Title: Preman Akatsuki vs Preman Hetalia
Summary: Beberapa nation terserang bokek dadakan, apa yang akan mereka lakukan?
Warning: OOC, OC, gaje, abal, jayus, aneh, garing dan kawan-kawannya, di beberapa chapter mengandung yaoi atau boyxboy
Disclaimer: Hetalia tetap punya Hidekaz Himaruya-sensei dan Akatsuki tetap punya Masashi Kishimoto-sensei kok, kami hanya memepergunakan nama charanya untuk cerita kami yang gaje ini
.
.
.
Di suatu pagi yang tak begitu cerah alias mendung, geng motor Bad Touch Trio yang beranggotakan Antonio, Francis , dan Gilbert sedang ngasoy di pos kamling pinggir sungai. Geng ini terkenal tukang bikin onar di kampong Hetalia, walaupun ujung-ujungnya mereka bakal kena nasib sial karena telah berbuat semenah-menah di kampong. Mereka pernah di kejar-kejar satu kempong karena ketahuan perang tomat yang menyebabkan 3 orang luka ringan dan 1 orang luka parah karena terpeleset dan masuk comberan. Sejak itu mereka pun berjanji tidak akan berbuat onar lagi, tapi namanya juga BAD Touch Trio.
Antonio sang Oyabun sedang asik dengerin mp3 barunya sambil duduk-duduk diatas motor Harleynya. Kira-kira dari manakah sang Oyabun kita mendapatkan uang untuk beli motor Harley dan mp3 baru? Apa dia telah menjual perkebunan tomatnya? Atau jadi maling jemuran? –author di tiban kotak tomat-. Oke balik ke cerita.
Sementara itu Francis sedang berdiri di samping Antonio dengan gaya yang oh my god lebay-coret- keren abis, sambil ngaca di spion motor Antonio dan mengibas-ngibaskan rambutnya bak artis. Author hanya takut itu spion motor Antonio pecah berkeping-keping –author di lempar kejurang-. Dan Gilbert, dia lagi tiduran di pos kamling dengan tampang yang super tablo entah apa yang dipikirkannya. "Kenapa lu, Gil?" Tanya Francis melihat ketabloan sang sahabat "Motor gue lagi di sita sama West" seru Gilbert dengan kesal. Ya motor butut-coret- AWESOME sang Gilbert yaitu Vespa sedang disita oleh Ludwig. Karena dengan seenak jidatnya aja si Gilbert make duit kreditan panci Feliciano buat bayar kreditan motornya. "Oh. Yaaelah motor kumuh bin butut aja lu tangisin!" ujar Francis sembari mengibaskan rambut pirangnya, "Apa lu bilang! Motor gue tuh AWESOME walau butut bin gembel" Gilbert naik pitam meski motornya emang gak semahal dan sebagus Antonio tapi dia membelinya dengan uang tabungannya sendiri "Lha itu ngaku!" seru Francis memanas-manasi Gilbert. Gilbert mengepalkan tangannya penuh amarah tapi tidak sampai memukul Francis. "Gil, udah deh. Dari dulu motor lu tuh emang ABG! ASEM, BUTUT, GEMBEL!" tiba-tiba saja Antonio nyambung walau maksudnya untuk melerai tapi kata-katanya terlalu dalam untuk di sebut melerai, "Lihat dong motor gue!" Antonio mengelus body motor Harleynya menyombongkan diri. "Halah motor pinjem aja belagu!" bukannya memebuat perdamaian Antonio malah membuat peperangan bertambah, Francis hanya tertawa geli melihat muka malu-malu Antonio di sertai cengiran yang bisa membuat Lovino mimisan seketika –author digiles gerobak tomat oleh Lovino-. Mendengar tawa Francis, kuping Antonio memanas "Lu juga Francis! Gak punya motor aja ngata-ngatain gue!" seru Gilbert naik pitam "Udah gitu numpang mulu lagi sama gue!" lanjut Antonio. Francis hanya bisa menyengir kuda, saking menawannya sang cengiran Francis, membuat burung-burung yang saat itu sedang beterbangan dipanggil sang ilahi melihat cengiran Francis.
Hening menyelimuti mereka beberapa saat sampai Gilbert angkat bicara "Bro! Gue pinjem duit loe pada dulu dong!" hanya dengan kalimat itu Gilbert mampu membuat Antonio jatuh dari motornya dan Francis menyemburkan minumannya saking kagetnya mendengar perkataan Gilbert. Maklum saja mereka lagi kismin-kisminnya dimintain duit, "Buat apaan?" Tanya Antonio berusaha bngkit dari jatuhnya "Buat modal kencan sama Mattie" Antonio dan Francis bergubrak-ria, sebenarnya Antonio ingin membantu tapi dia juga mau kencan sama Lovino. Kalau Francis dia kayaknya mau ngrebut Arthur dari si Alfred jadi butuh duit yang lumayan buat ngebawa kabur Arthur. Antonio dan Francis saling pandang, setelah cukup lama "Emh…boy! Sorry ya gue harus balikin motor ke Lovino-chan. Bye!" Antonio pun langsung cabut dengan motor yang ternyata pinjam dari Lovino. Gilbert melirik Francis yang masih terpaku kagum dengan kelakuan Antonio yang berani ngebut di jalan walau jelas-jelas ada tulisan dilarang ngebut, tulisan tangan sang Ketua RT merangkap RW (?) Berwarld. Francis mengamati sekelilingnya dan mendapati Heracles sedang tidur di pos polisi. Melihat sepeda Heracles yang tidak dikunci dan dibiarkan dengan sadisnya di pinggir empang Francis pun mendapat ide, Francis mengambil ancang-ancang "Emh…Gil…Pardon!" Francis mengambil langkah seribu dari pos kamling menuju pos polisi, tapi karena tidak ingin di sangka maling ia meninggalkan memo di saku Heracles. "Teman macam apa kalian! Dasar gak AWESOME!" Gilbert teriak-teriak sendiri sambil menendang tong sampah di dekat sungai, belakang pos kamling. Padahal di sana tertera tulisan sebesar papan iklan 'JANGAN MEMBUANG SAMPAH KE SUNGAI'. Ternyata sekali berandal tetap berandal ya –author di tendang ke sungai-.
Setelah cukup lama bersemedi menenangkan diri di pos kamling, Gilbert pergi menuju pasar yang tidak jauh dari pos kamling. Dari kejauhan Gilbert melihat Alfred yang berjalan lesu, lemas, dan letih. Dari tampangnya sih sepertinya dia sedang punya masalah serius. "Kenapa lu, Fred? Tumben amat gak teriak-teriak?" Gilbert menepuk pundak Alfred, tapi tidak ada sepatah kata pun dari Alfred, Alfred bagaikan tubuh tanpa jiwa. "OI! Alfred yang gak AWESOME! Jawab kek!" tetapi Alfred tetap tidak menjawab. Apa mungkin Alfred kena sambet syaitan dari Nesia? Sehingga ia jadi seperti itu? "WOOI!" Gilbert naik pitam dan berteriak di telingan Alfred membuat sang HERO abal-coret- terlonjak mendengar suara cempreng nan ASEM milik Gilbert. "Apa sih!" Gilbert pun diberikan hadiah berupa parsel berisi tamparan keras di pipi kiri, "Gak pake nampar dong!" Gilbert yang tidak terima membalas Alfred dengan pukulan di kepala. Alfred pun membalas Gilbert, dan Gilbert membalas lagi. Setelah cukup lama saling balas-balasan tanda cinta, eits salah maksudnya balas-balasan memukul. Mereka memasuki ronde final yaitu adu tojos dan smack down, silahkan tonton acara ini di chanel Hetalia pada pukul 09.00 pm hari ini live dengan tulisan di bawah layar tv anda di rumah 'Jangan meniru adegan ini'. Gilbert dan Alfred akan menjelaskan tehnik-tehnik untuk permainan ini selamat menonton. Hiraukan yang ini author gila sehabis TO.
Di saat yang bersamaan Neth kebetulan lewat, melihat Gilbert dan Alfred ia pun memisahkan mereka sebelum terjadi pertumpahan nyawa. Kenapa nyawa soalnya kalau pertumpahan darah itu telah terjadi *apa deh-plak-. "Cukup!" sambil meniup peluit hasil colongan dari tukang parkir Neth memisahkan mereka yang sudah setengah bonyok. "Kalian ngapain sih di tengah jalan begini?" udah tau berantem ampe bonyok begitu masih juga nanya tulip…tulip…-author dilempar kotak tulip-. "Lagian tuh si Alfred ditanya gak jawab-jawab!" Gilbert nyolot "Tapi gak usah teriak di kuping dong! Mending suara lu sekseh! Suara tong kosong begitu!" teriak Alfred membela diri. "Oh lagi berantem. LANJUTKAN!" seru Neth bak presiden yang anda sendiri pasti tau siapa itu, dasar orang aneh tadi misahin sekarang mendukung dasar tulip –author di kubur di ladang bunga-. "Ayo lanjutin! Gue deh wasitnya mumpung gua punya peluit!" kata Neth antusias mentang-mentang juara ke-2 World Cup 2010 yang di adakan di Afrika Selatan. Gilbert dan Alfred saling pandang. Setelah cukup lama mereka mengangguk dan sebuah senyum jahat terukir sempurna di wajah mereka. Neth yang menyadari datangnya bahaya langsung lari terbirit-birit, tapi langkahnya kurang cepat. Gilbert dan Alfred mennyerangnya duluan hingga terjatuh kemudian mengikat Neth dengan seutas tali dari daun nanas (?). "YES!" seru Gilbert dan Alfred sambil tos-an dengan penuh tawa yang nista. Tawar menawar pasar pun terjadi antara Neth dan 2 makhluk aneh tapi nyata itu –author diikat di rel kereta-, tentu saja ia tidak mau diikat seperti itu terus menerus. Setelah tawar menawar beres mereka memutuskan untuk duduk-duduk di pos kamling.
Gilbert pun kembali menanyakan masalah Alfred, "Eh, Fred! Kenapa lu tadi? Kusut amat tuh muka!" akhirnya setelah Gilbert menunggu sampai bulan menjadi seribu bulan –lebay deh- Alfred baru menjawabnya "Lagi kere." jawab Alfred singkat. "Wakakakak! Ternyata sang Alfred bisa kismin juga ya!" Neth dan Gilbert tertawa dengan nista, "Emang kere kenapa?" Neth pun menghentikan tawanya "Uang gue di sita ama bos, padahal tuh uang buat modal kencan sama Iggy. Ditambah kagak ada jatah hamburger selama seminggu lagi…" kata Alfred diiringi aluanan biola yang entah datang darimana "Apa jadinya seorang HERO tanpa hamburger!" Alfred mendramatisir. Sepertinya otaknya sedang tengkurep saking stressnya –author dijejelin 50 hamburger-. Neth hanya mengangguk-ngangguk walau sebenarnya ia tidak peduli "Lu, Gil?" Neth pun berpaling pada Gilbert "Motor gue di sita, uang buat ngencanin Mattie tandas…" "Tunggu!" selak Nethere "Mattie itu siapa?"lanjutnya. "Dasar tulip! Masa lu gak tau!" teriak Alfred mengejek "Emang lu tau wahai HERO abal!" Neth agak curiga karena yang ia tahu, Alfred itu kepintarannya hanya melebihi hewan di negaranya-author dilindes pesawat-. "Kagak. Emang Mattie siapa Gil?" dengan polos nan lugunya plus tampang tanpa dosa Alfred berkata demikian, author kasih seratus deh buat Neth –author dikejar-kejar para fans Alfred yang membawa obor dan tombak-. "DASAR BEGO! IDIOT! GAK AWESOME! Dia adek lu sendiri kampret!" Gilbert naik pitam untuk ketiga kalinya, wah selamat Gilbert anda mendapatkan sepasang piring cantik untuk makan berdua dengan Mattie. Ngomong-ngomong Mattie itu siapa? -PLAK-. "Oh…" hanya itukah jawabanmu Alfred? Dasar kakak tidak bertanggung jawab "Lu sendiri kenapa?" amarah Gilbert mereda dan ia bertanya pada Neth, "Uang gue abis buat bayar hutang ke Roderich, nyesel gue minjem duit sama tuh orang! Padahal tuh duit buat ngencanin Nesia-chan selama seminggu. Dunia bagaikan neraka tanpa kencan dengan Nesia-chan selama seminggu" Neth ternyata ikut mendramatisir suasana tapi ia memakai BGM kebakaran dengan orang teriak-teriak.
Di saat yang bersamaan Will berlari dari arah kampong, saking terburu-burunya mungkin, ia tidak sengaja menabrak pohon dekat pos kamling. "Fred! Rejeki tuh ada kakak ipar! Minta aja sama Will!" Gilbert berbisik jahat di telinga Alfred "Adanya gue yang dibantai duluan!" meski berkata begitu dalam hati Alfred ia mau tapi takut bukan malu. "Oi Will kenapa lu?" Neth menghampiri Will dan dengan sangat tidak sopannya ia duduk di atas tubuh Will yang terkapar di tanah. "Heh kepala tulip! Ngapain lu duduk di atas badan gue! Minggir!" Will pun bangun lalu menendang bokong Neth yang tepat di depannya daaannn GOOOOL! Kepala tulip pun masuk ke dalam comberan. Will mendapat skor 1-0, mungkin dia dendam karena adiknya a.k.a Arthur a.k.a personifikasi England tidak juara pada World Cup 2010. Kenapa nyambung-nyambung ke piala dunia? Balik ke cerita lupakan yang tadi author sedang galau. "F*ck you!" kata-kata khas keluarga Kirkland pun keluar dari mulutnya, tanpa memperdulikan Neth, Will melihat ke sekeliling bak maling di kejar kantip. "Nyari apaan Will?" tanya Gilbert yang sedari tadi melihat tingkah gila Will "Eh kalo ada Irish jangan kasih tau gue ada di sini!" seru Will dengan nada memerintah. "Emang kenapa?" tanya Alfred berusaha mengorek informasi, mungkin saja akan ada informasi bagus. "Irish nagih utang ke gue, tapi gue lagi bokek. Bisa kena bantai piso-piso dapurnya lagi gue!" kata Will sedikit gemetar. "Hmhmhm" gumam 2 makhluk aneh dan 1 orang kepala tulip yang entah bagaimana caranya ia keluar dari comberan sambil manggut-manggut ala burung pelatuk. "Kenapa kita bisa bokek bin kere berjamaah begini?" bingung Gilbert sendiri "Berjamaah! Lu pikir kita Islam?" seru Neth "Sekali-sekali insaf dong Neth. Astagfirullah…" kata Gilbert uztad mode on "Sejak kapan lu masuk islam Gil?" tanya Alfred heran "Sejak author lagi galau gara-gara nungguin jum'atan". Lha kok jadi ngomongin author sih? Udah-udah balik aja ke cerita sebelum author dibantai para reader. "Udah-udah! Mending lu pada ngerti agama! Punya aja kagak!" teriak Will panas mendengar ocehan anak-anak yang jadi gila gara-gara kismin dadakan. "Heh! Will! Ngapain lu di sini!" tanya sebuah suara yang sukses membuat Will kabur terbirit-birit ke belakang pos kamling. Ternyata sang pemilik suara adalah raja daripada syaitan –author di tembak mati- yaitu Scott. "Will dicariin Irish tuh suruh bayar utang!" seru Scott sambil menghembuskan asap dari rokok mahalnya. "Ah! Lu sih ngasih tau Irish gue kan jadi kena bantai!" Will pun keluar dari tempat persembunyiaannya "Apa lu bilang kampret!" Scott pun mengeluarkan kata-kata kesehariannya "Slow aja dong kupret!" Will pun tak mau kalah. Dan terjadilah adu bacot antara Scott dan Will dengan cara mengabsen para hewan yang ada di kebun binatang, plus bimbingan belajar mengenal hewan-hewan tersebut dan penggunaannya untuk sehari-hari. Gilbert, Neth, dan Alfred melihat absen kebun binatang bila disebutkan dua kali mereka akan memberitahukannya.
Setelah sekian lama akhirnya kedamaian pun tercipta walau harus sampai pertumpahan nyawa, yang menjadi korban adalah para burung yang di cekek habis-habisan oleh Scott dan Will. "Ngomong-ngomong kenapa tuh muka lu lu pada kusut bin kucel kayak orang gembel!" kata Scott sambil menghembuskan asap rokok yang dihisapnya "Enak aja! Muka AWESOME begini dibilang kucel kayak orang gembel!" rusuh Gilbert " Kita tuh lagi pada bokek semua!" seru mereka berempat kompak. "Pantes aja mendung, ternyata ada 4 orang miskin disini" mendengar perkataan Scott serasa ada pisau yang menancap di kepala mereka. "Kenapa kalian gak jadi preman aja? Malak orang di pasar kan lumayan" ternyata itu adalah sisi lain dari seorang Scott, tukang palak. Neth, Gilbert, Alfred dan Will saling pandang, setelah beberapa saat "SETUJU!" teriak mereka berempat. "Yang jadi bosnya lu ya Scott!" kata Will dengan cengiran misterius, "Walau gak ada hubungannya sama gue tapi buat tambahan duit gak apa lah" jelas Scott "Tapi kalian harus stor tiga puluh persen dari hasil yang di dapet ke gue!" lanjut Scott. "Tenang aja." kata mereka berempat setuju. Dan mereka pun akan melaksanakan kegiatan malak memalak atau palak dipalak besok pagi di pasar kita tidak tahu akan seperti apa esok hari bukan? Kalau sekarang sih pasar sudah sepi, masa iya calon preman disuruh mungutin sampah di pasar sama Ketua RT, oh tidak bisa. Jadi mereka pun pulang ke alam-coret- rumah masing-masing.
~To be continue~
Oke garing sangat ya… =_='
Maklumlah baru pertama nulis fanfic kalau neko udah sering, yah tapi tetep aja ini hasil kerja kami berdua…
Maaf ya kalau jelek…Ide ini juga di dapet gara-gara stress TO di sekolah…
Ket:
Will = Wales
Scott = Scotland (sebenarnya nama dari fans itu Stewart tapi karena rata-rata memakai Scott jadi namanya jadi Scott deh..)
Neth = Nethereland (Karena gak tau human name-nya jadi kita sepakat pake Neth)
Irish = Ireland (tapi di sini Ireland female ya…)
Mohon kesediaannya untuk me-Review *bungkuk
