Author : Yuki
MAIN CAST :
(Insert Your Name)
Mark Tuan (Got7)
Im Jaebum (Got7)
OTHER CAST : Find by your self
Genre : Romance, Psycho, Mysteri, Horror
Rating : PG-17
Length : Chaptered
Disclaimer: All the casts are belong to God, family, management, and YOU as their fans.. Story is mine ^^
-Amnesia-
Hanya aku yang akan kau ingat…
Hanya aku yang kau lihat…
Hanya aku yang akan kau sentuh…
Karna hanya aku yang mencintaimu…
Karna hanya aku yang membuatmu…
AMNESIA…
-All Author POV-
Duug…
"Aku bersumpah jika kita tidak disini aku benar-benar akan membunuhmu…" bisik gadis berambut panjang yang tengah membaca buku dengan tatapan tajam yang menusuk pria di depannya.
"Memangnya apa yang kulakukan? Aku membaca sama sepertimu, seharusnya aku yang bertanya padamu. Menopang dagu seperti itu, kau pikir dagumu akan jatuh?" ejek pria di depannya dengan seringai polos di wajahnya. Gadis yang dagunya baru saja terantuk meja karna ulah pria itu hanya menggertakkan giginya lalu mendengus kesal.
Pria itu tersenyum lebar melihat gadis di depannya mengumpat tanpa suara dan membolak-balik bukunya kesal. Ia mengulurkan tangannya dan dengan kasar mengacak-ngacak rambut berwarna hitam legam itu hingga berantakan. Gadis itu sontak menghentikan kegiatan membacanya dan menatap tajam pria di depannya dengan muka yang memerah akibat menahan marah.
Gadis itu kontan mendorong kursi yang ia duduki seraya berdiri dan menggebrak meja. Dengan keras ia berteriak, "Im Jaebum!"
"SSSTTTT!"
.
.
.
"Kau masih marah?" tanya Jaebum sambil memanyunkan bibirnya. Gadis di hadapannya hanya mendengus dan membuang muka berusaha sekeras mungkin agar tidak menatap wajah polos nan imut milik pria yang berjongkok di depannya.
" _ -ah…" panggil Jaebum entah sudah keberapa kalinya. _ hanya meliriknya sekilas dan kembali membaca buku yang belum selesai ia baca di perpustakaan tadi. Jaebum menghela nafasnya dan perlahan berdiri, _ mengikuti gerakan Jaebum dari ekor matanya dan mengerutkan dahinya ketika melihat Jaebum beranjak pergi. _ akhirnya mendongak dan memperhatikan punggung Jaebum yang makin menjauh darinya dan akhirnya hilang di belokan tidak jauh dari bangku taman yang ia duduki. "Bodoh." Umpat _ sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.
_ menutup bukunya ketika angin berhembus, ia mendongak memperhatikan dedaunan pohon yang bergerak mengikuti arah angin yang berada di atas kepalanya. _ menutup matanya merasakan semilir angin menerpa wajahnya dan semakin terhanyut oleh suara dedaunan yang saling bergesekan lembut. Ia menarik nafasnya perlahan dan menghembuskannya, mencoba menenangkan pikirannya. Ia menyandarkan punggungnya ke sandaran bangku taman mencoba untuk tidur. Tapi baru saja ia mencoba masuk ke alam mimpi suara teriakan-teriakan yang melengking dan bahkan lebih mendominasi dari suara gesekan dedaunan membuatnya kontan membuka matanya dan menyipitkan matanya mencoba melihat ke asal suara yang ternyata berasal dari segerombolan gadis-gadis yang tengah berdiri menggelilingi sesuatu tepat di belokan dimana Jaebum menghilang.
_ menghela nafasnya dan berdiri lalu membereskan buku-bukunya dan mengikat rambut hitam sepunggung miliknya, dan melakukan pemanasan-pemanasan kecil, "Baiklah Im Jaebum, kau berhutang es krim jumbo padaku… " gumam _ sambil menggendong tas kecil berwarna hitam miliknya. Ia berjalan secara perlahan mengelilingi para gadis itu dan berdiri di belakang seorang gadis yang tengah sibuk mengambil foto.
"OHH, LEE MINHO!" teriak _ sambil berteriak dan menunjuk ke seorang pria yang tengah berjalan berlawanan arah dengan mereka berdiri, gadis yang berdiri di depannya sontak menoleh dan dengan semangat ia langsung berteriak dengan memanggil nama yang sama dan menunjuk ke arah yang _ tunjuk. Para gadis yang berseragam sama dengannya dengan cepat menjauh dari gerombolan dan berlari ke arah pria tadi. _ dengan cepat masuk ke dalam lingkaran para gadis itu melalui celah gadis berseragam tadi dan menarik lengan orang yang ia panggil Jaebum tadi. Dan dengan cepat berlari menjauhi gerombolan tadi.
"KYAA! GADIS ITU MEMBAWANYA LARI!"
"NUGU?!"
"CEPAT KEJAR DIA! DIA MEMBAWA OPPA KITA!"
_ tertawa keras masih sambil berlari, ia bersyukur karna ia sudah terbiasa melakukan hal seperti yang ia lakukan sekarang dan ia sangat yakin setiap harinya kecepatan larinya akan semakin bertambah. "Sebaiknya kau memakai maskermu, kalau tidak mungkin gadis-gadis itu akan semakin menggila…" ejek _ sambil berlari memasuki sebuah gang sempit dan berjongkok bersembunyi di balik tempat sampah besar di gang tersebut.
Nafas _ terengah-engah, dengan satu tarikan nafas _ kemudian mencoba menetralkan deru nafasnya. "Kau berhutang es krim jumbo padaku, dan sekarang giliranku yang memilih rasanya o- kau bukan Jaebum?!"
Pria berambut coklat madu yang sudah basah oleh keringat itu hanya menatap _ datar dengan dahi yang berkerut, kemudian mengangguk perlahan. _ menepuk dahinya dan mengeluarkan ponselnya yang berdering.
"Kau dimana? Siapa pria tadi? Kau mau kabur hanya karna masalah tadi dengan membawa pria lain hah?!"
"Jaebum, maafkan aku. Kupikir itu kau mianhe," jawab _ dengan nafas terengah-engah, _ bisa mendengar helaan nafas panjang dari sebrang.
"Aku akan menunggumu di rumah."
"Jaebum, Im- Aish…" _ menoleh dan menatap pria berambut coklat madu itu dengan tatapan menyelidik. Pria itu hanya diam dan balas menatap _ masih dengan tatapan datarnya. "Baiklah, sampai disini aku menolongmu. Lain kali pakai masker kau tau gadis-gadis disini senang dengan tipe pria flower sepertimu jadi kau harus hati-hati." Ucap _ sambil tersenyum kecil dan berjalan mengendap-endap lalu mengintip dari balik tembok menengok ke kanan dan ke kiri dan akhirnya berlari kencang meninggalkan pria berambut coklat yang ia tolong tadi terbengong dengan tatapan heran sekaligus terkejut.
Pria itu tersenyum kecil dan berdiri. "Aku masih berhutang es krim jumbo padamu kan…" gumamnya dan berjalan santai keluar dari gang kecil tersebut.
_ menghentikan larinya dan memutar tubuhnya berlawanan ketika melihat gerombolan gadis tadi tengah berdiri di depan sebuah restoran cepat saji dengan minuman juga makanan di tangan mereka, _ berjalan secara cepat namun hati-hati. "OH! LIHAT ITU GADIS YANG MENGAMBIL OPPA KITA!" teriak salah satu dari mereka dan dengan otomatis _ mengambil ancang-ancang untuk berlari dan kemudian ia kembali berlari dengan cepat. Ia bahkan tidak melihat lampu hijau yang menyala dan terus berlari.
DINNNN!
_ menoleh ke belakang dan membungkuk dalam sambil menggumamkan kata maaf namun hanya sekilas dan kembali berlari. "Untung aku professional." _ membanggakan dirinya dan tertawa kecil.
-TBC-
Note: Nyahahah akhirnya ngepost ff juga-_-" aneh ya? Yah maklum udah lama nggak bikin ff beginian, kurang panjang? Kalau reader-nim sekalian koment bakal aku panjangin deh '-')b. jadi please RnR ya*cium*
