Warning: boys love, ooc, typos, fail smut, absurd, etc.

Disc: only plot mine.

Pair: Kim Namjoon x Min Yoongi

Rate: M


Malaikat itu ada, sama halnya dengan iblis. Yang perlu ditanyakan adalah keberadaan hybrid. Dalam momentum yang dianggap kemungkinan terjadinya nyaris tidak ada itu, nyatanya mereka benar-benar hidup. Mitos yang dibicarakan oleh kedua kaum itu memiliki pembuktian nyata setelah lahirnya seorang bayi laki-laki.

Walau keberadaannya yang diragukan; karena tidak seperti malaikat, ia tak bersayap putih lambang kesucian dan tidak juga seperti iblis, ia tak bertanduk dan berekor merah lambang kebringasan. Ia menyerupai manusia dengan kulit seputih salju dan perilaku sebringas harimau.

Dan akan kesalahannya karena 'ada', ia tak dapat tinggal di kedua dunia, oleh karena itu Tuhan kemudian mengirimnya ke dunia manusia, memberinya hadiah secuil memori yang tak akan pernah ia lupakan sampai kapanpun juga.


Creature © mintswaega


Ia memandangi jalanan bagai rintik deras yang membasahi seragamnya tidak terasa, menyiagakan pistolnya di depan dada, matanya masih fokus mengawasi tetesan yang membiaskan cahaya lampu jalanan sepi di pinggiran Kota Seoul. Brigade kepolisian mengepung gedung tua yang diduga merupakan tempat transaksi narkoba skala besar oleh kelompok mafia international.

Mengayunkan tangannya kedepan sebagai simbol agar bawahannya mengikuti, ia melangkahkan kaki mendekati gedung setelah dikonfirmasi tidak ada seperangkat bom tertanam di sekitarnya atau penembak jitu di sisi musuhnya yang sedang berjaga. Walau ia sendiri khawatir itu adalah bentuk jebakan yang lain mengingat begitu mudahnya akses menuju gedung.

Anak tangga demi anak tangga dinaikinya sampai pada lantai terduga, ia disambut dengan angka 7 yang tercetak di salah satu tiangnya. Bersamaan dengan bawahannya yang berjumlah cukup banyak itu, ia mulai menelusuri lantai. Hingga pada satu ruangan tertutup yang cukup mencurigakan, ia berhenti, mengisyaratkan para bawahannya untuk tenang.

Sang pimpinan kembali menyiagakan pistolnya di depan dada, mempersiapkan posisi untuk mendobrak. Kemudian suara keras hasil dari dobrakannya menggema ke seluruh gedung, membangunkan sesosok pria yang terduduk di seberang ruangan.

Pria misterius itu menyeringai, "You're late."

"Tangkap dia."


Bugh! Pukulan yang kesekian kalinya itu mengubah warna kulit pucat pria itu menjadi kemerahan, dan bekas pukulan yang berangsur berubah ungu.

"Jawab dengan jujur!" teriak sang pemukul, namun pria itu tetap menyombongkan seringainya.

Pukulan lain hendak mendarat di wajah pria itu, namun suara beroktaf rendah berisi larangan menghentikan laju kepal tangan yang lebih rendah jabatannya.

"Akan kuambil alih, kau boleh pergi."

Memberi hormat, ia mengucap tegas kepatuhannya, kemudian bergegas meninggalkan ruangan interogasi.

Namjoon—sang komandan—duduk bersebrangan dengan pria itu begitu suara pintu yang tertutup didengarnya.

"Jadi Min Yoongi…," Namjoon melipat tangannya di atas meja, "sebagai satu-satunya saksi yang kami temukan di lokasi, kau sangat keras kepala, tahukah kau kepolisian di kota ini bisa lebih kasar dalam menanganimu?"

Pria itu menyandarkan tubuhnya di kursi, "Ingin kuceritakan suatu kisah?" tanyanya mengabaikan pernyataan sang komandan, "Commander."

Untuk beberapa saat, pria berseragam itu terdiam, "Silahkan," ucapnya kemudian, yakin bahwa seorang di depannya itu tidak akan membocorkan informasi apapun padanya, dan pilihan untuk mendengar bukan hal yang buruk.

"Aku yakin kau tidak akan percaya, tapi nyatanya; dunia manusia, selain suatu alam tempat para manusia hidup, ada dua dunia yang lain," seringai kecil mengiasi wajah babak belur sang prisoner, "neraka, tempat para iblis hidup berada di bawah kita, dan surga tempat para malaikat hidup berada di atas kita."

Si tertuduh meniru Namjoon melipat tangannya di atas meja, "Dikatakan, seorang iblis setelah sekian lama menemukan sebuah cara untuk pergi ke surga, dan dia berniat untuk memporak porandakan dunia milik para malaikat itu. Tapi sebelum niatnya terlaksana, ia terpukau oleh kecantikan seorang malaikat yang tak sengaja ia lihat, kulitnya yang bersih dan sayapnya yang suci, sungguh ia ingin merusaknya, hendak mengajarkan pada sang malaikat apa itu nafsu."

"Iblis itu pun melakukan hal yang sangat dilarang surga pada sang malaikat, namun bukannya melawan, sang malaikat itupun mulai menyukai apa yang dilakukan sang iblis padanya. Mereka terus melakukannya secara diam-diam, dan walau malaikat tahu Tuhan terus mengawasinya, ia mengabaikannya."

"Sampai suatu ketika, sang malaikat mendapati dirinya mengandung. Selama beberapa bulan, kandungannya tidak diketahui oleh para malaikat lainnya karena ia mampu menyembunyikannya dengan bantuan sihir iblis."

"Barulah ketika tangisan bayi laki-laki membangunkan pimpinan surga, hubungan terlarang antara kedua mahkluk itu diketahui oleh seluruh penghuni surga. Pimpinan surga yang murka pun mengutuk pasangan itu, ia dengan kesanggupannya memotong sayap sang malaikat dan menendangnya bersama iblis ke neraka. Ia hendak melakukan hal yang sama pada bayi, namun Tuhan dengan segala kuasanya menginginkannya hidup di dunia manusia, maka dikirimlah bayi laki-laki itu ke dunia manusia bersamaman dengan hadiah dari Tuhan yang menyertainya."

Yoongi kembali menyandarkan tubuhnya di kursi; "Akan kukatakan, itu bukan cerita yang sesungguhnya," jelasnya.

"Oh," tanggap Namjoon seperti ia sudah sering mendengar cerita itu, "Lalu, bagaimana cerita yang sesungguhnya itu?" tanyanya tidak tertarik.

"Yang sebenarnya terjadi ialah, sang malaikat tidak pernah menghendaki dirinya diperkosa oleh iblis, begitu sanggup ia mendepak iblis dari surga dan mengirimnya kembali ke neraka dengan kasar. Kiranya hal itu akan berhenti menghantuinnya, tapi sifat manusiawi mulai muncul di diri sang malaikat, terlebih ketika ia mengetahui dirinya mengandung anak iblis."

"Selama beberapa bulan, ia hidup dalam kesengsaraan akan janin yang dikandungnya. Ia hampir putus asa untuk membunuhnya, namun ia tahu hal itu akan makin mencemari kesucian sayapnya, ia pun membiarkan janinnya tumbuh. Hingga pada akhir masa kehamilannya, sang malaikat mengadu pada pemimpin surga."

"Pemimpin surga yang marah memerintahkan untuk mengeksekusi sang malaikat beserta sang bayi. Namun sebelum itu terjadi, bayi itu lahir di dalam sel yang khusus diperuntukkan untuk tempat penghianat surga berdiam menunggu hukuma mereka, dan lahirnya bayi yang lahir dengan fisik secantik malaikat dan perilaku sekejam iblis itu, ia dinyatakan tidak dapat diterima di surga dan neraka pun menolaknya. Atas keputusan yang diperintahkan Tuhan, segeralah bayi itu dikirim ke dunia manusia berserta kutukan di tangan kirinya dan karunia di tangan kanannya tepat setelah kematian sang ibu."

"Kira-kira itu rumornya, aku akan menganggapnya sebagai kenyataan, namun semua orang menganggapnya sebagai fiksi yang kekanak-kanakan. And commander, ya'r an atheis 'aite?"

Sang komandan tersenyum, ia berdiri dan melangkah mendekati yang tertuduh. Tangan kirinya ia taruh di atas meja sedang tangan kanannya di atas sandaran kursi di belakang punggung Yoongi.

"Cerintanya tidak berakhir disitu," bisik Namjoon di telinga si helai silver, "Dear."

Mendengar suara serendah itu, Yoongi merinding.

"Sang iblis yang didepak oleh sang malaikat tidak sampai ke neraka, melainkan terjatuh ke dunia manusia, ia lalu memutuskan hidup di dunia itu sebagai individu yang baru, selama bertahun-tahun mencari seseorang yang ia ketahui tidak mungkin hidup di surga maupun di neraka."

Click, borgol membelenggu tangan Yoongi, dan dorongan kuat dari sang komandan mampu membaringkannya di atas meja interogasi dengan perut di atas permukaannya.

"You did good baby, keep the perfect work."

"Thank you, daddy."

"Time to give you a reward."

Namjoon menahan tangan Yoongi di atas kepala yang lebih tua dengan tangan kirinya sambil memberikan kecupan di sepanjang leher Yoongi, tangan satunya ia gunakan untuk menurunkan resleting jeans si helai silver, membiarkan kain kasar itu terjatuh meninggalkan tubuh bagian bawah sang tertuduh dengan hanya boxernya.

Sang komandan kemudian juga menurunkan boxer Yoongi, membuat pandangannya pada pipi pantat dan paha mulus yang lebih tua tak terhalang suatu apapun. Ia mengulurkan tiga jarinya di bibir Yoongi, secara sukarela dimasukan oleh si pucat ke dalam mulutnya, dengan lidahnya yang ahli membasahi jari-jari panjang milik sang komandan.

Sambil meninggalkan tanda di leher Yoongi, Namjoon memasukkan digit pertama di lubang si helai silver, digit kedua menyusul ia mulai melakukan gerakan menggunting untuk melebarkan rektum Yoongi.

"Nghh… daddy please…"

"Please what baby?"

"Nnngghhh… f-fuck me pleasee… ahhnn… commander."

Dan Namjoon tak butuh alasan lain untuk menambahkan digit ketiganya, ia langsung menarik jarinya keluar, membuka resleting celana seragamnya dan mengeluarkan ereksi besarnya yang sudah berdenyut tidak sabar mengisi lubang Yoongi.

Yoongi dengan nafasnya yang tidak teratur, kini wajahnya yang babak belur sudah bukan lagi konsentrasinya. Ia hendak menanyakan berapa lama lagi Namjoon mengambil waktunya seketika lubangnya seketika terisi. Rasa sakit yang ia terima sebanding dengan nikmat yang kemudian ia rasakan. Namjoon yang sudah sangat hafal dengan Yoongi mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, tangan kanannya memegangi pinggul Yoongi.

"AHHNN… DADDY… P-PLEASE… F—HHNNH—FASTER—AHNNNN…"

Menuruti perkataan Yoongi, Namjoon mempercepat laju gerak pinggulnya, membuat Yoongi mengerang nikmat sweetspot-nya dihantam berulang. Dan tak lama kemudian Yoongi menyemburkan benihnya ke lantai, tersusul Namjoon yang mengisi lubang Yoongi dengan miliknya.

Yoongi tidak sadarkan diri setelahnya.

"Koman—"

Mata membelalak salah satu bawahannya ia tanggapi dengan senyuman, jari telunjuknya ia taruh di depan bibir sebagai bentuk isyarat. Sang bawahan yang malang itu pun kembali menutup pintu ruang interogasi.

"Perfect baby, you're so perfect."


Yoongi terbangun diatas kasurnya memakai kaus kebesaran yang bukan miliknya dan selimut tebal melapisi tubuhnya. Memar di wajahnya kini terbalut kapas beranti-septik. Ia bangkit meraih remote televisi di nakas sebelah kasurnya, menyalakan televisi yang berada di seberang ruangan.

"…pembunuhan yang terjadi pada anggota kepolisian berinisial AYS diduga adalah ulah kelompok Mafia Devangel melihat tato yang terlihat di tubuh korban. Kepolisian sendiri sedang menyelidiki kasu—"

Yoongi mematikan televisi itu.

Devil and Angel huh.


END INI APAAN YA? 3 JAM DUDUK DIDEPAN LAPTOP CUMA UNTUK GINIAN? /lameeeeee I know/

Ini ambigay banget, yang ngerti hayo coba ini ceritanya gimana? Pertama kali bikin genre crime :V fyi, ini BUKAN beneran fantasi lhoh :V

/crossposted in wattpad/ aslinya udah beberapa bulan yang lalu di publish di sana, tapi rasa-rasanya namgi makin punah(?) di ffn jadi, walau ini melanggar guidelines, demi otepeh kurela T-T

BYE, LOVE YOU JAN LUPA REVIEW KALO MAU DIUPDATE CEPET HUEHUEHUE~