A Week

Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi. Standar warning. Tidak mengambil keuntungan materil apapun dalam pembuatan fanfic ini. Diikutsertakan pada event #44/12Week dan prompt yang digunakan yaitu #Wedding.

Pair: AkaFuri. Genre: Romance Rating: K+

A Week © Hydne


(Membangunkan seorang Akashi Seijuuro itu seperti mencoba menggerakkan batuan besar yang ada di hulu sungai. Sulit ... tapi sebenarnya bukan tidak mungkin.)


[Monday — Wake up]

Apa hal yang tersulit saat pagi hari tiba? Jika kau menanyakannya pada Kouki, maka lelaki itu dengan gablang menunjuk suaminya yang berada di tempat tidur.

Membangunkan seorang Akashi Seijuuro itu seperti mencoba menggerakkan batuan besar yang ada di hulu sungai. Sulit.

...tapi sebenarnya bukan tidak mungkin.

"Sei-kun, ayo bangun. Kau bisa terlambat ke kantor," dan Kouki sudah mengatakan ini entah keberapa kalinya dalam waktu lima menit terakhir sembari mengguncang pelan tubuh suaminya itu.

"Hmm," hanya itu jawaban Akashi dan lelaki itu malah menarik selimutnya yang membuat Kouki menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Harus melakukan cara apa lagi untuk membangunkan suaminya ini?

Mencoba mengingat-ingat cara membangunkan Akashi yang diajarkan oleh saudari kembarnya Akashi, Kouki akhirnya menjentikkan tangannya dan mendekati Akashi yang tengah tertidur itu. Mendekati telinga Akashi dan meniup telinga lelaki itu hingga lelaki itu bergerak tidak nyaman, lalu berbisik, "Sei-kun, cepat bangun atau kau terlambat ke kantor."

Akashi yang akhirnya terbangun, mengacak-acak rambutnya secara sembarangan dan langsung menerima segelas air putih yang diberikan oleh Kouki untuk diminumnya sampai habis.

"Kau tahu aku benci telingaku di tiup bukan, Kouki?"

"Tapi aku sudah berusaha membangunkanmu dengan cara normal dan kau tidak mau bangun," gerutu Kouki yang sejujurnya ingin membuat Akashi menarik pasangannya itu ke pelukannya dan melakukan morning kiss—jika tidak melihat pakaian Kouki yang sudah rapi, menandakan siap berangkat ke kantornya dan ditambah Kouki yang bisa menekan titik di tubuhnya untuk membuatnya lumpuh beberapa saat—entah harus berterima kasih atau mengutuk Shintarou yang mengajarkan Kouki tentang akupuntur.

Tapi bukan Akashi Seijuuro namanya jika tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. "Kau harus dihukum."

"Hah?"

Namun Kouki tetap saja mendekati Akashi saat lelaki itu memberikan isyarat untuk mendekat. Dan yang terjadi selanjutnya membuat Kouki melotot dan Akashi tidak peduli dengan ekspresi yang ditampilkan oleh Kouki itu.

"Hei, kita bukannya sudah sepakat untuk tidak melakukan hal ini saat hari Senin!" protes Kouki saat tautan bibir mereka berdua lepas dan Kouki secepat kilat menjauhi suaminya itu sampai jarak aman.

Wajahnya merah padam dan sebelah tangannya memengangi bibirnya yang bisa dipastikan bengkak. Padahal hari ini Kouki sengaja bangun sepagi mungkin untuk mengkompres bengkak di bibirnya akibat ciuman mereka tadi malam agar sedikit tersamarkan. Apa kata mahasiswanya nanti saat melihat bibirnya yang bengkak ini?

"Tapi kau tahu aku tidak bisa mengontrol diriku jika bersamamu bukan?"

"Sei-kun!"

"Salahmu sendiri terlahir begitu manis," jawab Akashi cuek dan berjalan ke kamar mandi, meninggalkan Kouki yang wajahnya merah padam akibat mendapatkan kalimat-kalimat yang selalu sukses membuatnya tidak bisa mengatakan apapun dan mengacaukan detak jantungnya.

Keluar dari kamar mandi, Akashi tidak mendapati Kouki dimanapun. Dan saat mengecek smartphone miliknya, pesan dari Kouki membuat lelaki itu hanya tertawa pelan.

Aku berangkat kerja duluan. Sarapan sudah ada di meja makan. Dan ya, aku marah padamu.

Akashi Kouki


Pertama, ini multichapter. Kedua, saya enggak tanggung jawab dengan cengiran yang tercipta akibat membaca fanfic saya, oke. Ketiga, berterima kasihlah karena efek galau saya enggak masuk di fanfic ini.

Fanfic kedua AkaFuri. Saya belum baca manga KnB sejak pertengahan tahun lalu (padahal sudah download komplit) karena kuliah saya yang hetic. Akashi di sini bekerja sebagai CEO perusahaan keluarganya dan Kouki sebagai Profesor Psikologi. Kepengen sih buat kisah mereka sebelum menikah, tapi nanti sadjah, ide belum mateng :"))

Mind to review?

Hydne