Ahem... hai
saya admin H, atau author H, dan ini cerita pertama saya.. maaf kalau banyak kesalahan
warning: OOC, typo(s), BL, cerita gak jelas, human name
pairing: DeNor / inu!denmark x norway
hetalia (c) hima papa
story (c) me
Di suatu kerajaan, di mana para anjing dan serigala berkumpul, dan dipimpin oleh raja mereka, yang merupakan seekor anjing. di dunia tersebut, tidak ada yang namanya manusia, para anjing dan serigala hanya berperang melawan pasukan kucing dan singa untuk memperebutkan daerah kekuasaan. semakin besar daerah tersebut, semakin banyak makanan untuk diburu. pasukan dan rakyat anjing tidak boleh berburu di daerah kucing, begitu juga sebaliknya. sampai suatu saat, sang raja dikaruniakan seekor anak anjing berbulu pirang, berbulu tebal, dan bermata biru yang sangan indah, anak anjing tersebut mereka beri nama Mathias Kohler. Mathias anak yang sangat ceria dan nakal.
suatu hari, pasukan kerajaan anjing mendapat laporan bahwa kerajaan kucing akan menyerang mereka, mereka juga mendapat laporan bahwa kerajaan kucing sudah menyiapkan rencana perang yang tak akan tertandingi oleh kerajaan anjing. sang raja sangatlah bingung dengan kedaan seperti ini, maka ia pergi ke perpustakaan dan menemukan sebuah buku yang berkaitan dengan manusia, dan mendapatkan informasi bahwa kucing dan anjing dapat dikalahkan oleh manusia. dan raja pun mendapatkan rencana
sementara itu, mathias sekarang sudah berumur 7 bulan (sekitar umur 14 tahun untuk umur manusia), umur 7 bulan untuk seekor anjing adalah umur di mana bulu anjing tersebut mulai lebat, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar, biasanya seekor anjing pada umur tersebut juga sudah tidak terlalu agresif seperti anjing kecil, dan mulai merasa mudah bosan bila diajak bermain atau diam di dalam kandang, sama seperti yang dialami mathias, akan tetapi, dia tetap agresif. "tangkap aku kalau bisaaa!" teriak seekor anjing berbulu pirang keemasan, sedang berlari menjauhi para pelayan yang mengejarnya. "tuan muda! anda harus membersihkan bulu anda terlebih dahulu! apalagi bulu tuan panjang, harus disikat minimal 1 kali dalam sehari!" "aku tidak mau! sikat tersebut membuat kulitku sakit! aku mau sikat yang lebih lembut!" serunya sambil berlari menjauhi pelayan tersebut. sampai akhirnya, dia bersembunyi di belakang pohon. "hehe.. pelayan bodoh itu tetap mengejarku... aku tidak mau disikat oleh sikat yang terbuat dari kawat! hehe..." gumamnya pada dirinya sendiri. setelah merasa pelayan-pelayannya pergi, ia mengendap endap ke ruang raja - atau ayahnya untuk protes tentang sikatnya yang terbuat dari kawat tersebut. "ayaaah!" mathias mengetuk pintu ruangan di mana raja tersebut berada, dan langsung masuk tanpa diperintahkan. "ayah! aku mau sikat untukku diganti! sikat dari kawat itu menyakitkan!" katanya sambil berlari ke arah sang raja. sang raja hanya menghela nafas karena ulah anaknya tersebut "nak.. ayah sudah bilang.. kalau ingin masuk ke sini, ketuklah-" "-pintu sebelum masuk, dan tunggu perintah dari ayah, kau ini pangeran yang akan menjadi raja nantinya, aku sudah tahu ayah! tapi ini penting! ini masalah sikat yang menggores tubuhku setiap harinya!" serunya. sang raja hanya menghela nafas untuk kedua kalinya, itu tidak penting nak.. ayah ada misi untukmu" "misi?" matanya berbinar binar "misi apa lagi sekarang ayah?" ya, menurut mathias misi dari ayahnya adalah hal yang menyenangkan, putri penasihat serigala tidak diperbolehkan keluar istana, seperti layaknya rakyat-rakyat jelata, namu sang raja malah banyak memberikan misi untuk anaknya agar memata matai kerajaan kucing, memancing di sungai bersama rakyat jelata, bermain dan bersapa ria dengan rakyat jelata dengan tujuan untuk memata matai apa kesukaan rakyatnya. karena itulah, mathias dikenal baik dan ramah oleh rakyatnya. "nah, misi kali ini akan berbahaya nak. kau akan meneliti bagaimana manusia memperlakukan kucing dan anjing" mathias berpikir sejenak mendengarkan ayahnya berbicara, dia belum memutuskan untuk menerima misi tersebut atau tidak. "ayah, manusia itu apa?" "manusia adalah makhluk yang berdiri dengan dua kaki, mereka tidak berbulu seperti kita, semua bulunya tumbuh di kepalanya juga, mereka memiliki lima jari pada tangannya, yang membantu mereka untuk mengambil barang dengan tangannya" "ah, yang benar?!" mathias sedikit terkejut mendengarnya "berarti mereka tidak perlu mengambil barang dengan mulut, dan tak perlu menyikat tubuhnya? itu menarik sekali! aku terima misinya yah!" mendengar perkataan anaknya, sang ayah tersenyum senang. "nah, mathias, cobalah untuk mencari teman di sana, itu akan memudahkanmu untuk melihat gerak gerik mereka, sebagai hadiah, ayah akan memanggil penyihir yang dapat memberikanmu kemampuan untuk menjadi manusia juga kau akan berangkat besok" "yes! ayah memang yang terbaik!" serunya senang "tapi hari ini, sikat bulumu terlebih dahulu" perintah sang ayah, sambil memberikan death glare pada anaknya "tidaaaak!"
keesokan harinya...
"ayah! aku siap!" seru mathias dengan ceria "bagus, nak! kalung ini akan ayah berikan kepadamu. ingatlah, jangan sampai kalung ini hilang, kalung ini adalah kunci untuk kembali ke dunia ini, dan kalung ini lah yang akan mengubahmu menjadi manusia kapanpun kau mau" mathias hanya mengangguk, lalu ia masuk ke dalam portal di mana manusia hidup, beraktifitas, dan memelihara anjing dan kucing sebagai hewan peliharaan mereka, di mana manusia berkuasa atas anjing dan kucing.
"uwaaaa!" mathias terjatuh dari awan, ternyata portal dari dunianya menyambung ke awan. "ayaaaaah!" mathias kaget karena jatuh dari ketinggian, dan lagi, tidak ada pelayan yang dapat memanggil penyihir untuk menangkapnya dari ketinggian. "apakah aku akan mati?" pikirnya, mathias segera menutup kedua matanya, takut untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya, akan tetapi, dia sedang beruntung.
BYUUR!
"aghh!" mathias berusaha mengambil nafas, dia beruntung karena jatuh di tengah laut, sehingga dia tidak mati. "syukurlah..." gumamnya "ahh.. walau buluku sekarang basah semua.. dan aku tak tahu sebesar apa kolam berarus ini, yang penting, aku harus berenang dan menemukan ujung dari kolam ini, maka aku bisa menemukan yang namanya manusia." mathias berenang tak tentu arah untuk mencari di mana ujing dari laut yang dia kira kolam berarus tersebut. tapi, setelah 3 jam berenang, dia tak menemukan ujung dari laut tersebut, melainkan malah menemukan bagian laut yang semakin dalam. "kolam ini terlalu besaaar!" teriaknya histeris "aku mulai lelah... tapi tak kunjung menemukan ujung dari kolam ini... makhluk yang bernama manusia itu pasti sangat kaya ya... punya kolam sebesar ini... sekarang untuk istirahatpun aku tak ada tempat untuk mengistirahatkan kakiku... semua hiasan yang berbentuk karang ada di dasar kolam yang sangat dalam ini.. dan bagaimana caranya manusia memiliki stamina untuk berenang menyebrangi kolam sebesar ini? dan apa gunanya? manusia pasti sangat kuat..." mathias tak berhenti berpikir, sampai sekilas, ia melihat sesuatu yang menyembul dari laut. "eh? rasanya aku melihat sesuatu.. apakah itu manusia?" dan dia melihat sosok tersebut lagi. menampakkan sebagian kedil dari tubuhnya. sebuah... ekor? baru saja mathias melihat ekor yang begitu besar dari laut. "ayah... kau tak memberi tahuku bahwa manusia memiliki ekor yang sangat besar.." baru saja mathias berpikir begitu, sesuatu menyedotnya, mathias tak bisa berbuat apapun, karena tekanan air yang menyedotnya begitu besar, tidak kuat menahan nafas, mathias pingsan, dan ditelan seekor paus
akan tetapi, keberuntungan ada di pihak mathias, seorang pemburu tanpa sengaja membunuh paus tersebut, dan mengoyak isi tubuh paus tersebut, dan ditemukannya mathias dalam keadaan tak sadarkan diri "..." permburu itu menatap mathias tanpa ekspresi, bulu panjang dan pirang mathias sangatlah indah, tidak seperti anjing pada umumnya, telapak kaki mathias sangatlah mulus dan berwarna pink, tidak seperti anjing dewasa lainnya, dengan tatapan datar, sang pemburu memandikan mathias di kapalnya, dan membawanya pulang. dalam hati, sang pemburu terkagum kagum dengan bulu mathias yang sangat panjang dan lembut, terlebih warnanya dan postur tubuhnya yang sangat gagah, bila di anjing kontes, pasti dia akan memenangkan segala jenis kontes. dan keadaan mathias cukup terawat sebagai ajing liar, pikirnya. karena mathias tidak ada sertifikat dan tattoo di telinganya, jelas bahwa dia anjing liar, bukan anjing champion yang jatuh dari pesawat selagi dikirim ke majikan barunya, masalahnya, kenapa ada anjing liar yang keadaannya terawat, bisa di tengah laut dan ditelan paus? ah, sang pemburu tak menghiraukan pertanyaan yang ada di pikirannya, segera ia membawa pulang anjing tersebut.
3 hari kemudian..
mathias membuka matanya perlahan, kepalanya terasa pusing setelah kejadian tersebut. "apakah ini surga atau neraka? aku tak berani melihatnya..." dengan perlahan, ia menggerakan kepalanya untuk melihat keadaan sekitar, ada perabotan rumah yang terlihat mahal, ada tempat makan untuk anjing, ada kotak yang dilapisi kaca, ada tembok dan jendela.. dia masih hidup. tapi di mana? ia berusaha mengendus bau rumah tersebut, memastikan bahwa ini bukan istananya. bau yang tak ia kenal... dan dia menemukan barang. "sepertinya baju manusia.." gumamnya. ia mengendusnya perlahan... "akh! bau yang sangat tidak enak!" dia mundur perlahan, menjauhi baju sang pemburu. "hei, kau sudah sadar" mathias menoleh ke asal suara tersebut, dan menemukan sang pemburu sudah berdiri di belakangnya dengan secangkir kopi. tatapannya datar, tanpa ekspresi, rambut pirangnya berantakan, dengan curl yang melayang, mathias juga bingung bagaimana curlnya bisa melayang. mathias menatap pemburu tersebut dengan takut, seingatnya ayahnya tak mengingatkan bahwa manusia itu sebesar ini, seperti reaksi anjing yang ketakutan pada umumnya, tubuhnya mulai bergetar hebat, memikirkan manusia itu akan mencekiknya dengan tangannya, atau membunuhnya dengan cara menggigit lehernya, ekornya mulai dijepit di antara kedua kaki belakangnya, memamerkan giginya dengan arti bahwa dia mengancam, dan mulai mengeluarkan suara menggeram, wujud anjing pirang sebesar serigala yang lucu tadi itu, berubah seketika menjadi menyeramkan tiba tiba aura gelap dan marah mulai terasa pada mathias, yang menyebabkan ia memamerkan giginya lebih lagi karena takut. "... anjing yang tak tahu balas budi.." mendengar itu, mathias langsung menggonggong dengan kesal. "hey, anjing" kata manusia tersebut dengan wajah yang dingin dan kesal "aku yang menyelamatkanmu tahu" mathias mulai mengeluarkan ekornya dari antara kedua kakinya dengan perlahan, dan mendekati dang pemburu dengan sangat hati hati. sang pemburu tersebut rupanya menyambutnya, dia mengulurkan tangannya perlahan kepada mathias, mathias mendekatinya dengan sangat hati hati, mengendus tangannya, dan menjilatnya "hmm... baunya lebih enak dari bau bajunya..." dengan cepat, sang pemburu meletakkan tangannya di atas kepala mathias, yang membuat mathias sedikit terkejut. "panggil aku lukas. aku adalah majikanmu sekarang" katanya dengan datar. tunggu... majikan?! aku jadi seperti budaknya?! mathias menatap lukas dengan tatapan tajam dan marah "enak saja! aku ini pangeran! mana mungkin aku disamakan dengan budak, hei rakyat jelata!" lukas kaget setelah mendengar perkataannya, tapi ekspresi terkejutnya hanya bertahan sebentar, sampai dia memasang wajah datarnya lagi "wajar kan. aku telah menyelamatkanmu. dan aku sudah berbaik hati padamu. sekarang panggil aku master." "tidak mau! aku ini pangeran! kau yang harusnya memanggilku tuan atau pangeran" seketika ia merasakan aura marah pada lukas, dan kehadiran yang marah karena tuannya dipanggil rakyat jelata. keberanian mathias langsung hilang, dia menunduk "ma-master..." katanya pelan, tapi tak menutupi kemarahan lukas. "hei.. pangeran di sini bukanlah kau... dan pemilik rumah sekaligus negara ini adalah aku... maka itu kau harus memanggilku master atau tuan, atau lukas juga cukup... kau hanyalah anjing yang bisa bicara, dan tidak punya apapub di sini.." katanya dengan tatapan datar, dan nada yang marah "cih... oke... lukas..." kataku dengan sebal, dan langsung disambut dengan death glare troll-nya lukas. aku hanya bisa diam dan menundukkan kepalaku, sampai perutku berbunyi tanda aku lapar. lukas hanya menatapku dengan datar. "oh? kau lapar? tunggu di sini" katanya datar, ia pergi ke luar kamar dan masuk dengan membawa sesuatu yang berbau enak di tempat makannya, aneh. tempat makan yang ia pegang sangatlah ceper, tidak ada lekukan di dalamnya. aku mencoba sedikit makanannya, dan mataku berbinar. rasanya sangat enak, entahlah.. rasa ini... berbeda dengan dog food biasa! ada sesuatu yang sangat enak... wujudnya pun berbeda dari dog food. butiran butrian putih yang sangat banyak, rasanya tawar, tapi tertutupi dengan rasa yang enak, ada sesuatu di atasnya, berwarna putih, dengan bulatan kuning di tengahnya. "itu telur dan nasi" lukas menjelaskan "kau bisa bicara, lalu kenapa kau menggonggong?" tanyanya dengan wajah datar, tapi sepertinya dia penasaran. "di duniaku ada perang antara anjing dan kucing. menggonggong adalah pesan rahasia yang hanya dimengerti anjing dan serigala" kataku dengan mulut yang penuh "kucing juga mengeong. bahasa ini hanya digunakan bila anjing dan kucing menyatakan perang atau damai" jelasku panjang lebar. lukas menatapku tanpa ekspresi, yang membuat mathias sulit untuk mengetahui dia bingung atau tidak. mathias menjilati piring yang kosong. "kau suka itu?" lukas bertanya "ya! ada rasa yang tidak kuketahui!" lukas mengangguk tanda mengerti. "itu rasa asin" katanya "a...sin?" mathias memiringkan kepalanya sedikit. "anjing seharusnya tak boleh makan asin, tapi karena aku belum beli dog food, apa boleh buat. hanya itu yang bisa kuberikan, kau tak boleh makan daging sapi. mahal" jawabnya panjang "daging sapi?" tanyaku "seperti makanan rakyat jelata yah?"
JDAK
4 urat merah terlihat di kepala lukas dengan auranya yang marah. berhenti mengatakan rakyat jelata. itu rasanya sama seperti kau menjelekanku tahu! katanya marah
"hyaaaa! maafkan akuuu!" mathias lari dari lukas
"hhh..."lukas menghela nafas. "apa tujuanmu ke sini, hmm? anjing kecil?"
"aku tidak kecil! aku ke sini untuk mencari tahu cara manusia menaklukan kucing dan anjing!"
"... mungkin aku bisa mengajarimu besok.."
TBC..
