Author:flystyle024; Maincast: Yewook, and other; Rate: T; Genre: fantasy, romance?

Disclaimer: Yewook milik mereka, SM, Orangtua, author#plak!

FF Asli pemikiran author. Maaf kalau mungkin ada kesamaan cerita, karena

Bisa aja pemikirannya sama..

Warning: GS, Gaje, aneh, alur berbelit…

Annyeong..saya kembali dengan ff hasil pemikiran otak saya pas mood. Jadi mohon di maklumi kalau rada aneh. Saya yewook shipper, kalau anda yewook shipper juga, silahkan baca ff saya. Yang pengen tau judulnya silahkan baca ff ini sampai habis karena di akhir acara ada iklan! Keke.. o..iya, saya ini yeoja ya, bukan namja! Dan kalau mau manggil saya, panggil Nay aja, karena itu nama saya. Oke..kita langsung ke TKP…

Siang yang cerah. Matahari bersinar dengan hangat. Bukan panas. Ryeowook si yeoja cantik sedang sibuk berkutat dengan notebooknya. Tangannya lincah menari di atas tuts. Ternyata Ryeowook sedang mengerjakan tugas sekolahnya. Sepertinya Ryeowook kesurupan? Tidak biasanya anak bungsu Park Jung Su ini rajin mengerjakan tugas sekolahnya. Makanya, akhir-akhir ini, Ryeowook sering pulang terlambat karena dia ingin mengerjakan tugas sekolah di taman.

Di taman tidak ada apa-apa sih.. hanya saja suasana musim semi di taman kota ini jauh lebih menyenangkan daripada harus mengerjakan tugas di rumah dan mendengarkan kolaborasi suara eommanya dan sungmin eonninya. Setiap hari, ada saja yang berteriak. Seperti eomma yang berteriak memanggil ryeowook, atau karena lupa mematikan api di kompor, atau karena lupa membeli tabliod atau juga sungmin eonninya yang heboh berteriak ketika mendapat info atau foto baru dari Boyband favoritnya Super Junior *elu kan super junior ming -_-

"Eunghh.." lenguhan kecil terdengar dari mulut Ryeowook ketika dia meluruskan punggungnya. "Selesai juga.." lanjutnya sambil membereskan barang-barangnya dan bersiap untuk pulang. Ketika ryeowook hendak memasukkan kotak pensilnya ke dalam tas, gelang manik miliknya jatuh. Manik-manik itu langsung berloncatan ke sana kemari menyebabkan tempat itu menjadi berserakan.

"Hah..gelangku.." ucap Ryeowook sambil memunguti manik gelangnya. Gelang dengan dengan tulisan huruf R-Y-E-O-W-O-O-K di setiap maniknya tercecer saling berjauhan. Ryeowook berdiri dan memeriksa gelangnya "Eh..huruf R dimana?" ujarnya sambil celingukan mencari huruf R.

Ryeowook berjalan mencari huruf depan namanya hingga ke tepi kolam dan mendapati manik gelangnya di salah satu batu jauh di tengah kolam. Tadinya Ryeowook berusaha mengambil, tapi karena tidak bisa menjangkaunya Ryeowook menyerah. Dia mendudukkan dirinya di pinggir kolam. "Biar saja lah…yang ini kusimpan saja." Ryeowook memasukkan Manik gelang yang berhasil di kumpulkannya ke dalam saku seragamnya. Saat hendak meninggalkan kolam itu, kakinya seperti menginjak sesuatu, di tengoknya ke bawah

"Eh.. ada smartphone.." kata Ryeowook sambil memungut benda berwarna hitam tersebut.

"Ini punya siapa ya?" katanya lagi, sambil membolak-balik smartphone tersebut. Ryeowook mencoba menyalakannya, dan berhasil! Tapi, smartphone itu hanya menampilkan gambar huruf Y dan kemudian mati lagi

"Baterainya habis ya? Ini punya siapa sih? Masa aku harus melaporkan Smartphone ini ke petugas taman?" Ryeowook mengambil smartphone miliknya dari saku seragam dan membandingkannya. Lubang chargernya sama. Mungkin bisa pakai charger ku. Evil bawaan calon kakak iparnya mulai muncul. "Bawa pulang saja ah.." Ryeowook memasukkan samrtphone hitam itu ke dalam paperbag di tangannya dan berjalan pulang.

.

.

"Aku pulang!" teriak Ryeowook membuka pintu rumahnya. Dia berjalan ke ruang tengah dan menemukan eonni serta eommanya yang sedang menangis karena menonton drama korea. Mereka tampak sangat hanya mereka sih, Jangan lupakan seorang makhluk menyebalkan yang duduk di sofa lain. Itu Kyuhyun. Namjachingu sungmin eonni. Dia bahkan kelihatan sedang tidur bersama PSP nya. Merasa tidak di pedulikan, Ryeowook berjalan ke lantai atas menuju kamarnya

Selesai mandi dan berbenah kamar, Ryeowook mengingat sesuatu. Smartphone! Dengan terburu-buru dia mengeluarkan isi paper bagnya. Di ambilnya charger dan mulai akan lama. Ryeowook turun ke bawah untuk mencari makanan. Dia tadi belum makan siang.

"Eh..Wookie chagi sudah pulang?" tanya eomma sambil membereskan tissue yang bertebaran. "Eomma sih, melankolis banget, nonton drama seperti itu saja menangis, sampai-sampai tidak tau kalau anaknya sudah pulang dari tadi" protes Ryeowook kesal sambil menyendokkan makanan ke mulutnya

"Haha..mianhae wookie, eomma sampai tidak tau kau pulang" jawab sang eomma sambil berlalu. Ryeowook sudah selesai makan, minum juga sudah, mau ngapain ya? Nonton TV bentar ah..

Ryeowook menghentikan langkahnya "O..iya, smartphone!" Yeoja itu berubah pikiran dan kembali ke kamarnya.

Dia mencabut smartphone dari chargenya dan mendudukkan dirinya di sisi ranjang lalu menyalakan Smartphone itu. Yang tampak adalah huruf Y besar. Ryeowook menekan tombol menu utama, tapi tiba-tiba Smartphone itu mengeluarkan chaya yang menyilaukan Ryeowook dan membuat Ryeowok melemparkan benda itu. Sang smartphone tergeletak di tengah kamar. Sementara Ryeowook tampak ketakutan sambil memeluk boneka jerapahnya.

Seorang namja keluar dari smartphone itu. Namja itu memakai t-shirt dan celana jeans berwarna hitam. Rambutnya juga hitam. Matanya sipit, tubuhnya tinggi dan terlihat keren, tatapan matanya tajam, namja itu tersenyum membuatnya makin tampan. Ryeowook mengakui hal itu.

Tadinya si namja hanya tersenyum, namun tak lam kemudian dia berjalan ke arah Ryeowook.

"KYAAAAAAAAA!" Teriak Ryeowook keras sambil bersiap melempar boneka jerapahnya. Sang namja tampak kebingungan.

BRAKK

Pintu kamar Ryeowook terbuka menampilkan sosok eomma, dan sungmin eonni nya dengan ekspresi panik

"Ada apa wookie?" tanya Sungmin pada adiknya yang terlihat sedang mengatur nafas.

"T..t..tidak ada. Apa yang kalian lakukan?" kata Ryeowook balik bertanya.

"Kau tadi, kenapa berteriak?" kali ini sang eomma yang bertanya

Ryeowook mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kamar "Mmm..anu,, aku hanya kaget. Tadi ada sesuatu di jendela kamar wookie"

Leeteuk eomma berjalan menuju jendela wookie dan memeriksanya "Tidak ada apa-apa kok"

"Eh..wookie, kau punya smartphone baru ya?" tanya Sungmin sambil memungut smartphone yang tergeletak di tengah kamar.

Ryeowook segera mengambil smartphone itu dari tangan Sungmin. "Ini punya teman wookie, tadi dia minta bawakan oleh wookie dan terbawa sampai rumah." Bisa gawat kalau namja itu muncul lagi, pikir wookie sambil merebut si smartphone dan memasukkannya ke dalam laci meja.

"Eomma dan eonni kembali saja. Tidak terjadi apa-apa kok..hehehe" Ryeowook menunutun eommanya keluar kamar. Setelah itu dia menutup pintunya. "Huuhh.."

Ryeowook kembali mengambil benda hitam itu dan memandanginya dengan tatapan bingung.

"Wookie, wookie..Umm, terima kasih wookie.." sebuah suara mengagetkan Ryeowook membuatnya menoleh ke sumber suara

"Hah?" Ryeowook terduduk, seketika lutunya menjadi lemas. Bagaiman bisa seorang namja berada di kamarnya? Apakah dia sedang melihat hantu? Ryeowook hanya diam, meskipun namja itu berjalan mendekatinya.

Namja itu berjongkok "Kau wookie kan? Gomawo ne..sudah melepaskanku dari benda menyebalkan itu. Ternyata yang menyelamatkanku seorang yeoja manis"

Ryeowook sweetdrop seketika. Ryeowook mulai buka suara "Kau siapa? Eoh?"

Namja itu menjauhkan dirinya dari Ryeowook dan duduk di sisi ranjang "Aku Yesung."

"Apa kau hantu?" lanjut Ryeowook sambil menatap Yesung intens

"Ya! aku bukan hantu. Aku juga manusia sama seperti kalian. Hanya dimensi kita berbeda. Kau. Kenapa menatapku seperti itu? Apa aku kelihatan tampan?"

Ryeowook menepuk jidatnya "Dasar makhluk narsis! Aku hanya penasaran. Kenapa kau ada di sini dan terperangkap dalam smartphone itu? Padahal kau sebesar ini!"

"Itu lah appa ku. Dia mengurungku dalam benda itu.."

"Karena?"

"Apa aku harus mengataknnya?"

"Tentu saja!" Ryeowook mulai emosi menghadapi makhluk ajaib di depannya ini

Yesung menepuk-nepuk pundak Ryeowook "Ah.. baiklah. Aku membunuh orang"

"MWO!" ryeowook menjengit dan menggeser duduknya. "Kau juga mau membunuhku?"

"Eh..eh..bukan begitu. Aku membunuhnya karena orang itu..menyukai yeoja yang aku sukai. Jadi aku membencinya dan membunuhnya" jelas Yesung sambil memainkan jarinya

"Lalu, bagaiman dengan yeoja itu?" tanya Ryeowook penasaran

"Aku juga membunuhnya. Aku membencinya karena dia tidak menyukaiku."

Ryeowook menutup mulutnya dengan satu tangan. Bagaimana mungkin dia bertemu dengan seorang pembunuh? "Kau, keterlaluan"

Yesung menatap Ryeowook "Sebenarnya aku ingin memperbaiki kesalahanku dan ingin hidup dengan tidak bertindak kekanakan seperti ini. Tapi, semua terlambat. Tak ada yang mau percaya denganku lagi."

Keduanya hening. Sebentar kemudian Ryeowook bicara "Bagaimana cara mengembalikanmu ke duniamu?"

Yesung terkejut "kau tidak ingin aku tinggal bersamamu?" Ryeowook balik terkejut "Kau pikir, siapa yang ingin tinggal dengan makhluk dimensi lain yang ternyata seorang pembunuh?"

Yesung terdiam "Aku mohon, ijinkan aku tinggal disini. Diluar sana gelap wookie"

Ryeowook berjalan ke arah jendela kamarnya den membukanya "Pulanglah ke duniamu. Namja tidak boleh berada di kamarku. Aku taku denganmu"

Yesung mengikuti perintah Ryeowook dan berjalan terseok-seok "Baiklah jika itu yang kau inginkan. Tapi, ini sudah takdir..siapa yang membebaskanku, dia akan mendampingi hidupku selamanya" Yesung pun pergi entah kemana.

Ryeowook bergidik ngeri mendengar yang barusan dikatakan Yesung. Ih..mendampingi makhluk lain. Kenapa harus dia yang membebaskan Yesung? Memang sih Yesung itu keren dan tampan tapi kalau ternyata dia seorang pembunuh, Ihh…

.

.

"Wookie..bu..buka,bu..buka jendelanyaa..Dingiiinnn.."

Tok..tok..tok..

Ryeowook mendengar suara itu. Dan itu nyata. Ryeowook terbangun dan melihat ke jendela. Dia mendapati Yesung yang terduduk di dekat jendela kamarnya. Merasa tak tega, Ryeowook membiarkan Yesung masuk. Ryeowook memberikan beberapa selimut pada Yesung. Dirasa Yesung sudah tenang ke alam mimpinya, Ryeowook berniat meneruskan acara tidurnya yang sempat tertunda.

"Wookie.." Ryeowook terkejut ketika pergelangan kakinya di cengkram tangan Yesung. Ryeowook berjongkok "Wae Yesung?"

Dengan tatapan mata yang sendu dan sayu Yesung menatap Ryeowook "Bisa antarkan aku ke kamar mandi? Mau pipis.."

Ctakkk

"Appo…" teriak Yesung sambil mengusap kepalanya sendiri yang dijitak oleh Ryeowook.

"Pergi saja sendiri, kau pikir aku eommamu yang harus mengantarmu ke kamar mandi malam-malam begini?! Lagian kenapa tidak pipis sebelum tidur? Apa eomma mu tidak mengajarkan hal itu? Eoh?" protes Ryeowook sambil membenamkan dirinya kedalam selimut tebal.

"Baiklah, aku pergi ke kamar mandi sendiri" Yesung manyun dan berjalan ke arah pintu kamar ryeowook. Tiba-tiba sebuah bantal mendarat tepat di kepala Yesung. "Berhenti mengganggu kepalaku, sakit tau!" sungut Yesung pada Ryeowook yang sedang nyengir

"Hahahaha..kau lucu juga kalau kesakitan begitu. Hey Yesung! karena aku yang telah membebaskanmu dan mengijinkanmu tinggal di rumah ini, kau harus menuruti perintahku, Oke? Kau tidak boleh keluyuran di rumahku babo.." lanjut Ryeowook sambil membuka pintu

"Aish..baiklah. Bisakah kau bersikap sopan padaku? Panggilaku oppa, aku lebih tua darimu!"

Ryeowook terkekeh "Ne..arraseo oppa!"

Semenjak ada Yesung, Ryeowook selalu merasa kewalahan. Dia juga merasa bersalah pada eomma dan eonninya karena sering membohongi mereka untuk menutup-nutupi keberadaan Yesung di rumah itu. Yesung itu kan namja, sementara dia Yeoja. Sangat tidak nyaman membiarkannya tidur di dalam kamar. Yesung itu juga layaknya manusia, dia perlu makan, dan Ryeowook merasa kewalahan melakukan semuanya untuk Yesung, sementara tugasnya sebagai pelajar sering terabaikan

'aku harus bicara pada Yesung!' pikir Ryeowook sambil melangkahkan dengan gusar menuju rumah

.

BRAAKK

Ryeowook membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali, dia mendapati Yesung sedang tiduran di ranjang miliknya sambil membaca sebuah buku. Aigoo..itu buku diary. Ryeowook meramaps buku itu dari tangan Yesung

"Ternyata kau tidak punya namjachingu ya?! Berarti benar dong kita berjodoh." ucap Yesung sambil menatap wookie

"Bukan saatnya untuk membicarakan itu. Oppa, aku ingin bicara denganmu, duduklah yang benar" titah Ryeowook pada Yesung.

Yesung merubah posisinya menjadi duduk di tepi Ranjang, sementara Ryeowook duduk di kursi belajarnya. Tangannya dilipat ke dada. Gayanya benar-benar seperti seorang detektif yang sedang mengintrogasi seorang tersangka.

"Yesung oppa, ini mungkin memberatkan bagimu, tapi kumohon, pergilah dari sini. Kau tau kan, selama ada kau aku jadi sering berbohong pada eomma dan Eonni, juga sering melupakan tugasku sebagai pelajar hanya untuk menyembunyikanmu di rumah ini. Aku juga merasa tidak nyaman jika kau harus tidur di kamarku..jadi untuk itu-"

"Jadi, kau menyuruhku untuk pergi?" potong Yesung dengan cepat. Ryeowook mengangguk

"Tapi, jika aku pergi, kau akan mencariku..karena-"

"Tidak!" ucap Ryeowook

Yesung menatap Ryeowook dengan tatapan memohon, Ryeowook tetap menggelengkan kepala seakan mengetahui apa yang ingin di katakan Yesung.

"Wookie, aku ingin tinggal di dunia, apa yang harus ku lakukan agar aku bisa tinggal di dunia?"

"Kau boleh saja tinggal di dunia, asal tidak di rumahku apalagi di kamarku!"

"Lalu dimana?"

Ryeowook menatapnya sebal "Terserah saja, aku merasa terganggu dengan kedatanganmu"

Yesung hanya menunduk pasrah "Baiklah, terserah kau saja, asal aku masih bisa melihatmu, aku akan tinggal dimana saja" seperti biasa, Yesung akan menuju balkon kamar Ryeowook dan menghilang entah kemana. Ryeowook menarik nafasnya lega.

.

.

Sudah tiga hari ini sejak kepergian Yesung. Biasanya jika waktu makan malam dia akan turun lagi ke setelah eomma dan eonninya tidur, untuk mengambilkan Yesung makan malam. Saat tengah malam dia juga harus bangun untuk menemani Yesung yang ingin ke kamar mandi. Selalu saja begitu, Yesung hanya akan pergi ke kamar mandi pada tengah malam. Dia tak mungkin membiarkan Yesung keluyuran di dalam rumahnya.

Dan sekarang tidak ada yang seperti itu lagi. Makhluk itu sudah pergi dan dia bisa bebas seperti biasa. Tidak ada yang membuka buku diarynya lagi atau menemani pipis di tengah malam.

Jam pelajaran terakhir di sekolahnya adalah pelajaran matematika. Ada ulangan lagi, Sonsaengnim Jung membagikan kertas soal. Ryeowook yang tadinya santai jadi berubah panik. Masalahnya rumus-rumus yang telah di pelajarinya kabur entah kemana begitu melihat wajah Sonsaengnim Jung

.

20 menit berlalu, Ryeowook sudah mulai tenang mengerjakan soal. Saat sedang asyiknya tiba-tiba, dia ingin sekali ke toilet. Ryeowook meminta izin pada sonsaengnim Jung untuk keluar kelas sebentar.

Begitu kembali dari toilet Ryeowook terkejut. Lembar jawabannya sudah terisi sempurna, dia celingukan mencari seseorang yang mungkin telah baik hati mengisi lembar jawabnya. Matanya yang tadi sibuk mengedar kelas menangkap sosok seseorang yang setengah muncul di jendela

Yesung! kalau yang ini baik hati ada maksudnya

"OMO!" teriak Ryeowook yang membuat seluruh penghuni kelas menoleh padanya

Sreeet..

Ryeowook merobek lembar jawabnya "Sonsaengnim! Boleh aku minta lembar jawaban lagi? Lembar jawab ku robek"

Sonsaengnim Jung yang tadinya bingung melihat Ryeowook merobek lembar jawabnya langsung memberikan lembar jawab baru

"Kamsahamnida"

.

"Benarkah? Wah, festival yang menyenangkan ya! Lebih menyenangkan dari tahun lalu" ucapku sambil berjalan menjajari Eunhyuk

"Iya, festival musim panas tahun kemarin aku tidak bisa ikut, jadi tahun ini, aku harus ikut. Lagipula aku kan sudah punya dongek!" Sahut eunhyuk sambil memeluk manja boneka ikan di gantungan kunci mobilnya

"Dongek?!"

"Hahaha.. Donghae maksudku

"Oh.. aku juga mau ajak Onew ke festival ini!" balas Key tak mau kalah

Baekhyun mengangguk, "Baekie juga mau ajak Chanyeol! Ryeowook mau ajak siapa?"

JLEBB

Ternyata mereka sadar juga kalau ada aku yang tidak punya namja chingu.

"Ummhh..aku,, tentu saja pergi sendiri. Lebih asyik tau!"

"Ryeowookie!" teriak seseorang sambil melambai-lambaikan tangannya. Ryeowook dan teman-temannya yang asyik mengobrol menoleh pada sosok namja di depan gerbang sekolahnya

Ryeowook menjengit. Yesung! gawat..Mati kau Kim Ryeowook

Ryeowook memandang ke tiga temannya yang terlihat sedang cengo. Mereka seperti melihat seorang pangeran istana saja, padahal yang mereka liat itu makhluk jadi-jadian

"Ryeowookie..siapa dia? Tampan sekali!" ucap Eunhyuk sambil merapatkan kedua tangannya di dagu

"Kerennnn..namja chingu mu kah?"

"Dia lebih keren daripada Onew ku!"

Ryeowook yang menyadari teman-temannya terhipnotis oleh Yesung langsung menepuk pundak ketiganya "Hei! Apa yang kalian katakan? Dia hanya tetanggaku!"

Kini Yesung suadah berada di samping Ryeowook. Tangannya yang besar bertengger di pundak Ryeowook "Wookie, ayo pulang, aku belum beberapa hari ini aku belum makan. Boleh makan di rumahmu?"

Apa yang di ucapkan Yesung langsung mengubah feel Eunhyuk, Key, dan Baekhyun.

"MWORAGO?!" tatap ketiga temannya seolah mengatakan 'Benarkah namja setampan dia tidak punya persediaan makanan sehingga harus meminta?'

"Ah..tidak, dia memang suka bercanda, maksudnya dia sudah memesan meja di cafe, jadi aku harus ke sana. Kalau begitu aku duluan ya, Bye!" Ryeowook bergegas pergi sambil menarik Yesung

"Oh.. oke, kalau aku datang ke festival, aku akan mengabarimu, Bye!" Baekhyun membalas lambaian tangan Ryeowook. Hanya Baekhyun yang bisa berpikir positif soal namja yang 'meminta makan' pada Ryeowook tadi.

"Baekhyun! Apa kau tidak curiga?! Jangan-jangan namja tadi gelandangan?!" selidik Eunhyuk

"Atau dia itu sudah menikah dengan wookie, jadi dia meminta makanan pada wookie karena wookie tidak masak beberapa hari ini!" celetuk Key

Plakk..

"Appo!" teriak Key sambil mengelus pundaknya yang baru mendapat tepukan keras dari Baekhyun

"Berpikirmu jauh sekali ayam betina! Tidak bisakah kalian berpikir positif tentang Ryeowook? Ayo kita pulang"

Eunhyuk dan Key mengangguk mengikuti Baekhyun yang berlari menuju mobil Eunhyuk.

.

"YA! Apa yang kau lakukan tadi?! Kau muncul tiba-tiba dan dan mengatakan hal yang sangat memalukan pada teman-temanku, Eoh?!" Ryeowook berteriak sangat keras di depan Yesung, hingga membuat orang-orang yang berlalu-lalang menatap keduanya.

Ryeowook menutup mulutnya menyadari apa yang baru saja di lakukannya. Ryeowook mendudukkan dirinya di samping Yesung yang menunduk karena di teriaki begitu keras.

"Aku lapar Ryeowookie, aku tidak bisa mendapat makanan semenjak pergi dari rumahmu." Jelas Yesung sambil melirikkan matanya pada Ryeowook

Ryeowook menarik nafas sebentar "Kau kan bisa menghilang dengan begitu cepat? Kenapa tidak mengambil makanan di restoran atau cafe saja? Eoh?!"

"Mau aku bisa terbang, bisa menghilang, tapi yang namanya mencuri itu kan tidak baik Wookie.." jawab Yesung

Ryeowook melipat tangannya di dada "Benar juga apa katamu, lalu bagaimana ini? Aku tidak mau uang jajanku habis untuk membelikanmu makananmu.."

Yesung menjentikkan jarinya

CTAKK..

"Lalu kenapa kau tidak membawaku ke rumahmu lalu biarkan aku makan di sana, kan tidak usah bayar"

Ryeowook menaikkan alisnya seperempat senti. Ryeowook tersenyum lalu berdiri dan menjentikkan jarinya seperti yang dilakukan Yesung

CTAKK

"Kau benar!" ucap Ryeowook. Yesung langsung tersenyum lebar dan ikut berdiri begitu melihat ekspresi Ryeowook

"JANGAN HARAP AKU MAU MEMBAWAMU KE RUMAHKU SEBAGAI TUMPANGAN GRATIS! KAU PIKIR NASI DI RUMAHKU ITU GRATIS?! BAYAR TAU!" Ryeowook kembali berteriak kepada Yesung dan pergi meninggalkan Yesung.

Yesung langsung mengejar Ryeowook dan berjalan menjajari Ryeowook

"Ayolah, apa kau tidak kasihan padaku, aku sangat lapar"

"Tidak"

"Wookie, kumohon, kau kan baik"

"Tidak"

"Keluargamu itu kaya, appa mu bisa beli beras lagi kalau habis. Lagipula makanku juga tidak banyak"

"Tidak"

"Kau ini, aku kan sudah menjawabkan soal matematikamu tadi.."

Ryeowook menghentikan langkahnya "Tidak. Lagipula, lembar jawabnya sudah ku robek. Sebodoh apapun aku dalam hitungan, aku tidak akan pakai jalan pintas murahan. Aku masih kuat berpikir"

Ryeowook kembali berjalan sedangkan Yesung hanya bisa menelan kata-kata Ryeowook, dan tetap berjalan mengikuti Ryeowook pulang

.

.

"Aku pulang" ucap Ryeowook sambil membuka pintu rumahnya kemudian langsung menutupnya agar Yesung tidak sempat masuk. Ryeowook mendapati Eomma dan Sungmin eonni sedang memasak. Sedangkan Kyuhyun sedang mencuci kentang. Ah..kyuhyun hanya ikut-ikutan saja, cari kesempatan dekat dengan Sungmin

"Ah..wookie pulang. Selamat datang wookie" ucap Sungmin sambil mengiris-iris kentang

"Ne, wookie masuk ke kamar dulu ne, eomma eon—"

TING..TING..

Kyuhyun berjalan ke depan monitor bel "Temanmu wookie?" tanya Kyuhyun pada Ryeowook. Ryeowook segera mendekat ke monitor bel. Jangan-jangan Yesung.

Hatinya begitu lega setelah mendapati wajah Key di layar monitor. Ryeowook hendak berjalan menuju pintu, tapi saat di perhatikan, seperti ada seseorang yang nyempil? Ah.. iya, itu Yesung!

Ryeowook menekan tombol untuk membalas suara Key di luar sana "Ah..Key, kalian mau pergi ke festival?"

"Ne, Ryeowook ikut kan? Yesung sudah menunggu.." sahut suara di seberang sana

"A..tidak..tidak..Key pergi saja, sendiri bawa Yesung sekalian"

"Apa?"

"Ryeowookie, buka pintunya, tidak sopan bicara begitu." Tegur eomma Ryeowook. Ryeowook berjalan menuju pintu.

Cklekk

"Key, aku tidak ikut ke festival, kau dan yang lain saja."

"Oh.. kau tidak bisa ya? Kalau begitu kami pergi dulu, Bye!"

"Selamat bersenang-senang! Bye!" merasa Key sudah jauh, Ryeowook menutup pintu rumahnya, namun sebuah kaki lengkap dengan sepatu sport putih menahan pintu rumah Ryeowook

"Eh?!" Ryeowook berusaha menutup pintu dengan keras agar sepatu sport putih itu tidak membawa pemiliknya masuk. Namun Tenaga Yesung jauh lebih kuat. Ryeowook terkkejut. Jangan sampai berteriak. Yesung dan Ryeowook masih mengadu kekuatan menaklukkan pintu, Kyuhyun bingung melihat Ryeowook yang dari tadi sibuk berkutat dengan pintu.

"Ada apa wookie?" Kyuhyun berjalan mendekati Ryeowook. Ryeowook panik dan manginjak kaki Yesung dengan tumitnya. Meski hanya memakai kaos kaki, Injakan wookie cukup membuat Yesung menjauhkan kakinya dari pintu. Sekarang hanya tinggal sebgaian jari Yesung yang menempel di pintu rumahnya

"Wookie, pintunya kenapa? Biar aku yang tutup." Ryeowook semakin panik melihat Kyuhyun yang sudah semakin dekat dengannya.

"Tidak, hanya ada sedikit berat saja" Dengan sekali hantakan, Ryeowook menutup pintu dan membuat jari Yesung terjepit di sana.

"AAAARRRGGHHHH!"

Yesung berteriak begitu keras hingga membuat Sungmin dan Leeteuk yang sedang memasak berlari menuju ke depan pintu. Ryeowook membelakangi pintu dan memejamkan matanya mendengar teriakan Yesung. pasti sakit, pikir Ryeowook.

Kyuhyun segera membuka pintu mendengar teriakan yang sangat keras.

"OMONA!" Leeteuk eomma berteriak begitu keras

"Kau, tampan sekali!" komentar Leeteuk

"Kyaaa! Dia sangat keren!" sahut Sungmin sambil menggigit jarinya

"Dia seperti memakai helm.." balas Kyuhyun mengetahui Sungmin-nya sedang memuji namja yang meringis memegangi jarinya sendiri

Ryeowook menepuk jidatnya mengetahui respon eomma dan Sungmin eonninya,. Namun, dia segera kabur ke kamarnya di lantai atas

Yesung meringis memegangi jarinya yang membengkak "Bisa aku bertemu Ryeowook?"

"Oh.. tentu saja, masuklah dulu, atau naik saja ke kamarnya. Anggap saja rumah sendiri" ucap Leeteuk sambil mempersilahkan Yesung masuk. Tidak biasanya Leeteuk bersikap seperti ini.

.

Ryeowook segera kabur ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya. Lebih baik dia di kamar dulu sebelum Yesung mengetahuinya.

Selesai berganti baju, Ryeowook menempelkan telinganya di pintu kamar. Kelihatannya aman. Ryeowook membuka pintu kamarnya lalu kemudian menutupnya lagi.

Yesung ada di depan kamar!

Tapi, kelihatannya jari Yesung tadi berdarah. Hah? Benarkah? Ryeowook membuka pintu kamarnya Yesung menetes di depan kamar Ryeowook. Ryeowook yang merasa bersalah membawanya ke ruang tengah di lantai atas

"Tunggu di sini dulu ne, aku ambil obat"

Yesung mengangguk. Dia masih menahan rasa sakit di jarinya, darah mengalir dari sela-sela kukunya

Ryeowook kembali dan mulai mengobati Yesung

"Ternyata kau punya darah juga ya"

"Ya, kau ini. Kasar sekali ne"

"Hahaha..baiklah, aku minta maaf"

Yesung bersorak dalam hatinya "Ini sangat sakit tau!"

"Iya,iya, tunggu di sini aku ambilkan makan dulu."

Ryeowook kembali dengan makanan untuk Yesung. Yesung memakannya dengan lahap. Begitu selesai makan, Yesung menenggak air putih di depannya dan mengusap mulutnya dengan tangan. Ryeowook melemparkan sekotak tissue pada Yesung "Pakai tissue babo! Kau sangat jorok"

"Oh..iya, wookie kenapa tidak ikut ke festival?" tanya Yesung

Ryeowook memainkan ujung rambutnya "Mmmhh..tidak papa kok. Hanya malas saja."

"Padahal aku ingin ikut ke festival lho! Aku kan tidak pernah ke sana. Teman-teman mu tadi pergi ke sana"

Ryeowook mengagguk. "kenapa tidak ikut mereka saja? O..iya, kau kan sudah selesai makan, jadi sekarang silahkan keluar dari rumahku."

"Eh? Kau ini..kenapa sih selalu mengusirku? Kau kualat lho! Kau sudah ditakdirkan untuk mencintaiku"

"Dasar narsis! Eh, ngomong-ngomong kenapa kau pakai sepatu sport putih begitu?" tanya Ryeowook begitu melihat sport putih terpasang manis di kaki Yesung.

"Oh..ini, aku membelinya kemarin, masa namja keren sepertiku nyeker kemana-mana, ngga elit dong!"

Ryeowook membenarkan posisi duduknya "Lalu, dapat uang darimana?"

Yesung menaikkan satu kaki kananya ke atas kaki kirinya seperti layaknya bapak-bapak yang sedang meminum kopinya "Kau pikir ketika aku di suruh hidup di dunia appa ku tidak memberikanku uang?"

"kalau begitu, kenapa tidak beli makanan pake uang itu?"

Yesung menggaruk belakang kepalanya "aku harus membeli satu baju lagi. Jadi uang itu kugunakan untuk membeli baju. Kau sih, tidak mau ku ajak ke festival..kan aku ingin menyuruhmu memilihkan baju yang bagus untuk namjamu ini"

Ryeowook mendecih dengan apa yang baru Yesung katakan. Dia beranjak pergi dan mendorong Yesung ke lantai bawah. Tanpa menghiraukan rengekan Yesung, Ryeowook terus menyeret Yesung sampai keluar dari rumahnya.

Kyuhyun tampak terbengong-bengong melihat adik yeojanya berlaku kasar pasa namja.

"Wookie, kenapa kau mengusirnya begitu?" tanya Kyuhyun

Ryeowook meneruskan langkahnya menaiki tangga menuju kamar "Bukan urusanmu"

.

Ryeowook membanting pintu kamar. Dia merebahkan tubuhnya di kasur empuk kesayangannya. Tangannya menggapai smartphone hitam yang tergeletak di meja kecil samping tempat tidurnya.

Di baliknya smartphone itu berkali-kali. Oh..sungguh mengerikan ketika dirinya harus hidup berdampingan dengan namja misterius seperti Yesung. Ryeowook membalikkan tubuhnya gelisah. Tapi kalau boleh jujur, Ryeowook mulai menyukai Yesung. Yeoja itu tersenyum malu dan membenamkan wajahnya di bantal. Dilemparnya smartphone hitam itu ke sembarang arah.

"Ah..gila" ucapnya pelan sambil melesat ke alam mimpi

-TBC—

Yeyy.. author bawa ff baru. Yewook again! Hehe, author bingung, sebenrnya pengen bikin cast lain, tapi ngga tau kenapa rasanya sangat ngga bisa! *ngomong apa sih?!*eh, ada yang tau g? ff yang ceritanya yesung tu punya cewe masa lalu namanya Park Sun young trus dia ketemu ma wookie gtu ceritanya, kasih tau nama author n judul ff ny dong. baiklah, silahkan di riview ff ini. Kalau ngga di riview juga ngga papa sih, eh tapi tolong di riview, setidaknya author bisa mengenal kalian" yang baca fict ini. Gomawo, ada chapt selnjutnya. Paipai...