Summary : Eunhyuk dan Donghae, sepasang namja dan yeoja yang kerjanya berantem terus. Apa jadinya kehidupan setelah mereka saling jatuh cinta? Maka dimulailah kisah cinta menyakitkan yang tak akan pernah terlupakan selamanya.

'Cinta' dan 'Pertarungan' itu terkadang bisa terjadi di waktu yang bersamaan.

Karena itu…

Berhati-hatilah!

.

.

AlvinaVin presents…

Battle? or Battle!

Pairing: EunHae (?)

Cast: Eunhyuk, Donghae, Kyuhyun, & Sungmin

Genre: Romance, Mystery, Angst

Disclaimer: Tokoh yang ada dalam FF ini sepenuhnya milik diri mereka sendiri.

Warning: Cerita ini hanyalah fiktif belaka!

Switch gender

Eunhyuk & Kyuhyun as namja

Donghae & Sungmin as yeoja

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

Saat ini udara di luar terasa begitu dingin bagi Eunhyuk, seorang namja yang kini duduk dibangku Senior High School. Itulah alasan mengapa ia tak ingin pulang meski sudah saatnya untuk meninggalkan sekolah, mengingat jam bubaran sekolah sudah berakhir sejak satu jam yang lalu. Ia lebih memilih untuk tetap berada di dalam kelas, yang artinya…hanya berdua saja dengan seorang namja yang tak lain adalah teman sekelasnya.

"Hyuk-ah!" panggil seorang namja yang kini sedang bersama dengan Eunhyuk.

Eunhyuk memandang namja yang kini bersamanya itu dengan pandangan datar. "Wae?"

Namja itu terdiam sejenak, kemudian dengan ekspresi yang sulit diartikan ia pun berkata, "Paboya kau Eunhyuk!"

"Paboya?" Eunhyuk yang tidak mengerti maksud dari lawan bicaranya langsung mengernyitkan alisnya. "Kau ini bicara apa? Apa maksudmu?"

Namja itu menghela napas sejenak, barulah kemudian ia mulai mengatakan apa yang hendak ia tegaskan pada Eunhyuk dari semula, "Bagaimana mungkin kau menjadikan seorang yeoja sebagai musuhmu selama 2 tahun?" tanyanya dengan tatapan menyelidik.

"Mwo?" Eunhyuk terlihat lebih bingung dari sebelumnya. "Apa yang sebenarnya sedang kau bicarakan? Aku tak mengerti."

Pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Eunhyuk sukses membuat namja yang ada di hadapannya merasa kesal. "Aish! Tak usah bertingkah seakan kau tak mengerti apa yang aku katakan."

Butuh waktu satu menit untuk membuat Eunhyuk menyadari apa yang dimaksudkan oleh namja tersebut.

"Maksudmu itu…" kalimat Eunhyuk terhenti. Ada sesuatu dalam diri Eunhyuk yang membuatnya merasa berat untuk melanjutkan perkataannya. Namja yang kini bersamanya pun tak mengucapkan sepatah katapun. Namja itu ingin Eunhyuk menyadari dengan sendirinya, tanpa perlu diberitahu.

"Donghae?" tanya Eunhyuk ragu. "Yang kau maksud itu Donghae?"

"Ne," jawab namja itu sambil melipat kedua tangannya. "Aku tahu kau single. Jadi… Kenapa kau tidak menjadikan dia sebagai yeojachingu-mu saja?"

Pernyataan sang namja langsung membuat Eunhyuk kaget. "Yeojachingu?!" pekiknya dengan suara keras yang spontan keluar begitu saja.

Setelahnya, Eunhyuk pun terdiam. Dirinya kini terbayang oleh memori mengenai kejadian yang menimpanya tadi pagi.

.

.

Eunhyuk dan Donghae… Sepasang yeoja dan namja yang kerjanya selalu saja bertengkar dan bertengkar. Apa alasan yang ada di balik pertengkaran mereka? Jawabannya hanya satu, yaitu karena mereka merasa kesal tanpa sebab yang jelas saat melihat satu sama lain.

Saat berlangsungnya jam istirahat sekolah…

"APA YANG KAU LAKUKAN, HAH?!"

"TENTU SAJA MELEMPARKAN BARANG PADAMU, PABO!"

Terdengar teriakan super keras dari Eunhyuk dan Donghae (tentunya) yang langsung membuat seorang teman yang berada di dekat mereka spontan menepuk kepalanya sendiri. Seorang teman yang lain lagi, yang juga dikagetkan oleh suara Eunhyuk dan Donghae pun seketika berteriak, "DIAM! Jangan berantem mulu! Kalian ini! Mau berantem sampai kapan?!"

Namun apa daya… Teriakan yang sia-sia…

"KEJAM! YEOJA MANA YANG BERLAKU SEKEJAM ITU?!"

"KAU PIKIR KAU ITU NAMJA YANG PANTAS DIPERLAKUKAN DENGAN LEMBUT?!"

Dari dulu hingga kini… Dari zaman purba sampai zaman modern (gak gitu juga kali) Eunhyuk dan Donghae selalu saja tak pernah rukun alias tak pernah berdamai (sama saja)… Padahal saat jam pelajaran berlangsung, terutama saat guru berada di dalam kelas, mereka terlihat biasa saja. Sama sekali tak ada raut dendam di wajah keduanya.

Ah…

Lebih indah bukan jika mereka saling jatuh cinta?

Meski hal tersebut sepertinya menjadi hal yang paling sulit terjadi di antara keduanya.

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

Dalam sebuah kamar, tampak seorang yeoja yang tengah berbaring di atas ranjang dengan wajah yang kelihatan tak bahagia. Mungkin lebih tepat bila wajah tersebut dikatakan terlihat seperti wajah yang tampak kesal.

"Kenapa? Apa yang aku rasakan?" keluhnya sambil memeluk guling dengan badan yang dimiringkan.

"Kenapa aku bisa merasakan perasaan seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi padaku?"

"Padahal sebelum-sebelumnya aku biasa saja. Tapi kenapa sekarang aku jadi merasa tidak nyaman ketika Eunhyuk berada di dekatku?"

"Pabo kau Donghae! Pabo! Jangan memikirkan Eunhyuk brengsek itu! Dia itu musuhmu! Kau harus ingat itu!"

Yeoja bernama Donghae itu terus saja mengeluhkan segala kegelisahannya, meski tak ada seorang pun yang kini bersamanya. Entah sudah berapa lama ia sendirian di dalam sana, ia tetap tidak berhenti mengeluarkan semua kata-kata yang ingin ia ucapkan, yang menyiratkan hati dan pikirannya.

"Atau jangan-jangan?"

Raut wajah Donghae seketika berubah. Dari yang tadinya terlihat kesal, kini tampak seperti seseorang yang terkejut karena berhasil mengetahui sesuatu.

"Aku menyukai Eunhyuk?!"

Donghae langsung menutup mulutnya sendiri, tak percaya dengan apa yang ia katakan.

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

Di sebuah jalanan yang tampak sepi, terlihat Eunhyuk yang sedang berjalan dalam keadaan gelisah. Pikirannya tertuju pada percakapan terakhir yang ia lakukan.

.

.

"Jangan sia-siakan yeoja secantik itu Hyuk-ah!" goda sang namja yang sedang berbicara dengan Eunhyuk itu.

JDER! Kata-kata yang dilontarkan sang namja langsung menusuk pikiran Eunhyuk. 'Benar juga, Donghae itu cantik! Aku menyia-nyiakan yeoja secantik itu? Aniyo! Tapi… Aku…'

"Hyuk-ah," panggil namja itu, namun Eunhyuk tetap tidak membalasnya. "Hyuk!"

"Mwo?!" pekik Eunhyuk kaget. Ia baru saja tersadar dari lamunannya.

"Aku sudah memanggilmu dua kali, tapi kau tidak menyahut. Jangan bengong hyuk-ah," ucap namja itu dengan tatapan kesal pada Eunhyuk.

Eunhyuk menghela napas sejenak. Ia tak habis pikir mengapa ia bisa memikirkan sesuatu yang menurutnya tak masuk akal, sesuatu yang tak pernah ia duga sebelumnya, sesuatu yang menarik perhatiannya. "MianhaeMianhae Kyuhyun-ah."

Namja yang sedaritadi berbicara dengan Eunhyuk pun kini tersenyum. Ya, namja itu bernama Kyuhyun, seorang namja yang terkenal dengan sejuta pesonanya.

"Kau itu keren hyuk-ah. Banyak yeoja yang selama ini berharap mendapatkanmu," puji Kyuhyun dengan senyum yang masih mengembang di wajahnya. "Tapi sayang… Kau tidak menjadikan Donghae sebagai milikmu. Dia itu sangat can…"

Dengan tangan kanannnya, tiba-tiba Eunhyuk membekap mulut Kyuhyun hingga membuat perkataan Kyuhyun terhenti. Kemudian namja itu memandang Kyuhyun dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Dia cantik… Aku tahu itu…" ucap Eunhyuk pelan. "Dia sangat cantik…"

Eunhyuk pun melepaskan tangannya yang semula membekap mulut Kyuhyun.

"Baguslah kalau kau menyadarinya," ujar Kyuhyun dengan wajah yang tidak berubah. Ia masih tersenyum memperhatikan Eunhyuk, seseorang yang sesungguhnya telah menjadi sahabatnya sejak ia memasuki Senior High School.

"Aku menginginkannya…"

"Mwo?!" Kyuhyun terkejut atas pernyataan Eunhyuk. "Menginginkannya?!"

Eunhyuk terlihat malu-malu akibat kalimatnya sendiri. "Ne… Aku menyukainya. Mendadak aku sadar…kalau sebenarnya…aku menyukainya…"

"Apa benar kau menyukainya?" tanya Kyuhyun dalam kebingungan yang kini menelannya. "Jangan-jangan… Kau sudah menyukainya sejak dulu?!"

"Mungkin…" jawab Eunhyuk dengan suara yang amat pelan. "Mungkin saja aku memang menyukainya sejak dulu. Tapi sayangnya…"

Kyuhyun menautkan alisnya. "Sayangnya?"

"Sayangnya…aku baru menyadarinya sekarang. Tepatnya saat aku berbicara denganmu tadi."

Sebenarnya Kyuhyun masih ragu akan pernyataan Eunhyuk, namun ia memutuskan untuk tidak mempermasalahkannya. 'Terlambat menyadari perasaan suka itu…sepertinya hal yang wajar,' batinnya.

"Gomawo Kyu! Kau telah membantuku untuk menyadarkan diriku akan perasaanku sendiri," ucap Eunhyuk dengan wajah riang. Wajah yang menunjukkan betapa bersyukurnya ia atas hal yang baru saja ia ketahui. Wajah yang juga menunjukkan betapa bahagianya seorang namja yang sedang jatuh cinta.

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

Hari pun berganti, semangat Eunhyuk semakin membara. Dalam hatinya, ia sudah tak sabar menantikan yeoja yang ia tunggu-tunggu sejak tadi. Ya, yeoja itu bernama Donghae, seorang yeoja cantik yang selama ini menjadi musuhnya. Di hari yang indah ini, Eunhyuk ingin mengubah history mereka selama ini, dari yang biasanya bertengkar…kini menjadi sepasang kekasih. Ia tahu bahwa itu bukanlah hal yang mudah untuk diwujudkan, tapi tak ada kata mustahil baginya selama ia mau berusaha.

'Aku harus menunjukkan kebaikanku! Aku akan berjuang untuk mendapatkannya!' tekad Eunhyuk dalam hatinya.

.

.

"Pagi Donghae," sapa Eunhyuk, tersenyum pada yeoja yang baru saja datang dan duduk di sebelah kanannya. Seperti yang bisa kita duga, mereka duduk bersebelahan di kelas.

Donghae yang tak menyangka bahwa Eunhyuk akan menyapanya, malah terlihat tak mampu merespon secara alami. "Pa…pagi!" balas Donghae gugup.

Entah memang kebetulan ataukah takdir yang membuat Eunhyuk dan Donghae menyadari perasaan mereka terhadap satu sama lain pada hari yang sama, yaitu kemarin. Terlalu pantas untuk disebut kebetulan, rasanya terlalu tidak mungkin. Tapi hidup terkadang memang aneh…

Dan itulah yang dialami oleh Eunhyuk dan Donghae…

Benci berubah jadi cinta.

.

.

'Yeah! I got it!' seru Eunhyuk girang dalam hatinya.

Saat ini Donghae sedang sendirian dan di sekitar Donghae tak ada siapa-siapa. Inilah saat yang tepat baginya untuk memulai strateginya.

"Donghae…" panggil Eunhyuk pada Donghae yang sedang memakan bekalnya.

Donghae pun kaget dan sedikit terbatuk akibat dirinya tersedak. "Wae?"

"Hmmm…" gumam Eunhyuk yang kini ragu untuk memulai percakapan. 'Aduh bagaimana ini? Aku gugup!'

Donghae pun lebih memilih untuk tidak menengok ke samping. Ia merasa sangat gugup untuk sekedar bertatapan langsung dengan namja yang ia sukai itu.

Meski jantungnya terus berdetak kencang, Eunhyuk tetap bertekad untuk mengajak Donghae bicara. Dengan segenap keberaniannya, ia pun mulai bicara. "Mianhae Hae-ah…" ucapnya susah payah. "Aku mau minta maaf atas pertengkaran kita selama ini… Semoga kau mau memaafkan diriku yang selama ini membuatmu kesal…"

Donghae terkejut, amat sangat terkejut dengan permintaan maaf yang baru saja terlontar dari seorang namja yang selama ini menjadi musuhnya.

"Gwenchana…" ucap Donghae parau. "Aku juga minta maaf atas kesalahanku padamu…"

DEG! Eunhyuk tak pernah menyangka bahwa Donghae akan memaafkan dan bahkan meminta maaf pula. 'Oh! Semua ini terlalu mendadak. Aku belum siap!'

'Apa yang kau lakukan Hyuk! Sekarang jangan terlalu banyak berpikir! Ingat apa yang harus kau lakukan sekarang!' batin Eunhyuk yang langsung mengembalikan kesadarannya.

"Hae-ah…" panggil Eunhyuk lagi. Pada panggilan Eunhyuk yang kedua kalinya ini, Donghae pun memberanikan diri untuk menengok ke arah namja yang memanggilnya.

"Ne?" respon Donghae singkat.

"Besok kan hari Sabtu… Apa besok kau bersedia pergi berdua saja denganku?" tawar Eunhyuk sambil memegang belakang kepalanya yang sama sekali tidak gatal. "Aku ingin kita bertemu di sebuah kafe…"

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

Keesokan harinya, tepatnya di sebuah kafe.

"Ada yang ingin aku katakan…" ucap Eunhyuk setelah ia memastikan bahwa baik Donghae maupun dirinya sama-sama sudah menghabiskan kue yang mereka pesan.

Donghae yang semula menunduk, kini mengangkat wajahnya.

'Cantik sekali!' batin Eunhyuk.

'Eunhyuk keren sekali!' jerit Donghae dalam hati.

Eunhyuk berdeham sebelum akhirnya melanjutkan. "Selama ini aku..."

Ucapan Eunhyuk tertahan. Sulit sekali baginya untuk berkata-kata. Padahal ia bermaksud untuk menyatakan perasaannya.

Donghae yang juga merasa sama gugupnya dengan Eunhyuk pun sedang berusaha menepis rasa malu yang membuatnya harus sesekali memalingkan wajahnya.

"Donghae… Lihat aku," pinta Eunhyuk. Sungguh kalimat yang tidak hanya membuat orang yang diminta alias Donghae kaget, melainkan Eunhyuk yang meminta pun juga kaget.

'Kau sudah tak bisa mundur lagi, Hyuk!' batin Eunhyuk.

Entah datang darimana keberanian yang saat ini melingkupi Donghae hingga ia mampu untuk menatap Eunhyuk tanpa memalingkan pandangannya sedikitpun.

DEG! Jantung Eunhyuk berdegup semakin kencang saat yeoja yang ia sukai menatapnya. 'Sungguh tatapan mata yang indah. Bagaimana ini? Aku deg-degan sekali. Jantungku rasanya mau copot.'

"Aku menyukaimu…" Eunhyuk tersenyum malu dengan tingkah yang terlihat serba salah. "Maukah kau menjadi yeojachingu-ku?"

Tepat setelah penyataan cinta Eunhyuk tersampaikan, keheningan melingkupi keduanya. Mata Eunhyuk dan Donghae yang semula bertatapan, kini tidak lagi.

'Eunhyuk menyukaiku?!' jerit Donghae dalam hati. Donghae yang terkejut hanya bisa menutup mulutnya dengan kedua tangannya tanda tak percaya pada apa yang baru saja ia dengar.

'Aku berhasil mengatakannya!' pekik Eunhyuk dalam hatinya. Sekarang ia merasa gelisah menanti jawaban dari Donghae.

"Aku…" Donghae berusaha menjawab pertanyaan terakhir yang diucapkan Eunhyuk. Meski sulit untuk mengeluarkan suaranya yang tertahan, ia akhirnya berhasil. "Ya, aku mau…"

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

"Yes! Aku baru saja jadian dengan Eunhyuk!" pekik Donghae girang pada sahabatnya, seorang yeoja yang kerap dikenal dengan nama Sungmin.

Sungmin hanya ikut tersenyum atas kabar yang baru saja diberitakan kepadanya. "Selamat ya Hae-ah!" Sungmin memberi selamat pada Donghae yang diikuti dengan sebuah pelukan.

.

.

Sementara itu…

Di suatu rumah dimana seorang namja tampan bernama Kyuhyun tinggal…

Saat ini namja itu sedang menerima telepon.

"Jadi begitu… Kalian sudah jadian rupanya…" gumam namja tampan itu. "Baguslah kalau begitu… Selamat ya Hyuk!"

Percakapan mereka terus berlanjut hingga beberapa saat setelahnya, Kyuhyun pun menutup telepon. Pikiran Kyuhyun kini tertuju pada sesuatu yang membuatnya penasaran.

'Mereka benar-benar jadian? Cepat sekali… Ada yang tidak beres… Apa perlu aku selidiki?...'

Ia pun mulai memikirkan banyak hal. Ya, Kyuhyun tergolong namja yang tidak bisa membiarkan keadaan di sekitarnya begitu saja. Ia pun memejamkan matanya, berusaha mengingat kembali memori yang bisa saja menjadi petunjuk atas semua ini.

'Celaka! Ada hal yang aku lupakan!'

Kyuhyun terlihat kesal atas hal terlupakan yang baru saja diingatnya. Ia terus berpikir sampai akhirnya ia menyerah,

'Biarkan saja! Itu semua urusan mereka. Aku tidak perlu ikut campur…'

-_TBC_-

A/N: Annyeong readers =D Saya persembahkan ff ini untuk kalian semua.

Berawal dari mencoba tuk memikirkan ide ff Eunhae (karena saya belum pernah membuat ff Eunhae), akhirnya saya menemukan ide seperti ini (meski setelah mengalami beberapa perubahan ide).

Thanks kepada beberapa reader yang sudah menyemangati saya di masa dimana ff saya yang memiliki review terbanyak terhapus T_T (haha, ngomongin ini mulu ya, tapi memang itu fakta yang menghambat saya untuk menulis dan mengupload ff). Memang itu satu-satunya yang paling laku T_T

Nah, inilah ff baru yang pertama kali saya upload semenjak saat itu =D

Semoga kalian menyukainya ya… Ditunggu kesan-kesannya…

Thanks for reading and…

Review please?