hello, ini FF aku yang pertama

pasti banyak banget kekurangannya

jadi mohon reviewnya yaaa...

Chapter 1 _Pemikiran_

"Father, kenapa sudah mau pergi? Ini hari sabtu dan hari terakhir aku dirumah, besok aku sudah akan pulang ke Hogwarts. Tak bisakah kau meluangkan waktu sedikit? Quidditch?" tanya scorpius pada ayahnya.

Draco berhenti berjalan dan mengambil mantel berpergiannya "sorry son, ini hal yang mendesak. Tapi kupastikan aku akan sering mengunjungi hogwats untuk tahun ini. jadi kau tak perlu terlalu merindukanmu" jawab Draco menarik nafas panjang dan kembali bejalan keluar rumah.

"Mother, kalau aku boleh tau kenapa? Kau tau apa maksud ayah?"

"Kau juga nanti akan tau, itu adalah kejutan, dan mungkin kau bisa ikut berpartisipasi" , jawab Astoria. "lebih baik kau mempersiapkan semua perlengkapanmu besok kau kembali kesekolah. Aku tidak mau mengirimi barang-barangmu yang lupa kau pak".

"okey"

Scorpius kembali kekamar dan tidur terlenatang di dalam kasurnya yang nyaman. 'hem, tahun ini pulang ke manor sungguh menyebalkan, ayah sangat sibuk mempersiapkan sesuatu yang katanya berkaitan dengan hogwarts dan manor tanpa ayah sungguh sepi. Ibu mungkin sangat menyayangiku tapi perlakuannya seperti aku anak umur 5 tahun yang tak pernah beranjak dewasa, sedangkan ayahnya adalah sosok yang sangat scorpius kagumi. Dia bekerja di kementerian di departemen hubungan internasional dan juga menjalankan bisnis keluarga. Meskipun ayahnya sangat perhatian dan hampir memanjakannya terkadang dia masih belum mengenal ayahnya sepenuhnya. Ayahnya adalah idolanya, panutannya, dan juga orang paling misterius yang ia kenal'.

-0-

Gemuruh angin mengebu-gebu jendela. Walapun rumah ini besar dan juga mewah namun badai malam ini benar-benar menyegerikan. Kaca-kaca seakan bergetar akan pecah karena kuatnya angin dan dinginya suhu lingkungan. Keluarga kecil ini sedang duduk-duduk di depan perapian sambil menikmati malam dengan secangkir teh dan kue.

"El, kau yakin akan ikut serta dalam turnamen?" tanya Hermione pada anak bungsunya ini.

"kenapa mom? Aku yakin aku akan terpilih. Dad dulu pernah terpilih, dan aku yakin kalau aku juga aku akan terpilih" jawab eltanin bosan dengan pertanyaan yang sudah 10 kali di tanyakan oleh ibunya itu sejak dia memberitahu ibunya dia termasuk kedalam siswa yang akan berangkat ke Hogwarts mewakili durmstrang di turnamen triwizard.

"iya mom, ini kesempatan besar. Kalau saja aku belum lulus, aku juga pasti akan ikut. Dan aku yakin adik kebanggananku ini bisa terpilih" tambah ivor.

"Yah, baiklah. Tapi sepertinya mom tidak bisa datang untuk menonton. Tapi kalau kau terpilih ayah yang mungkin akan berkujung. Dia juga banyak kenalan di Inggris" kata Hermione. "lebih baik sekarang kau istirahat besok kau harus kembali ke sekolah kan, dan ivor besok kau sudah ikut pelatihan tim. Mom akan beres-beres sambil menunggu ayahmu pulang.

Dua saudara laki-laki itu naik ke lantai dua. Hermione menghembuskan nafas panjang. Hermione masih cemas apakah akan baik-baik untuk melepas anaknya ke Inggris ke Hogwarst. Hermione sangat rindu inggris, rindu pada sahabat-sahabatnya dan tak bisa di pungkiri dia juga ingin kembali ke Hogwarts. Dan apabila anaknya bisa terpilih dalam turnamen menjadi juara sekolah, dia sebagai orang tua pasti mendapat undangan untuk melihat tugas yang akan dilakukan. Tapi kembali ke Inggris akan membuka luka lama juga rahasia besar yang selama ini dia sembunyikan rapat-rapat.

Ketukan pintu menyadarkan Hermione dari lamunannya. "Kenapa baru pulang pukul segini? Anak-anak sudah naik keatas" Hermione membuka pintu rumahnya.

""maaf tadi banyak yang harus dikerjakan" jawab viktor krum kemudian mencium istrinya itu. "kenapa kau masih memikirkan turnamen triwizard?".

Hemione mengangguk

"tenang saja, aku akan datang pada saat pembukaan acaranya, aku akan pastikan akan membanggakannya sebagai anakku. Ivo juga akan ikut. Kau tenang saja. Dia hanya akan menetap kalau terpilih sebagai juara sekolah" kata viktor menenangkan.

"aku hanya takut kalau el bertemu dengannya dia pasti akan curiga"

"kau tenang saja aku akan datang dia acara pembukaannya" viktor memeluk istrinya itu supaya tenang.

"terima kasih"

"aku juga berterima kasih padamu. El, adalah anakku juga dan kau adalah ibu dari anak-anakku, el dan juga ivor".

-0-

Huh Eltanin diam di meja belajarnya dia berpikir keras sambil megerutkan keningnya. Eltanin mendengar pembicaraan ayah dan ibunya. Dia hanya bisa menyerigai sambil menaikkan satu alis kirinya. Eltanin sudah menduga dari dulu bahwa dia bukan merupakan anak kandung Viktor Krum. Pikiran ini sudah sejak lama berkeliling dalam otaknya. Ini jugalah yang membuatnya ingin ikut turnamen Triwizard. Dia akan bisa berkunjung ke Inggris dan menemui sahabat-sahabat ibunya, lebih tepatnya teman-teman lama ibunya, karena paman Harry dan ron sudah berkonspirasi bahwa Eltanin adalah anak Viktor Krum.

Sebenarnya tidaklah begitu sulit menduga hal ini. Ivor kakaknya walaupun tidak mirip dengan ayahnya Viktor Krum tapi Ivor mewarisi hidung bengkoknya. Sedangkan Eltanin sungguh sangat berbeda hidungnya lurus panjang, rambutnya pirang platina, dagunya runcing, dan mukanya putih pucat, bahkan sangat berbeda dengan ibunya. Tadinya Eltanin berpikir kalau dia adalah anak angkat tapi tidak perasaannya mengatakan bukan karena ibunya entah bagaimana meyakinkan dirinya bahwa Eltanin adalah anak kandungnya. Dari tatapann mata ibunya ada rasa rindu yang mendalam ketika melihatnya cinta yang begitu besar.

Kalau orang menanyakannya, ayahnya viktor Krum selalu menjawab bahwa ini adalah keturunan dari kakek dari ibuku yang di Australia, dan beruntunglah aku tak pernah bertemu dengan kakek dan nenek ibuku. Mereka sudah meninggal, kakekku meninggal karena kecelakaan waktu aku belum lahir dan 5 tahun kemudian nenekku juga meninggal karena penyakit kanker. Eltanin sangat dekat dengan kakaknya Ivor. Karena Viktor Krum adalah pemain Quidditch terkenal dan Ibunya Hermione Granger adalah pahlawan perang yang memungkinkan bahwa kehidupan mereka bak selebriti terutama di Bulgaria. Ivor adalah anak dari perkawinannya yang pertama walaupun memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Eltanin menyayanginya ivor juga ayahnya, tapi tak dipungkiri bahwa dia sangat penasaran siapa ayah kandungnya, Eltanin hanya ingin mengetahui dan mengenalnya, itu saja.

-0-

Draco Malfoy berjalan menyusuri jalanan penuh Graffiti di jalan kumuh sudut london. Dia terus berjalan sampai di ujung gang yang memperlihatkan pemandangan laut yang indah. Tempat ini tidak berubah sama sekali. Bahkan sejak terakhir kali aku kesini dengannya. Draco duduk dikursi yang sudah usang memandang pemandangan jauh kedepan. Langit-langit cerah, Draco bahkan dapat melihat bintang-bintang berkelap-kelip.

Setiap kali Draco mendatangi tempat ini ada perasaan rindu pada wanita bermata hazel itu, juga marah dan penyesalan yang teramat dalam. 17 tahun dan dia masih sering berkunjung ketempat ini. walaupun dia yakin dia tak akan menemukannya. Draco kesal karena hari ini teringat lagi dengannya. Hari yang sibuk karena dia harus mengurus urusan dengan kementerian Bulgaria dan Perancis untuk pelaksanaan Turnamen Triwizard. Draco baru di beri tahu bahwa pihak Bulgaria juga akan menambah beberapa pihak untuk bekerjasama dan orang itu adalah Victor Krum, laki-laki yang menggambil wanitanya. Walaupun Hermione pergi karena kesalahannya, tetapi ada perasaan tidak suka ketika dia harus berhubungan dengan orang yang membuat wanitanya benar-benar tak bisa dia gapai. Wanita pertama dan satu-satunya Draco cintai selai Ibunya.

Pernikahanya denagn Astoria adalah sebuah pernikahan bisnis. Draco tidak pernah mencintai Astoria. Draco mengangapnya sebagai adiknya sendiri, dan ketika pernihan itu terjadi kasih sayang kakak ke adik itu tidak bisa hilang. Draco menyayanginya tapi tidak mencintainya. Keberadaan Scorpius bagaikan keajaiban, dia menyayangi anaknya itu dan selalu berusaha menjadi panutan yang baik. Tapi Hermione lain. Dia bagai bunga dipadang pasir dalam kehidupannya. Dia tak menyadari itu karena kebodohannya, melepaskannya kepada orang lain.

-TBC-