Come back.

Min Yoongi X Jung Hoseok

Yoongi!uke Hoseok!seme

And other casts

.

AU!, romance, fluff, comedy, horror, angst, etc.

.

Sorry for the typos, OOC, etc. It's boyxboy's fanfict!

I'm sorry, for everything that I've done.

"Yoongi—hyung pulang sekolah nanti kita ke bioskop, yuk! Hari ini ada film bagus!" ajak Hoseok. Yoongi memandang lelaki—yang merangkap mantan kekasihnya—itu dengan tatapan 'apa-maksud-mu?'

"Ayolah... Sekali ini saja. Ya, ya?" kali ini Hoseok mengeluarkan jurus andalannya—aegyo—.

"Tapi Hoseok—ah, aku ada kencan dengan Taehyung, jadi maaf. Lagipula kau tak perlu repot-repot mengajakku ke bioskop. Aku sudah punya Taehyung." Kata Yoongi sambil tersenyum, namun penuh penekanan di kalimat terakhirnya. Yoongi pun pergi dari hadapan Hoseok.

BTS—

Yoongi memainkan ponselnya sembari menunggu Taehyung yang sedang memesan makanan. Kini Yoongi dan Taehyung sedang berada di café. Mereka sedang kencan.

Dan rencananya mereka akan ke bioskop setelah ini.

Ting!

Sebuah notifikasi datang dari ponsel pintar milik Yoongi, ia pun membuka notifikasi tersebut.

From : Jung Hoseok

Kau dimana?

Yoongi mendengus membacanya, haruskah dia membalas pesan itu? Batinnya.

"Ada apa? Kenapa tiba-tiba kau cemberut?" suara berat—dan seksi—membuat Yoongi mendongak. Itu Taehyung yang sedang membawa makanan yang mereka pesan.

"Tidak ada, hanya sms dari operator." Yoongi memasukkan ponselnya ke dalam kantongnya tanpa membalas pesan Hoseok.

BTS—

Yoongi dan Taehyung sedang dalam perjalanan menuju bioskop. Suasana dalam mobil Taehyung cukup hangat karena Taehyung terkadang menggoda Yoongi di setiap perbincangan mereka.

DRRT..

Getaran panjang ponsel milik Taehyung terdengar, Taehyung mengambil ponselnya dan mengusap layar benda tipis tersebut lalu mendekatkannya ke telinganya. Dan tetap fokus menyetir tentunya.

"Yeoboseyo?" kata Taehyung memulai percakapan.

"..."

Taehyung melirik Yoongi sekilas, "Sekarang? Baiklah tunggu aku."

PIP

Panggilan terputus. Taehyung membawa mobilnya ke tepi jalan, lalu membuka percakapan dengan Yoongi.

"Yoongi—hyung, maaf. Sepertinya kita tidak bisa menonton film hari ini. Ibuku menyuruhku pulang, dia bilang ada acara keluarga yang harus aku ikuti. Tapi aku usahakan minggu depan kita menontonnya. Bagaimana?" kata Taehyung cepat setelah mobilnya terparkir rapi di sayap jalan raya.

'Dia tidak berjanji. Dia mengusahakan.' Batin Yoongi miris.

Senyum manis menghiasi wajah rupawan Yoongi, "Iya, tak apa. Pergilah cepat, nanti ibumu menunggu." Kata Yoongi tertahan. Taehyung mengecup kening Yoongi sekilas lalu bergumam berterima kasih.

Yoongi turun dari mobil Taehyung dan melambaikan tangannya saat mobil Taehyung berjalan menjauh dari hadapannya. Yoongi pun berjalan menuju halte yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

And it's cuts me like a knife when you

Walked out of my life.

BTS—

Hari sudah sore, dan disinilah Yoongi, termenung di halte bus. "Aish! Kacau sudah!" pekiknya, beruntunglah dia karena jalanan sedang sepi.

"Hai manis, butuh tumpangan?" Sebuah suara lelaki membuat Yoongi mendongak terkejut melihat siapa yang mengajaknya bicara.

Itu Jung Hoseok. Dengan motor sport merahnya.

Manik karamel Yoongi bertemu dengan manik obsidian Hoseok. Mereka tenggelam dalam tatapan tersebut untuk beberapa saat. Dan itu cukup membuat dada Yoongi berdebar halus.

"Ehem.. jadi? Kenapa kau bisa disini? Dan mana Taehyungmu itu?" Hoseok menekan kata 'Taehyungmu', jelas sekali dia enggan menyebut nama itu.

"Taehyung sedang ada acara keluarga, dan acara kencannya didelay hingga minggu depan." Lirih Yoongi yang masih bisa di dengar Hoseok.

"Ho~ jadi begitu? Ah iya, aku sudah membeli tiket untuk menonton film yang aku ceritakan padamu tadi siang. Setelah kau menolak pergi bersamaku aku mengajak Jimin, tapi tadi dia bilang tidak bisa datang. Tapi tak kusangka aku menemukanmu disini hehe. Temani aku nonton ya?" kata Hoseok dengan senyum manisnya.

Yoongi akui Hoseok malam ini tampan. Dadanya bergetar kembali dan seperti ada banyak kupu-kupu yang menggelitik perutnya. Mungkinkah dia terjatuh dalam pesona Hoseok yang notabenenya adalah masa lalunya? Tidak! Yoongi sudah punya Taehyung!

"Yoongi—hyung! Bagaimana?" tanya Hoseok memastikan, Yoongi memandang hoseok sebentar lalu mengangguk. "Baiklah, nonton sebentar lalu pulang!" kata Yoongi. Dan Hoseok mengangguk semangat sambil tersenyum puas

BTS—

Yoongi dan Hoseok sudah selesai menonton film, dan sekarang mereka sedang berada di pusat perbelanjaan. Dan itu Hoseok yang ingin mereka kesana.

"Ayo, kita ke toko baju itu sebentar." Hoseok menautkan jemarinya dan jemari Yoongi. Dan perlakuan Hoseok tersebut berhasil membuat Yoongi merona halus.

Yoongi mengedarkan pandangannya saar Hoseok sibuk menariknya, dan matanya menangkap pemandangan yang tak seharusnya dia lihat sekarang.

Taehyung dan seorang pemuda yang Yoongi ketahui adalah adik kelasnya. Taehyung dan adik kelasnya itu sedang bermesraan.

Yoongi diam di tempatnya, Hoseok merasakan Yoongi tak lagi mengikutinya berjalan. Lelaki itu menoleh dan melihat arah pandangan Yoongi.

"Yoongi—hyung?" lirih Hoseok dan setelah itu Yoongi berlari meninggalkan Hoseok. Tanpa keraguan Hoseok ikut mengejar Yoongi sambil sesekali memanggil namanya. Persetan dengan orang-orang yang menganggapnya gila.

BTS—

Saat sudah berada di lapangan parkir pusat perbelanjaan tersebut Yoongi mencari motor Hoseok dan menunggu lelaki itu. Dan benar saja beberapa saat kemudia Hoseok keluar dari gedung tinggi tersebut lalu menghampirinya.

"Yoongi—hyung—"

"Ayo kita pulang." Yoongi memotong kalimat Hoseok. Lelaki itu mengatupkan lagi bibirnya lalu mengangguk.

Di perjalanan Hoseok dapat merasakan Yoongi memeluknya erat, seperti tak ingin lelaki itu pergi. Hoseok tersenyum miris lalu melajukan motornya dan berhenti di sebuah taman di dekat rumah Yoongi.

"Yoongi—hyung turunlah." Kata Hoseok. Yoongi mengerjap sebentar lalu turun dari motor merah tersebut diikuti Hoseok.

Yoongi tidak menangis. Kenapa? Dia juga tidak tahu.

Harusnya dia menangis kencang lalu mendekati Taehyung dan gadis tadi lalu menampar keduanya. Seperti di drama picisan yang di tonton ibunya.

Tetapi dia tidak menangis. Hatinya sakit memang, tapi tak sesakit saat dia dan Hoseok berpisah.

Kenapa jadi Hoseok?!

PUK.

Sebuah telapak tangan bertengger di kepalanya, itu tangan Hoseok ternyata.

"Tak apa, menangislah kalau kau mau." Kata Hoseok pelan lalu menarik Yoongi ke dalam pelukannya.

"Hoseok—ah, terima kasih." Gumam Yoongi, bulir bening jatuh dari pelupuk matanya.

"Untuk?" kata Hoseok sambil mengusap surai mint Yoongi.

"Semuanya. Mungkin ada hikmahnya kau membawaku ke pusat perbelanjaan tadi." Suara Yoongi bergetar.

"Apapun untukmu." Kata Hoseok mantap.

Yoongi ingin menangis sekencang-kencangnya, kenapa Hoseok baik padanya? Kenapa Hoseok selalu membuat jantungnya berdebar? Dan kenapa Hoseok bertingkah laku seakan dirinya dan Yoongi masih berpacaran? Batinnya bertanya tanya.

"Seandainya waktu bisa terulang." Lirih Yoongi, suaranya mengecil. Tetapi Hoseok masih bisa mendengarnya karena jarak mereka terlampau dekat—atau mungkin sangat dekat.

"Yeah, I wishI could do it again, turnin' back the time when you were mine." Kata Hoseok sambil tersenyum miris. Yoongi tersentak lalu menjauhkan dirinya dengan Hoseok lalu menatap lelaki itu dalam.

"A—Apa maksudmu?" Yoongi mengerti maksud Hoseok tapi ia ingin mendengar penjelasan Hoseok tentang kalimatnya tadi.

"Yoongi—hyung, I still want you." Kata Hoseok. Yoongi bisa melihat sorot kejujuran di manik hitam Hoseok.

"Ti—tidak bisa. Aku sudah punya Taehyung." Kata Yoongi, sejujurnya hati kecil Yoongi memilih Hoseok. Namun bibirnya berkata lain.

"Setelah si brengsek itu menyakitimu? Kau masih memilihnya? Tak bisakah kau memandangku?" Kata Hoseok dingin dan datar. Tak ada senyuman.

Yoongi mengingat kembali saat dia dan Hoseok berpacaran, Hoseok selalu ada untuknya. Hoseok tak pernah meninggalkan kencannya layaknya taehyung meninggalkannya. Dan yang mengakhiri hubungannya dan Hoseok adalah dirinya sendiri. Dan Hoseok tak pernah berkata apapun bahkan membahas tentang akhir dari hubungan mereka.

"Ho—Hoseok—ah.." lirih Yoongi, baru kali ini dia melihat Hoseok berbicara dengan dingin.

"Berikan ponselmu." Kata Hoseok, Yoongi menurutinya. Yoongi memberikan Hoseok ponsel pintarnya. Dan Hoseok terlihat mengetik sesuatu.

"Nah sudah. Kau sudah tak ada hubungan lagi dengan si Kim—brengsek—Taehyung itu." Ujar Hoseok sarkastik. Yoongi melihat ponselnya yang sudah dia ambil dari genggaman Hoseok dan melihat apa yang sudah Hoseok ketik.

To : Kim TaeTae

Kita putus^^ tak ada penolakan.

Yoongi menatap Hoseok, dia ingin marah namun lidahnya kelu. Entah kenapa rasa lega menyelimuti hatinya.

"Yoongi—hyung. I'm trying to stop liking you, but I can't." Hoseok menghela nafasnya. "Aku tidak bisa berhenti menyukaimu. Aku sudah terjatuh dalam pesonamu. Yoongi—hyung, will you come back to me?" tatapan Hoseok menghangat dan menggenggam tangan dingin Yoongi. Yoongi terdiam, kepalanya pening.

"Hoseok—ah aku ingin pulang. Aku pusing. Dan ini sudah malam." Kata Yoongi lemas. Hoseok menghembuskan nafas pelan lalu mengangguk. dan akhirnya mengantar Yoongi pulang.

BTS—

Hoseok merebahkan diri di atas ranjang besarnya, dia mengacak rambutnya lalu menghembuskan nafas kasar.

TING!

Satu notifikasi datang ke ponsel pintarnya. Dia membukanya malas dan membaca pesan tersebut.

From : Yoongi—hyung

Apa aku masih pantas?

Hoseok menegakkan dirinya dan duduk di tepi ranjang, matanya mengerjap tak percaya. Dan dia memutuskan membalas pesan Yoongi.

To : Yoongi—hyung

Maksudmu?

Beberapa menit kemudian balasan dari Yoongi datang.

From : Yoongi—hyung

Yah... pantaskah aku kembali padamu setelah apa yang aku lakukan terhadapmu? Kau terlalu baik Hoseok.

Dada Hoseok bergemuruh, dia mencari kontak Yoongi lalu mendial nomor tersebut.

Beberapa detik kemudian terdengar suara lelaki yang ia cintai.

"Yeoboseyo?"

"Yoongi—hyung.. Kau tahu aku mencintaimu. Persetan dengan masalalu aku hanya ingin kau kembali ke pelukanku. Aku tahu aku egois. Tapi kau tak pantas bersanding dengan Kim—brengsek—Taehyung itu. Jadi aku mohon, kembalilah padaku." Suara Hoseok mengecil di akhir kalimat.

"Hoseok—ah... maaf, aku bodoh sudah menyia-nyiakanmu. Aku baru menyadari, aku mencintaimu lebih dari Taehyung. Maaf. Dan untuk kembali, aku takut yang sebelumnya terulang lagi."

"Jadikan masa lalu sebagai pelajaran. Aku ada disini, akan selalu disini bersamamu. Jadi maukah kau—"

"Ya.. aku mau." Yoongi memotong kalimat Hoseok.

"Apa? Coba ulangi!" Hoseok kaget mendengar kalimat Yoongi yang terlampau singkat dan cepat. Namun masih bisa terdengar.

"Aku... mau." Lirih Yoongi.

Hoseok meloncat senang, seandainya oongi ada di hadapannya. Hoseok mungkin sudah memeluknya erat.

"I love you." Kata Hoseok lembut pada Yoongi di seberang sana.

"Yeah.. I know right. I love you too." Kata Yoongi malu-malu.

"When you said you love me. No, I love you more." Kata Hoseok sambil trsenyum lebar

PIP

Sambungan diputus sepihak dan pelakunya ada Yoongi yang sedang menutup wajahnya yang semerah tomat itu dengan bantal. Dan jangan lupakan senyum yang tak bisa lepas dari bibirnya.

Sepertinya Hoseok maupun Yoongi akan bermimpi indah malam ini.

END—