Disclaimer

A-chan : hi all! A-chan disini~

Rui: A-chan~ pastikan untuk tak menghancurkan karakterku~

A-chan: I-Iya?

Nobara: Tenanglah, Rui-san..

A-chan: Terimakasih Nocchan! Baiklah, ayo kita mulai!

Nobara: A.. Anu Alma, Alma belum bilang kalau yang punya Gakuen Alice itu Tachibana Higuchi.

A-chan: oh iya! Terimakasih Nocchan!

-meluk meluk-


~oOo~

Matahari mulai meredupkan sinarnya. Hembusan angin bertiup lebut, namun cukup kuat untuk menerbangkan sehelai daun yang kini pergi meninggalkan sosok induknya.

Daun itu kini terbang dibawa angin mengelilingi Alice Academy. Melewati gedung SD yang anak-anaknya suka bertindak semaunya, kemudian angin membawa daun itu terbang melanjutkan perjalanannya. Daun itu kini tiba di divisi SMP, tempat dimana murid-muridnya suka berkelompok. Dan selenjutnya, daun itu terbang menuju divisi SMA, yang murid-muridnya merupakan individu yang mandiri. Lalu, tiba-tiba angin berhembus dengan kuat, membawa daun itu pergi dengan cepat. Terus berhembus, melewati gedung SMA, melewati halaman, masuk ke dalam sebuah gedung, melewati koridor, dan akhirnya masuk ke sebuah celah jendela dan terdiam kaku di dalam ruangan itu, karena angin telah berhenti berhembus.

Di dalam ruangan itu terdapat delapan orang. Seorang yang tampak seperti guru dan gadis bermata biru duduk di pojok ruangan, seorang pemuda bermata merah yang memangku anak cowok bermata hijau sedang menonjok pemuda bertanda bintang di wajahnya di pojok ruangan yang lain, dan tiga orang lainnya sedang makan cake di sebuah meja ditengah ruangan.

''Hey Hayate, tutup jendelanya! Bahkan daun pun akhirnya masuk ke sini kan?'' Kata seseorang pada Hayate.

''Apa? Bukannya kamu lebih dekat dengan jendela, Rui?'' Kata Hayate pada Rui sambil menusuk-nusuk cake didepannya.

''Ha~ya~te~'' Kata Rui sambil tersenyum. Walau tersenyum, tapi entah kenapa tiba-tiba hawa menjadi tegang dan background di belakang Rui berubah jadi hitam, dan seolah ada tulisan di background hitam itu : 'Katakan tidak dan aku akan membunuhmu!'

Hayate yang mempunyai insting seperti binatang, tak punya keberanian untuk menolak.

''Pst.. Dasar banci.. Banci.. Banci gadungan.. Psst..'' Gumam Hayate, dengan enggan berdiri dari tempatnya duduk.

Sebuah pisau terlempar ke arah Hayate, menebas sebagian rambutnya.

''Kau~ bicara~ apa~?'' Kata Rui, mendekati Hayate dengan aura setannya.

''Emang kenapa? Kau kan emang banci?'' Kata Hayate dengan gebleknya, sengaja memancing pertengkaran dengan Rui.

*Duaagh buuk plaak baak buuk*

Winner : Rui Amane

Muka Hayate sekarang penuh dengan gunung-gunung kecil.

''Te-tenanglah, Rui-san, Hayate-san..'' Kata seorang gadis bermata biru, berdiri dari tempatnya duduk di sebelah guru, dan berjalan mendekati Rui dan Hayate.

''Terserah aku kan? Jangan ikut campur!'' Kata Hayate cuek. Satu detik kemudian, dia dihadiahi sebuah pukulan mematikan dari Rui dan pandangan-jaga-kelakuanmu dari guru yang melihat murid perempuan kesayangannya ketakutan dan mulai menangis.

''Nobara-chan.. Jangan pedulikan omongan orang bodoh, dungu, tolol, dan tak berotak itu ya. Dia memang seorang idiot.'' Kata Rui, memberi penekanan pada kata-katanya dan kembali menghadiahi Hayate sebuah death-glare.

''Rui-san..'' Kata Nobara, gadis bermata biru itu, berhenti menangis.

*tok tok tok*

Tanpa menunggu dipersilahkan masuk, seseorang berambut pirang masuk ke tempat dimana ketujuh orang itu berada.

''Selamat sore semuaa~'' Kata orang berambut pirang itu dengan suara genit.

''Apa maumu, Narumi?'' Kata guru yang duduk di pojok ruangan sambil memandang Narumi, orang berambut pirang itu, dengan tatapan dingin.

''Aw aw aw.. Persona-sensei memang tak pernah berubah ya~'' Kata Narumi dengan suara yang dibuat-buat.

''Aku tanya apa maumu?'' Kata Persona, guru di ruangan itu, masih dengan tatapan dingin.

''Aduuh.. Aku juga guru lo! Aku kesini mau memberitahu, kalian bertujuh akan bermain drama dengan aku sebagai produsernya. Bersiaplah menerima cinta dariku ya~ Dan kalian tak bisa menolak, karena semua ability class wajib ikut serta~ Naah, ini teks drama yang kubuat dengan penuh cinta~'' Kata Narumi sambil menyerahkan teks drama yang dibuatnya.

Kedelapan orang di ruangan itu yang menerima kabar mengerikan itu hanya bisa bengong.

To Be Continued


A-chan: Uwaah.. Chapter 1 selesai!~

Nobara: selamat ya, A-chan..

A-chan: Makasih, Nocchan! Ah, jangan lupa REVIEW ya! Kritik, pujian, saran, atau apapun saya terima!

Nobara: semoga ada yang mau REVIEW ya, A-chan..

A-chan: Iya Nocchan!