Kekhawatiran Jungkook akan status nya bersama Taehyung. || "Darah lumpur tak akan pernah bisa menyempurnakan sesosok darah murni." || "Karena itu justru darah murni lah yang berperan untuk menyempurnakan si darah lumpur."|| VKOOK|| pg-15|| inspired by Harry Potter.
A/N : hellooooo readers, jae dateng bawa cerita baru yg berlatar belakang hogwarts, yg pernah request ke jae buat bikin fic harry potter, semoga kalian suka ya. Tapi maaf oneshot Imperius belum jae bikin sequel dan gak tau bakal ada sequel atau enggak sebenernya. Huhu maaf ya.
Sekali lagi ini TERINSPIRASI DARI HARRY POTTER bukan PLAGIAT. OK? π :)
Makasih dulu untuk J.K Rowling sang author yang bener2 luar biasaaa dan bighit yang udah melahirkan boyband from zero to hero. oppa2 kece yang selalu bikin galau tiap malem π yeay!
#1
Lagkah kaki nya lihai dalam melompat ke atas tangga bergerak. Bukan kah tidak mungkin jika dia bisa saja terlambat mengirimkan impuls lalu terjatuh, karena pada ingatan nya tergambar jelas detik-detik saat dimana badan ringkih nya terjatuh ke bawah dan berakhir di rumah sakit Hogwarts. Beruntunglah Hogwarts memperkerjakan madam poppy pomfey sebagai perawat sekaligus penyembuh bagi murid-murid nya yang terluka. Ia begitu ahli di bidang nya.
Dalam waktu 7 menit dia harus sampai di menara astronomi, kalau saja teman sekamar nya tidak memecahkan vas bunga di pagi hari akibat dari eksperimen mantra coba-coba nya mungkin dia harus menghabiskan energi lebih dari ini agar bisa sampai ke tempat tujuan lebih cepat.
2 menit lagi.
"Kim Taehyung."
Sial.
Kim Taehyung, murid angkatan tahun ke-6 dengan status keturunan pure blood dan di terima di asrama Slytherin, tempat nya para manusia cerdik namun juga licik.
Taehyung berbalik dan mendapati sesosok namja yang terlihat begitu pas di balutan jubah asrama kebanggaan nya.
"Kepala sekolah memanggil mu."
Sial. Taehyung mengumpat untuk kedua kalinya.
Tapi apa boleh buat, dengan terpaksa ia menyeret lagi kaki nya menuruni tangga bergerak, peluh keringat nya mencapai menara astronomi telah sia-sia.
Jeon Jungkook - murid angkatan tahun ke 6 dari asrama Gryffindor.
Mata nya menscan setiap deretan huruf yang di tulis dengan tinta hitam. Taehyung baru saja mendapat sebuah perkamen berisikan suatu kontrak.
Jadi demi ini dia berlari-larian menuruni tangga.
Mendapat pemberitahuan mengenai persetujuan jabatan.
Dia di pilih sebagai ketua murid tahun ini, dan mendapat kesempatan berkerja sama dengan namja yang baru saja ia temui tadi. Pantas saja dia memanggil Taehyung rupanya dia telah menerima pemberitahuan ini terlebih dahulu.
Melihat isi dari perkamen ini seperti nya namja itu telah setuju. Taehyung masih menimbang-nimbang pilihan apa yang harus ia pilih. Terima atau tidak?
Oh ayolah, orang tua nya pasti sangat senang sekali jika dia menjabat sebagai ketua murid.
Tapi permasalah nya, kenapa harus Jeon Jungkook? Murid dari Gryffindor. Dan ketika Taehyung bertanya. "Apakah ada pilihan partner lain?"
Kepala sekolah hanya terkekeh dan menjawab "Tinggal setujui atau tidak sama sekali." ingin rasanya Taehyung mengutuk laki-laki paruh baya di hadapan nya sekarang.
Untuk sekarang ini memang Taehyung tak banyak mengetahui mengenai murid bernama Jeon Jungkook itu, yang ia tahu hanyalah bahwa Jungkook berasal dari keturunan muggle blood -darah lumpur. Atau bisa di bilang bukan keturunan keluarga sihir.
Entah keberapa kalinya ia berurusan dengan Jungkook. Sebelum nya mereka pernah mendapat jadwal berpatroli bersama, jangan harap ada 1 kata saja keluar dari bibir mereka selain 1 kalimat ocehan Taehyung "Kenapa harus kita berdua yang mendapat giliran jadwal malam ini."
Tangkaplah suatu arti sebenarnya dari kalimat tersebut yang berarti kenapa harus Jungkook yang harus berpatroli dengan nya.
Mungkin ini sudah garis takdir ketika sang pure blood terlebih berasal dari asrama slytherin merasakan gelisah atau lebih tepat nya tak tenang berada di jangkauan murid Gryffindor.
Desahan nafas terdengar sebelum perkamen itu telah resmi terikat suatu perjanjian antara sekolah bersama Jeon Jungkook dan Kim Taehyung.
"Kalian akan resmi menjadi ketua murid setelah saya mengumumkan ini selepas makan malam nanti."
Rapalan kata kunci sukses membuka pintu asrama ketua. Cukup terkesima melihat betapa mewah nya fasilitas di sini, bayangkan saja di sudut sana terdapat pantri khusus untuk ketua. Ulangi sekali lagi, khusus untuk ketua yang arti nya hanya milik dia dan- Jungkook.
Memikirkan nama Jungkook, seketika mood nya sedikit hancur, penyesalan rupanya belum hilang.
Kenapa harus Jungkook?
Baru ada dia seorang di sini, tak mau bersusah-susah memakai otak nya untuk bertanya dimana keberadaan partner nya sekarang.
Tapi seketika kemudian pintu bergerak.
Dan⦠Di sinilah destinasi mereka berdua sekarang. Tinggal bersama di asrama ketua.
Taehyung yang sedang duduk di sofa ruang rekreasi menoleh.
Jungkook sebenarnya telah biasa mendapat tatapan dingin kelam Taehyung.
Namun tak mengapa kan jika dia mengulas senyum untuk menyambut. Walau sebetul nya keadaan terbalik, justru dialah yang harus di sambut oleh Taehyung.
Dia juga sudah biasa ketika senyuman nya tak mendapat respon.
"Bisakah kita berjabat tangan dahulu untuk memulai kerja sama ini?"
Sejenak uluran tangan nya berjabat sendiri.
Namun syukurlah, Taehyung tidak setega itu membiarkan uluran tangan Jungkook.
"omong-omong, kau bebas memilih kamar mana yang ingin kau tempati."
Jungkook memberikan kebebasan kepada Taehyung untuk memilih salah 1 dari 2 kamar yang ada di asrama khusus ini. Jungkook akan menerima nya senang hati di manapun kamar nya.
"Aku akan menempati kamar di pojok sana."
Suara nya begitu dingin.
"Hei Tae, kenapa kau malah duduk di sini? Tidakkah kau menikmati asrama mu sendiri?"
5 hari sudah Taehyung menempati asrama khusus ketua dan 5 hari itu juga diri nya merasa tak nyaman.
Kai melingkarkan tangan nya di pundak Taehyung sambil tertawa. "Ayolah Jimin, apa kau tak menangkap ekspresi membosankan ini? Dia tak akan menikmati waktu nya di asrama ketua jika di sana hanya ada mereka berdua, Taehyung si pure blood bersama Jeon Jungkook si darah lumpur."
Jimin ikut tertawa. "Ah iya aku lupa kalau kau sedang menikmati kencan bulan madu mu."
"Tutup mulut mu, keparat!" Mood nya benar-benar tidak beres.
"Seperti apa dia? Apa kau punya kesempatan untuk bersenang-senang dengan nya?"
"Berkutat dengan buku seharian, itulah cara menghibur dirinya sendiri."
"Dirinya sendiri? Tidak dengan mu?"
"Tunggu tunggu, apa maksud dari perkataan mu ha? Apa kau sebenarnya berniat ingin bersenang-senang dengan si darah lumpur?"
"Berada di sini semakin membuat mood ku jelek."
"Hei, kau mau kemana?" Jimin berteriak tanpa mencegah kepergian Taehyung yang kini telah hilang di balik pintu asrama slytherin.
Akhirnya Taehyung kembali ke deatinasi nya, masuk ke dalam asrama ketua setelah mengucapkan kata kunci.
Mendesis pelan ketika melihat Jungkook masih sibuk dengan beberapa tumpuk buku tebal herbology.
"Ah, Taehyung. Bisakah kau kemari?"
Taehyung berjalan menghampiri Jungkook dan duduk di sebelah nya. Jarak di antara mereka begitu kentara.
"ini-"
"Apa lagi? Ini sudah kesekian kali nya kau menyajikan ku perkamen."
"Tapi, ini perintah dari pr-"
"Siapapun itu, aku tak peduli. Aku lelah seharian ini berlatih quidditch."
Taehyung berjalan ke atas tangga, namun belum sampai undakan tangga ke 4 diri nya kembali berbalik menoleh.
"Kau pikir aku tak lelah? Aku bahkan baru saja menyelesaikan penelitian tanaman, dan sekarang aku harus mengerjakan ini sendirian?"
Sebersit rasa kasihan membuat Taehyung kembali duduk di sebelah nya Jungkook percaya bahwa Taehyung tak setega seperti kelihatan nya.
Jungkook tersenyum seraya menyerahkan beberapa perkamen ke arah Taehyung.
TBC
Review ya lanjut atau... Hapus? :v makasih readers :)
