeoja, dia berbeda dneganku Siwon, dia pasti akan membenciku jika dia tahu kalau aku mencintainya, dia tak menyukaiku, " jawabku terisak

"Hyung, sudah jangan menangis, sudah….."

Maaf Han, mulai saat ini, aku akan melupakan rasa sukaku. Aku akan menjauh darimu. Aku tak ingin jika setiap hari aku melihatmu aku bisa semakin menyukaimu. Aku takut jika aku tak bisa mengalahkan rasa cintaku. Kau orang yang baik Han, aku tak mau kau menjadi sepertiku. Maafkan aku…..

Aku memutuskan menjauh darinya. Setiap dia datang ke kamarku aku hanya membalasnya dengan senyuman. Jika dia mengajakku jalan jalan aku selalu bilang, aku ingin istirahat saja, aku tahu Han pasti menyadari bahwa aku menjauhinya. Tapi hanya ini yang bisa kulakukan.

.

.

.

.

.

.

.

"Heechul…." Sapa Hankyung

Aku benar benar kaget akan kedatangannya di kamarku. Malam malam begini.

"Kenapa akhir akhir ini kau selalu berusaha menghindariku Heechul, apa aku punya salah padamu?" Tanya Han

"Ani," jawabku tanpa menoleh padanya

"Bohong !"

Air mataku jatuh. Aku tak mau dia tahu kalau aku menangis.

"Kenapa Heechul, apa ada yang salah? Kenapa setiap aku mencoba mendekatimu kau selalu saja menjauh, katakan padaku Heechul, jika aku punya salah aku minta maaf, jangan buat aku bingung, atau jangan jangan kau sudah tak mau berteman denganku lagi,?"

"Aniyo, "

"Lalu kenapa?"

"Karena….karena aku menyukaimu Han…" jawabku

"Ne?"

"Aku mencintaimu, aku mengharapkan sesuatu yang lebih darimu, "

"Jadi, karena itu kau menajuhiku?"

"Ye, aku takut, jika aku semakin dekat denganmu, aku semakin mencintaimu Han, aku tahu kau normal, kau berbeda denganku, aku tak mau kau sepertiku, aku tak mau…" jelasku sambil menangis

Aku tahu Han pasti marah padaku. Dia telah salah memilih teman. Maafkan aku Han…

"Kau mencintaiku? Heechul, kita sama, seorang namja, kau menyukaiku yang nota bene berjenis kelamin sama denganmu, kau tahu itu Heechul, itu tak mungkin, " ucapnya

"Mianhae…." Ucapku pelan

"Heechul…aku…"

"Aku tahu, aku tahu jawabanmu, kau normal Han, kau tak sepertiku, aku sudah mengaku padamu, jadi semuanya terserah padamu, " ucapku

"Aku lelah, aku ingin istirahat, tolong tinggalkan aku, aku mau tidur," lanjutku

Han juga tak banyak bicara, dia lalu pergi dari kamarku. Aku hanya bisa menangis, hatiku sakit, sangat sakit.

Mianhae Han…

.

.

.

.

.

.

.

TBC -