"Malam ini aku akan mengeluarkan semua perasaanku padamu, Sei-kun"
Si surai biru kini telah duduk di bangku SMA dan masih bermain basket sampai sekarang. Ia sangat menyenangkan bermain basket dengan teman-teman satu timnya di Seirin.
Daripada memikirkan Sei-kun, semakin dipikirkan semakin galau
Akashi memang bikin Kuroko galau. Akashi memang menyebalkan, tapi Akashi yang sekarang jauh lebih menyebalkan. Setelah upacara kelulusan SMP, Kuroko tidak pernah berhubungan lagi dengan Akashi. Sampai saat ini, Akashi hanya mengirim e-mail satu kali, itu pun bukan pesan khusus. Hanya menyuruh rekan-rekan satu timnya untuk berkumpul saat upacara pembukaan winter cup.
Akashi tidak kejam, ia hanya logis. Bukankah Kuroko yang lebih kejam karena sampai saat ini tidak menjawab pertanyaan Akashi.
Mau lanjut atau tidak, itu terserah kau. Tetsuya
Hubungan gantung memang tidak enak. Lagipula saat ini Kuroko memang bimbang, antara lanjut atau tidak. Kuroko sangat mencintai Akashi, namun Akashi sekarang sudah berubah. Ia berharap Akashi akan kembali menjadi Akashi sama seperti dahulu.
"Aku menyukaimu, Kuroko. Bukan sebagai cahaya dan bayangan, namun sebagai pasangan kekasih"
Ini lagi si Kagami malah bikin masalah Kuroko bertambah satu. Cahaya barunya di Seirin. Tapi bukan Kuroko namanya kalau ia lembek. Kuroko itu kuat, setrong, masa gara-gara bang Juro sama om macan Seirin jadi galau. Gak percaya Kuroko itu setrong? Banyak pikiran aja tapi muka Kuroko datar-datar aja tuh, gak pernah nangis. Kuroko gak galau kok. Cuma baper aja sedikit.
Yah selama SMA ini teman-temannya di Kiseki no Sedai juga kembali seperti dahulu. Midorima yang kini tidak egois, bisa diajak kerja sama padahal dulu ia hanya mengandalkan dirinya sendiri. Aomine yang kini mulai latihan kembali. Kise yang menemukan arti dari sebuah tim. Namun Akashi tetap tidak berubah. Bolehkah ia berharap malam ini Akashi akan berubah?
.
.
Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
CEKREK in High School © Oikawa Tori
Sequel dari Fict CEKREK
...
Lanjut atau tidak? Semua terserah pada Kuroko, namun Kuroko tidak mau menjawabnya karena yang ia inginkan adalah Akashi kembali menjadi Akashi yang dulu
.
.
"Kemana Kuroko? Dia menghilang lagi? Kagami, cari dia!"
"Eh? Kenapa selalu aku yang disuruh mencari Kuroko?"
Kagami disuruh oleh Kantoku mencari Kuroko. Hawa keberadannya yang tipis terkadang dimanfaatkan oleh Kuroko untuk kabur. Kagami berkeliling lorong dan tak lama Kagami terpikir sesuatu. Hari ini entah mengapa Kuroko lebih sering diam dan terkadang tersenyum sedikit lalu kemudian mukanya datar kembali. Mungkin Kuroko memikirkan seseorang. Namun entah benar atau tidak bahwa orang yang ada dipikiran Kuroko adalah Akashi. Mata Kagami tidak bisa dipakai untuk melihat isi kepala dan pikiran oranglain.
Pasti ada di dekat ruang ganti Rakuzan! Dugaan Kagami benar, itu orang yang ia cari. Makhluk biru muda dengan hawa keberadaan yang tipis sedang bersama denga si setan gunting yang melukai pipinya saat pembukaan winter cup beberapa bulan yang lalu. Tapi kenapa tangan mereka bertautan? Kuroko nampak sangat bahagia dan begitupula dengan Akashi. Jangan bilang kalau Kuroko itu jadian dengan si setan gunting itu!
"Oy Kuroko! Jika kau mau pergi sebaiknya kau izin dulu pada kantoku atau senpai-senpai, semua orang kesulitan mencarimu tahu!"
Kuroko melepaskan tautan tangannya dengan Akashi dan menengok kepada orang yang memanggilnya.
"Maaf, tapi Akashi-kun memanggilku kemari. Aku akan menyusulmu, kau pergi saja duluan Kagami-kun"
Kagami meninggalkan mereka berdua sambil sesekali mengintip mereka dari ujung sudut matanya. Pantas saja Kagami enggak di nutis-nutis sama Kuroko, lah Kurokonya udah jadian sama Akashi. Tapi kenapa si Kuroko gak bilang dari kemaren-kemaren 'kan jadi php'in Kagami. Mungkin sebelum ia pulang ke apartemennya, Kagami harus ke apotek. Barangkali ada yang menjual obat sakit hati akibat php.
.
.
.
.
Kuroko memeluk Akashinya sambil menitikkan air mata. Ia terharu, ia pikir harapan Kuroko hanyalah kosong tapi kini menjadi kenyataan karena Akashinya telah kembali seperti dulu. Ia rindu dengan Akashinya. Yang baik, jahil, modus, pokoknya nyebelin. Akashi memang menyebalkan, baik yang asli maupun yang arogan. Tapi Kuroko menyayangi Akashi.
"Sei-kun, jangan berubah lagi. Tetaplah seperti ini"
"Sesuai yang kamu minta Kuroko"
CEKREK
Bukan, itu bukan Akashi walau itu diambil dengan kamera ponsel Akashi.
"Terima kasih, Mayuzumi-san"
"Sei-kun!"
Akashi mengambil ponselnya dari tangan Mayuzumi sedangkan Mayuzumi kembali masuk ke ruang ganti. Sial, kini ada orang lain selain Kuroko dengan hawa keberadaan yang tipis. Akashi memanfaatkan orang itu untuk mengambil foto mereka berdua.
"Apa? Aku gak ngapa-ngapain kok"
"Tapi kau yang menyuruh Mayuzumi-san untuk memotretnya 'kan? Berikan ponselnya, aku ingin menghapusnya"
"Jangan. Aku malam ini kembali ke Kyoto, Tetsuya. Jadi biarkan aku menyimpannya"
Kuroko berwajah sendu, kini Kuroko dan Akashi tidak tinggal di kota yang sama. Mereka pasti akan lebih sering menahan rindu daripada melepas rindu.
CEKREK
"Kenapa Tetsuya?"
"Kita sekarang jadi LDR'an"
"Aku akan menyempatkan pergi ke Tokyo, dan ambil ini"
Akashi menaruh smartphone ke tangan Akashi dengan sebuah gantungan ponsel dengan figur Akashi versi chibi.
"Ti-"
"Aku tidak menerima penolakan. Aku ingin kita sering berkomunikasi, Tetsuya"
"Tidak perlu Akashi-kun, aku sudah punya yang baru di rumah namun aku belum sempat memakainya. Aku menghargai pemberian dan keinginanmu, tapi aku tidak mau menerima ini"
Kuroko mengambil gantungan ponesl dengan figur chibi Akashi dan mengembalikan ponsel pemberian Akashi ke tangan Akashi.
"Eh?"
"Aku ambil ini saja"
Kuroko menunjukkan gantungan ponselnya kepada Akashi sambil tersenyum. Akashi ikut tersenyum, Kuroko selalu di luar dugaannya.
CEKREK
"Sei-kun, kebiasaan lamamu tidak berubah"
"Aku mau kita berdua berfoto selfie"
"Sei-kun narsis amat sih"
"Biarin, kapan lagi bisa ketemu Tetsuya"
"Baiklah, sekali saja ya?"
"Iya"
CEKREK
"Aku mau lihat hasilnya Sei-kun"
Akashi menunjukkan hasil fotonya dengan Kuroko. Mereka berdua terlihat bahagia walau kini mereka memakai jersey yang berbeda.
"Tetsuya"
"Ada apa Sei-kun?"
"Aku minta cium"
"Hentai!"
Akashi facepalm, masa minta cium doang dibilang hentai. Ayolah sekali aja masa gak boleh? Masa Akashi gak dapet jatah ciuman? Ya udah sih gak dapet jatah juga gak apa-apa, Akashi tinggal rebut aja dari bibir Kuroko.
CUPP
Akashi membelalakan matanya. Kuroko susah ditebak dan sering berada di luar dugaannya. Akashi tidak pernah bosan bersama Kuroko karena ia selalu punya banyak cara dan tingkah sehingga membuat Akashi tidak bosan. Seperti sekarang contohnya, mungkin Kuroko tertular virus tsundere Midorima. Akashi minta cium terus dibilang Hentai oleh Kuroko tapi Kuroko menberi sebuah ciuman di bibirnya.
"Kapan kau akan kembali ke Tokyo?"
"Entahlah, tapi secepatnya"
"Aku tidak bisa mengantarmu ke bandara, maaf"
"Tak apa, seperti ini saja aku sudah senang Tetsuya"
"Aku pergi duluan ya. Aku tidak mau membuat yang lain menunggu, hati-hati Sei-kun"
TBC
AN: Yahoo! Author kembali li li li li *teriak di ruangan kosong*
Maaf atas ketidak puasan kalian di Fict CEKREK chapter terakhir, karena author udah mentok ide. Intinya author sih pengen ngeliatin perbedaan yang mencolok antara bokushi dan oreshi tapi jadi fail gitu -,-
Tapi semoga kalian puas di Fict sequel ini n,n
