Standard disclaimer applied.
AKU INGIN
Sakura Haruno menatap buku ensiklopedi tebal di hadapannya. Menatapi sejumlah tokoh yang menjadi tokoh pengubah dunia.
"Shintarou-kun," panggilnya pada sang kekasih yang tengah duduk di sofa sebelahnya.
Saat ini mereka tengah berada di kamar Midorima Shintarou dengan sang pemilik kamar yang sedang mengerjakan tugas kuliah.
"Apa?" jawab Midorima seadanya.
"Tokoh-tokoh ini sangat keren kan?" tanya Sakura merujuk pada tokoh yang ada pada ensiklopedi tersebut.
Midorima menatap halaman terbuka itu sekilas lalu mengangguk sebagai jawaban.
"Aku ingin menjadi seperti Sir Isaac Newton, dia sangat cerdas dan begitu terkenal dimanapun," celoteh Sakura tentang bapak ahli fisika tersebut.
"Itu keren," timpal Midorima tanpa menolehkan kepala dari laptopnya.
"Atau mungkin aku ingin jadi Leonardo Da Vinci, seniman yang sangat terkenal dan berbakat," sambung Sakura tentang keinginannya menjadi seperti tokoh dunia.
"Aku lebih menyukai Pablo Picaso, tapi Da Vinci sangat keren," ujar Midorima tentang seniman yang menjadi favoritnya.
"Aku juga ingin menjadi Cleopatra atau Lady Diana, mereka adalah wanita pengubah dunia."
"Mereka kiblat wanita," ucap Midorima memberikan tanggapannya, tapi lagi-lagi tanpa menolehkan kepalanya dari layar laptop.
Sakura memandang lembar ensiklopedi itu beberapa saat, lalu kembali berujar, "Shintarou-kun."
"Hmm," gumam Midorima sebagai jawaban.
"Shintarou-kun," ujar Sakura dengan sedikit merengek karena Midorima tidak memberi atensi penuh padanya.
Mendengar sang kekasih yang sepertinya mulai kesal, Midorima Shintarou pun menolehkan kepalanya, dan mengangkat sebelah alisnya sebagai pertanda ia sedang bertanya.
"Kalau Shintarou-kun, paling ingin jadi apa?" tanya Sakura.
"Aku ingin menjadi seorang shooting guard yang sangat hebat," jawab Midorima.
"Kau adalah long shooter terhebat yang pernah dimiliki Kiseki no Sedai, Shin-kun," ujar Sakura pada pemuda yang memiliki netra zamrud persis seperti dirinya.
Midorima tersenyum tipis, lalu balik bertanya dengan pertanyaan yang sama dengan yang Sakura ajukan padanya.
"Aku memang ingin jadi Lady Diana, Sir Isaac Newton, Cleopatra, dan sebagainya, tapi aku paling ingin jadi Sakura Haruno," jawab Sakura dengan emerald yang penuh binar.
"Kenapa?" tanya Midorima bingung.
"Tokoh-tokoh itu mungkin dikenal dunia, tapi belum tentu dicintai Shintarou-kun. Namun, Sakura Haruno sudah pasti dicintai oleh Midorima Shintarou, jadi aku ingin tetap menjadi Sakura Haruno," jawab Sakura dengan tawa renyah di ujung kalimatnya.
Midorima terpaku ditempatnya, semburat merah perlahan merayapi wajahnya, dan langsung berusaha ia tutupi.
"A- apa sih."
"Eh? Shin-kun tidak mencintaiku?" tanya Sakura dengan nada yang dibuat sok sedih.
"Bu- bukan, a- aku itu ... a-ku ..."
Sakura tertawa melihat sifat megane tsundere milik Midorima yang mulai keluar. Perlahan tapi pasti, ia merangkulkan tubuhnya ke arah Midorima, dan dibalas dengan dekapan hangat dari sang kekasih. Tak perlu banyak kata untuk mengungkapkan bagaimana jatuh cintanya mereka berdua terhadap satu sama lain.
Dan intinyan, tak perlu menjadi siapapun, jadilah dirimu sendiri dan syukuri apa yang sudah Tuhan berikan. Karena rencana Tuhan akan selalu indah pada waktunya.
END
Hai, Ini cerita pertama saya, mohon dukungannya jika berkenan.
EL - 181020
