Aku dan Suami mu

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pair : SasuHina slight GaaHina

Rated : T+

Warning : Gaje, Abal, OOC, Typo bertebaran dll

Don't Like Don't Read

Chap 1

Aku mencintainya, perasaan ini terlambat aku sadari terlambat aku jaga. Hingga kini dia pergi dan bahagia dengan wanita lain.

Aku menyesal melepaskan cintanya, perhatiannya, kasih sayangnya, semua yang ada pada dirinya.

Hatiku masih berdesir setiap kali menyebut namanya, Kami-sama aku benar-benar menyesal dan ingin kembali. Namun aku tahu semua itu tidaklah mungkin terjadi. Andai benar-benar ada mesin waktu mungkin aku akan menggunakannya untuk membawaku ke masa saat aku masih memilikinya, namun sekali lagi itu tak mungkin.

=0=

Drt.. drt.. drt..

"Engh" siapa sih yang menelfon ku jam segini, memang dia fikir sekarang jam berapa ? dasar menyebalkan "Mosi-moshi"

"..."

"Siapa ini ?" kataku masih dengan suara serak khas orang bangun tidur "Kalau tak mau bicara tidak perlu menelfon dan mengganggu orang tidur, dasar gila" buru-buru ku matikan sambungannya, tapi sebelum aku melakukannya sebuah suara yang ku kenal menghentikan gerakanku seketika.

"Hinata" suara ini, apakah apakah S-sasu-kun. Kami-sama aku benar-benar merindukan suara ini, tanpa terasa air mataku berlinang.

"S-sasu " kata ku kelu.

"Bagaimana kabarmu ? Kenapa pergi tanpa memberitahu ku ? tanyanya bertubi-tubi.

"A-aku baik Sasuke-san" Tidak setelah kau meninggalkanku

"Aku merindukanmu Hinata" benarkah ? aku juga merindukan mu Sasu-kun, tapi tentu saja hanya ku ucapkan dalam hati. "Kau kemana selama ini"

'Aku pergi karna tak bisa melihatmu bahagia dengan wanita itu Sasu, aku tak bisa'.

"Kenapa diam Hinata, apa kau tak merindukanku ?" tanyanya lagi.

"A-aku pergi Sasuke-san, a-aku di pindah tugaskan keluar negeri " Bohong ! Bukan karena aku dipindah tugaskan tapi aku yang meminta karna aku tak sanggup bila terus melihatmu.

"Kenapa tak datang dipernikahan ku" Lagi-lagi hanya air mata yang mampu menjawab semuanya "A-aku sudah pergi waktu itu, gomen Sasuke-san"

"Hn, apakah kau sudah menikah sekarang Hinata ? "

Bagaimana aku bisa menikah jika hati ku saja masih mencintaimu Sasu "Belum, tapi aku sudah punya kekasih Sasuke-san" tapi aku tak mencintainya aku hanya mencintaimu Sasu, batinku.

"Hn" suaranya sarat akan kekecewaan tapi apa gunanya sekarang Sasu.

"S-sasuke-san aku rasa aku harus tidur kembali, ini masih pagi d-dan aku yakin istrimu akan curiga jika kau menelfon mantan kekasih mu" ucapku panjang lebar.

"Baiklah, oyasumi Hinata"

"..." lagi-lagi tanpa ku minta air mataku menetes untuk yang kesekian kalinya dalam satu malam ini.

=0=

Mataku sembab, lingkaran hitam dibawah mata ku membuat ku semakin mirip dengan kekasih ku. "Haaah" Aku menghela nafas kasar. Kenapa dia tiba-tiba muncul lagi di hadapan ku setelah semuanya terjadi dan tak mungkin di perbaiki. Apa yang harus aku lakukan sekarang, dia datang di saat aku belum benar-benar melupakannya. Masih ada persaan untuknya dan akan selalu ada. Aku menyayangi Gaara tapi entah kenapa seakan ada ruang tersendiri di hatiku, dan ruangan itu sampai saat ini masih ditempati oleh seseorang yang pernah mengisi hari-hari ku, yang selalu berusaha membuat ku tersenyum walaupun dia tahu hatiku tak bisa dimilikinya.

Berulang kali aku menyakitinya berulang kali aku menduakannya dan berulang kali pula dia kembali dan memaafkan semua kesalahan yang aku perbuat. Seakan semuanya tak pernah ada, dia menutup mata dan telinganya atas semua yang aku lakukan padanya.

Drt.. Drt.. Drt

Getararan ponsel ku menarik ku kembali pada kenyataan, kenyataan bahwa dia benar-benar nyata dan kembali.

Dengan malas aku membuka email yang masuk ke ponsel ku. Hanya email sederhana dan biasa tapi bukan dari orang yang biasa. Orang yang ingin dan harus aku hindari untuk saat ini kalau tak ingin hatiku goyah dan menghancurkan dinding yang selama ini aku buat.

From : Uchihasasuke ...

Subject : Bertemu

To : Hinatahyuuga ...

Hinata,

Bisakah kita bertemu sekarang di cafe favorite kita dulu.

Hanya pesan singkat namun mampu membuat kinerja otakku berhenti seketika.

'Bertemu' apa dia gila ?! Setelah semalam menelfon ku dan membuat ku tak bisa tidur karena terus memikirkannya, sekarang dia mengajaku bertemu. Seseorang tolong bunuh aku sekarang.

Tapi yang membuat ku semakin ingin mati saja adalah karena tubuh dan otakku tak sejalan. Otakku menjerit agar aku mengabaikan pesannya, namun tubuh ku menghianatinya. Dengan langkah tergesa-gesa aku mengambil tas kerja ku dan langsung berlari menuju tempatnya menungguku.

'Ada apa dengan ku ? Kenapa tubuh ku menghianati otakku' . Sapaan teman-teman kerja ku aku abaikan, hanya satu yang aku fikirkan saat ini. Yaitu berlari secepat yang aku bisa agar dia tak bosan menungguku.

=0=

Victoria cafe..

Cafe yang terletak di distrik shibuya ini ramai di kunjungi anak muda yang memang berniat menghabiskan waktu mereka sepulang dari kampus.

Selain karena tempatnya yang menyenangkan, makanan dan suasanya juga mendukung untuk mereka yang ingin menghabiskan waktu dengan orang terkasih.

Cafe ini tak banyak berubah sejak 5 tahun yang lalu, sejak orang itu meninggalkan ku dan menikah dengan wanita lain.

"Haaahh" aku menghela nafas kasar. Entah sudah berapa kali aku menghela nafas. Dengan jantung yang seakan mau meledak aku mencoba mengumpulkan segala keberanian ku untuk masuk menemuinya. Ku langkahkan kaki ku dengan gamang, benarkah langkah yang aku ambil ini ? Salahkah aku menemuinya lagi ?

-0-

Aku mencoba mencari keberadaanya diantara puluhan pengunjung, mencari orang dengan rambut gaya chicken but tidak sulit kan ? Tanpa sadar aku tersenyum mengingat gaya rambutnya dulu, apakah masih sama atau sudah berbeda ?

Akh.. Akhirnya ketemu juga, dengan terburu-buru ku langkahkan kaki ku ke mejanya.

"Apa aku terlambat ?" kataku setelah mendudukan pantat ku di bangku cafe

"Tidak" jawabnya singkat, ternyata dia tak berubah, masih seperti dulu.

"Apa yang ingin kau bicarakan" kataku sambil membuka buku menu.

"Aku.. " kalimatnya terputus saat ada waiter mendatangi kami.

"Ingin pesan apa nona ? " katanya ramah

"Aku.. Capucino dan blueberry cake 1, kau Sasuke-san ?" kataku lagi

"Kopi hitam tanpa gula"

"Baiklah capucino 1, blueberry cake 1 dan kopi hitam tanpa gula 1" mohon tunggu sebentar tuan dan nona.

"Hn" Sasuke menjawab seandanya

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan Sasuke-san ?"

"Kenapa kau meninggalkan jepang" katanya to the point.

"Bukankah aku sudah mengatakan kalau aku dipindah tugaskan ? Kenapa bertanya lagi ?" Kataku acuh. "Apa kau mengajakku bertemu hanya untuk membahas hal yang tidak penting" tenang Hinata tenang, kataku pada diri sendiri.

"Aku merindukan mu Hinata"

Deg

Aku hanya bisa tercengang mendengarkan pengakuannya, sekali lagi harus aku katakan, apa dia gila ? Merindukan mantan kekasihnya ? Sedangkan dia sendiri telah menikah dan memiliki seorang anak.

"Apa yang kau katakan Uchiha? Kau gila ? Kau sudah menikah dan bahkan sekarang sudah punya anak tapi apa tadi kau bilang ? Kau merindukan ku ? Kau benar-benar gila Sasuke"

"Maaf aku harus pergi, selamat siang Sasuke-san" setelah mengambil tas, aku langsung pergi tanpa mengucapkan kata perpisahan atau apapun itu. Yang ada dipikiran ku kini hanya pergi secepat yang aku bisa dari hadapannya.

Sasuke memandang Hinata dengan tatapan sarat akan kerinduan, tapi tak ada yang bisa dilakukan untuk menghentikan kepergian Hinata.

Sasuke PoV

Ya aku memang gila Hinata, aku gila karena merindukanmu. Harusnya dulu aku tak meninggalkan mu walau apapun yang terjadi.

Hinata tahu kah kau kalau aku tersiksa selama ini ? Aku memang telah menikah sekarang, tapi aku tak mencintainya hime. Aku hanya mencintaimu, selalu.

Kau tahu, saat kau meninggalkan jepang aku merasa seperti kehilangan separuh dari hidupku, kau segalanya untuk ku hime.

Ah aku harus bertemu dengan Neji, aku yakin dia tahu sesuatu.

Sasuke PoV end

Setelah meninggalkan beberapa uang di meja Sasuke meninggalkan cafe yang menjadi favoritenya dan hinata dulu.

Tbc