Me

Author : Zaky UzuMo

Pair : KyuHyuk, 2Min, MinHyuk, DPL(dan pair lainnya)

Rate : T s/d M

Genre : Entahlah~

Disclamer : semua Chara milik Tuhan YME, ortu mereka, SMEnt, dan diri mereka sendiri. Dan cerita gaje ini punya Zaky ^_^

WARNING! Death chara, EYD, Typos, alur kecepetan, DKL (Dan Kesalahan Lainya)

Oke, readerdeul langsung baca aja, ne!

Pai, pai! ^^

.

.

.

.

.

Kyuhyun POV

"Ya, Cho Kyuhyun! Dari mana saja kau, hah!?" cih, suara itu lagi, aku muak mendengar suara itu! Kenapa wanita jalang itu sok perhatian padaku? Heh, menjijikan!

"Bukan urusanmu." Ucapku datar.

"Cho Kyuhyun, bisakah kau bicara lebih sopan pada ummamu, hah!?" heh, aku bahkan tak sudi menganggapmu sebagai ummaku.

"Sejak kapan kau menjadi ummaku, eoh?" Sahutku dengan nada sarkastik.

"Tentu sa.."

"Bukankah kau hanya mengincar harta appaku, eoh?" bisa kulihat wajahnya yang sudah memucat sekarang. Ya, aku tahu kalau wanita jalang ini hanya mengincar harta appaku saja.

Benar benar wanita berengsek. Menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta appa, termasuk dengan membunuh ummaku. Mataku berkilat penuh kebencian setiap kali bertatap mata dengan si jalang ini.

Dan setelah memberikan tatapan tajam pada wanita itu aku pun langsung masuk ke kamarku dan membanting pintu dengan tidak berprike-pintu-an. #poor pintu

.

Kamar Kyu

Sesampainya di kamar aku langsung membaringkan tubuhku di kasur king sizeku. Kubaringkan badanku ke kiri dan kanan, berusaha mencari posisi yang nyaman. Tapi,nihil! Aku sama sekali tidak bisa tidur.

Perlahan kutarik nafasku dan kuhembuskan lagi. Kuharap dengan cara ini aku bisa cepat tidur dan berisirahat.

"Haah.. hari yang membosankan.." gumamku sebelum terbuai ke alam mimpi.

.

Kyuhyun's dream

"Umma.. hiks, umma.. jangan tinggalkan Kyunnie, umma.. hiks.." isakan demi isakan tak kuasa ditahan oleh bocah berambut ikal itu.

"Ssshhtt... uljimma, Kyunnie.. umma sudah tenang di sana... uljimma, ne.." hibur sang appa.

"Ta-tapi Kyunnie masih ingin bersama umma, appa.." isakan itu masih belum berhenti keluar dari bibir mungilnya dan air mata yang menganak sungai di pipi Kyuhyun pun semakin menjadi.

Dan langit pada saat itu seakan ikut menangisi kepergian Cho Kibum, namja yang sangat disayangi dan dicintai oleh Cho Siwon dan Cho Kyuhyun, dua namja yang saat ini sedang dirundung duka atas kepergiannya itu.

End of Kyuhyun's dream

.

BRUK!

"Hosh.. hosh.. hosh.. mimpi itu lagi.." aku terbangun dari tidurku karena mimpi buruk itu.

Hah, hah..

aku masih mengatur nafas dan berjalan ke kamar mandi untuk membasuh mukaku. Kulihat pantulan dirku di cermin. Kusut. Satu kata yang sangat tepat untuk merefleksikan pantulan wajahku di sana.

Tak lama, aku melirik jam yang melingkar di tanganku. Jam 11.35, aku pun tersenyum ralat menyeringai,

"Aah.. ini memang waktu yang pas." Dengan segara aku keluar dari kamar mandi dan mengganti pakaianku. Kupilih celana jeans, kemeja dan jaket hitam dengan aksen biru sebagai hiasanya. Segera kuambil kunci mobil sport hitamku.

Kubiarkan dua kancing teratas kemejaku terbuka. Kusisir sedikit rambut ikalku.

"Perfect." Gumamku sedikit narsis. Aku segera berjalan ke garasi dan membawa mobil sport hitamku menembus gemerlap malam kota Seoul yang tidak pernah tidur.

.

Skip time

Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam sebuah klub malam yang sudah menjadi tempatku berkumpul dengan teman temanku yang lain.

"Yo, Kyu!" Changmin menyapaku saat aku sudah berjarak beberapa meter dari meja bartender yang asik mencampur berbagai minuman keras pesanan pelanggan di sana.

"Hai, Min! Sepertinya kau sedang bersenang senang, ne?" kulihat dia sedang asik dengan kencannya.

"Haha.. kau coba gadis yang di sana, Kyu! Kudengar di sana ada yang baru."

"Hmm.. boleh juga." Seringai tercetak jelas di wajahku.

"Bagaimana jika kau minum dulu, Kyu?" tanya Jonghyun padaku.

"Hm.. boleh juga, yang biasa, ya!" aku duduk dan menunggu pesananku datang. Dan setelah pesanku datang aku langsung meneguk habis minumanku.

Lalu aku melangkahkan kakiku ketempat yang tadi dimaksud Changmin. Hmm.. ada yang baru, ne. Mungkin malam ini akan jadi malam yang menyenangkan..

"Hai, tampan~" belum sampai di tempat ysng ditunjuk Changmin, suara suara yeoja itu sudah terdengar. Hmm.. sepertinya benar kata Changmin, wanita wanita di sini masih baru.

"Hai, cantik." Aku mendekat dan duduk di samping seorang gadis yang kurasa masih ranum di sana.

"Ah, halo, tuan.." nada bicara gadis manja tapi terdengar agak ragu. Sepertinya gadis ini masih virgin.

'Lucky!' Batinku bersorak senang.

"Kau cantik. Mau bermain denganku?" tanyaku to the point. Oh, lihat! Wajah gadis ini agak merona.

'Manis.' Aku menyeringai dalam hati.

"Humm.. Kau berani bayar berapa, Tuan?" nada bicara gadis ini seolah menantangku.

"Berapa pun, manis." Kujilat dan kugigit kecil cuping telinganya.

Author POV

Dari sini ada sedikit lemon. Bagi yang ga mau baca, bisa skip sampai tanda ini lagi.. ^^b


"Aahn.." gadis yang ada di samping Kyuhyun mendesah pelan mendapat serangan kecil dari Kyuhyun.

"Umh.. 1 juta tiap ronde, ne? Uh..." sang gadis berusaha membuat penawaran saat tangan tangan nakal Kyuhyun yang terlatih menggerayangi tubuhnya.

"Hum.. tentu, manis.." suara Kyuhyun terdengar sangat seduktif di telinga gadis ini.

"Kau mau bermain di mana, manis?" Kyuhyun semakin gencar menggerayangi tubuh gadis di depannya ini.

"Aaahhnn... di.. di mana pun, tuan.. hhnn.. aahhn.." Kyuhyun menyeringai mendengar desahan dan rintihan gadis yang kini ia tindih.

"Baiklah... Ayo!" Kyuhyun masih setia dengan seringaiannya. Lalu perlahan dia pun menarik lengan gadis yang kini menatapnya dengan mata sayu. 'Sungguh menggoda' itulah yang kira kira ada di fikiran Kyuhyun.

.

Skip time

Mari kita intip tempat di mana mobil Kyuhyun diparkir..

"Uuuhh... aahh.. te.. teruss.. ooohh.." desahan dan rintihan wanita tak henti hentinya terdengar dari dalam sebuah mobil sport hitam yang terparkir manis di sana.

"AHK! Appoo~ oohh.. aahn.. engh.. aaah.." seringai iblis Kyuhyun semakin mengembang saat melihat gadis di bawahnya terus mendesah dan merintih tak karuan. Tubuh sang gadis sudah penuh dengan tanda kemerahan yang dibuat Kyuhyun.

"Aaaaaahhnn..." desahan panjang sang gadis terdengar saat sang gadis klimaks untuk yang kesekian kalinya. Tapi, Kyuhun belum mencapai klimaksnya. Kyuhyun terus meng-in out juniornya untuk mengejar klimaksnya.

"Aahhn.." Kyuhyun mendesah saat klimaksnya datang. Tubuhnya menindih tubuh ringkih sang gadis yang ada di bawahnya.

"Uuuhh.." sang gadis kembali merintih saat dia merasakan junior Kyuhyun menyentuh bibir vaginanya.

"Kau hebat, cantik." Kyuhyun mengecup singkat bibir merah wanita di bawahnya yang sudah membengkak itu.

"Dan kau sangat liar, tuan.."


Selesai dengan aktifitasnya, Kyuhyun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menembus jalanan Kota Seoul yang tidak pernah tidur.

Entah sedang sial atau apa mobil yang di kemudikan Kyuhyun melenceng ke bahu jalan. Tapi sepertinya Dewi Fortuna sedang berbaik hati pada Kyuhyun. Hanya sedikit bagian mobilnya yang 'berciuman' dengan pembatas jalan.

"Ck!" Kyuhyun mendecak kesal melihat mobilnya yang tak mulus lagi. Setelah puas mengumpat dalam hati Kyuhyun kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dan tanpa Kyuhyun sadari sebuah truk dengan kecepatan tinggi sedang melaju kearahnya.

BRAK!

Dan kecelakaan pun tak bisa dihindari. Mobil yang dikendarai oleh Kyuhyun bertabrakan dengan sebuah truk dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan. Mobil Kyuhyun terpental jauh dari tempat kejadian dan meledak karena kebocoran bensin.

.

.

.

.

"Hiks.. hiks.. Kyu Oppa.. hiks.."

"Hiks.. Kyu.."

Isak tangis terdengar jelas dari ruang jenazah RS Seoul. Jenazah Kyuhyun yang sudah hampir tak berbentuk itu langsung diotopsi oleh dokter dan pihak polisi langsung menghubungi keluarga dan kerabat dekat korban.

Setelah jenazah Kyuhyun dibawa ke rumah duka, Kyuhyun di kebumikan secara layak di Pemakaman Keluarga Cho. Pusara Kyuhyun terletak di tengah pusara appa dan umma kandungnya, Cho Siwon dan Cho Kibum.

Semua yang hadir dipemakaman Kyuhyun hanya kerabat dekat dan teman teman Kyuhyun. Jika kita lihat, Tiffany, ibu tiri Kyuhyun tidak hadir di sini. Dan di belakang nisan Kyuhyun berdiri ralat melayang sosok Kyuhyun yang tak kasat mata sedang memandangi pusara tempat jasadnya dimakamkan tadi.

Mata itu memandang sayu kearah pusaranya sendiri. Sebersit rasa sakit dan sedih hinggap di hatinya takala ia melihat tubuhnya sendiri yang hampir tidak berbentuk dan sulit dikenali jika saja kartu identitasnya ikut terbakar di dalam mobil hitamnya malam itu.

Kyuhyun meneliti siapa saja yang hadir dipemakamannya dan menghembuskan nafas saat sadar sang ibu tiri tidak ada diantara kerumunan orang yang sedang berduka atas kepergiannya.

"Hah, dasar. Paling paling dia sedang berpesta karena kematianku." Seringai mengerikan tampak di paras sempurna Cho Kyuhyun.

'Waktunya pembalasan!' dan seringai itu semakin mengerikan. Seringai seorang iblis yang siap untuk pembalasan dendam yang sudah mendarah daging.

.

.

.

.

.

"Hahahaha.. kau hebat Jonggie Oppa! Tak sia sia Opppa berlama lama di sana!" suara yeoja terdengar di sebuah kamar yang luas di kediaman Keluarga Cho.

"Tentu, chagy." yup, Jonghyun, namja yang selama ini cukup dekat dengan Kyuhyun adalah namja chingu Tiffany yang selama ini membantu mempermulus jalan permainan Tiffany.

Wuss.. Brak..

Angin dingin dengan aura yang tidak biasa masuk ke dalam kamar itu dan membuka paksa jendela besar yang berada di samping sofa yang sedang di tempati oleh Tiffany dan Jonghyun.

"Kyaa!" Tiffany menjerit ketakutan saat jendela kamarnya terbuka tiba tiba.

"Ssstt.. uljimma chagy.. itu hanya angin malam saja.." Jonghyun berusaha menenangkan Tiffany yang ketakutan di pelukannya. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang menyeringai melihat wajah ketakutan mereka mendekat.

Tap.. tap.. tap..

Suara langkah kaki kian mendekat bersamaan dengan sosok siulet yang kini terlihat oleh Jonghyun.

"Apa kabar, hyung?" suara baritone Cho Kyuhyun pun terdengar mengerikan di telinga Jonghyun dan Tiffany.

"K-Kau.. Kyu.." suara Jonghyun serasa tercekat saat melihat sosok Kyuhyun di depannya sedang melemparkan seringai khasnya.

"Wajahmu pucat, hyung. Kau takut, eoh?" seringai Kyuhyun semakin melebar saat melihat wajah pucat Jonghyun. Ia pun mengambil sebilah pisau di nakas yang terletak persis di sebelahnya.

"Kalian menjijikan. Membunuh orang hanya untuk mengambil hartanya. Huh, kalian tak lebih dari sampah!" Kyuhyun melemparkan pisau itu tepat di dahi Jonghyun.

"OPPA!" teriak Tiffany sambil menghampiri mayat Jonghyun.

"Next.." suara Kyuhyun membuat Tifanny bergidik ngeri, air mata mulai menganak sungai di pipi mulusnya.

"A-andwae, Kyu.. mian-hae.. hiks.. jongmal mianhae.. hiks.." air mata terus mengalir deras dari mata Tiffany. Namun Kyuhyun tetap tak mengurungkan niatnya.

"A- aku melakuk-kan ini.. hiks.. de- demi, Eunhyukkie, anak ku, Kyu.. mi-mianhae.. hiks.." tangis ketakutan Tiffany kini berubah menjadi tangis kesedihahan yang memilukan. Tapi, sosok Cho Kyuhyun telah berubah menjadi seorang iblis yang tak mengenal belas kasihan lagi.

"Sungguhkah? Lalu di mana anakmu itu, wanita busuk?" tanya Kyuhyun dengan nada dingin dan seringai iblis yang mengerikan.

Glek!

Tiffany menelan ludahnya dengan susah payah, "Ja-jangan sakiti dia, Kyu.. jebal, jangan sakiti Eunhyukkie-ku.." wajah Tiffany semakin pucat dan gusar. Khawatir, putra kecil yang sangat disayanginya, Eunhyuk, yang sekarang baru berusia 8 tahun itu dilukai oleh Kyuhyun.

"Menarik. Katakan di mana anak itu, dan kau akan ku lepaskan." Sahut Kyuhyun datar dengan seringai iblis yang bertengger manis di bibirnya.

Tiffanny menggeleng kuat. Tiffany sangat menyayangi putra kecilnnya. Tak mungkin ia mau mengorbankan Eunhyuk sebagai jaminan nyawanya.

"Ani! Jangan sakiti Eunhyukkie, Kyu.. jebal.. a-akulah yang salah! Bunuh aku saja, Kyu.." suara Tiffany terdengar parau.

Oh, tanpa diminta pun, Kyuhyun akan dengan senang hati menghabisi nyawa wanita di depannya ini. Tapi, ada satu hal ynag membuat dia sedikit tertarik. Siapakan anak bernama Eunhyukkie itu? Oh, dan mungkin anak itu bisa menjadi targetnya sebentar lagi.

"Aku takkan membunuhmu sebelum membuatmu menderita gadis jalang." Bisik Kyuhyun dengan nada dingin di telingan Tiffany. Dan suara Kyuhyun itu sanggup membekukan tubuh indah Tiffany.

Hanya sepersekian detik tubuh sintal itu jatuh tergeletak tak berdaya di samping mayat kekasihnya. Bersamaan dengan hilangnya sosok iblis seorang Cho Kyuhyun.

.

.

.

.

Skip time 5 tahun kemudian

"Appaa.. Ummaa.. Hyukkie pergi dulu, nee!" pagi yang cerah di keluarga Lee tidak berlangsung dengan damai karna ulah namja manis berambut coklat kemerahan aka Eunhyuk yang kini sedang berlarian di depan rumahnya.

"Ya, Lee Hyukjae! jangan teriak teriak seperti itu, pabbo! Telingaku bisa pecah, tau!" gerutu namja manis lain yang tak kalah imut aka Sungmin yang berdiri di samping mobil yang baru di masuki oleh adik kecilnya yang hyper aktif dan super berisik itu.

"Ehehehe.. mianhae, hyung~" sahut Enhyuk dengan gaya aegyo yang dia pelajari dari sang kakak. Sungmin memutar bola matanya bosan.

"Ya, itu takkan mempan padaku, Hyukkie!" sahut Sungmin dengan nada dan seringai jahilnya. Dan sekarang, ganti Eunhyuk yang mengerutu sambil mempout bibirnya lucu.

"Hahahaha..." dan seketika tawa Sungmin meledak beramaan dengan mobil yang mulai melaju ke tempat tujuan mereka, Ever Lasting International School –ELIS-.

.

Flash back on 5 tahun yang lalu

"Tiffany Noona!" terlihat seorang namja manis berlari dam mendobrak masuk ke sebuah kamar VVIV di RS Seoul.

"Apa yang terjadi, noona?" tanya namja manis tadi pada wanita muda yang terbaring di atas ranjang rumah sakit. Wajah namja manis ini aka Taemin terlihat pucat dan sangat cemas melihat sang kakak yang terbaring lemah tak berdaya itu.

Air mata mulai menumpuk di pelupuk mata indah Taemin. Melihat itu, Minho segera mendekap bahu kecil Taemin. Menenangkan namja manis yang sudah menjadi istrinya 12 lebih.

"Sstt.. uljimma, Taeminnie.." suara Tiffany terdengar lirih. Namun, yeoja cantik itu tetap memaksakan diri tersenyum pada adik semata wayangnya itu. Walau ia tahu umurnya takkan lama lagi.

"Aku turut berduka cita atas kepergian Jonghyun hyung, noona.." Minho ynag sedari tadi diam mulai memecah keheningan yang sempat terjadi di ruangan itu.

"Ne, gomawo, Min." Tiffany masih setia dengan senyum lemahnya. Matanya beralih menatap mata indah Taemin yang di banjiri air mata.

"Min, bisakah kau membelikanku kopi di toko yang ada di depan rumah sakit ini?" tanya Taemin pelan saat mengerti arti tatapan Tiffany.

"Ne, Taeminnie." Jawab Minho sambil melangkah keluar dari kamar rawat Tiffany. Setelah mereka merasa Minho sudah cukup jauh, Tiffany mulai bersuara..

"Taeminnie.." suara lirih yang keluar dari bibir Tiffany sanggup membuat Taemin mendongak.

"Ne, waeyo, noona?" tanya Taemin sambil mengusap air matanya.

"Tolong jaga Eunhyukkie, Minnie.." ucapan Tiffany membuat Taemin bingung.

"Waeyo, noona? Bukankah Eunhyukkie baik baik saja?" pertanyaan polos Taemin membuat Tiffany harus menjelaskan detail kejadian saat malam terbunuhnya Jonghyun.

"Aku berjanji aka terus menjaga dan melindungi Hyukkie dari Cho Kyuhyun. Apa pun yang terjadi, noona." Sahut Taemin mantap.

"Tapi.. apa tak masalah jika kami tinggal di rumahmu, noona?" tanya Taemin dengan nada sedikit cemas. Tiffany tersenyum kecil sebelum menjawab,

"Tak apa, Taeminnie.. Kyu tak akan bisa mendekati keluargamu di sana, Minnie.." Tiffany sedikit menghela nafas sebelum melanjutkan,

"Tapi itu hanya menunggu waktu.. Kyuhyun pasti akan terus mencari Eunhyukkie apa pun yang terjadi.." dan suara lirih Tiffany seolah hilang ditelan bumi.

"Aku mengerti, noona.." jawab Taemin sambil tersenyum manis.

"Selamat jalan, Tiffany noona.. semoga kau tenang di alam sana." Ucap Taemin sambil tersenyum dengan air mata yang kembali mengalir dan suara yang bergetar sambil mengusap wajah Tiffany, membantu sang kakak untuk tidur dengan tenang.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

FF ke dua Zaky! #bagi-bagi souvener KyuHyuk

Semoga chingudeul suka, yaa! #kabur

Oia, hampir lupa, mohon kritik dan saranya, ne, readerdeul! #peluk satu-satu \(^.^)b