Did ?
SL Baby99
T+
HunHan
' Luhan di jodohkan oleh keluarganya dengan anak sulung keluarga Wu. Tapi karena suatu hal, Luhan akhirnya menikah dengan anak bungsu keluarga Wu yaitu... Wu Shixun. '
OOC, Typo(s), Yaoi, Tak sesuai EYD, Alur gaje, Lime, Lemon, Cerita pasaran, Cerita jaka sembung bikin Mual.
I TOLD YOU BEFORE YOU READ THIS FF
ITS YAOI IF YOU NOT LIKE DONT READ OKEY!
©2015 SL Baby99 present
.
.
.
.
Happy Reading ^ᴥ^
Sebuah supercar -Lamborghini Veneno Roadster- Terparkir di halaman sebuah rumah megah atau kita bisa menyebutnya dengan Mansion(?) milik keluarga Xi.
Tak berapa lama Seorang lelaki Tampan dengan baju casual namun masih terkesan rapi dan tentunya elegant(?) melangkahkan kaki panjangnya menuju pintu utama rumah besar itu.
Ting Tong
Lelaki itu menekan bell rumah itu. Tak lama setelahnya seorang maid membukakan pintu untuknya dan mempersilahkan memasuki rumah itu.
Sedangkan lelaki lainnya. Ah bukan maksudnya adalah ibu rumah tangga keluarga ini Xi heechul, yang kerap di panggil heechul itu sedang asik menikmati reality show yang ada di layar besar LEDnya.
" Nyonya, Ada tuan muda Oh sehun " Ujar sang maid yang sebelumnya membukakan pintu.
" Sudah kau suruh masuk ? " Tanya heechul.
" Ya nyonya, Sekarang Tuan muda Oh ada di ruang tamu " Jelas sang maid.
Setelahnya heechul segera melangkahkan kakinya ke ruang tamu guna menemui Calon menantunya.
Dan senyum heechul mengembang setelah nya.
" Sehunie, Kau sudah datang? " Tanyanya girang.
" Iya eomma " Jawab sehun singkat.
Heechul mencium kedua pipi sehun. Lalu mempersilahkan pemuda tampan itu untuk duduk di sampingnya.
" Sebentar lagi kau akan menjadi bagian dari kami dn menjadi pendamping hidup anak laki-laki cantik eomma. Dan eomma tahu bahwa kalian belum pernah saling mengenal sebelumnya. " Cercah Heechul.
Sedangkan sehun hanya mendengarkannya dengan cermat.
" Luhan itu orang yang keras kepala, Cenggeng, Dan juga manja. Jadi kau harus pandai-pandai menjaga perasaannya. Oh dan satu lagi dia itu sangat sensitif hal sekecil dan sesepele apapun jika itu melukai perasaannya ia akan menangis dan mengomel sapanjang malam. Kau harus bisa bertahan dengannya okey? " lanjut Heechul.
Sedangkan sehun hanya tersenyum kecil mendapatkan beberapa fakta sifat luhan yang benar-benar tipikal uke sekali.
Heechul menyerengit. Oh kenapa luhan belum juga turun dari kamarnya. Oh dasar putri malas.
" Sepertinya rusa malas itu belum bangun dari rimbanya. Eomma harus segera membangunkannya dulu. Tunggulah disini sebentar. "
Heechul pun melangkahkan kaki jenjangnnya untuk menaiki satu persatu anak tangga dan memasuki kamar anak laki-laki cantiknya.
Dan benar saja. Anak laki-laki cantiknya itu masih bergemul dengan buntalan selimut tebalnya di atas kasur empuknya.
" RUSA NAKAL CEPAT BANGUN KAU. CALON SUAMIMU SUDAH MENUNGGU DIBAWAH. "
Dan teriakan itu sampai terdengar ke telinga sehun yang memang ada di ruang tamu lantai satu. Sedangkan luhan yang memang objek yang di teriaki oleh ibu kandungnya sendiri itu terkaget bukan kepayang.
Luhan langsung berjengit untuk duduk karena teriakan membahana ibunya.
" Astaga eomma. Tidak bisakah tidak berteriak seperti itu. Ini bukan hutan tidak usah berteriak. Dan lagi siapa yang eomma sebut calon suami, Tidakkah eomma lupa aku yang akan jadi suami "
Luhan berbicara dengan suara serak khas orang yang baru terbangun dari tidurnya. Dan dengan kedua mata rusa yang masih tertutup rapat.
Heechul hanya memutar kedua bolamatanya. Lelaki cantik yang sudah cukup berusia itu melangkahkan kakinya untuk mendekati si anak yang masih ada disatas kasur miliknya.
" Bangun dan cepat mandi atau eomma akan menculik boneka bambi jelekmu? "
Heechul membisikan ancamannya di telinga luhan dengan nada setenang mungkin benar-benar seperti seorang cinderella jahat.
Sedangkan luhan yang secara terang-terangan diancam begitu oleh ibunya langsung membuka matanya dan mendekap erat boneka bambi yang ada di sampingnya.
" Jangan sakiti bambiku " Ucapnya sambil menjauhkan bambinya dari eommanya.
" Kalau begitu, TURUN DAN SEGERALAH MANDI RUSA MALAS "
Dan teriakan itu kembali terdengar di iringi suara pintu yang tertutup keras yang di lakukan oleh luhan si laki-laki cantik setelah sebelumnya melakukan aksi ayo lari dari cinderella berhati ibu tiri ini.
.
.
.
.
.
TBC
a/n :
ha ha ha ha ha belum juga selesai semua fanficnya. Eh malah bikin baru lagi. But guys aku bakalan publish nih fanfic karena pada dasarnya ini itu orific yang aku buat pas masih suka cerpen tp malah jadi kaya novel. Dan ini di remake jadi HunHan, So yang berkenan ayo dong tingkalkan jejak dan opinimu walau hanya satu kata tp itu berarti banget.
Dan buat ff one more night itu emang sengaja mau di buat oneshoot ceritanya. Tapi jadi agak ngambang gitu jadinya :( dan mau berniat lanjutin atau buat ff squelnya(?) Tapi guys ujungnya itu hampir sama sama nih FF so masih pikir-pikir dulu buat ngelanjutin ff One more night.
Tapi kalo di lanjut itu bakalan angst kayanya. Tapi nanti happy ending. Btw endingnya udah kepikiran :D
So berkenan sama nih ff ?
.
.
.
.
.
Chapter selanjutnya :
" akh... "
Luhan menghentikan langkah kakinya saat dirasa sebuah benda tajam menusuk masuk ke kulit telapak kakinya dan segera berjongkok untuk melihat apa yang bersarang disana.
Sehun yang memang berjalan berdampingan dengan luhan otomatis menghentikan langkahnya juga saat dirasa lelaki cantik calon istrinya itu berjongkok dan,
" hiks... hiks... " Sebuah isakan terdengar.
Sehun menurunkan badannya berjongkok mengikuti luhan.
" Apa yang terjadi? " Tannya.
Wajah luhan terlihat pucat dan keringat dingin memenuhi pelipis laki-laki cantik itu. Oh itu membuat sehun khawatir. Tangan kecil itu terlihat sedang memegangi kaki kirinya sendiri.
Sehun membawa luhan untuk berdiri dan duduk di bebuah batang pohon yang tumbang.
" Coba ku lihat? "
Lalu lelaki tampan berwajah datar itu mencoba menarik tangan mungil luhan yang menghalangi lukanya.
Ternyata disana ada beberapa duri dari hewan laut yang mempunyai duri tajam dan beracun. Ya, itu duri dari bulu babi.
Sehun dengan telaten membersihkan duri itu dari telapak kaki kecil luha. Sedangkan sang lelaki mungil hanya meringis ketika duri itu di bersihkan oleh sehun.
" Menghilangkan durinya saja tidak bisa membuat keadaan menjadi membaik karena racun dari duri itu sudah menempel masuk ke kakimu. "
Luhan tampak panik mendengar penjelasan sehun. Ia lalu mendongkak melihat wajah sehun yang sekarang memang sudah berdiri dari keadan berjongkoknya tadi saat mebersihkan bulu babi dari telapak kaki luhan.
" Lalu apa yang harus aku lakukan sehun? Ayo katakan padaku " Ucap luhan kalap dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.
" Hey. Tenanglah kau tidak akan mati hanya karena ini. Palingan kau hanya kan demam untuk seminggu kedepan jika kau tidak mengobatinya sekarang juga. " Ujar sehun santai tak mengindahkan ekspresi luhan yang seperti orang ingin meninggal.
" Lalu apa yang harus aku lakukan sehun. Ayo cepat katakan padaku " Ucap luhan lagi. Oh pemuda cantik itu terlihat akan menangis sekarang.
" Aku akan mengobatimu. Tapi kau janji tidak akan menolak " Pinta sehun.
Luhan yang memang ingin racun itu keluar dari tubuhnya langsung mengangguk cepat penuh antusias.
Perlahan sehun meraih gepser(?) celananya dan membuka retsletingnya. Dan itu membuat mata berair luhan melebar.
" Sehun apa yang kau lakukan " Ujar luhan penuh waspada.
.
.
.
.
.
.
Dan... To be countinue
