DISCLAIMER:
Kuroko no Basuke © Fujisaki Tadatoshi
[A]LONE © crowdstroia
TIME:
After Winter Cup
WARNING:
Beberapa karakter dalam suatu kesempatan akan terlihat OOC. Saya berusaha buat keep them in character. But, it's just not as easy as it sounds it would be.
.
.
.
.
—karena menjadi yang paling periang tidak sama dengan menjadi yang paling bahagia
.
.
.
Terkadang, yang terlihat memiliki banyak teman justru adalah yang paling kesepian
.
.
.
Dan, hanya ada satu manusia di jagat raya ini yang pernah menegurnya demikian.
.
.
.
.
[A]LONE
.
.
.
His Prologue's Called: Warming Up
.
.
.
.
.
It's been a while.
Sudah cukup lama ia memandanginya. Memperhatikan dirinya dari mulai masih berjaga, sampai mendapat giliran untuk memukul bola. Dan sekarang, dengan jarak sejauh sepuluh meter lebih, ia malah asyik menimang-nimang apa warna mata gadis itu. Oranye atau coklat?, tanyanya dalam benak. Mata topaz pemuda itu lalu mulai memperhatikan rambut hitam sang gadis yang tertiup ketika berlari untuk mendapatkan home run. Ia terpukau dengan helai-helainya yang terlihat bersinar sehat dari jarak sejauh ini.
Ah, walau rambutnya bagus, ternyata dia pendek juga, batinnya berkata. Lagipula dengan tinggi badan seperti itu, dan waktu yang hanya tersisa beberapa detik sebelum time out, apa dia bisa mendapatkan home run untuk timnya?
Pemuda itu menyeringai. Itu tadi adalah pertanyaan bodoh.
Kise Ryouta sudah tahu jawabannya.
"KAIJOU, HOME RUUUNNN!"
Lihat, kan?
"Ryuuka-chan, kita berhasil!"
"Kau keren sekali, Aigasa-san!"
"SUGOIII! Kau cepat sekali! Aku sampai menahan nafas tadi saat kau berlari!"
"Arigatou, Aigasa-senpai! Kau menjadi penolong kita di menit terakhir!"
"Aigasa-chaaaan! Aku mencintaimu karena sudah menyelamatkan tim ini!"
"Aigasa-saaannn!"
"Ryuuka-chaann!"
"Senpaaaaiiii!"
Kise merasa déjà vu.
Ia sudah pernah mengalami hal ini sebelumnya.
Jeritan dari para penonton dan rekan setim membludak. Kise tersenyum dari jauh, lalu memutuskan untuk pergi dari lapangan softball SMA Kaijou.
Pemuda itu berjalan keluar sambil menunduk, tak sadar bahwa ada sepasang kaki yang pemiliknya sudah berada tepat di depan pemuda itu.
"Ah," kepala Kise mendengak. "Kasamatsu-senpai."
Sang pemilik nama menatapnya dengan tatapan yang biasa—keras, penuh perhitungan dan intens. "Sejak kapan kau tertarik dengan softball?"
"Eh?" Sedikit bingung, Kise membalas, "Aku tidak tertarik dengan softball, kok."
Sang kapten basket SMA Kaijou memicing padanya. "Bodoh. Jika kau tidak tertarik dengan softball, untuk apa kau menontoni pertandingannya sejak tadi?" Tatapannya kian dipertajam. "Pasti ada seseorang yang menarik perhatianmu, iya kan?"
Mata topaz Kise melebar. Yah, inilah sengsaranya punya kapten serba analitis. "Ehm, t-tidak, aku—"
"Kau gugup, bodoh!"
"Ehh…"
"Jangan memasang tampang bodohmu lagi!"
"W-woa… senpai, kau mem-bullyku!"
Kasamatsu Yukio mendecak kesal. Ia benci jika Kise bersikap seperti anak-anak. "Lakukan apa maumu, Kise." Ia berbalik, mulai melangkahkan kaki. "Tapi jangan sampai itu mempengaruhi keefektifanmu di tim basket kita."
Kise mengangkat alisnya, lalu tersenyum lebar. "Aku tidak tertarik dengan siapapun kok, Kapten!"
Kasamatsu hanya mendengus.
Kapten dan ace dari tim basket Kaijou itu berpisah, berjalan menuju rumah masing-masing. Kise memandangi lautan malam di atas langit yang bertabur bintang. Ada bulan sabit di sana.
Ia terdiam, berpikir sejenak. Karena sebenarnya ia sendiri masih ragu. Memangnya ia tertarik dengan gadis itu?
Ukh.
Ia malah jadi bingung sendiri.
"Kenapa jadi merepotkan begini, ya?" gumam sang Ace SMA Kaijou tanpa sadar. Ia mengacak rambutnya dengan agak frustasi.
Dan, gadis itu. Siapa tadi namanya?
Oh, iya.
Aigasa Ryuuka.
Calon korban penguntitan Kise Ryouta nantinya.
[]
-;-;-;-;-;-;-
Hoi,
Ini cerita pertama saya di fandom KnB. Untuk selanjutnya setelah chapter 1, cerita ini bakalan SLOW UPDATE banget. Karena saya udah mau masuk tahun terakhir di SMA.
Makasih udah mau baca. Terus, jangan lupa buat review kalau kalian suka ceritanya :)
