Hetalia belongs to Hidekazu Himaruya
.
ONE SHOT
.
RUSPRU
.
This story is mine
.
Enjoy!
Musim semi adalah musim yang paling aku rindukan
Udara cerah hangat tak menyengat
Semilir anginnya yang terasa menyejukkan
Bunga-bunga bermekaran menyerbakkan harumnya
Burung-burung berkicau dengan riangnya
Mengingatkanku kepada seseorang
Seseorang yang kuanggap sebagai musim semi di tanah dingin ini
Ah, aku benar-benar merindukannya
Merindukan semua yang ada dalam dirinya
Senyum
Tawa
Sentuhan
Kebisingan yang dibuatnya
Membuat dinding-dinding es dihati ini saat itu meleleh deras
Ah, aku benar-benar merindukannya
Walau aku tidak tau
Senyumnya?
Tawanya?
Apakah dia benar-benar melakukannya dengan tulus?
Atau...
Ah, hatiku merasa sakit
Ah, terasa lagi ...
Aku tak ingin berbohong, walau aku bisa berbohong tentang ketidakrelaan ...
"Kepergiannya"
Ya, aku benar-benar tidak rela dengan kepergiannya... dari hidupku ini
Bak sebuah ruangan yang telah kehilangan sebuah penerang didalamnya
Menjadikan ruangan itu gelap dan dingin...sangat dingin
Kesal
Benci
Marah
Merana
Sepi
Frustasi
Aku benci merasakan ini
Rasa ini hanya membuat batinku tersiksa
Dan bisikan itu...
Bisikan itu muncul kembali ditelingaku
Bisikan yang membuatku merasa menjadi orang yang mengerikan
Rasa ingin mengikat dengan erat oleh egoku
Mengikat erat rasa cintaku padanya
Erat sampai tak akan bisa terlepas
Tak sedikitpun
Yah... seperti itu
Mengerikan bukan?
Namun, Aku tak bisa melakukannya
Aku tak ingin ia semakin membenciku
Tidak ingin ...
Perlahan aku mengerti
Kepergiaanya adalah kebahagiaan baginya
Senyumannya yang kulihat saat itu...
Aku tak ingin melepasnnya
Aku ingin tetap melihatnya
Aku tak ingin senyuman itu hilang
Dari hati, jiwa, dan hidupku ini
Tapi? Apa yang bisa kuperbuat?
Ini adalah jalan takdir diantara kami
Ini adalah pilihannya yang tak bisa kutolak
Aku harus melepasnnya
Aku harus berpisah dengannya
Walau brerpisahnya aku dengan musim semiku itu berarti berpisah selamanya
Aku harus melepasnya
Melepas sang musim semi dari sang monster musim dingin
Melepas seseorang yang bernama Gilbert Beilschmidt dari diriku
Ivan Braginsky, sang monster musim dingin
Kini pemuda dengan nama Ivan Braginsky termenung menatap sebuah kertas yang bertulis sebuah curahan hati tentang musim semi tercintanya yang kini sudah tiada. Ia lalu menidurkan kepalanya diatas meja, memeluk secarik kertas itu, hatinya merasa sangat sakit. Musim Semi-nya kini sudah tak ada lagi dihidupnya, membawa pergi semua jejak-jejak kehangatan yang sangat ia rindukan dihatinya.
"Selamat Tingga Gilbert, Selamat Tinggal Musim Semi-ku" gumamnya sambil menitikkan setitik air mata diujung matanya. Ivan pun lalu menghela nafasnya, memejamkan matanya dan mencoba mengingat-ingat masa lampau. Walau kini Gilbert tak berada disisinya lagi. Ia akan terus mengingat, merindukan, dan mencintai seseorang yang berhasil mencairkan dinding-dinding es didalam hatinya itu. Ya, selalu ...
~ FIN ~
Mind to RnR? :D
