Title: IF YOU

Cast: -Oh Sehun

-Xi Luhan

-Other cast will appear

Genre: Angst, Fluff, Romantic, etc.

Length: Chaptered [1/?]

Warning: Banyak typo bertebaran, menimbulkan efek samping seperti bosan, mual, etc. ini FF GS, inget GS! Bagi yang tidak suka bisa meninggalkan FF ini sesegera mungkin. dan ini merupakan FF untuk mengikuti giveaway ya, please support me and give your review~

.

.


.

.

Jika itu kau, apa yang harus aku lakukan?

Jika memang itu kenyataanya, apa yang harus aku lakukan?

Jika tidak ada pilihan lain, bolehkah?


Seorang gadis tengah berjalan diatas padang rumput hijau, dengan udara sejuk yang menerpa kulit mulusnya. Namun tiba-tiba langkah gadis itu terhenti ketika mendengar sebuah pekikan kencang yang berasal dari dalam hutan.

Kemudian gadis itu melangkah masuk kedalam hutan, meninggalkan bunga mawar merah yang dipegangnya sedetik lalu, ia merasa penasaran dengan suara itu, suara pekikan kencang yang sarat akan rasa sakit.

Gadis itu terus masuk kedalam hutan, semakin kedalam dan kedalam, karna suara yang ia dengar sekarang hanya suara seperti orang sedang minum dan suara itu semakin jelas terdengar ketika ia semakin melangkahkan kakinya masuk kedalam hutan. Ia tidak perlu takut tersesat ketika ingin kembali keluar, karena ia sudah memberi tanda pada setiap 10 batang pohon yang ia lewati sebelumnya.

Beberapa menit kemudian ia semakin mendengar dengan jelas orang yang sedang minum tersebut. Ia memelankan langkah kaki nya agar tidak terdengar, dan ketika ia menyibak sebuah ranting pohon yang menghalagi pandanganya, persis dihadapanya hanya terbujur tubuh seorang gadis.

Namun anehnya, tidak ada siapa-siapa disamping gadis itu. Ia tahu bahwa gadis itu telah mati dibunuh, terlihat dari lehernya yang koyak seperti digigit oleh serigala, dan darah segar gadis itu masih menetes dari lehernya yang koyak itu.

Gadis itu menutup mulutnya, menahan keterkejutannya, matanya seketika membulat ketika melihat sepasang bola mata besar yang menyala diantara semak- semak. Tanpa menunggu lama, ia segera berlari menjauh dari tempat tadi, namun ketika sudah melewati lebih dari 10 batang pohon, ia tidak melihat kain merah yang ia sangkutkan pada ranting pohon sebagai petunjuknya keluar dari hutan.

Namun ia tidak menghiraukannya dan tetap berlari, berlari dan terus berlari hingga akhirnya ia berhenti untuk mengambil nafas sejenak. Setelah beberapa detik ia memutuskan untuk berjalan dan tepat dihadapanya ada ranting pohon yang menghambat langkahnya. Dengan perlahan ia menyibak ranting tersebut, dan...

AAARRGGHHHH!

... tepat dihadapanya menggatung tubuh gadis yang lehernya terkoyak tadi, dan darah gadis itu menetes menuruni kakinya.

Gadis itu memekik kencang, kemudian membalik tubuhnya, dan seketika gadis itu jatuh pingsan ketika melihat tubuh seorang pria menggantung diatas pohon yang cukup besar dihadapannya.

...

Hosh.. Hosh..

Luhan tersentak bangun dari mimpinya beberapa detik lalu, mengambil nafas untuk menetralkan deru nafasnya yang tidak beraturan.

"Mimpi itu lagi," ucapnya dalam hati, entah mengapa mimpi itu terus muncul dalam tidurnya, sudah satu minggu ia selalu memimpikan hal itu. seorang gadis yang sedang berlari ketakutan didalam hutan.

Luhan melirik jam weker disampingnya, dan matanya membola ketika melihat jarum pendek jam itu berada diantara angka 6 dan 7, dengan secepat kilat Luhan segera masuk kedalam kamar mandi, karena tidak mau terlambat pada hari pertamanya bekerja tentunya.

Pukul 7 lewat 15 menit Luhan telah siap dengan balutan kemeja putih berlengan pendek dan celana jeans ketat yang membalut kedua kaki mulusnya. Luhan bercermin sebentar untuk memastikan penampilanya, tentu sebagai seorang gadis ia perlu memperhatikan penampilanya.

Setelahnya Luhan keluar dari rumahnya, dan menuju kedai Bubbletea yang baru saja dibuka dan berada tidak jauh dari rumahnya. 10 menit berjalan kaki, Luhan sudah berdiri didepan kedai tersebut, kemudian melangkahkan kakinya memasuki kedai tersebut.

"Annyeong haseyo, ahjumma" Luhan memberi salam pada seorang ahjumma yang berdiri didepan meja kasir, dan dibalas dengan senyuman lembut ahjumma tersebut.

"Apa Baekhyun sudah datang?" tanya Luhan pada ahjumma itu sembari meletakan tas yang dibawanya pada kursi didalam kedai itu.

"Ah, dia bilang dia akan ambil cuti untuk 3 hari kedepan" jawab Ahjumma itu, dan Luhan hanya ber-oh ria mendengarnya.

"Sebaiknya kau segera mengganti bajumu, Lu. Kedai akan buka 10 menit lagi," ujar Ahjumma itu mengingatkan Luhan, dan hanya ditanggapi oleh cengiran dari Luhan.

"Arraseo, aku akan mengganti baju dulu ahjumma," Luhan masuk kedalam ruangan yang disediakan untuk karyawan yang ingin mengganti baju dan menyimpan barangnya.

Ya, Luhan bekerja dikedai itu. Ia tidak perlu bekerja di perusahaan besar karena kebutuhanya tidak banyak. Appa dan Eomma nya sudah meninggal sejak ia berumur 15 tahun, dan ia merupakan anak tunggal.

Setelah berganti pakaian, Luhan segera keluar dan sedikit merapikan meja dan kursi untuk pelanggan didalam kedai tersebut.

Brmmmm.. Ckitt..

Luhan segera berdiri disamping meja untuk memesan ketika mendengar suara mobil terparkir didepan kedai tersebut. Dan ketika lonceng diatas pintu itu berbunyi yang menandakan ada seseorang yang datang, Luhan segera menyambut mereka,

"Selamat datang, silahkan memesan" sambil menundukan kepalanya, Luhan menyambut mereka.

"Aku ingin Coffee expresso 1 dan Chocolate cake 1" ujar seorang namja yang baru saja masuk tadi, dan kemudian mendudukan tubuhnya dikursi dekat jendela.

"A.. Ah, ne, tunggu sebentar" Luhan segera membuat catatan pesanan dan memberikan nya pada Kyungsoo yang merupakan seorang barista dikedai tersebut. Dan dengan secepat mungkin Kyungsoo membuat pesanan namja tersebut.

Tak berapa lama, Luhan mengantarkan pesanan namja itu, namun dewi fortuna sedang tidak berada dipihaknya saat ini, saat tinggal beberapa langkah lagi dengan tidak elitnya, Luhan menginjak tali sepatunya sendiri yang terlepas, dan kemudian dengan tidak sengaja melempar nampan yang ia bawa yang berisi pesanan namja itu hingga tumpah mengenai baju dan celana namja itu.

Luhan jatuh tersungkur, dan segera mendongakan kepalanya, dan hal pertama yang dilihatnya adalah tatapan membunuh dari namja itu, Luhan segera bangkit dan mengambil sebuah kain, kemudian menghampiri namja itu dan mencoba menghapus noda kopi dicelana namja itu, namun tanpa Luhan sadari, tanpa sengaja tangannya menyentuh daerah selatan namja itu

Namja itu menggeram tertahan ketika merasakan sensasi tersebut, namun ia segera sadar dan menyuruh Luhan untuk berhenti.

"Apa yang kau lakukan, hah?" bentak namja itu pada Luhan, dan Luhan hanya mampu menundukan kepalanya.

"Mianhae, jeongmal mianhae" Luhan mengucapkan maaf berkali-kali pada namja yang berada dihadapanya.

"Ahjumma Han, sudah berapa lama ia bekerja disini?" tanya namja itu pada ahjumma yang berada dibalik meja kasir.

"Ah, dia baru bekerja disini hari ini" ahjumma Han terlihat sedikit kaget, dan menjawab pertanyaan namja itu secara spontan.

"Hah, baru pertama kali bekerja sudah membuat kekacauan seperti ini, apalagi besok?" namja itu melipat tanganya didepan dada dengan angkuh. Luhan yang mendengar ucapan namja tersebut hanya menundukan kepalanya dan mengucapkan maaf.

Kring..

Pintu kedai terbuka dan memunculkan seorang lagi namja, yang merupakan pemilik kedai tersebut, "Ada apa ini? Kenapa semuanya berantakan seperti ini?"

"Tanyakan saja pada gadis bohoh itu, Kai" ujar namja itu yang ternyata merupakan teman atasan Luhan.

"Mianhae, aku tidak sengaja menumpahkan kopi dan mengenainya" Luhan menjelaskan kejadian tadi secara singkat, kemudian menatap atasannya.

"Ya tuhan, kau bodoh sekali, Lu," Kai mengadahkan kepalanya keatas dan memijit pelipisnya yang mendadak terasa sakit

"Pecat saja dia, Kai" ujar namja itu, dengan tatapan tajam nya dan aura marah menguar dari namja itu.

Luhan membelalakan matanya ketika mendengar kata pecat dari namja dihadapanya saat ini. Sungguh, Luhan tidak sengaja dan ia harus dipecat karena ini? Konyol.

"Tidak! Kumohon jangan pecat aku, aku.. aku akan melakukan apapun, tapi jangan pecat aku" ujar Luhan,

"Kau.. apa? Kau mau melakukan apapun?" ujar namja itu mengulangi ucapan Luhan.

"Ne, aku akan melakukan apapun untuk anda, tapi kumohon, jangan pecat aku"

"Kau punya nyali besar mengatakan itu, gadis bodoh!" namja itu tersenyum sebentar, kemudian melanjutkan ucapanya, " Baiklah, kau tidak akan dipecat, dan sebagai gantinya kau harus melakukan apapun yang aku perintahkan selama yang aku mau, jika kau tidak mau, bersiaplah untuk membereskan barang-barangmu" kemudian namja itu berjalan menuju pintu keluar kedai,

"Ah, dan jangan lupa setelah kedai ini tutup, segera datang ke apartemenku" ujar namja itu sebelum benar-benar keluar dari kedai, kemudian menaiki mobilnya dan menghilang begitu saja. kan

"Kau dengar apa yang dia bilang? Lakukan lah, dan bereskan kekacauan ini sebelum aku benar-benar memecatmu" ujar Kai kemudian meninggakan Luhan yang kini baru bisa bernafas lega.

.

.

.

To Be Continued

Haloha, maafkan jika FF ini absurd dan segala macamnya ya, apalagi ada typo dimana-mana mohon dimaklumi author amatiran ini.

FF ini merupakan FF untuk mengikuti sebuah giveaway yang diadakan oleh OA HunHan Indonesia di line. Please support me, and wait for the next chapter ya~~

Oke, sekian dulu basa-basinya, sampai jumpa di chap depan ya, semoga tidak membosankan,

Last,

REVIEW Juseyo..