Wolves VS Growl / Prolog

Author : Denra

Pairing : Ehmm… Siapa ya? Ayo tebak~

Genre : Romance –maybe- Arght! Denra ga tauuuuu #JedotinPala

Rating : M

Length : Chaptered

Dis : GOD and they're self. Denra fiction, ofc.

Warn : OOC, AU, BDSM, YAOI, School Life, Typo(s), Menyimpang EYD, JEYEK =w=

A/N : Annyeong… Denra bawa prolog yang BDSM lagi nih. Denra juga gak tau lagi tertarik sama uke!Kai BDSM aja. Padahal bias Denra kan Jongin umma, tapi malah disiksa. Mianhae Teleporters~ .-. Dilarang keras plagiat. Tapi kalau ff Denra menginspirasi someone, tolong dibikin jangan terlalu mirip ne chingu. Terus cantumin nama Denra kalau bisa kkkkk~ #DenraNgayal

Happy Reading

Emot absurd Denra mana? Kok ilang? o.O?

#EmotAbsurdDiculik

Gak kok, nih saeng kasih emotnya~

!*::::*! Happy Reading !*::::*!

Aves High School, sekolah yang damai pada dasarnya. Namun sayang itu hanya kenangan. Kenangan berarti dulu. Lalu sekarang?

BRUKKK!

"Ya! Kau menganggu jalanku. Kau mencari masalah?" tanya namja putih pucat dengan nada datar yang menusuk. Tak lupa wajah pokerfacenya yang ugh, yeoja bilang itu keren.

"M-Mian Sunbaenim. A-aku tak bermaksud." sesal namja yang baru saja menabrak sang namja pucat. Nadanya bergetar ketakutan, perlahan kakinya melangkah mundur. Bermaksud untuk mengambil langkah seribu sebelum…

"Ikut kami." intrupsi namja pucat itu. Sifat dingin masih kentara di setiap ucapannya. Berlalu pergi meninggalkan 'calon korban' yang diseret anggota genknya. Mengikutinya ke taman di belakang sekolah.

'Mati kau Jung Hoseok.' sesal 'korban' dalam hati. Tak lupa melirik seluruh orang di koridor yang memandang Hoseok iba. Setidaknya mereka berdoa agar tetap melihat Hoseok di keesokan hari.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Baru saja merasa terlempar pada kerasnya pohon sejenis mahoni, Hoseok langsung mendapat pukulan gratis dari lima orang. Tentu saja lima dibanding satu, Hoseok kalah telak. Pengecualian seandainya ia memiliki kekuatan layaknya Naruto, mungkin dia menang. Tapi tunggu… lima? Hoseok tak lupa genk yang tengah menyiksanya ini terdiri dari enam orang. Hoseok, harusnya kau melihat sang ketua genk hanya bersender di sebelahmu. Tak berniat ikut 'permainan' bawahannya sedetikpun. Posisi tangan yang melipat di dada, dan jangan lewatkan senyum itu. Senyum meremehkan. Oh, Tuhan jika saja kau menyayangi umatmu yang satu ini, kirimkanlah seorang malaikat. Barang hanya satu.

BUGH!

BUGH!

"Oh Sehun, .kan." perintah namja dibelakang genk itu dengan penuh penekanan. Orang-orang yang memukul Hoseok telah berhenti melayangkan pukulan. Hoseok bersyukur, tapi kegelapan merenggutnya.

Sehun menyeringai tipis mendapati Jongin dengan genk-nya. Kembali berdiri tegak menghadap Jongin. Ya, pelaku pemukulan Hoseok itu genk Sehun. "Ada apa Kim Jongin?"

Jongin melihat Hoseok yang tergeletak tak sadarkan diri, lalu mendelik jengah pada Sehun. "Dia 'milik' kami, jangan pernah ganggu dia lagi."

Kata itu begitu tenang. Kembali seringaian yang Sehun tampilkan. Menggoda rival tak akan berdosa menurut Sehun. "Kau berbohong, Kim."

Jongin menyipitkan mata tak percaya. Hal itu membuat seringai Sehun semakin lebar. Rasanya Jongin ingin sekali menghantam wajah itu dengan balok. Kenapa ekspresi Oh Sehun selalu menyebalkan dimata Jongin? Hufftt.

"Bawa anak Jung itu." Jongin memerintah anggota genknya tanpa mengalihkan tatapan tajam pada Sehun. Cepat saja Suho dan Lay membopong Hoseok. Itu lebih manusiawi dibanding genk Sehun yang menyeret paksa Hoseok.

"Jangan mencari masalah dengan kami lagi. Aku muak harus melihatmu setiap hari." Sepertinya kalimat setengah ancaman cukup sebagai berpamitannya Jongin menyusul anggota genknya.

"Semakin menarik." gumam Sehun pelan setelah Jongin meninggalkan tempat itu.

"Nugu? Kim Jongin? Kau gila?" heran namja berambut peach yang terlihat mencolok.

"…"

"Luhan ge, dia kan memang gila." Namja dengan mata panda berujar.

"Ahhh, Tao, kau mengingatkanku. Sehun memang gila." cibir Luhan. Sangat menjurus pada Sehun, sepupunya.

Dan kita dalam pertanyaan besar… Siapa mereka? Melakukan pembullyan secara bebas, membuat genk menakutkan tak resmi, apa sekolah ini minim guru? Oh, tidak, kita lupa fakta mereka cukup andil alih di sekolah ini. Orang tua mereka maksudku.

Perlukah perkenalan? Berterima kasihlah karena aku akan berbaik hati memperkenalkan 'WOLVES'.

Oh Sehun

Sang ketua 'WOLVES'. Dingin, tatapan menyeramkan, seringaian devil bak sesuatu yang wajar dari sifat Sehun. Namja Oh ini terkenal 'Bad Boy'. Selalu memakai seragam tak teratur dan jangan lupakan surai 'Green Punch' adorable-nya. Sekaligus ketua 'OSIS' tak bertanggung jawab. Kenyataan ini membuat pamor Sehun maupun 'WOLVES', genk-nya semakin dipuja. Tak ada yang berani melawannya bahkan guru sekalipun. Hingga 'WOLVES' juga semakin bertingkah sesuka hati dan terkadang kelewat batas. Tapi sekali lagi, tak ada yang bisa menghalau. Semua penghuni Aves terlalu menyayangi nyawanya. Salahkan orang tua Sehun yang begitu banyak menanamkan saham di sekolah swasta yang hampir bangkrut ini.

Luhan

Namja asli China sepupu Sehun yang merangkak sebagai 'tangan kanan' ketua genk 'WOLVES'. Sifatnya tak kalah jauh dari sang sepupu. Ah, kita anggap saja Luhan lebih waras ketimbang Sehun. 'PLAYER', semua tau gelar Luhan. Hobi mengerling pada setiap yeoja. Menggunakan bekal ketampanannya tentu. Didukung lagi ia seorang kapten bola Aves. Hidupnya sungguh diselimuti yeoja kekurangan baju.

Kris Wu

Sahabat kecil Sehun dan Luhan yang juga brengsek menurut orang. Brengsek disini mengarah pada brengsek pendiamnya, brengsek kecuekannya, dan brengsek dinginnya. Namja turunan China-Kanada ini lebih suka berbicara seperlunya. Juga gemar…membully 'korban' tanpa ampun. Tapi siapa sangka dibalik sifat kelewat es itu, Kris merupakan sosok yang paling care diantara member 'WOLVES'. Mungkin ia hanya perlu belajar menyalurkan kepeduliannya.

Park Chanyeol

Adik Kris dengan ibu berbeda. Namun hal itu tak membuat keduanya saling membenci. Sebaliknya mereka selalu akrab. Meski Kris yang irit bicara dan Chanyeol yang cerewet berlebihan. 'Happy Virus' yang hobi menjahili setiap anggota 'WOLVES'. Dan tolong coret nama Sehun disana, Chanyeol tak pernah mau berurusan dengan sahabat kecilnya itu.

Kim Jongdae

Jongdae tak lebih dari sahabat kecil keempat orang tadi yang tak suka diganggu. Berani menggangunya, kau akan lenyap dalam sekejap. Suara emas-nya menggiring Jongdae menjadi ketua klub vocal 'teregois' di Aves. Ingat faktor Jongdae salah satu anggota 'WOLVES'. Berarti ia termasuk pengendali terbesar sekolah meski Sehun lah yang lebih unggul. Chen merupakan 'dark name' Jongdae. Sedikit bocoran, hanya anggota 'WOLVES' yang tau akan itu.

Huang Zitao

Sehun dan anggota 'WOLVES' sering memanggilnya Tao. Namja bermata panda ini bagai 'harta berharga' milik 'WOLVES'. Kelihaian wushu Tao yang memang dipelajarinya dari kecil di China, mendukung siapapun lawan 'WOLVES' akan babak belur atau mati di tempat. Sejujurnya semua anggota bisa bela diri dengan hebatnya, tapi tetap saja Tao yang lebih diandalkan Sehun, sang sahabat karib. Dia juga sosok pendiam dengan wajah flat seorang Huang Zitao.

Hear that? Perkenalan singkat 'WOLVES' cukup menurutku. Paling tidak kalian tahu akibat mengganggu mereka seperti yang dialami Hoseok. So, jangan mencoba bila tak ingin mati.

Berbicara tentang Hoseok…kemana Jongin membawanya? Mengingat perkataan Jongin pada Sehun, Oh tidak! Apa Jongin dan genk-nya juga menyerang Hoseok tanpa ampun? Salah. Tebakan kalian meleset. Jongin sedang bersender pada pintu UKS yang tertutup. Memperhatikan Hoseok yang tengah terbaring dengan luka lebam menghiasinya. Disamping Hoseok, namja bermata bulat sedang serius mengobati Hoseok.

Hoseok memang belum sadarkan diri. Dan sedari tadi pula Jongin terus meluncurkan sumpah serapah untuk Sehun dalam hati. Begitu muak melihat hasil kelakuan Sehun. Dilihatnya namja bermata bulat sudah membereskan beberapa barang seperti perban, obat merah dan sebagainya.

"Kyungsoo hyung, apa terlalu parah?" tanya Jongin khawatir sembari melangkah mendekati Kyungsoo. Bawahan Jongin lainnya hanya menatap penuh rasa penyesalan melihat Hoseok.

Kyungsoo menghela nafas pelan. "Dia baik saja, Jongin-ah. Hanya beberapa luka yang tak terlalu dalam juga lebam"

"Mereka pasti gila! Setiap hari tak ada hentinya mencari 'korban'!" Kesal namja dengan mata ber-eyeliner.

"Aku setuju dengan Baekhyun. Ini sungguh keterlaluan menurutku." Suho mengangguki pendapat Baekhyun.

'Benar, mungkin sedikit pelajaran dapat menghentikan mereka.' batin Jongin yang masih menatap Hoseok lekat.

"Jangan, Jongin-ah. Hyung tidak setuju." sahut namja lain dengan pipi gempalnya. Semua mata tertuju pada siluet tadi. Astaga, Jongin melupakan hyung 'istimewa'nya ini. "Hyung, tidak setuju kau melabrak mereka. Feelingku mengatakan kau akan kalah. Kau pasti tak ingin melibatkan kami kan? Aku tau."

"Tapi mereka tak bisa terus melakukan ini, Minseok hyung. Bisa-bisa sekolah hancur hanya karena ulah mereka." Jongin menghentakan kakinya kesal. Sungguh, ingin sekali ia berlari mencari 'Berandal' Oh itu dan menusukkan anak panah tepat di jantungnya. Agar orang itu pergi jauh-jauh dari hidupnya, dan Jongin sangat berharap Sehun tak kembali.

"Sekedar mengingatkanmu, Jonginnie. Pertama, Apa yang membuatmu berpikir sekolah ini akan hancur hanya karena 'WOLVES'? Pembullyan Aves yang akan tersebar? Selama ini seperti ada yang menutupi aib itu dan kupikir tak mungkin terjadi. Kedua, sekolah ini tak akan hancur karena mereka. Orang tua mereka yang menanam saham dan memanagenya dengan baik kan? Artinya juga tak akan terjadi. Ketiga, kita ini sahabat. Aku tak setuju kau melabraknya sendirian." Kali ini namja dengan dimple manisnya angkat bicara. Astaga, kenapa lagi-lagi Jongin melupakan Hyung dengan IQ diatas rata-rata manusia ini.

"Hahh…" Jongin menghembuskan nafas pasrah. "Entahlah hyung, aku bingung."

Hening berangsur menyelimuti. Orang-orang itu terlalu serius berkelut dengan pikiran masing-masing. Mencari cara bagaimana menghentikan penindasan ini. Sampai bunyi bel berakhirnya istirahat memekik ke seluruh sudut sekolah.

"Jongin-"

"Hyungdeul kembalilah ke kelas. Aku akan menungguinya disini." Jongin menyela ucapan Suho.

"Andwae! Kami ke kelas, kau juga. Kau disini, kami juga akan disini." protes Baekhyun. Anak ini tak bisakah mengecilkan volume suaranya? Terlalu mengganggu kesehatan telinga, jika kau ingin tau.

Jongin menoleh pada Baekhyun, mengeluarkan puppy eyes terbaiknya. Mengundang helaan nafas dalam dari Baekhyun. 'Mulai lagi anak ini.' tebaknya.

"Ayolah, hyung. Bagaimana jika mereka mencari anak ini, lalu kembali memukulinya. Kasian kan? Lebih baik aku disini saja ne?."

"Mereka tak akan kesini, Jonginnie." Minseok ikut membela Baekhyun.

"Aisshh… Kumohon~" Jongin kekeuh dengan puppy eyes-nya.

Mereka semua memandang Minseok bimbang. Anak ini memang berbakat menjinakkan seorang Kim Jongin daripada Suho yang notabene adalah sepupu Jongin. Bahkan Suho dan Jongin lebih senang saling mengejek dalam lingkup candaan mungkin. Sepupu yang parah.

"Baiklah, jaga dirimu baik-baik." putus Minseok dan beranjak pergi dari UKS. Yang lain hanya mampu mengikutinya dengan perasaan khawatir pada Jongin. Minseok tak begitu. Ia jelas tau 'WOLVES' tak akan kesini. Kini tinggalah namja bermarga Kim dan Jung di UKS. Tanpa tau sepasang mata memandang nyalang keduanya.

Apa lagi? Kalian perlu perkenalan? Hufft… Baiklah, listen to me.

Kim Jongin

Si sulung keluarga Kim. Namja dengan kulit tan yang eksotis ini seorang ketua… boleh kita menyebutnya genk? Oke, Kim Jongin sang ketua 'GROWL'. Siluet yang tegas dan angkuh, dan juga cool kata orang, begitu melekat. Sepertinya itu hanya topeng. Anak ini jelas imut dengan kepolosan yang melingkupinya. Terbukti semua orang terdekatnya begitu menyayangi Jongin. Satu info untuk kalian, ia seorang 'Dance Machine' terpandang di Aves. Jangan tanyakan tentang kelihaiannya, karena aku yakin kalian akan takjub. Bagaimana tak terlihat hebat jika dance merupakan sebagian dari nafasnya.

Kim Suho

Suho sepupu Jongin yang juga 'tangan kanan' ketua 'GROWL'. Kulitnya putih susu berbanding terbalik dengan Jongin. Begitu menyayangi Jongin dan adiknya. Bahkan tak urung orang tua Jongin menitipkan kedua anaknya pada Suho. Padahal banyak maid dan butler yang menempati rumah Jongin.

Kim Minseok

Sahabat dekat Jongin dan Suho dari kecil. Sosok penyayang bagai eomma yang pengertian. Dan setiap sahabatnya menyukai sifat itu. Pipi bakpao yang nampak jelas di wajahnya sungguh menggemaskan. Orang tak pernah menyangka sifatnya sedewasa ini. Memiliki indra keenam yang sangat bermanfaat di setiap tugas 'GROWL'. Dengan itu ia dapat melihat ada kegaduhan apa di sekitar sekolah, apa 'WOLVES' membuat onar lagi, membaca pikiran orang lain tanpa menatap langsung iris orang itu, dan juga membaca masa depan. Sangat berguna untuk kebaikkan bukan? Namun sayang, ia hanya mampu membaca takdir dalam jangka satu hari.

Byun Baekhyun

Namja dengan olah vocal luar biasa ini adalah sahabat kecil tercerewet menurut Jongin. Tapi Jongin paham makna kecerewetan Baekhyun itu alat penyalur betapa pedulinya ia. Baekhyun sangat menyayangi Jongin tentu saja. Jika dia boleh meminta sesuatu pada Tuhan, ia akan meminta Tuhan membuat duplikat Jongin sebanyak-banyaknya untuk dijadikan dongsaeng. So, kalian tau betapa sayangnya ia pada Jongin?

Do Kyungsoo

Namja yang gemar memasak. Maka dari itu Jongin sering bermanjaan dengannya, lebih berharap Kyungsoo memasakan makanan terenak untuknya. Sifatnya hampir mirip dengan Minseok, bagai eomma di keluarga 'GROWL'. Koreksi, dia lebih cerewet daripada Minseok. Meski Baekhyun masih menduduki peringkat satu dalam hal itu. Sahabat yang terlalu peduli diantara member 'GROWL'. Tantu juga sahabat dekat Jongin…atau bahkan keluarganya.

Zhang Yixing

Sesama sahabat lebih senang memanggilnya Lay. Memiliki IQ yang tak senormal manusia pada umumnya, sungguh membanggakan. Lihat saja disetiap sudut rumahnya yg gzz… Mungkin itu bukan rumah melainkan perpustakan terbesar Korea. Jongin saja sangat iri dan berkali-kali meminta Lay mengajarnya secara private. Tapi selalu berakhir dengan Lay yang terus memijat pelipis dengan kasar. Terlalu frustasi mengajar Jongin, sang sahabat karib yang kelewat polos merambat bodoh.

Saatnya kalian sadar. Mereka itulah sekumpulan 'malaikat' penyelamat Aves dengan kedok genk. Berpura-pura penentang kebaikan namun malah seorang yang penurut aslinya. Aves seakan sudah tertipu oleh topeng bualan mereka.

Then, penasaran? Lanjut gak? Delete?

Waiting for 5 Reviews.

Bubay~ #DenraKissfly