Shelter : Prologue
Disclaimer © Masashi Kishimoto
Warning : OOC, alur gaje, typo, drama etc
enjoy the story
"Medis! Cepat kemari!"
Orang-orang berjubah putih itupun langsung mengerumuni dua orang yang tergeletak di ranjang sembari mengeluarkan semua peralatan medis mereka.
"Cepat! Pulihkan mereka berdua!"
Wanita berambut merah muda yang tergeletak di ranjang itu hanya bisa menatap pria berambut kuning disampingnya yang dikerubungi oleh paramedis.
"Nona Tsunade, sudahlah. Mungkin waktu kami untuk pergi sudah datang.. ya kan?" matanya menerawang, lalu menatap perempuan berbaju kerah rendah yang bernama Tsunade sambil tersenyum lemah.
"Tapi.. Sakura, aku tidak bisa membiarkanmu mati begitu saja. Aku akan berusaha memulihkanmu dan Naruto secepat mungkin, sehingga kalian bisa menjalani kehidupan normal kalian lagi.." ucap Tsunade. Ia hanya bisa menatap mata emerald Sakura dengan sedih.
Kau tahu, Sakura? Bahkan aku tidak yakin dengan kata-kataku sendiri.
Masa mudamu tak akan seperti dulu lagi.
Kelak kau akan menjadi sepertiku.
Dijauhi, dibenci, kehilangan harapan...
Kau dan Naruto akan jadi korban dunia ninja yang penuh kebohongan.
"Hidupku dan hidup Naruto pasti tak akan kembali normal lagi, nona."
Tsunade langsung tersentak dari lamunannya mendengar perkataan Sakura, menatapnya tidak percaya. Dia merasa, Sakura seakan-akan bisa membaca pikirannya hanya dengan melihat matanya. Sakura hanya menggenggam tangan Tsunade yang ada disampingnya. Matanya menerawang, menatap langit-langit rumah sakit dengan mata berkaca-kaca. Semua memori yang telah susah payah ia simpan pun berputar kembali, membawanya pergi menjauh dari dunia nyata.
Seandainya,
Elemen itu tak pernah ada.
Tentu tak akan pernah ada pertarungan antar pengendali.
Seandainya,
Perang itu tak pernah ada.
Tentu aku tak akan kehilanganmu.
Kehilangan semuanya...
Sakura terisak pelan. Pandangannya lama-lama kabur...
Lalu, gelap.
Gah! Hm, saya belum ngasih tau ya..
Hola, saya penulis baru lho! ^^9 *gaada yang nanya*
Sebenernya, saya bikin cerita ini gara-gara udah terlalu depresi sama dunia nyata tempat saya hidup seharusnya. Tapi, ternyata saya malah ngilang di dunia imajinasi saya sendiri... *sedih*
Yah, kalo misalnya reviewnya dikit ya... terpaksa ceritanya nggak saya lanjutin. Kalo banyak dan minna-san semua pada penasaran *idih* saya bakal lanjutin ceritanya dengan riang gembira! HAHAHA.
RnR please? :3
