FANFICT nisekoi

yang menceritakan kehidupan setelah mereka mengungkapkan perasaanya di bukit tempat mereka berjanji dulu

Semoga Terhibur :)

"apa yang dilakukan dia sekarang ini ya?"

kata-kata itu selalu menghantui pikirannya semenjak perpisahannya dengan chitoge setelah mengungkapkan perasaannya masing-masing di bukit bersejarah itu

"ya sudahlah"

sekarang dia bekerja sebagai pengurus bagian keamanan di balai kota serta menjadi penerus ayahnya sebagai boss besar yakuza kedua sementara ayahnya, ichijou issei. pergi menikmati sisa hidupnya dengan istrinya, alias ibunya raku

"oi kalian, makanannya udah siap"

"oh oke bocchan. kami akan segera kesana"

sedetik kemudian muka raku muncul menembus tirai dapur dan menoleh kearah ryu diantara para yakuza yang baru bangung itu

"siapa yang kau sebut bocchan?"

tanya raku dengan nada datar

"oh maafkan aku itu kebiasaanku, boss kedua"

raku cuma tersenyum, melihat orang-orang yang tunggu besar bersamanya selama ini, walaupun mereka kadang menjengkelkan sih, tak terpikir olehnya akan setuju untuk mengambil alih fraksi yakuza ini.

"aku berangkat dlu, tolong jaga rumah ya" "ok boss".

raku pun berangkat ke kantornya. keadaan itu mengingatkannya saat masih harus berpura-pura pacaran dengan chitoge, jalan-jalan bersama seorang gadis sementara diawasi oleh gend mafia besar, sensasinya beda dengan kencan biasa loh.

kantor raku berada di balai kota, yg kebetulan berjarak beberapa rumah dengan toko kue onodera yang memutuskan untuk.mengambil alih usaha keluarga itu, walaupun dirinya tak pandai memasak sih

"oh, ohayo ochijou-kun"

sapa onodera yang kebetulan sedang membuka pinta tokonya dipagi hari yang sejuk itu

"onodera, ohayo"

"lama tak bertemu, apa kabarmu ichijou-kun"

raku yang melihat onodera kemudian memutuskan untuk singgah sebentar untuk ngobrol dengannya

"baik baik saja kok. bagaimana dengan 'kalian'?"

"kalian? apa maksudmu dengan kalian?"

wajah onodera mulai memerah seperti dulu saat bersama raku

"jangan berpura-pura bodoh, tentu saja, hubunganmu dengan yuuji"

wajah onodera tambah merah merona sementara raku malah tersenyum

"etto... baik, kurasa"

"are.. spertinya hubungan kalian sudah berkembang ya, kalau begitu berjuanglah onodera. sampai jumpa nanti"

raku pamit dengan senyumnya sembari membalikkan badannya kearah kantor membelakangi onodera yang berwajah merah

"ya, sampai jumpa ichijou-kun, mampirlah sesekali"

"ya"

yuuji, miyanagi yuuji. dia adalah teman kuliah onodera dulu yang saat ini hubungan mereka bisa terbilang dekat

"Arghh tugas hari ini banyak ya, raku"

dan sekaligus teman kerja raku di balai kota, yuuji masuk ke bagian kesehatan sementara raku di bagian keamanan

"ya.. wajar saja, kemarin terjadi bentrok sih. oh ya, jadi? bagaimana hubunganmu dengan onodera?"

"ya, masih begitu saja. tidak ada perubahan"

kata yuuji sambil senyum kecil

"sudah kubilang. langsung tembak saja kan"

saran raku sembari menepuk pundak pemuda berambut lurus hitam kemerahan, berlawanan dengan raku yang rambutnya berwarna hitam kebiruan

"aku.. hanya takut kalau kosaki membenciku"

"ya.. aku juga tau betul kok. rasanya" kata mereka sembari melanjutkan pekerjannya dengan senyum penuh arti di wajah mereka

sementara itu disuatu negara eropa yang jauh seorang gadis pirang dengan pita merah di rambutnya yang sedang sibuk dengan komputer dan tumpukan berkas di mejanya bertanya pada ibunya

"mama, kapan kita bisa pulang ke jepang lagi?"

"bersabarlah, aku tau kau rindu padanya, kita sepertinya bisa kembali dalam waktu dekat ini kalau kau melakukan tugasmu dengan baik"

kata hana sembari mengunyah rokok coklatnya itu

"b-bukan berarti aku rindu padanya, maksudku aku memang merindukannya t-tapi"

belum selesai bicara hana san memotong kata-kata gadis yang tsundere modenya lagi on itu

"ya terserah kamu, dasar gadis yang jatuh cinta"

chitoge hanya bisa senyum melihat mamanya

chitoge bekerja sebagai desaigner ternama yang kerjanya berkeliling dunia seperti ibunya.

=

pagi di hari minggu yang indah, onodera membuka tokonya sperti biasa karna tiada hari libur baginya, langit biru cerah tanpa awan menandakan hujan mungkin tidak akan datang

kurang sejam stelah membuka pinta ada orang yg tak asing yang datang berkunjung

"yuuji kun, kamu datang cepat hari ini, apa lagi senggang?"

"ya begitulah, selagi senggang aku ingin mampir ke rumahmu dlu"

kata pemuda berbaju kemeja itu. senyum tulus penuh makna sama-sama terpancar dari wajah mereka berdua

yuuji sudah berencana mengungkapkan perasaannya pada onodera hari ini, dia akan mengajak onodera ke berbagai tempat dan mengungkapkan perasaannya di matahari terbenam di suatu pantai

"ne onodera..." yuuji selagi wajahnya mulai memanas

"a-aku mau mengajakmu jalan-jalan hari ini, kau mau? aku juga punya sesuatu yang ingin kusamaikan padamu" sekarang wajahnya merah merona seperti onodera waktu itu

"t-tentu, dengan senang hati" muka onodera memerah lagi, diikuti oleh senyum yuuji yang seperti harapan hidupnya terpenuhi.

"jadi kita mau kemana? yuuji-kun"

"tidak ada yang spesial. kita cuma pergi bersenang-senang, kenapa? ada tempat yang mau kau datangi?"

pagi itu berganti siang sementara mereka berdua bersenang-senang di taman bermain didaerah itu, siang hari terasa terik karna tiada awan yang terlihat. setelah ke taman bermain, mereka kemudian ke bioskop untuk menonton film

"kosaki,bagaimana kalau kita menonton ini?" saran yuuji sementara menunjuk ke poster promosi suatu film bergenre horor "film hantu?!. jangan yuuji kun, kau tau kan aku takut sama hantu"

"tidak apa-apa. aku akan selalu berada di sisimu untuk menjagamu" kata yuuji sok sembari senyum nakal. onodera cuma bisa tersenyum manis melihatnya. "aku tau onodera sangat takut akan hantu. aku tak sabar nonton hehe" gumam si yuuji

30mnt kemudian di pertengahan film horor itu. bukannya onodera yang memeluk yuuji ketakutan, tapi malah yuuji yang menggenggam tangan onodera sembari bergetar tanda ketakutan, atau kedinginan ya.

"jangan tak-takut kosaki, aku akan terus di-di sini denganmu kok" katanya dengan nada ketakutan. onodera cuma bisa senyum menyindir. tiba-tiba muncul scene hantu disertai teriakan di film horor itu.

"YUUJI!"

"KOSAKI!"

onodera serentak menempelkan mukanya ke lengan yuuji untuk menutupi mukanya karna takut,sementara yuuji cuma bisa menutupi mukanya dengan tangan sambil berteriak. kejadian itu membuat kaki mereka masih bergetar sampai keluar dari bioskop itu. yuuji tanpa sadar masih menggandeng tangan onodera pada saat itu. sementara onodera perasaanya tercampur antara perasaan senang dan malu. menciptakan onodera berwajah merah menyala.

sesampainya mereka ke tujuan akhir mereka, pantai. yuuji sudah berencana mengutarakan perasaanya di tempat ini dan hari ini, melepas genggaman tangan onodera.

onodera terheran dengan wajah serius yang yuuji buat saat itu. matahari setengah lingkaran oranye dibelakangnya menghiasi lautan dan langit yang menjadi oranye ke biruan, suara ombak yang menghantam pasir pantai, angin yang menerbangkan rambut mereka berdua, suara burung camar memecah kesunyian pemandangan matahari terbenam dengan indah di hari itu. yuuji yang semakin lama semakin serius akhirnya mulai membuka mulutnya, inilah saat-saat yang ditunggunya, dia sudah berlatih setiap hari untuk mengucapkannya, dan sekarang adalah penentuannya

"kosaki!"

"ada apa yuuji kun"

"se-sebenarnya aku.. aku.."

"hm?"

yuuji menarik nafas*

"AKU SEBENARNYA -*suara kereta* KOSAKI !" bunyi kereta yang melintas di waktu itu memotong kata-kata yuuji di waktu yang sangat tidak tepat. namun yuuji tidak menyadarinya, dia tetap melanjutkan pernyataan cintanya tanpa mengetahui onodera mendengarnya dengan jelas atau tidak

"TOLONG JA- *suara kereta lagi*" yuuji merasa lega setelah mengatakannya sekaligus merasa gemetar lebih hebat daripada waktu di bioskop tadi onodera yang tampak kaget sekaligus kebingungan itu seperti memikirkan kata-kata yuuji saat itu. jantung mereka berdegup sangat kencang

"yuuji kun, aku... aku.."

belum selesai onodera bicara.yuuji sudah berkeringat menantikan jawabannya, onodera gugup. seperti memikirikan jawabannya matang-matang

"aku.. aku..."

BERSAMBUNG...