Suasana siang yang cerah, disebuah café dipinggir jalan terlihat dua orang berbeda gender sedang duduk disalah satu meja dicafe tersebut. Satu gadis bersurai pink dan di depannya pemuda bersurai merah.
"Sakura.. kau tak apa ?" Tanya pemuda kepada gadis bersurai Pink didepannya yang bernama Sakura.
"eh.. Gaara-kun.. aku tak apa kok.." Jawab Sakura gugup sambil tersenyum. "kau..bohong" lirih pemuda bersurai merah yang bernama Gaara. Sakura tersentak.

Drrrtt…Drrttt..

Tiba-tiba handphone Sakura bergetar, langsung saja Sakura melihat siapa yang menelponnya. Dilayar terlihat jelas.

Sasuke-kun Calling…

"Sebentar ya Gaara-kun.." ucap Sakura seraya berjalan menjauh dan mengangkat telpon'nya. Gaara hanya bergumam dan mengangguk, dilihatnya Sakura sedang menelpon seseorang dia tau siapa yang menelpon Sakura.

"Sampai kapan Sakura ?" ucap gaara lirih seraya menatap sendu punggung sakura.

.

.

.

Di apartemennya gaara sedang duduk disofa, merebahkan diri sembari menatap layar handphonenya baru satu jam yang lalu ada email

From: Sakura-Cherry
To: Gaara Panda

Gaara-kun maaf hari ini kita tidak jadi keluar makan malam.. aku ada kencan dengan sasuke-kun, taka pa kan ? lain kali aku akan ganti kok makan malamnya. Gomenne..

Gaara menghela nafas, ini sudah sering terjadi padanya walau kenyataannya dia tidak berhak banyak pada sakura tapi apa salah kalau dia berharap sakura menjadi miliknya seutuhnya ? salahkah jika dia mencintai seorang gadis yang sudah bertunangan ? Tentu saja salah Gaara ! teriak gaara frustasi dalam pikirannya. Tapi dia tidak dapat berbohong semua salahnya karena menerima saja dijadikan yang kedua namun disisi lain dia tak pernah menyesal karena mengenal Sakura sudah banyak merubah hidupnya dan mencintainya merupakan hal terindah baginya. Gaara menghela nafas. "sebaiknya aku menyegarkan diri dulu.." ucapnya pelan lalu berjalan kekamar mandi.

.

.

.

Seorang pemuda bersurai merah dan mengenakan pakaian bebas sedang berjalan santai menuju Kampusnya sampai ada sebuah suara memanggilnya.
"Gaara-kun" merasa dipanggil gaara pun berhenti dan menoleh kearah suara. Dilihatnya sakura sedang berlari kecil kearahnya sambil melambaikan tangan. Dengan mengenakan pakaian bebas dan tas selempang putih dengan jepit rambut stroberi membuatnya tampak manis, gaara hanya tersenyum tipis melihat sakura.

"kenapa mesti berlari sih ?" Tanya gaara datar.
"ne.. gaara-kun, aku'kan.. menyusulmu.. habis.. kau itu.. jalannya cepat sekali sih.. " jawab sakura terbata sambil mengatur nafasnya.
"makanya jadi orang jangan lambat.." ujar gaara santai namun ada nada ejekan disana.

Sakura menggembungkan pipinya merasa kesal karena diejek "huh, dasar panda merah menyebalkan.." gerutu sakura lalu berjalan mendahului gaara, gaara hanya menyungging'kan senyum tipis sambil menggelengkan kepalanya. Sungguh siapa sangka seorang yang dingin sepertinya bisa mencintai gadis cerewet, namun agak manja itu ?.

Namun wajah gaara kembali datar, bukan santai namun lebih terlihat sedih saat melihat sakura. Tentu saja walaupun sakura membalas perasaannya namun kenyataan gadis yang berjalan didepannya bukan miliknya seutuhnya. Kami-sama.. kenapa ?

.

.

Tbc