_GAARA'S FANG _
Desclaimer: Masashi Kishim0t0
Rating: T
Pairing: Sai x Gaara x Naruto x Sasuke x Sai + Tenten x Neji
Genre : Tragedy / Romance
By: Kinoshita no Shoujo
NB: Siapkan lagu Vierra-Rasa ini, ya..
Jika ada mistakes, saya minta maaf, karena ini adalah karya fanfic pertama saya untuk menulis inspirasi. Selamat membaca…! ^__^
Prolog
#
Konoha High School 3, 05.28 pm
Sore itu, seorang murid cowok berjalan menuju ruang kepala sekolah. Seragam batik kotak merah-jingga sebagai bawahan panjang, kemeja putih dengan dasi belang merah-jingga yang agak kendor di leher, menampakkan sedikit dada bidangnya hingga memancar aura ketampanan yang luarrrrr biasaa..
"Neji..! Tunggu!" panggil Tenten jauh dibelakang.
"Lama amat,sih!'" ketus Neji.
"Maaf,maaf... Habis, aku tadi ke KM bentar.."
"Dasar cewek" katanya manyun.
Tenten samar denger,"....Apa??"
"Nggak,," Neji sedikit mengangkat bahu.
"Huh!" Tenten menjentitkan roknya yang setengah paha sambil membuang muka. Mendahului Neji.
Dari ruang kepala sekolah terdengar lagu dari grup band Akatsukierra yang tak asing di telinga mereka, remaja Konoha. Mereka meneruskan langkah menuju ruang Om Gai (). Asal muasal nada-nada ini mengalun yang ternyata dari radio bututnya Om Gai -yang sampai diproduksi terakhir tahun berapa pun nggak diketahui-. Radio yang ditemukan Om Gai di gudang sekolah ini.
Ku tak percaya, kau da di sini,
menemaniku, disaat dia pergi..
Sungguh bahagia, kau da di sini,
Menghapus semua, sakit yang kurasa..
Mungkinkah kau merasakan, semua yang kupasrahkan,
Kenanglah kasih..
Begitu membuka pintu kepsek, mereka mendapati Om Gai tengah karaoke –sambil menari aneh- dengan PDnya. Suara Om Gai yang berlenggak-lenggok yang mungkin lebih cocok dinyanyikan pada aliran keroncong.
Ku suka dirinya, mungkin aku sayang~~
Namun apakah mungkin kau menjadi milikku..~
Kau pernah menjadi, menjadi miliknya~~~
Namun salahkah aku bila ku pendam rasa ini..~~~~~
Na~nana~nanana~nana~nanana~
Na~~na~~na~~~~~~
Neji dan Tenten sweatdrop berat. "Ehmmm!!" Neji berdehem menyadarkan Om Gai.
"~Eh?~" suara Om Gai di mic masih berlenggok. "Oh, Tenten-chan! Neji-kun! Silahkan masuk! Sebentar, ya.. Lagi enak, nih!!" Om Gai meneruskan karaokeannya. Nggak peduli di sana ada Tenten yang lagi tersenyum hambar, tak mampu menghilangkan rasa ilpilnya pada kepsek satu ini. Lain dengan Neji yang orangnya nggak sabaran, di keningnya dari tadi udah muncul otot yang membentuk perempatan jalan. Ingin rasanya mengubur dalam-dalam kepsek berbaju hijau ketat ini.
Mungkinkah kau merasakan, semua yang kupasrahkan,~
Kenanglah kasih..~~~
Sekolah mereka, Sekolah Tinggi 3 Konoha adalah sekolah dimana terdapat pembagian 2 waktu belajar dalam sehari. Dayschool adalah waktu sekolah yang KBM-nya dilakukan pada pagi sampai sore hari. Sedangkan Night School adalah waktu sekolah yang dilakukan pada malam hari.
Neji dan Tenten adalah sepasang guardian interschoolnya. (Bukan pasang dalam arti percintaan, tapi pasang dalam arti tugas sekolah. Tapi dibilang dalam arti cinta pun tak apa). Guardian adalah murid penjaga yang bertugas mengawasi pergantian waktu belajar antara Dayschool dan Nightschool. Yah... semacam satpam intensive gitu lah.. Meskipun begitu, mereka adalah vampir.. -eits- bukan keduanya, yang vampir Cuma Neji. Sedangkan Tenten berdarah manusia murni. Lho, kok-
Ini karena mereka berdua udah kemakan yang namanya 'Cinta Anak Muda'! hehehe..__
~Ku suka dirinya, mungkin aku sayang
Namun apakah mungkin kau menjadi milikku..~
Adanya Nightschool dan Dayschool bukan berarti SMA 3 Konoha adalah sekolah yang kekurangan ruang terus ada pergantian waktu belajar seperti kebanyakan sekolah yang kagak punya lahan. Ini dilakukan agar para vampir dan manusia berdarah murni tidak bercampur jadi satu. Karena akan sangat berbahaya bagi murid dayschool, yang beranggota manusia murni. Walaupun begitu, murid-murid vampir ini memang sudah di didik untuk bisa menahan rasa dahaga mereka akan darah manusia yang ada di mana-mana.
Tunggu-tunggu-tunggu.... tunggu-bentar... kenapa dari tadi muncul kata--
-Vampir?
Ya, SMA 3 Konoha merupakan SMA yang separo warganya adalah vampir, separo yang lainnya adalah manusia. Di Konohagakure semua vampir terkendali dan jumlahnya semakin sedikit karena sannin Jiraiya, wali kota KonohaGakure ini pintar mengatasi kelajuan perkembangan para vampir.
Tetapi jangan kuatir, vampir-vampir ini sudah 'jinak'. Mereka tidak meminum darah manusia. Tetapi mereka hanya minum pil darah yang biasa mereka larutkan ke dalam air seperti redoxon. Pil darah yang berasal dari darah manusia asli ini sudah dikemas dalam satu wadah silinder kecil. Karena itulah, konohagakure mewajibkan warganya donor darah 3 bulan sekali untuk memenuhi persediaan pil darah akan kebutuhan para vampir. Disamping itu juga untuk menghindari adanya korban hidup. Tentunya kewajiban ini ditanggung oleh warga yang telah melampaui usia tertentu dan bebas AIDS..! ^_~*
~Kau pernah menjadi, menjadi miliknya~~~
~Namun salahkah aku bila ku pendam rasa ini..~~~~~
SMA 3 Konoha adalah sekolah ter-elit di Kota Konoha. Dengan kondisi ber-AC di setiap sudut ruang kelas, ke-7 Hotspotnya memancarkan kekuatan dahsyat meluas mencakup seluruh kota dan setiap muridnya difasilitasi laptop berlogo APPLe. Dengan kemampuan intelektual yang bisa kita bandingkan dengan campus Harvard, -wuihhh....- mereka adalah generasi penerus Konoha banyak yang dilirik oleh perusahaan dari kota-kota lain untuk di ambil tenaga maupun kemampuan otaknya.
Om Gai meletakkan mic-nya di samping radio jadul. Menekan tombol stop dan mencabut kabel plug. Sofa merahnya ia tarik dan siap mendengar celoteh dua orang guardian ini.
"Ada apa?" tanya Om Gai.
"Kami melaporkan data-data yang kami peroleh akhir-akhir ini," Tenten menyodorkan secarik amplop file coklat yang masih terikat rapat.
Kali ini Om Gai berwajah serius. Dia -eh- Beliau menerima amplop itu dan membuka tali merah. Begitu membolak-balik dan membaca isinya, dia –eh, Beliau.. Ah sudahlah- berkomentar, "Bagus, tidak ada kejahatan saat masa kalian bertugas. Tidak ada kejahatan yang terjadi seperti tahun lalu waktu kakak kelas kalian masih menjabat guardian."
Neji dan Tenten tersenyum puas. "Terima kasih,".
"Tetap seperti ini. Masa jabatan kalian masih delapan bulan lagi. Waspada akan segala hal. Baik, kalian boleh pergi."
Neji dan Tenten beranjak pergi setelah membungkukkan badan. Om Gai tersenyum. Dia berdiri untuk mengambil micnya dan menekan tombol play pada radio kesayangannya. Beraksi kembali..
Ku tak percaya, kau da di sini,~
menemaniku, disaat dia pergi~~
Sungguh bahagia, kau da di sini,~
Menghapus semua, sakit yang kurasa~~.
Mungkinkah kau merasakan, semua yang kupasrahkan,~
Kenanglah kasih..~~~~~~~~~
Berlanjut sampai tiga jam kemudian. Anak-anak night school yang nggak sengaja melewati kantor ini pada sweatdrop. Tapi ada juga yang nggak. Mereka maklum akan kebiasan kepsek aneh mereka. Udah BIASA..
TBC ke Chapter satuuu.....! (^__^)
Repiew-repiew-repiew.. (^_^)
*Hahhh.... Baru prolog udah ngarep (--__--)*
