Mini Drabble KaruIso
Ansatsu ©Matsui Yuusei-sensei
Akabane KarmaxIsogai Yuuma (KaruIso)
Happy KaruIso Weeeeek~
Prompts tertera dalam cerita
1.Selasa
Entah bagaimana kesibukan Yuuma-nya semakin menjadi di hari Selasa. Dan entah bagaimana juga setiap momen mereka harus terganggu di hari Selasa. Kejengkelan Karma bertambah ketika seharusnya Selasa ini sang ikemen duduk manis bersamanya menikmati film Sonic Ninja terbaru—bukan pergi mencari stok kerja sambilan yang baru.
Maka dengan segala kejengkelannya Akabane titisan iblis itu menyambangi café tempat Yuuma-nya biasa bekerja di hari Selasa ini, guna menculik pucuk itu untuk menghabiskan malam bersama.
2.Semi
Musim semi, sebuah musim yang dikatakan paling indah sepanjang tahun. Tepat saat bunga bermekaran dan sakura berguguran. Kelopak merah muda dengan aroma yang khas itu bak hujan nan cantik. Yang sayangnya di tengah tebarannya Isogai Yuuma hanya bisa meratapi perpisahannya. Dengan mata terpejam erat, memberontak sebisanya dari jerat gejolak hati yang meraung tak terima dengan kehadira sepucuk undangan.
Akabane Karma
dan
Nakamura Rio
Seseorang, tolong katakan sesuatu. Jika tempatmu bersandar melangkah mendahuluimu, pada siapa hujan ini bisa mengadu?
3.Cincin
Isogai Yuuma hanya bisa tersenyum—alih-alih meringis—setiap kali teman-teman atau orang terdekatnya menunjukan benda itu. Jemarinya ditahan sekuat tenaga untuk tidak meraih sesuatu di balik pakaiannya, ketika dengan wajah berseri para pasangan lain mengumbar kemesraan dan kebahagiaan mereka.
Karena bila ia nekat menyematkan silinder tipis emas putih itu di tempatnya, tentu akan banyak yang bertanya—siapa gadis yang beruntung dapat memiliki Isogai Yuuma. Sebab pada kenyataannya, sosok yang mengikatnya dengan janji setia adalah mantan Setan Merah kelas End yang senantiasa duduk dan memperhatikan segalanya dari jauh.
4.Piano
Dentingan halus itu terdengar pilu dan begitu menyayat. Seakan menjeritkan duka hatinya yang masih dipenuhi merah darah—bahkan setelah lima tahun berselang. Nada melengking naik, lantas menghujam dalam titik rendah—seolah menceritakan gejolak batinnya dalam badai.
Akabane Karma, 24 tahun. Hanya bisa menggila di depan sebuah grand piano yang dulu selalu menjadi saksi bisu seluruh kisah mereka sejak awal hingga akhir.
5.Cinderella
Sebuah kisah klasik yang menceritakan penderitaan gadis yang disiksa ibu dan saudara tirinya, semua orang pasti tahu jika itu Cinderella. Namun yang ada di hadapan Karma saat ini bukan seorang gadis, ataupun korban KDRT sanak tirinya. Sekali lagi, bukan. Sebab pemilik manik emas dengan bulu mata lentik dan kulit sehalus kapas itu dapat dipastikan seorang lelaki, sama sepertinya.
Dengan alasan terenyuh melihat kondisi mengenaskan temannya, Akabane itu mengangkut Isogai ke rumahnya—hanya karena flu berkepanjangan sebab nekat hujan-hujanan. Ya, di mata Setan Merah itu kondisi Isogai terlihat begitu mengenaskan—dengan pipi dan hidung memerah, suara sengau, mata sayu, dan oh jangan lupakan bibirnya yang bergetar karena demam ringan.
Mungkin, dengan sedikit modus dan cemburu merupakan alasan utamanya menggiring Isogai Yuuma memasuki kamarnya.
The End
—Lima kisah singkat, seluruhnya hanya tentang kau dan aku. #KARUISOWEEEEEK
