Chapter 1

Bleach©Tite kubo

Itsumo anata no soba ni iru©Otachaan

Pairing : Ichi-Ruki

Rated : T

Warning : sangat OOC, hancur, typo's, gaje, dll.

Sumarry: Rukia tak perduli halangan apa pun yang harus dia lewati demi berada di samping Ichigo. Meskipun Ichigo selalu bersikap dingin terhadapnya, dia tetap akan ada di samping Ichigo.

.

.

.

.

Tak perduli berapa orang yang membenciku karena aku selalu berada di dekatmu, tak perduli seberapa menderitanya aku yang tak pernah kau lihat ini, aku akan tetap di sampingmu. Mungkin itulah prinsip wanita mungil yang sedang mengikuti laki-laki berambut orange itu.

"Seperti biasa kau selalu mengikuitiku ya Kuchiki?" tanya pria berambut orange memandang dingin pada wanita berambut hitam sebahu itu, wanita yang dipandang seperti itupun langsung menundukkan kepalanya.

"Berhentilah mengikutiku Kuchiki Rukia" kata pria itu kemudian dia meninggalkan Rukia di gerbang sekolah SMA Karakura. Dan dia sang pangeran sekolah melanjutkan langkahnya menuju kelasnya. baru memasuki gerbang sekolah dia sudah disambut oleh para fans nya.

"Aku tak bisa Kurosaki Ichigo" bisik Rukia pelan, kemudian dia menyusul Ichigo yang berjalan jauh di depannya. Tak perduli tatapan mata fans Ichigo yang menusuk. Dia terus saja mengekori Ichigo kemana pun Ichigo pergi.

"Lihatlah si Kuchiki itu"

"Ya, dia selalu mengikuti Kurosaki-kun"

"Aku sebal sekali padanya"

"Ingin sekali kuberi pelajaran wanita itu"

"Tapi diberi pelajaran sekeras apapun dia akan tetap mengerori Ichigo"

Itulah bisik-bisk para fans Ichigo. Mereka sudah menyerah memberi Rukia pelajaran agar menjauhi pangeran sekolah. Sekeras apapun mereka memberi Rukia pelajaran maka sekeras itu pula keinginan Rukia untuk tetap disamping Ichigo.

RRR

Disaat jam istirahat begini para siswa yang membawa bekal akan memilih makan di taman belakang sekolah sambil mengobrol dengan temannya. Namun berbeda dengan Ichigo, dia tak begitu suka keramaian, dan lagi dia orang yang sangat dingin, namun entah kenapa begitu banyak yang mengidolakannya. Apalagi semenjak dia kelas 3 SMA banyak adik kelasnya yang baru masuk ke SMA Karakura mengidolakannya.

Di atap sekolah adalah tempat favorit Ichigo, selama dia bersekolah di SMA karakura ketika jam istirahat dia akan lebih memilih atap yang sepi sebagai tempat untuk istirahatnya. Namun dia tahu dia tak sendiri disini karena selalu ada Kuchiki Rukia yang mengikutinya.

"Jangan bersembunyi seperti penguntit Kuchiki!" kata Ichigo yang mengagetkan Rukia.

"Eh, ma-maafkan aku" kata Rukia kemudian berjalan menuju tempat dimana Ichigo duduk.

"Kau bawa dua bento lagi?" Tanya Ichigo masih tetap dingin.

"Iya" kata Rukia sembari duduk di samping Ichigo.

"Ini untukmu" kata Rukia sambil tersenyum lembut pada Ichigo. Ichigo sungguh tak mengerti dengan jalan pikiran gadis yang ada disampingnya ini. sudah lebih dari dua tahun ini dia selalu mengikuti Ichigo. Padahal ichigo selalu bersikap dingin terhadap gadis yang ada disampingnya ini, namun gadis yang ada di sampingnya ini tetap saja tersenyum manis padanya.

Tanpa bicara lagi mereka berdua makan dengan hening di atap sekolah yang sepi. Itu merupakan kebiasaan mereka berdua, Ichigo sebenarnya tidak masalah apabila Rukia selalu mengikutinya, dengan begitu dia tak merasa kesepian lagi kan? Namun dia hanya kawatir pada gadis itu. Dia kawatir karena gadis itu sering dianiaya oleh siswi-siswi yang mengaku fansnya. Tapi gadis itu sepertinya tak perduli akan hal itu, dan hal itu sekali lagi membuat Ichigo bingung akan jalan pikiran gadis itu.

"Aku sudah selesai makan, aku ke kelas duluan ya Ichigo, sepulang sekolah ku ambil kotak bento ku" kata Rukia kemudian meninggalkan Ichigo yang masih makan bento buatannya.

Ichigo dan Rukia memang ada di angkatan yang sama namun mereka berdua berbeda kelas.

"Seperti biasa ya" guman Ichigo tetap melanjutkan kegiatan makan bento buatan Rukia. Ichigo sudah hafal betul gerak-gerik Rukia. Dia tahu gadis itu mengambil kotak bentonya nanti ketika pulang sekolah dikarenakan satu hal yaitu karena gadis itu ingin bertemu dengannya dan pulang bersama dengannya.

RRR

Ichigo berada dikelas unggulan yaitu kelas XII IPA 1, di kelas ini berisikan orang-orang jenius, sedangkan Rukia berada di kelas XII IPA 3, siswa-siswi yang berada dikelas itu merupakan siswa yang berkemampuan rata-rata saja.

"Ini adalah hasil ulangan fisika kalian" kata Gin selaku guru fisika mereka.

"Kurosaki Ichigo, selamat kau mendapat nilai tertinggi lagi" kata sang guru sambil memamerkan senyum rubahnya.

Teman-teman Ichigo sudah tak heran lagi apabila yang mendapat nilai tertinggi adalah Ichigo. Ichigo anak yang pintar namun selalu menyendiri seakan membatasi dirinya dengan teman-temannya. Ichigo anak orang kaya dia juga memiliki banyak fans yang menyukainya namun sampai sekarang Ichigo masih memilih sendiri. Dan sampai saat ini dia masih menguatkan tembok pembatas yang dia buat, namun ada satu gadis yang berasil menembus tembok pembatas yang dia buat itu, gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Kuchiki Rukia.

Sepulang sekolah seperti yang Rukia katakana ketika jam istirahat, dia akan mengambil kotak bentonya yang dibawa Ichigo. Lihatlah gadis itu sangat semangat keluar dari kelasnya tanpa memperhatikan ada tali yang membentang di depannya.

'Brak'

"Ouch" keluh Rukia yang merasakan lututnya sedikit luka.

"Apa itu sakit?" tanya wanita berambut hitam dengan rambut yang diikat pita merah.

"Rasakan!" kata wanita berambut merah panjang.

"Jangan mendekati kurosaki-kun lagi" kata wanita berambut orange panjang. Kemudian ketiga wanita itu meninggalkan Rukia yang masih terjatuh.

Secara perlahan Rukia bangkit dari tempatnya terjatuh. Ketiga wanita tadi sudah sangat akrab dipengelihatan Rukia. Setiap hari mereka tak pernah kapok memperingatkan Rukia. Di saat para fans Ichigo yang lainnya sudah menyerah menghadapi Rukia, namun mereka bertiga tetap tak mau menyerah dan terus berusaha agar Rukia menjauhi Ichigo.

"Kalian belum menyerah ya? Aku pun begitu" bisik Rukia sambil tersenyum dan melanjutkan langkahnya menuju ke gerbang sekolah, dia tahu di gerbang sekolah pasti banyak fans Ichigo yang mengerumuni ichigo. Tapi dia tetap bersemangat menuju gerbang sekolah.

"Ini kotak bekalmu" kata Ichigo dingin. Kemudian melanjutkan perjalanannya menuju rumahnya tanpa memperhatikan keadaan Rukia.

"Ya" kata Rukia kemudian mengikuti Ichigo dari belakang.

Sepanjang perjalanan tak ada percakapan sedikitpun antara mereka berdua, diam dan hening adalah kata yang cocok untuk menggambarkan keadaan mereka saat ini. Rukia sebenarnya merasa sangat perih di kakinya namun dia tahan. Dia tetap tersenyum dan mengikuti Ichigo. Sesampainya mereka di depan gerbang Rumah Ichigo, Ichigo berbalik kehadapannya.

"Jaa, mata shita Ichigo" kata Rukia sambil tersenyum, namun senyumnya tak seperti biasanya, senyumnya itu seperti senyum yang sedikit dipaksakan. Hal itu tentu saja disadari oleh Ichigo kemudian Ichigo baru memperhatikan lutut Rukia yang berdarah.

"Ck! Dasar" kata Ichigo kemudian menghampiri Rukia dam membopongnya.

"Eh"

"Kakimu berdarah"

Hanya itu kata Ichigo kemudian membawa Rukia ke dalam Rumahnya yang sangat besar dan mewah itu. Ichigo tak memperhatikan pipi Rukia yang sudah sangat memerah berkat ulahnya.

Sesampainya di Ruang tamu, Ichigo mendudukkan Rukia di sofanya.

"Jangan seperti orang kampungan" kata Ichigo yang memperhatikan tingkah Rukia melihat-lihat barang-barang yang ada dirumah Ichigo.

"Ini pertama kalinya aku kesini" kata Rukia sambil tersenyum.

"Ck ! mana kakimu yang berdarah?" kata Ichigo kemudian mengobati kaki Rukia pelan-pelan karena takut membuat Rukia kesakitan, namun Rukia tak bereaksi apapun dia hanya tersenyum memperhatikan Ichigo mengobati lukanya.

"Kenapa senyum-senyum seperti orang gila begitu ?" Tanya Ichigo kesal.

"Aku hanya sedang senang" jawab Rukia.

Kemudian Ichigo membereskan peralatan yang dipakainya untuk mengobati Rukia. Rukia merasa heran kenapa Rumah Ichigo begitu sepi, pelayan pun tak terlihat di Rumah yang sangat besar dan mewah ini.

"Um, Ichi apa kau tinggal sendirian disini?" tanya Rukia yang membuat kegiatan Ichigo merapikan obat-obat itu terhenti.

"Haah…" terdengar helaan nafas Ichigo, kemudian dia melanjutkan membereskan obat-obata itu dan berjalan menjauhi Rukia untuk menaruh obat-obatan itu di tempatnya.

"Ya, aku tinggal sendiri disini" kata Ichigo yang masih meletakkan obat-obatan itu di kotak P3K.

'Grep'

'deg'

Ichigo sangat kaget karena tiba-tiba dia merasakan ada yang memeluknya dari belakang. Namun kemudian dia melanjutkan kegiatannya meletakkan obat-obat itu. Dia tahu yang memeluknya adalah Rukia.

"Apa kau merasa kesepian disini" tanya Rukia yang masih memeluk Ichigo dari belakang.

"Ya" jawab Ichigo dingin namun jujur.

"Baiklah, akau akan sering-sering mengunjungimu" kata Rukia kemudian melepaskan pelukannya.

"Tidak usah" kata Ichigo singkat. Namun tak diperdulikan oleh Rukia, gadis itu sudah berjalan dengan perlahan menuju pintu Rumah Ichigo.

"Perlu ku antar kau pulang?" Tanya Ichigo yang merasa kasihan melihat keadaan Rukia.

"Tidak usah" kata Rukia berbalik menghadap Ichigo.

"Ichi… atashi wa itsumo anata no soba ni iru" katanya diakhiri senyuman kemudian melanjutkan perlajanannya menuju Rumahnya.

"Jangan suka membuat orang merasa mendapatkan harapan kosong Rukia" kata Ichigo ketika Rukia sudah menghilang dari pintu Rumahnya.

RRR

Di sebuah kamar yang temboknya bercat ungu terlihat seorang gadis bermata violet yang bernama Kuchiki Rukia sedang melihat sebuah gantungan kunci kecil yang berlambangkan matahari yang ada di tangannya.

"Aku tak akan membuatmu kesepian lagi" katanya kemudian menaruh gantungan kunci itu di dalam kotak ungu yang ada di atas meja belajarnya.

.

.

.

TBC

Sekian dulu chapter satu yang sangat pendek ini, ini adalah fanfic kedua saya, jadi mohon direview dan berikan saya kritik, saran, dan masukan yang bermanfaat untuk saya .. ^^ . Dan bagi yang belum tahu arti dialog yang menggunakan nihon go yang nyepil diakhir chapter satu, di bawah ini kurang lebih artinya :

atashi wa itsumo anata no soba ni iru : aku akan selalu ada di sampingmu

saa, minna san review wo wasurenaide kudasai ne ^^