Tittle : Love At First Sight (chapter 1)
Author : Young Mao aka DaeJae Sweet
Genre : School Life, Romance, Hurt/Comfort
Main Cast : Jung Dae Hyun, Yoo Young Jae
Rated : T (14+)
Couple : DaeJae, BangHim, JongLo, HunHan (Boy X Boy)
Warning : TYPO BERTEBARAN, EYD ANCUR, AUTHOR RADA, OOC, OOT, DAN KEKACAUAN LAINNYA *capslock bocor (?)* THIS IS YAOI FANFICTION! DLDR!
.
.
.
You can click close button now if you dislike my story^^
No More Coments
Happy Reading~~~
.
.
.
.
.
"Yak! Siapa yang menyuruhmu tidak memakai dasi huh!?" masih pagi sekali terlihat seorang namja yang diketahui merupakan salah satu guru di Moon Seoul Boys High School tengah menceramahi seorang siswa yang terkenal paling susah diatur, Jung Dae Hyun.
"Himchan hyung, yang benar saja? Masa aku harus memakai benda menyebalkan itu setiap hari?" daehyun terlihat begitu santai menanggapi omelan gurunya yang diketahui bernama himchan tadi.
"Jaga ucapan mu Jung Daehyun, kau seharusnya memperlakukanku sebagai gurumu bukan teman akrab noona mu karena kita sedang ada di lingkungan sekolah" himchan terlihat menggertakkan rahangnya. Hah? Yang benar saja? Ini masih pagi sekali dan moodku sudah kacau saja karena anak kurang ajar ini? Batinnya seraya mengelus-elus dadanya.
"Sudahlah hyung, aku buru-buru. Ada urusan." Daehyun berlalu dengan santainya dihadapan himchan. Sedangkan himchan sendiri hanya memandang murka kearahnya.
.
.
.
.
.
"Youngjae~ah, bisa kau bantu aku antarkan buku ini ke perpustakaan? Aku harus ke ruang OSIS sekarang" Luhan memohon pada youngjae seraya memamerkan puppy eyes nya.
"hmm.. baiklah," jawab youngjae singkat
"gomawo.."
.
.
.
.
.
Youngjae sebenarnya malas sekali pergi ke perpustakaan karena perpustakaannya ada di lantai dua, sedangkan kelasnya ada di lantai tiga jadi dia harus turun dulu untuk bisa menuju perpustakaan, tapi karena dia pada dasarnya adalah anak baik jadilah dia mau menolong Luhan.
Youngjae menatap arloji yang melilit indah dipergelangan tangan nya, jam tujuh lewat tigapuluh menit.
#BUGH
Saking asiknya memandangi arlojinya, youngjae jadi menabrak seseorang. Entah siapa yang pasti dia sedang sibuk mengelus pantatnya yang baru saja berciuman dengan lantai.
"kau punya mata tidak sih?!" ujar seseorang yang baru saja ditabraknya tadi.
Youngjae pun mengangkat kepalanya dan dia akhirnya bertemu pandang dengan orang yang baru saja ditabraknya.
#DEGH
.
.
.
Daehyun's POV
"kau punya mata tidak sih?!" kesalku pada pemuda yang baru saja menabrak ku. Dia terlihat kesusahan untuk berdiri. Setelah berhasil berdiri dengan tegak dia pun mengangkat kepalanya dan…
#DEGH
"maaf.." lirihnya
Aku masih diam saja. Sibuk memandanginya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Siapa pemuda ini? Malaikat? Akh! Apa yang aku pikirkan?!
Daehyun's POV End
.
.
.
"maaf.." youngjae sedikit membungkuk sambil mengucapkan kata maaf. Namun, pemuda di depannya hanya diam menatapinya. Dia jadi risih. Ada apa dengannya? Oh! Tunggu dulu, aku seperti mengenal namja ini? Batin youngjae.
"permisi, aku buru-buru. Sekali lagi aku minta maaf"youngjae akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya yang tertunda karena dia merasa namja didepannya ini semakin terlihat aneh.
Sekali lagi namja didepannya hanya diam. Memandanginya semakin intens. Youngjae pun mempercepat langkahnya. Dia takut namja itu berniat buruk terhadapnya.
Sepeninggalnya youngjae, namja yang ternyata adalah daehyun itu pun tersadar dari fantasi liarnya.
"aku pasti sudah gila.." gumamnya namun masih bisa didengar dengan jelas oleh-
"hahaha.. kau baru sadar ya kalau kau itu memang gila?" –sehun. Tiba-tiba datang sambil tertawa gembira.
"ck! Diam kau! Menyebalkan!" daehyun melayangkan deathglare nya pada sehun
"namanya Yoo Young Jae." Ceplos sehun. Daehyun terlihat bingung mendengar apa yang baru saja dikatakan sehun.
"yah.. nama namja tadi itu Yoo Young Jae, dia anak dari teman akrab ayahku" sehun yang mengerti dengan tatapan daehyun pun menjelaskan kembali ucapanya.
"benarkah?" hilang sudah ekspresi bingung dari wajahnya, daehyun kini terlihat begitu antusias.
"iya. Kau mau ku kenalkan dengannya?" tawar sehun enteng
"Ne, ku mohon kenalkan aku dengannya ya?" pelas daehyun.
"boleh saja sih.. tapi ada syaratnya"
"apa? Syarat? Ck! Merepotkan sekali." Elak daehyun
"mm.. tapi.. baiklah. Apa syaratnya?" daehyun akhirnya goyah juga.
"kemari.." sehun mengisyaratkan daehyun untuk mendekatkan kupingnya. Daehyun menurut saja. Namun, tak lama setelah itu sebuah seringaian terukir diwajahnya.
"tenang saja.. itu urusan gampang.." ujar daehyun masih dengan seringaiannya.
.
.
.
.
.
Himchan terlihat buru-buru menuju ruangan guru. Dia sudah tidak sabar untuk mengutarakan uneg-unegnya pada taeyeon. Setelah sampai diruang guru himchan segera menjatuhkan pantatnya dikursi yang ada didepan meja kerja taeyeon.
"ada apa chanie~? Kau ingin protes tentang daehyun lagi kan?" tebak taeyeon tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer pc yang ada di depannya. Dia terlihat cukup sibuk.
Himchan hanya menanggapi ucapan taeyeon dengan ekspresi ngambeknya. Bibirnya terlihat maju beberapa senti.
"adik mu itu keterlaluan sekali taeyeon~ah! Saat aku sedang menjelaskan materi didepan kelasnya dia malah sibuk mengobrol dengan sahabat sehidup sematinya, Oh sehun! Dan saat aku menegurnya dia malah mengancamku kalau dia akan bongkar semua rahasia ku pada yongguk! Ck! Bagaimana bisa dia tau tentang rahasiaku taeyeon~ah?! Pasti kau kan yang membocorkan pada anak tengil itu?!" cerocos himchan panjang kali lebar tanpa jeda hanya untuk sekedar menarik nafas. Menandakan kalau sekarang dia benar-benar dalam mood yang kacau. Dia tidak peduli akan menggangu pekerjaan taeyeon. Masa bodoh, pikirnya.
Taeyeon yang merasa bahwa sahabatnya itu sedang marah sekali. Dia pun mengalihkan pandangan dari layar komputernya dan menghadapkan dirinya pada himchan.
"chanie~ maaf, tapi sungguh aku tidak pernah membocorkan rahasiamu pada siapa pun termasuk pada adik ku sendiri. Kau tau sendiri kan daehyun itu orang yang seperti apa?" jelas taeyeon.
Dia tau himchan tidak akan semarah ini hanya karena daehyun kurang ajar padanya. Pasti himchan marah sekali karena daehyun sudah membawa-bawa hal tentang yongguk. Himchan memang sangat sensitif akan suatu hal yang berhubungan dengan yongguk. Karena dia menyukai kepala sekolah MSB-HS itu. Namun, dia tidak pernah punya keberanian untuk mengutarakan perasaannya itu. Bagaimana dia bisa mengutarakan perasaannya kalau saat bertemu saja dia sudah grogi setengah mati.
"chanie~ jangan marah lagi ne? aku janji nanti aku akan bicara dengan daehyun." Taeyeon membujuk himchan yang tidak membalas permintaan maafnya.
"yasudahlah.. aku lapar. Aku mau kekantin dulu." Himchan beranjak dari tempat duduknya. Sedangkan taeyeon hanya memandang cemas pada sahabatnya itu.
.
.
.
.
.
Terjadi keributan di kantin, karena ada dua orang siswa yang sedang berkelahi dan dikerumuni banyak siswa lain yang begitu antusias menonton perkelahian tersebut.
"aku suka sekali makan dikantin jika dalam suasana seperti ini, makan sambil menonton adik kelas berkelahi, hahaha… nafsu makanku jadi bertambah. Benarkan sehun~ah?" ujar Daehyun sambil mengaduk-aduk ramyeon panasnya.
"hahaha.." sehun hanya tertawa lepas mendengar celotehan daehyun.
#GUBRAK
"HENTIKAAAANN..!" seorang siswa masuk dan langsung menggebrak meja yang ada di dekat kerumunan itu lalu berteriak untuk menghentikan perkelahian yang makin menjadi-jadi. Kalian ingin tau siapa dia? Dia adalah..
"youngjae.." gumam daehyun. Kini pandangan daehyun fokus pada youngjae, namja yang tadi pagi membuatnya terpesona.
"bisakah kalian hentikan ini semua?! Kalian tidak malu berkelahi disekolah hah?!" Hening. Tidak ada satupun orang yang berani menjawab youngjae. Youngjae berjalan kearah dua siswa yang barkelahi tadi. Meraka berdua menatap takut-takut pada youngjae yang berjalan kearah mereka berdua.
"Choi Jun Hong dan Moon Jong Up.." youngjae memandang bergantian name tag dua siswa itu.
"kenapa kalian berkelahi?" Tanya youngjae dengan suara rendahnya yang terdengar sangat mengerikan bagi dua siswa yang di ketahui bernama Choi Jun Hong dan Moon Jong Up tadi.
"dia yang duluan sunbaenim, dia menyerobot antrian ku, padahal aku datang lebih dulu." Jelas salah satu dari dua siswa tadi yang ber-name tag Choi Jun Hong. Sedangkan siswa yang satunya lagi, Moon Jong Up, hanya menunduk, menyadari bahwa memang dia yang salah. Youngjae mendesah pelan, mereka berkelahi hingga separah ini hanya karena antrian makan? Batin youngjae.
"yasudah.. kalian berdua ikut aku keruang Yongguk sajangnim." Youngjae pun berlalu diikuti junhong dan jongup.
.
.
.
.
.
Himchan yang merupakan guru dia sekolah ini hanya bisa diam melihat kekacauan yang terjadi di kantin ini. Dia pergi kekantin bermaksud untuk mengisi perutnya dan me-relax-kan diri, namun setelah sampai dikantin malah disuguhkan dengan suasana yang malah membuat kepalanya terasa berdenyut. Dilihatnya youngjae yang merupakan anggota OSIS sekaligus orang yang telah menghentikan keributan di sini berjalan menuju keluar kantin diikuti dua siswa yang menjadi penyebab keributan tadi.
.
.
.
.
.
Dae Hyun's POV
Sekali lagi aku dibuat terpana oleh namja itu. Apakah mungkin aku sudah jatuh cinta padanya? Tapi dia sepertinya murid yang disiplin. Sedangkan aku? Yah.. ku akui aku bahkan lebih nakal dari anak lima tahunan.
"wah, wah, wah.. adik kelas sedang berkelahi, bukannya melerai malah menertawakannya seperti orang gila. Dasar murid eror!" himchan hyung, datang-datang langsung berceramah.
"lagipula ada youngjae, biarkan saja dia yang mengurusnya." Jawab sehun dan hanya dibalas tatapan mematikan dari himchan hyung.
"hah yasudahlah.. bagaimanapun aku menasihati kalian, kalian tidak akan pernah mengerti, karena otak kalian yang memang sudah hilang setengah." Setelah melontarkan kalimat pedasnya, himchan hyung pun melesat pergi keluar kantin.
Senakal itukah aku?
Dae Hyun's POV end
.
.
.
.
.
#KRIIING!
Bel panjang yang menandakan jam belajar disekolah berakhir menggema diseluruh penjuru MSB-HS. Seluruh siswa dari seluruh sisi gedung sekolah pun berhamburan menuju gerbang sekolah. Bargegas untuk sampai dirumah dan tidak melewatkan jatah makan malam mereka.
Di koridor sekolah masih terlihat beberapa siswa yang belum pulang. Termasuk diantaranya seorang namja manis dengan kacamata yang menggantung indah di tulang hidungnya.
"huft.." dia meniup poninya sambil terus melangkah dikoridor sekolah yang semakin sepi.
"hai.. youngjae..!" tiba-tiba seseorang mengagetkannya hingga membuatnya memekik kecil.
"hehehe.. mian, aku mengagetkanmu"
"sehun pabo! Ada apa!?" heran, kenapa hari ini banyak sekali yang membuatku kesal? Batin youngjae.
"hey, jutek sekali kau. Aku kan cuma mau tanya, kau mau pulang ya?"
"mata mu itu sudah katarak ya?! Kau tidak lihat kalau aku sedang mau pulang?!"
"ck! Siapa tau kau mau mampir ke suatu tempat dulu"
"aku bukan anak seperti itu, kalau jamnya pulang aku akan langsung pulang! Beda denganmu yang mampir ke tempat tidak jelas"
"aku mohon kali ini saja, kau mau yah ikut dengan ku?" pelas sehun
"shireo! Memangnya kau mau membawaku kemana?"
"aku ingin mengenalkanmu dengan seseorang. Jebal youngjae~ah, kali ini saja, ku jamin kau tidak akan menyesal kukenalkan dengannya." Rayu sehun seraya mengedipkan sebelah matanya membuat youngjae jadi semakin kesal dengan namja dihadapannya ini.
"shireo!" youngjae tetap bersikeras menolak permintaan sehun walaupun dia sedikit iba dengannya. Dia mulai kembali melangkahkan kakinya untuk pulang, namun baru beberapa langkah sehun menarik tangannya dan menyeretnya menaiki tangga.
"yak! Sehun pabo! Lepaskan aku!"
Youngjae berusaha melepaskan tangannya, tapi genggaman sehun terlalu kuat.
.
.
.
.
.
Ini gila. Youngjae cukup kaget setelah mengetahui bahwa orang yang ingin berkenalan dengannya adalah namja yang ditabraknya tadi pagi. Setahu youngjae, dia itu murid yang terkenal sangat bandel di MSB-HS, yah.. hanya sebatas itu saja. Dia bahkan lupa siapa namanya, dulu luhan pernah memberitahunya, tapi dia sudah lupa. Kalau tidak salah namanya.. Jung.. Jung..
"aku Jung Daehyun.." daehyun yang bosan menunggu youngjae bicara duluan pun akhirnya mengalah.
"ne, aku Yoo Youngjae"
"maaf, aku yang menyuruh sehun membawamu kesini"
"oh, begitu. Jadi ada perlu apa?" tanya youngjae to the point.
"aku hanya ingin berkenalan. Mengetahui lebih banyak tentangmu"
What? Apa maksudnya? Apa anak ini menyukaiku? Batin youngjae.
.
.
.
.
.
Setelah sampai dirumah, youngjae segera masuk ke kamarnya. Dia bahkan terlalu lelah hanya untuk sekedar mengucapkan salam pada hyung nya yang sedang asik menonton tv. Setelah selesai mandi dan mengenakan piyama tidurnya, youngjae menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidurnya. Dia melirik ke arah jam dinding, jam tujuh malam. Tiba-tiba dia teringat dengan Jung Daehyun.
"ck! Kenapa aku mau saja memberikan nomor telponku padanya? huh bodoh!" rutuk youngjae setelah dia mengingat bagaimana daehyun melarangnya pulang hanya untuk mendapatkan nomor telponnya.
.
.
.
.
.
Daehyun menerawang ke langit-langit kamarnya. Kini dia sedang membaringkan tubuhnya diatas single bed nya. Dia menggerakkan tangannya menyasar di atas permukaan nakas disamping tempat tidurnya, mencari sebuah benda berbentuk persegi panjang.
"kirim pesan atau langsung telpon saja ya?" dia terlihat menimbang-nimbang keputusan yang akan diambilnya.
"untuk permulaan kurasa lebih baik kirim pesan saja" dia pun dengan lincah memainkan jarinya diatas layar hp touchscreen nya, mengetik sebuah pesan singkat untuk namja yang telah berhasil mencuri hatinya.
Setelah selesai merangkai kata-kata menjadi sebuah pesan singkat dia pun mengirim pesan tersebut dan berharap akan mendapatkan balasan.
"Yoo Youngjae.." gumamnya, kemudian terlukis sebuah senyuman diwajah tampannya.
.
.
.
.
.
#TRING
Ponsel youngjae bordering menandakan ada pesan masuk saat ia hendak beranjak dari tempat tidurnya.
Nomor tidak dikenal?
"huh.. sudah kuduga pasti dari daehyun.." gumamnya setelah dia membaca pesan singkat yang mencantumkan nama pengirimnya pada akhir pesan.
From : 063xxxxxxx
Selamat malam.. kau sedang apa? Aku sedang memikirkanmu.. *smile*
Jung Daehyun
Youngjae terlihat menimang-nimang apakah dia akan membalasnya.
#TOK TOK TOK
Youngjae sedikit tersentak kaget saat mendengar pintu kamarnya diketuk. Pasti youngwon hyung.. batinnya.
"masuk saja hyung.. tidak dikunci" youngjae sedikit mengeraskan volume bicaranya.
"kau sibuk?" tanya youngwon to the point setelah dia masuk ke kamar youngjae.
"tidak.. memangnya kenapa?"
"aku lapar.. buatkan aku sesuatu, ne?"
Youngjae hanya berdecak sebal, namun dia bangkit dari tempat tidurnya dan melesat menuju dapur. Youngwon hanya tersenyum aneh melihat respon youngjae.
.
.
.
.
.
Daehyun memandangi layar ponselnya dengan ekspresi sedih. Pasalnya ini sudah dua jam semenjak dia mengirim pesan pada youngjae. Namun sampai detik ini ponselnya tidak menunjukkan tanda-tanda adanya pesan masuk.
Kau menolakku, maka aku akan semakin yakin untuk mendapatkanmu. Lihat saja youngjae~ah.
.
.
.
.
.
To Be Continue….
.
.
.
.
.
FF ini bakal author lanjutin tergantung dari kemauan para readers^^
Kalau readers suka, author bakal lanjutin. Tapi kalo banyak yang gak suka, maka FF GAGAL ini author hapus.
Well, ini adalah karya pertama author.
Review Please…^^
