Aomine berubah, Hinata bingung, ditambah saran dari Kuroko yang sangat absurd yang membuat seluruh anggota Kiseki no Sedai bengong. /"A-ano Aomine-kun, kau berdarah,"/AoHina-KuroHina/Oneshot/crossover /OOC maybe?/AU/typos/Mind to RnR?

Naruto (c) Masashi Kishimoto

Kuroko no Basuke (c) Tadatoshi Fujimaki

Suggestion (c) Fujiwara Hana

AoHina, KuroHina

Friendship, little romance

Happy Reading : )

Suggestion

Surai baby-bluenya terombang-ambing oleh angin. Di sela kegiatan rutinnya-sekolah- ia selalu menyempatkan latihan basket setelah pulang sekolah demi menajamkan keahlian olahraga favoritnya. Ini masih pukul 4 sore, jadi ia punya sekitar waktu 2 jam lagi untuk berlatih.

KLANG

Bola menabrak samping ring.

"Kok tidak masuk ya?" Kuroko berlari mengambil bola yang tadi ia lempar ke arah ring tapi tidak masuk. Dan disitulah ia melihat seorang gadis duduk di bangku. Di samping bangku itu terdapat bola miliknya.

Tanpa basa-basi Kuroko segera mengambil bola basketnya. Setelah ia sampai disamping bangku tadi, ia menyempatkan untuk melihat siapakah gadis itu, kenapa dari tadi ia diam saja?

"Permisi. Anda bukan hantu penjaga taman ini kan?" dengan wajah datarnya ia bertanya hal yang absurd.

Gadis itu menoleh, memandang Kuroko dengan manik lavendernya. Memang sih wajahnya pucat, sehingga Kuroko menyimpulkan ia adalah hantu.

"A-aku bukan h-hantu,"

"Oh, jadi aku tidak perlu takut," Kuroko sebenarnya ingin segera pergi setelah mengambil bolanya. Tapi ia urungkan karena melihat wajah gadis tersebut yang terlihat seperti orang sakit. Ia kemudian duduk di samping gadis tersebut.

"Apa yang kau lakukan disini?" tangannya dengan lincah memainkan bola di tangannya.

"T-tidak ada, h-hanya sedang b-berpikir,"

"Tentang?"

"Eto-," Hinata bingung bagaimana memulainya. Ia baru saja mengenal orang disampingnya, tapi kenapa sepertinya ia tidak asing dengan wajah itu.

"Tak usah sungkan, aku akan mendengarkanmu,"

Ah Hinata jadi ingat. Orang disampingnya adalah Kuroko Tetsuya, teman dekat kekasihnya. Ia sering melihat kekasihnya bermain basket bersama. Walaupun orang-orang sering bilang bahwa hawa keberadaannya tipis, namun Hinata agak berbeda dari orang kebanyakan, jadi ia bisa mengenali keberadaan Kuroko.

"Ano, kau Kuroko kan? Teman Aomine-kun?"

Kuroko menghadap Hinata kemudian mengangguk. Ekspresi wajahnya datar.

"Berhubung kau teman dekat Aomine-kun, bisakah kau ceritakan apa yang terjadi pada Aomine-kun akhir-akhir ini?"

Bola mata Kuroko agak meniyipit sebelum menjawab pertanyaan Hinata.

"Hm? Kurasa tidak ada hal penting yang terjadi pada Aomine-kun. Kenapa?"

Hinata kembali tertunduk. Surai indigonya jatuh ke bawah mengikuti gaya gravitasi bumi.

"Kurasa akhir-akhir ini Aomine-kun berubah."

"Hm? Maksudmu?"

"Seperti apa ya? Aku bingung menjelaskannya," Hinata mencari kata yang tepat untuk menyampaikan kegundahan hatinya, "mungkin ia sudah bosan denganku dan berpikir untuk mencari yang lain,"

Kuroko hanya manggut-manggut.

"Aa, kau Hinata?"

Hinata mengangguk.

"Kekasih Aomine-kun?"

Mengangguk lagi.

Kuroko diam sejenak sebelum mulai berbicara, "bukannya aku mau memprovokasimu, tapi menurutku Aomine-kun ingin suasana baru mungkin?"

Hinata menoleh, memberikan perhatian penuh pada orang di sampingnya.

"Seperti?"

Kuroko nampak berpikir sejenak. Menerawang kesukaan sahabatnya-Aomine- yang telah ia hafal. Ia mendekatkan kepalanya ke arah telinga Hinata dan membisikkan sesuatu. Dan seketika itu juga wajah Hinata langsung memerah.

"Ap-apa kau y-yakin Kuroko-san?" Hinata menatap Kuroko dengan ragu-ragu. Kuroko hanya mengangguk dengan mantap.

Keesokan harinya di SMP Teikou

Tampak 6 orang siswa dengan surai pelangi berjalan menuju lapangan basket untuk memulai latihan biasa. Sang kapten berjalan paling depan dan diikuti oleh orang-orang yang lain. Setelah sampai di lapangan, mereka berlima segera duduk dan sang kapten bersurai merah berdiri untuk memberikan penjelasan singkat sebelum memulai latihan.

"Latihan hari ini kita mulai dengan push up 100 kali!"

Berhubung perintah sang kapten adalah mutlak, maka Kuroko Tetsuya, Aomine Daiki, Kise Ryouta, Midorima Shintarou dan Murasakibara Atsushi segera mengambil posisi push up.

Dan pada hitungan ke 12 Akashi Seijuurou terdiam terpaku memandang sosok di belakang tim-nya. Dan yang pertama menyadari keterdiaman sang kapten adalah Kuroko, diikuti Kise kemudian Midorima dan yang terakhir Murasakibara karena Aomine sama sekali tidak menyadari kehadiran sosok yang membuat Akashi dan tim-nya terdiam di tempat.

5 menit kemudian Aomine baru menyadari ada yang aneh pada hawa di sekitarnya. Suasana ini terasa asing baginya. Tidak ada omelan dari Akashi maupun celotehan Kise. Aomine kemudian menoleh ke arah Akashi dan mendapati Akashi terbengong, begitu juga dengan teman-temannya.

"Akashi, apa yang terjadi denganmu?"

"Pacarmu," Akashi menjawab tanpa mengalihkan perhatiannya.

Dan karena Aomine begitu penasaran maka ia menoleh ke belakang dan mendapati kekasihnya berpakaian yang bukan Hinata sekali. Seragam atasan yang biasanya longgar kini terlihat sedikit ketat. Rok yang tadinya di bawah lutut sekarang berada di atas lutut. Surai indigonya yang sehari-harinya di gerai kini diikat ponytail memperlihatkan leher putihnya yang jenjang. Satu hal yang belum berubah adalah gerak-geriknya. Jarinya bergerak tak nyaman berusaha menurunkan roknya yang dirasa terlalu pendek.

"K-konnichiwa minna," dengan gugup Hinata menyapa para anggota Kiseki no Sedai.

Akashi tersenyum sinis.

Kuroko tetap dengan wajah datarnya.

"Cute sekali Hinatacchi!" Kise berkomentar dan langsung memeluk tubuh mungil Hinata.

"Bukannya aku ingin memuji nanodayo, tapi hari ini kau terlihat lebih manis,"

"Are~ Hinatachin~?"

"..." Aomine tidak bisa berkata apa-apa. Perlahan tapi pasti cairan merah segar mengalir dari hidung Aomine. Tatapannya tak beralih dari Hinata yang tengah di peluk Kise.

"Aomine-kun?"

Tanpa basa-basi Aomine langsung menarik lengan Hinata setelah melepaskan pelukan Kise dan membawanya menjauh dari anggota basketnya. Dengan langkah agak lebar Aomine membawa Hinata ke arah bangku yang cukup jauh dari lapangan basket.

"A-ano Aomine-kun, kau berdarah," Hinata mengarahkan jari telunjuknya di hidungnya dengan tatapan khawatir.

"Sial, ini gara-gara kamu tahu," Aomine mengelap darah di hidungnya menggunakan lengan tangan kanannya menimbulkan noda darah di lengannya.

Hinata menatap Aomine bingung, "Gara-gara aku? Kenapa bisa?"

Aomine mengacak pelan rambutnya. Kekasihnya ini sungguh imut jika sedang bingung. "Sudahlah, lupakan. Jadi siapa yang menyuruhmu berpenampilan seperti ini?"

Hinata agak ragu untuk menjawabnya.

"Jawab saja, aku tidak akan marah,"

"Ano- ini menurut saran d-dari Kuroko-san. Katanya Aomine-kun s-suka dengan perempuan y-yang berpenampilan s-seperti ini," Hinata menunjukkan majalah Mai-chan di depan muka Aomine.

Aomine terbelalak. Darimana Hinata mendapat majalah itu? Jangan bilang kalau...

"Kuroko-san memberiku majalah ini. Jadi aku akan berusaha untuk berdandan seperti yang ada di majalah ini kapan-kapan. Aku memang belum membukanya karena kemarin malam tidak sempat, mungkin akan kubuka sepulang sekolah hari ini. Dan hari ini aku hanya berdandan seperti yang ada di cover-nya saja, tetapi sepertinya isi-nya lebih menarik daripada cover-nya,"

'Sialan Kuroko, kenapa kau menunjukkan majalah itu pada Hinata? Dan apa-apaan pendapatnya itu?' gumam Aomine kesal.

"Dan..."

"Apa lagi?" Aomine menggerutu kesal.

"Berhubung aku tidak tahu apakah akan berjalan dengan baik atau tidak, maka aku akan berguru pada Akashi-san,"

"Maksudmu?"

"Jadi begini, aku akan mencoba memakai kostum yang ada di majalah ini dan kemudian akan menunjukkan pada Akashi-san untuk dinilai. Dan aku sudah membuat janji dengan Akashi-san besok sepulang sekolah di rumah Akashi-san. Tenang saja, tidak hanya Akashi-san saja yang akan bersamaku tetapi juga dengan anggota Kiseki no Sedai kecuali Aomine-kun. Dan-"

"TIDAK BOLEH!"

~OWARI~

Thanks to :

Agustine : aku nggak tau soal usia di manganya, hehe. Taskia Hatake46, Uchiha Ryuuki, chibi beary, Rabenda Girl, puchan : hehe, sependapat dengan saya. Guest : bisa jadi, tapi apa nggak ketuaan ya Kakashi-nya? : )

Makasih juga buat Reader dan reviewer di fic-fic sebelumnya : D

Makasih buat yang udah fav and follow fic-fic yang sebelumnya : )

Mind to review? Arigatou : )