Attentions : Cerita ini murni pemikiran sendiri jika ada kesamaan cerita, itu adalah unsur ketidaksengajaan.
.
GS for Uke
.
Hunhan
.
"Yak! Kau! Apa yang kau lakukan ha?!" teriak yeoja bermata sipit itu dengan suara yang melengking.
"Aish! Noona aku masih mengantuk, 5 menit lagi aku akan bang-"
"Sialan kau Oh Sehun! Sudah ku bilang jangan membawa jalang kerumah ini!". Sehun membuka matanya lebar lebar saat mendengar Noona nya berteriak sambil menyeret yeoja yang tadi masih berbaring di ranjang dengannya keluar rumah. "Pergi kau! Dasar jalang" usir Noona nya sambil menutup pintu dengan suara keras, dan kembali ke kamar dimana Sehun berada. Ketika sampai dikamar Sehun, Xiumin sang Noona menatap nyalang kearah nya.
Glek.
Dengan susah payah Sehun menelan ludahnya sendiri.
"Yah matilah kau Oh Sehun" -batin Sehun.
.
.
.
.
.
Ditempat lain, sepasang kekasih sedang menikmati pagi hari dengan menonton tv dan memakan cookies bersama."Kau tidak ada kelas hari ini, Luhan?" tanya sang namja pada yeoja yang duduk disampingnya, "Tidak" jawab sang yeoja bermata rusa yang bernama Luhan, sang namja hanya mengangguk menanggapi."Chanyeol, apa kau akan pergi lagi nanti?" tanya Luhan pada kekasihnya. Chanyeol menolehkan kepalanya kesamping untuk melihat wajah kekasih cantiknya, kemudian menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertayaan tadi.
"Maafkan aku, sayang. Mungkin aku egois jika mengatakan ini tapi lusa nanti aku akan pergi selama setahun untuk persiapan proyek di Kanada, dan maukah kau ikut denganku kesana, Lu?" sambung Chanyeol dengan tatapan memohon. Luhan menegang dan menatap Chanyeol dengan tatapan yang sulit dimengerti, dan menjauhkan dirinya dari Chanyeol.
Baru tiga bulan yang lalu Chanyeol meninggalkannya untuk melakukan kegiatan proyek di Jeju, dan sekarang Chanyeol meninggalkannya selama satu tahun dengan jarak yang sangat jauh dari Korea ke Kanada. Chanyeol yang melihat reaksi Luhan seperti itu, mendesah kecewa. Pastilah Luhan menolak ajakannya.
"Lu aku-"
"Maaf Chanyeol, aku tidak bisa ikut denganmu. Aku punya kegiatan disini, waktu satu tahun bukanlah waktu yang sebentar, belum lagi ini tahun terakhir aku kuliah" ucap Luhan dengan lembut supaya Chanyeol mengerti dengan keadaannya. Munafik jika Luhan tidak ingin ikut dengan Chanyeol, dia sangat ingin ikut dengan kekasihnya itu tapi dia juga tidak bisa meninggalkan kewajibannya sebagai mahasiswa tingkat akhir.
Chanyeol mendesah kecewa mendengar jawaban Luhan, "Baiklah Lu. Aku mengerti, maafkan aku jika aku egois padamu" ucapnya sambil menarik Luhan kepelukannya. Ia sangat ingin kekasih cantiknya ikut dengannya ke Kanada, tapi dia juga tidak ingin egois pada kekasihnya.
"Saranghae" bisiknya sambil mencium kening Luhan. "Nado Saranghae" balas Luhan dengan mengeratkan pelukannya.
.
.
.
.
"Sehun-ah!" seorang namja tan memanggilnya dari kejauhan, Sehun menghampiri temannya itu. "Hei apa apaan dengan tampang kusutmu itu?" tanya temannya dengan nada menyindir. Sehun berdecih kesal, "Kau tau aku sedang malas berdebat denganmu Jongin" ucap Sehun datar, kemudian berjalan meninggalkan Jongin yang mendengus kesal. Dan menyusul Sehun didepannya, "Sehun bagaimana jika besok sore kita ke bar?" ajak Jongin yang berada disampingnya.
"Aku tidak bisa, bagaimana kalau lusa?"
"Baiklah"
.
.
.
"Luhan, besok aku ingin mengajakmu makan malam, kau mau?" ajak Chanyeol sambil memasakan makan malam untuknya dan kekasihnya. Tangan mungil melingkar dipinggang Chanyeol, Chanyeol dapat mencium aroma sabun dan shampoo, ia menebak jika kekasihnya baru selesai mandi.
"Aku mau lebih lama bersamamu" ucap Luhan dengan nada manja. Chanyeol terkikik mendengarnya, lalu dia mematikan kompor dan berbalik mengarah Luhan, lalu mengecup bibirnya sekilas.
"Hei kau mau menggodaku dengan penampilan seperti ini?" Chanyeol menatapnya dengan heran, bagaimana tidak kekasihnya ini hanya menggunakan handuk sebatas paha dan rambutnya yang basah usai keramas. Sungguh penampilan yang membuat siapa saja ingin memenerkamnya.
Luhan menggeleng, namun dia mengalunkan tangannya keleher Chanyeol dan mengecup sekilas bibir tebal itu, Chanyeol tidak tinggal diam, ditahannya kepala Luhan dan dilumatnya bibir itu.
"Eungh"
Chanyeol yang mendengarnya semakin gencar menjelajahi mulut Luhan, tangannya mulai merambat dan memeras kuat payudara Luhan yang masih dibalut handuk.
"Ahh Chan"
Ciuman Chanyeol berlanjut menuruni leher Luhan dan membuat kissmark disana. Chanyeol mengangkat kepalanya, lalu merapihkan handuk Luhan yang hampir terbuka, dan mencium sekilas kening Luhan.
"Pergilah kekamar dan berpakaianlah, aku akan menyiapkan makan malam untuk kita" ucap Chanyeol lembut, sambil mengelus kepala Luhan sayang. Luhan mengangguk sebagai jawaban dan berjalan kekamarnya dilantai atas.
.
.
.
Luhan merebahkan tubuhnya dikasur yang empuk itu, sambil memegang payudaranya yang sempat diremas oleh Chanyeol. Itu adalah pengalaman pertamanya dengan Chanyeol, sebelum sebelumnya dia dan Chanyeol hanya sebatas saling melumat saja. Yah, bisa dibilang ia dan Chanyeol payah karna hubungan mereka sudah berjalan selama 2 tahun lamanya, dan baru melakukan ciuman tidak lebih. Luhan menghela nafas gusar, ia penasaran bagaimana rasanya bercinta.
Apakah sakit? atau nikmat? seperti yang teman temannya bilang?
Haahh..
Sekali lagi Luhan menghela nafasnya, tadi ia merasakan Chanyeol yang begitu bergairah dan itu sangat seksi. Bagaimana bila kejantanan Chanyeol memasukinya? Ah bodoh Luhan, membayangkannya saja sudah membuat wajahmu memerah. Lalu Luhan bangkit dan segera berpakaian, tidak ingin membuat kekasih tampannya menunggunya dibawah.
.
.
.
"Ahh.. shh.. ah Sehunhh.."
Suara desahan perempuan menggema didalam kamar hotel itu, terlihat kedua manusia berbeda gender itu tidak memakai baju dibadannya. Sehun menjilati leher sang yeoja dan semakin lama semakin turun kedaerah dada.
"Akh! Sehunhh" jerit yeoja itu ketika Sehun menghisap puting payudaranya seperti seorang bayi yang kehausan, tangan Sehun tidak tinggal diam satu tangannya ia pakai untuk meremas payudara disebelahnya dan yang satunya Sehun masukan kedalam vagina sang yeoja yang telah basah.
"Eugh ahh.. A-akuh ingin ahh" ucap yeoja itu susah payah. Sehun menghentikan permainannya dan menatap yeoja yang berada dibawahnya, "Wae Sehun-ah? kenapa berhenti?" tanya yeoja itu kebingungan.
"Kita mulai intinya saja" ucap Sehun kemudian melebarkan paha sang yeoja dan memposisikan penisnya didepan lubang surga itu.
"Ahhh... " desah yeoja itu ketika merasakan ujung penis Sehun menyentuh lubangnya. Sedikit lagi penis itu akan masuk, dan Sehun akan menjemput kenikmatananya sebelum semuanya menjadi angan-angan.
"YAK! OH SEHUN!" lengkingan itu memekakan telinga lengkap dengan gebrakan pintu yang terbuka, dengan santainya Sehun berdiri dan menghadap sang Noona.
"Wae?" tanyanya malas dengan tampang datar andalannya. "Yak! Brengsek pakai pakaianmu dulu!" teriak Noonanya kesal sambil melemparkan pakaian kearah Sehun. Sehun memakainya santai dihadapan Noonanya itu, Xiumin sang Noona menatap tajam yeoja yang berada diatas ranjang. "Yak! kau! pergi dan janganlah berani dekat dekat dengan adikku lagi, dasar jalang murahan!" teriak Xiumin pada yeoja itu yang langsung buru buru keluar dari kamar. Sehun mendecih, "Noona bisakah kau biarkan aku bersenang senang sekali saja?" pinta Sehun kesal. "Bersenang senang dengan membuat wanita hamil, begitu maksudmu Oh Sehun?" sindir Xiumin pada adiknya.
"Aish ini bukan sekali dua kalinya aku bercinta dengan wanita lain, Noona. Dan tidak ada yang datang kerumah lalu bilang hamil, kan?"
"Iya aku tau dan karna itu aku mencegahnya Oh Sehun!" Sehun mengerang frustasi, menghadapi Noonanya ini hanya membuat kepalanya pecah.
"Sebaiknya kita pulang, appa dan eomma memenunggu dirumah" setelah berkata seperti itu Xiumin berjalan keluar, diikuti Sehun yang mengekor dibelakangnya.
.
.
.
Pagi hari di musim semi yang terang dan sejuk di Seoul adalah sesuatu yang menyenangkan bagi Luhan, yeoja itu sedang merias wajahnya dengan make up tipis agar terlihat lebih mempesona. Hari ini dia dan Chanyeol akan pergi berkencan, sudah sangat lama terakhir kalinya mereka berkencan dan hari ini mereka akan pergi berkencan sebelum besok pagi Chanyeol berangkat ke Kanada.
drrrttt drrrttt drrrttt
Ponsel Luhan bergetar menandakan pesan masuk, Luhan segera membuka pesan itu dan kemudian membalasnya cepat. Siapa lagi kalau bukan kekasihnya yang mengirim pesan. Luhan kembali melihat dirinya dicermin dengan penampilannya yang cantik dengan rambut coklat yang tergerai dihiasi jepitan lucu berwarna putih. Yeoja itu menggunakan dress berwarna pink pastel dengan motif bunga bunga dibawahnya, dipadukan dengan flatshoes berwarna senada, dan tas selempang kecil berwarna hitam. Sungguh terlihat seperti anak kecil yang imut.
Kemudian Luhan berlar kecil keluar rumah, lalu mendapati kekasih tampannya dengan rambut yang dibiarkan jatuh menutipi dahi seksinya dan setelan kaos berwarna hitam, celana jeans berwarna abu abu, dan dipadukan dengan sneakers berwarna putih. Terlihat sangat tampan dimata Luhan.
"Hei, sudah selesai mengagumi ketampananku?" goda Chanyeol sambil mencolek dahu Luhan. Luhan tersipu malu saat dirinya tertangkap sedang mengagumi kekasihnya, Chanyeol yang melihatnya tidak tahan untuk mengecup bibir mungil itu.
"Ayo tuan putri, kau tidak ingin diam seperti patung seperti itu kan?"
Luhan yang tersadar segera mengukuti Chanyeol dan masuk kedalam mobil sedan berwarna merah itu.
"Jadi kita mau kemana Chanyeol?" Luhan bertanya ketika sudah satu jam lebih dia dan Chanyeol tidak sampai pada tempat tujuan.
"Kau lihat saja nanti Lu" jawab Chanyeol dan kembali fokus pada jalanan.
.
.
.
"Hallo Jongin?"
"Ahh hallo?" terdengar ada geraman tertahan dari suara sahabatnya itu, kemudian bersahutan dengan suara desahan yeoja, oh shit sahabat hitamnya itu sedang bercinta.
"Yak! Kalau kau sedang bercinta seperti itu tidak perlu mengangkat telponku, ingin pamer hah?! dasar bodoh!" umpat Sehun. Sehun langsung mutuskan sambangum telepon dan menyambar jaket hitam, lalu pergi keuar rumah menggunakan mobilnya.
.
.
.
"Akh! maaf" Luhan menunduk meminta maaf pada seseorang yang sudah ia tabrak, "Pakailah matamu untuk melihat" ucap orang itu dingin, Luhan mengangkat kepalanya untuk melihat wajah orang itu.
deg
Mata mereka bertatapan, mata tajam orang itu adalah Sehun, yang terpaku saat melihat mata rusa bening yang sangt cantik. Sehun bungkam melihat wanita yang terlihat sangat sederhana tapi juga sangat cantik. Luhan berkedip dan memutuskan kontak matanya dengan Sehun, kemudian berlalu meminggalkan Sehun setelah meminta maaf lagi.
Sehun berbalik dan menatap punggung sempit itu, bibir tipisnya menyeringai tampan.
"Sangat menarik" batinnya.
.
.
.
TBC/END?
