"KOMET and MAID"
.
.
.
"KOMET and MAID CHAPTER 1"
Disclaimer: Kamichama Karin & Kamichama Karin chu © Koge Donbo
Story : Komet and Maid © Bebek L Dark Evil
Warning : Gaje, OOT, OOC, Ancur, Tak memperhatikan EYED and Etc =_="
Selamat menikmati cerita yang di buat oleh author bebek sarap ini.
.
.
.
"BLUE DEVIL"
.
.
.
Sebuah konser musik terlihat sangat ramai, semua orang bersorak menyambut penyanyi yang sedari tadi mereka tunggu-tunggu.
Group band yang terdiri dari 4 cewek cantik ini memang sangat digemari di kalangan adam dan hawa ini.
Suara vokalisnya yang khas dan para personilnya yang cantik-cantik membuat mereka dalam sekejap menduduki posisi teratas dalam dunia musik.
Himeka Kujyou di bagian Keyboard, Kazusa di bagian Bass, Mion di bagian Drum dan Karin Hanazono dibagian vokalis dan gitar.
Kolaborasi yang indah tercipta dari siswi kelas 2 SMA Sakura gaoka itu.
Jreennngggg... Karin mengetes suara gitarnya.
"Apa kalian siap malam ini minna?" teriaknya.
"Siiaaaapppp..." semua yang ada disitu terdengan antusias.
"Akan segera dimulai ya?" kata seorang pemuda bermata seperti kucing.
"Sebuah lagu kami persembahkan untuk kalain pada malam ini." Ia tersenyum riang.
Karin sang vokalis menatap setiap anggotanya apakah mereka telah siap?
Mereka semua mengagguk.
Mion sebagai pemain drum mengetuk-ngetuk stiknya.
1,2,3 (pakek bahasa inggris ngitungnya XP)
Karin mulai bernyanyi.
Group band yang terkenal dengan "BLUE DEVIL" itu memulai aksi panggungnya yang memukau penonton.
.
.
.
-xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx-
.
.
.
Yozora wo miage hitori houkiboshi wo mita no
Isshun de hajikete wa kiete shimatta kedo
Anata no koto omou to mune ga itaku naru no
Ima sugu aitai yo dakedo sora wa tobenai kara
— Sendiri ku pandang langit malam dan melihat komet
— Tapi seketika ini meledak dan menghilang
— Ketika ku memikirkanmu, hatiku rindu
— Ingin bertemu denganmu sekarang, tapi ku tak bisa terbang melintasi langit
.
.
.
Moshi atashi ga houkiboshi ni nareta naraba
Sora kakenuke tonde iku
Donna ashita ga kitemo kono omoi wa tsuyoi
Dakara houkiboshi zutto kowarenai yo
— Jadi jika ku menjadi komet
— Aku bisa terbang lintasi langit padamu
— Tak peduli apa esok membawa cinta kita dengan kuat
— Jadi komet ini tak akan hancur
.
.
.
Ame ga futte iya da to boyaite ita toki ni
Anata ga itta koto ima demo oboeteru
Ame no ato no yozora wa kirei ni hoshi ga deru
Sore wo kangaeru to ame mo suki ni nareru yo ne to
— Sekarang pun ku masih bisa ingat
— Apa yang kau katakan ketika aku mengeluh membenci hujan
— "Setelah hujan, kau bisa lihat bintang indah di langit malam
— Ketika kau berpikir seperti itu, kau bisa menjadi seperti hujan, kan?"
.
.
.
Moshi atashi ga houkiboshi ni nareta naraba
Afureru hikari furasu yo itsumo
Kanashii toki yozora miru anata ga
Egao ni naru you ni motto kagayakitai
— Jika aku bisa menjadi komet
— Aku memandikanmu dalam cahaya sepanjang waktu
— Pandanglah langit malam kapanpun kau sedih
— Ku ingin lebih menyinarimu membuatmu tersenyum
.
.
.
Anata wa itsumo hitori nanika to tatakatteru
Soba ni iru koto shika atashi ni wa dekinai kedo
— Kau selalu berjuang sendirian
— Semua yang bisa kulakukan adalah berada disisimu
.
.
.
Sebelum lagu itu selesai sepenuhnya. Sekelompok laki-laki yang yang seusia personil blue devil itu meninggalkan ruangan.
"Mereka cukup keren!" ujar cowok yang usianya lebih tua setahun diantara mereka semua.
"Apa katamu, mereka tak hebat sedikitpun." Ujarnya meremehkan.
"Jangan banyak omong, ayo kita pulang." Pemuda berambut pirang itu memerintah kedua temannya.
"Hei Kazune, bukankah mereka cantik-cantik. Terutama vokalisnya hehehe.." godanya.
"Aku tak tertarik dengan mereka Michi." Cowok yang dipanggil Kazune menjawabnya cuek.
"Bagaimana menurutmu Jin?" cowok yang diketahu bernama Michi itu kembali bertanya kepada temannya.
"Heemm.. lumayan, tapi dia lebih sesuai dengan Kazune jadi aku memilih cewek yang memainkan bass, dia manis." Jelasnya.
"Kalau vokalisnya untuk Kazune aku ama siapa dong?" raut wajahnya terlihat sedih.
"Bagaimana kalau kau dengan pemain keyboard saja." Jin mengutarakan idenya.
Kazune menatap pemberi saran dengan tatapan –Akan kubunuh kau jika kau dekati dia-.
"Hahaha, Kazune tak akan mengizinkan hal itu Jin." Michi tertawa terbahak-bahak.
3 pemuda terus berjalan. Entah mereka sadari atau tidak mereka kini menjadi pusat perhatian.
"Mereka keren sekali!" ujar seorang gadis yang berjalan dengan temannya.
"Sebaiknya kita cepat-cepat pulang. Aku tak suka jadi pusat perhatian." Kata Kazune mempercepat langkah kakinya.
"Okey siap." Jawab Jin dan Michi bersamaan.
.
.
.
-xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx-
.
.
.
"Kakak aku pulang." Teriak Himeka.
"Oh sudah pulang, bagaimana konsernya?"
"Seru." Jawabnya singkat.
"Oh iya kak, selama 2 bulan aku akan menginap dirumah Kazusa. Apa boleh?" tanyanya tak yakin.
"Eh, kenapa?"
"Kakak kan tak suka dengan keramaian, jadi aku tak mau kakak terganggu karena selama 2 bulan kedepan sepertinya wartawan akan mengawasiku." Gadis berambut hitam lebat itu menundukkan kepalanya.
"Tak apa." Ia mengelus rambut adiknya.
"Arigatou kak hehehe.."Himeka tersenyum senang.
"Aku juga sekali-kali ingin menginap di apartemen."
"Ah begini saja. Aku menginap di rumah Kazusa sedangkan kakak tinggal diapartemen."
"Okey. Aku akan minta izin dulu sama papa."
"Okey kak. Aku mau mandi dulu!" ia berjalan meniggalkan cowok berambut pirang itu didekat pintu masuk.
"Sebaiknya aku juga cepat-cepat menelfon papa, untuk mengurus izin apartemen dan tentang pindah sekolahku besok pagi." Gumamnya.
Ia berjalan mendekati sebuah telfon yang ada didekat tangga lantai atas.
Ia menekan-nekan tombol telfon yang tak berdosa itu.
"Hallo, papa?"
"Oh Kazune, ada apa?"
"Eto, Himeka mau menginap dirumah Kazusa selama 2 bulan karena sepertinya wartawan akan sering mengawasi gerak-geriknya mulai dari sekarang."
"Iya tak apa, yang penting dia senang dan tak lupa makan."
"Pa, aku ingin tinggal di apartemen, apa boleh?" ia menyandarkan tubuhya di pegangan tangga.
"Kamu kenapa lagi?"
"Aku gak mau tinggal dirumah besar ini sendiri pa, jadi butuh tempat yang sempit untuk aku tinggali." Jawabnya yakin.
"Ya sudah, tapi jangan pernah bolos sekolah okey."
"Siap pa!"
"Tutt..tutt..tutt..."
Tiba-tiba telfon terputus.
"Sepertinya papa sibuk. Tapi yang penting dapat izin. Yesss..." Kazune jingkrak-jingkrak kayak anak kecil.
Kazune dan Himeka adalah kakak beradik yang usianya beda beberapa bulan saja.
Mereka berdua memiliki seorang ayah yang bekerja di inggris. Di jepang ini Himeka sebelum Kazune datang tinggal dengan pembantu kepercayaan ayahnya.
2 minggu yang lalu Kazune dan dua temannya yang bernama Michiru dan Jin Kuga akan melanjutkan pendidikannya di Jepang.
Mereka bertiga sejak kecil sudah bersahabat. Mulai besok mereka akan menjadi murid baru di Sakura Gaoka High School.
Sekolah yang paling terkenal di daerah itu.
-ESOK PAGINYA-
"Ohayou Himeka." Sapanya.
"Ohayou mo kak!" ia mengeser kursi di sebelah Kazune.
"Hari ini kakak akan mulai pindah ya?" ia kini menggerakkan tangannya mengoleskan selai ke rotinya.
"Iya." Ia memasukkan roti yang telah dibalut selai kacang kemulutnya.
"Oh ya kak, di sekolahanku setiap kelas ada personil band blue devil loh." Kini Himeka yang memasukkan roti siap makan ke mulutnya.
Kazune mengangkat sebelah alisnya.
"Di kelas 2-A ada Kazusa, 2-B ada Karin, 2-C ada aku dan terakhir 2-D ada Mion."
"Ya semoga aku sekelas dengan adikku yang manis." Ujarnya.
"Ih kakak, usilnya tak ilang-ilang." Himeka tersipu malu.
.
.
.
-xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx-
.
.
.
"Kak ayo berangkat." Himeka berdiri di dekat mobil yang akan mengantarnya kesekolah.
"Aku mau naik sepeda saja. Kau duluan saja. Jangan lupa nanti suruh pelayan itu mengantar barang-barangku ke apartemen."
"Okey kak." Himeka memasuki mobil sport mewah itu.
"Sudah lama aku tak menjelajahi tempat ini, semuanya sudah berbeda." Ia tersenyum tipis.
10 menit kemudian Kazune sampai disekolah. Ia memarkir sepedanya di tempat parkir. Ia-lah masak di halte bus #plak.
"Dia kenapa?" Kazune menatap sosok gadis yang sedang menatap langit.
"Ahh, tak terlihat."
"Hei apa yang kau lakukan?"
Gadis berambut coklat dengan iris mata hijau itu menatapnya tajam.
"Bukan urusanmu." Jawabnya ketus.
"Aneh." Kazune pergi meninggalkan gadis itu.
"Dasar cowok aneh." Gadis itu kini balik berteriak kepada Kazune.
"Apa katamu." Matanya terperangah saat gadis yang mengatainya 'aneh' berlari meninggalkannya.
"Tak akan kulepaskan." Kazune mengejarnya.
Acara kejar-kejaran dipagi hari menjelang 5 menit bel berbunyi.
Apakah yang akan terjadi berikutnya ...? :D
.
.
.
Saya balik ke fandom ini dengan fic baru :D
Semoga suka ya hahaha... biar saya dapat pahala bikin orang seneng dan nambah wawasan pembaca.. #ciee bebek (PLAK)
By © BEBEK L DARK EVIL
.
.
.
R
E
V
I
E
W
.
.
.
