Author : Iseng-iseng bikin cerita tentang drama comedy tentang kisah di sekolah. Mungkin banyak juga yang buat cerita dengan setting Sekolah. Dan tokoh utama di cerita ini adalah para team Akatsuki. Mengapa Author milih Akatsuki? Soalnya team Akatsuki itu cocok untuk di jadikan tempat penyiksaan dan juga guyonan. (Akatsuki team : Maksud, lo, Thor?! -Author di keroyok Akatsuki-). Dan saya juga akan menampilkan OC yang saya buat. Lagian untuk tema sekolah, kan, memerlukan banyak orang. Oh, ya, fic ini terinspirasi dari Ficnya Riyuki18

Warning : Gak nyambung, menyebabkan stress berlanjut, jatungan, full adegan berdarah-darah, amnesia, dan narkolepsi

Disclaimer : Akatsuki beserta Naruto dkk milik Masashi Kishimoto. Kecuali para OC yang saya buat


Story of Konoha High School

Chapter 1

.

Pagi hari yang indah di Konoha Gakure ditemani oleh kicauan burung yang bernyanyi dengan riangnya. Bunga-bunga bermekaran dimana-mana. Sungguh musim semi yang indah. Dan tak jauh dari sana terdapat sebuah goa terlarang yang dalamnya juga ditinggali oleh para makhluk terlarang aka Akatsuki.

Di depan goa (baca:markas) Akatsuki terdapat dua orang setan -di keroyok akatsuki- ehm, dua orang pemuda pemuda yang sedang duduk-duduk sambil menggigil. Tapi yang menggigil kedinginan hanya seorang pemuda berambut hitam panjang, sedangkan temannya hanya telanjang dada.

"Adem banget, sih, hawanya!". Seorang pemuda berambut hitam panjang dengan wajah penuh keriput -author di sharingan Itachi- sedang menggigil di sana. Ia memakai berlapis-lapis 'Tango' (baca:jaket) serta syal.

"Ya, iya lah hawanya adem. Temperaturnya aja 3°. Namanya juga awal musim semi!" jawab pemuda berambut putih yang membawa sabit.

"Terus, kenapa lo kagak adem sama sekali, Dan?" tanya Itachi, pemuda berambut hitam panjang full keriput tadi sambil menggigil.

"Karena gua dilindungi oleh dewa Jashin," jawab Hidan bangga.

"Selain dewa Jashin ada gak, sih? Dewa jashin itu gak ada tauk! Dasar kafir lu, Dan" ejek Itachi dengan nada bicara kayak anak 4l4y.

"Jangan omong sembarangan lu!—" belum selesai Hidan protes seseorang datang dari dalam goa Akatsuki

"Oi, kalian berdua! Jangan pacaran aja!" panggil seorang cewek imut berambut merah saos dari dalam goa (Sasori : anjrit! Gue bukan cewek tau! -disumpel botol saos-).

"Huwek! Mana sudi gue pacaran sama kakek-kakek kayak gini!" protes Hidan.

"Gue juga ogah pacaran sama orang kafir kayak lu!" protes Itachi gak mau kalah.

"Udah gak usah berantem aja! Semuanya disuruh si Pein kumpul, tuh! Katanya ada pengumuman!". Ketiganya segera masuk ke dalam sebelum kena bacok sang ketua, Pein.

...

..

.

Di dalam goa yang hangat penuh dengan penderitaan abadi yang tak akan pernah pudar (Reader : alah, gak usah banyak bacot dan gak usah ngedramatisir, lu, Thor!) terdapatlah beberapa makhluk nista sedang baris-berbaris. Wajah dari makhluk nista tersebut bermacam-macam, mulai dari abstrak, belang, kayak ikan, sampai kayak preman.

"Lah, bukannya si Konan, Kakuzu, sama Deidara juga belum kumpul? Terus ngapain kita di suruh ngumpul sekarang mending nanti aja, deh?" protes Hidan gak terima kenangan indahnya bersama Itachi tadi ada yang gangguin -dicekek ItaHidan-.

"Sebentar lagi paling mereka bertiga udah pulang dari belanjanya di pasar Konoha," jawab Zetsu.

"Kalau gitu cepet kasih tau pengumumannya sekarang! Gue mau ngadem di luar, terus mau ngelakuin misi, terus mau nangkep ikan di sungai, terus bla bla bla bla!" omel Hidan dengan gaya kayak emak-emak campur rampok lagi malak.

"Oke, oke, gue umumin! Mulai besok kita akan sekolah di Konoha Gakuen!" umum Pein dengan toa comotan dari mesjid setempat (Pak Haji : pantesan toa di mesjid deket markas Akatsuki ilang! Ckckck, Mesjidnya gue pindah aja).

"What! Sekolah! Awal musim semi kayak gini! OGAH!" protes semuanya.

"Napa emang?" tanya Pein.

"Nanti aku gak bisa berlama-lamaan dengan ikanku tersayang!" Alasan Kisame bikin semua yang disana sweatdrop.

"Idih! Males banget gue, musim semi kayak gini dibuat sekolah? Sorry!" elak Sasori kayak anak cewek.

"Adem-adem kayak gini?! Sorry, daripada sekolah gue lebih milih tidur di kasur anget!" Itachi juga ikut-ikutan protes.

Pein yang udah kagak sabaran ngehadapin anak buahnya yang banyak alesan akhirnya teriak-teriak pakek toa yang tadi di pegang. "POKOKNYA HARUS MAU! GAK ADA TAPI, TAPI'AN! YANG NOLAK GUE SIAPIN PEMAKAMAN BUAT LU SEMUA!" teriak Pein sekuat tenaga pakek toa bikin yag lainnya budeg sesaat.

"KAGAK BOLEH! KAGAK BOLEH! BIAYA PENDAFTARANNYA MAHAL TAUK! BELOM LAGI UANG SEWA GEDUNGNYA, TERUS KEPERLUAN YANG LAINNYA JUGA!". Kakuzu ala emak-emak ceramahin anaknya langsung nongol ke depan muka Pein bawa-bawa toa yang tadi di pegang Pein begitu denger semua team Akatsuki mau sekolah .

"Tenang! Tsunade sudah bebasin kita dari biaya!". Kali ini Pein teriak dengan dua toa masjid.

"Beneran, nih?" ancam Kakuzu sambil bawa-bawa sabit hasil comotan dari Hidan.

"Iye, bener, sumpah!". Pein agak keder lihat muka Kakuzu dari deket. Mengingat wajah Kakuzu kayak preman campur rampok kelas kakap.

"Oke! Deal!" setuju Kakuzu sambil berjabat tangan dengan Pein layaknya lagi bisnis lalu melengos pergi ke kamar buat ngitung duit sisa belanja tadi.

"Huhuhu, besok gue gak bakalan ketemu sama ikan mas gue tercinta," mewek Kisame sambil cium-cium itu akuarium.

"Oi! Sas, Dan, Chi, kita intip bentar, yuk, sekolah baru kita, un!" ajak Deidara setengah berbisik kepada ketiga temannya itu.

"Yok!". Dan pada akhirnya keempat bocah Akatsuki tersebut segera pergi ke tempat yang dituju, yaitu sorga (ItaHidanDeiSa : nyumpahin lo? -nguber author-).

...

..

.

Akhirnya keempat makhluk nista tersebut sampai di Konoha Gakuen. Keempat makhluk itu hanya bersembunyi di balik sempak-sempak cucian orang dengan gaya tentara (Author : pfft! Gayanya kayak tentara eh, ngumpet di sempak-sempak cucian orang! -di keroyok-).

Beberapa detik kemudian mereka melihat rombongan cewek cantik lewat di depan keempat mahkluk laknat tersebut. Sedangkan keempat mahkluk laknat tersebut ngiler lihat rombongan cewek cantik nan seksi tersebut. Pikiran mereka berempat mulai mesum.

"Pasti bakalan asik, nih, sekolah di sini, un," kata deidara membuka gerbang kematian *plak* ehm, membuka pembicaraan dan cengar cengir sedari ngeliat rombongan cewek cantik tersebut.

"Iya, tiap hari bisa cuci mata lihat paha anak cewek yang semulus paha AKB48," setuju hidan dengan wajah mesumnya plus cengar cengir kayak Deidara.

"Hohoi! Lihat cewek di sebelah sana!" tunjuk Itachi yang radar mesumnya menemukan cewek cantik.

"Bah! Ngiler, deh, gue lihat segerombolan cewek disana!" ucap Sasori sambil ngiler.

"Anu, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya seseorang tiba-tiba dari belakang mereka. Dan suaranya itu kayak suara anak cewek imut bikin keempat makhluk laknat itu menoleh ke sumber suara.

"Iya!" jawab keempat Akatsuki tersebut sambil noleh kebelakang. Harapan mereka berempat, sih, cewek cantik dan imut. Tapi begitu mereka membuka mata lebar-lebar tampaklah segumpal daging besar dengan rambut di kucir dua memakai baju lengan pendek serta celana pendek seatas lutut. Sekali melihat rasanya pengen jejeritan.

"MONSTER LEMAK!" teriak keempat pemuda Akatsuki itu sampai-sampai menjebol capslock serta kuping Author pemirsa.

"Huwa! Aku dibilang Monster Lemak sama cowok-cowok ini!". Tangisan gadis gendut bin bola raksasa ini memecahkan telinga para empat Akatsuki itu. Mau tak mau mereka berempat harus tenangin cewek raksasa itu, dari pada kuping jadi budeg.

"Cup.. cup janga nangis! Ada kakek Itachi disini! Un" hibur Deidara membuat orang yang disebelahnya nonjok wajah banci jadi-jadian itu.

"Ngapain pukul gue, un?!" protes Deidara gak terima dan balik nonjok wajah Itachi.

"Cih! Lu juga pukul gue!". Itachi dan Deidara malah berantem sendiri ala banci-banci perempatan.

"Oi! Kita diskusi dulu biar bola daging ini diem. Sini!" panggil Hidan sambil nyeret dua banci perempatan itu.

Setelah ribuan abad (?) berdiskusi untuk menenangkan bola lemak tadi, mereka berempat sepakat. Walaupun nyawa sebagai taruhannya. Dengan suara gemetar mereka mengucapkan hasil diskusi tadi.

"Baiklah, kami mau melakukan apapun, sebagai gantinya jangan menangis!" ucap ItaHidanDeiSas dengan berat hati.

"Benarkah? Kalau begitu.."


Hari sudah mulai sore. Suhu udara juga semakin dingin mengingat ini adalah awal musim semi. Tapi di markas Akatsuki sang ketua celingukan mencari empat anak buahnya yang hilang entah kemana. Entah dicolong setan, ditahan, ngerusuh, ke sorga, pokoknya Author gak peduli (Pein : Lah, lu, kan, yang bikin ceritanya!).

"ITACHI! HIDAN! SASORI! DEIDARA! LU BEREMPAT ADA DIMANA?! BANTUIN GUE MANCING!" panggil Pein teriak-teriak di atas markas dengan gaya ala kingkong manjat gedung.

"Berisik Lu! Gangguin orang lagi ngitung duit aja!" umpat Kakuzu sambil lempar batu sembunyi tangan (?).

"Daripada ngitung duit, mending lu bantuin gue cari keempat makhluk nista tersebut!". Dan lihatlah adegan selanjutnya sodara-sodara. Mereka berdua saling adu mulut, jambak-jambakan, sampai berantem ala banci.

"Bukannya Deidara-senpai dan ketiga orang lainnya sedang pergi ngintip sekolah baru kita, ya?" sela Tobi polos.

"Eh, KENAPA GUE GAK DIAJAK! PADAHAL GUE PENGEN LIAT GADIS-GADIS CANTIK DISANA!" protes Pein sambil nangis bombay.

Dari dapur terlihat pandangan gak enak sedang mengawasi Pein membuat sang ketua menutup mulutnya rapat-rapat. Sosok tadi seolah-olah ingin berkata, Mau selingkuh, lo?

KRETEK! KRAK!

Naasnya Pein udah kena smackdownnya Konan yang tadi sempet dengar teriakkan mesumnya Pein. Dan yang terjadi selanjutnya tulang pinggang sang ketua berubah menjadi ganda.

...

..

.

"Akhirnya, monster lemaknya tadi tidur juga," umpat Hidan denga pakaian compang-camping.

"Iya, pinggang gue keseleo semua gara-gara dia minta digendong, un" umpat Deidara yang habis gendong bola lemak tadi. Dan sekarang tubuhnya penuh dengan koyok.

"Lu bertiga, sih, enak. Gue yang dikira boneka malah dibanting-banting!" gerutu Sasori.

"Aduh! Gue encok, nih, abis ditindihin bola daging raksasa tadi!" umpat Itachi sambil jalan layaknya kakek-kakek sedang encok pinggangnya.

"Jangan-jangan, bola daging tadi juga sekolah di Konoha High School? un" kata Deidara buat yang lainnya langsung pasang tampang drop gak percaya.

"Sekarang gue jadi mikir. Mending kita nggak sekolah disana, deh!" pendapat Hidan yang lainnya setuju dengan pendapat Hidan.

"Mau bagaimana lagi? Kalau gak mau sekolah disana si Pein udah nyiapin PEMAKAMAN kita," kata Sasori.

Keempat pemuda tadi jalan ke markas mereka dengan langkah lunglai. Nyawa mereka seakan-akan akan pergi ke sorga. Empat makhluk laknat tersebut nangis-nangis bombay sepajang perjalanan pulang. Mereka nangis karena, mungkin saja besok ketemu sama bola daging raksasa itu.

Mereka membayangkan kalau bola daging raksasa itu akan mengajak bermain permainan mautnya dan berakhir seperti keadaan mereka sekarang ini. Hanya membayangkan saja sudah membuat keempat makhluk dari neraka itu bergidik ngeri.

...

..

.

"Lah, itu mereka!" Kisame yang ada di depan markas, tepatnya di kolam ikan segera melaporkan kepada yang bersangkutan.

"Anjrit, lu semua! Pergi ke Konoha High School gak ngajak-ngajak!" protes Pein yang di belakangnya ada Konan dengan aura horror. "Eh, gak jadi, deh," kata Pein balik ke dalam.

"Ngapain wajah lu semua kayak habis lihat setan?" tanya Zetsu yang mucul dari dalem tanah.

"Ketemu monster raksasa, (un)" jawab ItaHidanDeiSas gak semangat seperti nyawanya akan mendekati ajal mereka.

"Bakalan kayak gimana, ya, jadinya besok?" batin Hidan.

"Kita ancur palingan, un." jawab Deidara yang akan balik ke kamarnya.

"Oi! Dari mana aja kalian? Sore-sore gini baru pulang? Gak bantuin gue mancing lagi!" omel Kakuzu layaknya emak-emak ceramahin anaknya yang kagak pulang-pulang. Sementara yang diajak ngomong diem aja dan balik ke kamar masing-masing.

"Ckckck, pengen lihat, deh, gue, jadi kayak apa besok?" batin Kisame dan Zetsu.

.

.

TBC


Author : Huahahahaha, saya puas bisa bikin Team Akatsuki masuk ke dalam sekenario maut saya. Dan chapter ini adalah permulaan. Maklum saja kalau banyak penulisan yang gaje, humor yang garing banget, dan gak nyambung. Tapi saya udah teliti berkali-kali, kok ^^v

ItaHidanDeiSas : Sialan, lu, Thor, bikin kita berempat mengalami kejadian buruk yang gak bakalan kami lupakan! *Rage Mode on*

Author : Tenang saja, kalian berempat akan bertemu gadis gendut tadi, kok!

ItaHidanDeiSas : GAK SUDI! *nguber Author*

Author : Tenang mas bro, gadis gendut itu akan bertemu kalian dengan tampila yang beda, kok! *lari-lari bawa laptop*

ItaHidanDeiSas : Iya, tampilan beda karena dia pakek seragam sekolah!

Author : Silahkan baca chapter selanjutnya jika masih selamat! See u next again!

.

.

HAPPY READ MINNA \^^/

.

.

GAK REVIEW JAMBAN BESERTA ISINYA MELAYANG